SEPOKOK ROTAN
rotan tumbuh di tengah hutan
hijau menyejuk mata memandang
selamat siang dalam kebahagian
semoga sihat selalu dipegang
siang berulam dalam keranda
meminang surya terikan mata
salam santun selalu diminda
pada kawan elok berkata
tengah hari mendung menjelma
bukan berarti nak hujan
satu-persatu tersebut nama
memanggil dara manis pujaan
bila melontar sekeping logam
alumunium hampang terangkat melayang
mari-mari kita menyulam
kerat silaturohim dalam bersayang
Kopi Lampung Oktober 29 2011
SEBATANG JARUM
panjang coklat terhisap nikmat
masuk kerongga-rongga melekat
setiap desah tampa tersekat
tak tersisa menuju keramat
adakah pinta yang bermunajat
berikan makna elok berjabat
pada putik benih tersemat
nikotin kafein semakin erat
peraduan menghilang setiap saat
rangkap-rangkap dalam berhajat
seperti sebatang jarum mengkilat
lama tak terpakai berkarat
tetanus tertusuk dalam sekarat
semuanya keluar mekar martabat
terhuyung linglung hadir sepakat
semuanya terlepas tak didapat
Kopi Lampung Oktober 28 2011
BAHASA SEBAGAI PENENTU
cicin emas berkilau indah
lembut pendarnya sejuk dipandang
salam santun senja indah
padamu saudara jauh di seberang
seberang selat si selat sunda
biru air berkaca langit
apa kabar tuan meminda
maaf pantunku selalu mengungkit
mengungkit batu pakailah galah
panjang sedepa berbatu-batu
bahasa santun begitu renyah
mempersatu umat sudalah tentu
bila ada penentu karam
jurang pemisah harus dihilang
salam-bersalam harus disulam
eratkat hubungan batin penerang
adakah camar di dalam saku
taklah mungkin di pokok mengkudu
allaikum salam membuka beku
untuk adikku selalu dirindu
punyakah adik sebuah sembilu
ijinkan abang tuk meminjam
adikku cantik menggerutu selalu
ada apakah mata terpejam
bila ada gula di belanga
campurlah saja air mendidih
usah melamun di taman bunga
bila adik lagi bersedih
adakah bunga mekar setangkai
dimasa senja berselindang pelangi
senandung adik merdu melambai
sampai di seberang begitu mewangi
Kopi Lampung Oktober 26 2011
BULIR-BULIR AIR MENYUBUR
sajak bisu mengalun sahdu
di pokok tubuh gigil berpadu
sulam angan seberang termangu
tajuk harapan ikhlas menunggu
pada bulir-bulir air menyuburku
hijaukan hidup benih-benihmu
disepanjang jalan yang meliku
pasti kembali akan bertemu
menafkahkan jahir sudah terbumbu
lengkapkan batin pasti direstu
membentuk mahligai jaring kelambu
pasti nikmat selalu bersatu
semuanya pasti akan teramu
di belanga-belanga yang bersumbu
membentuk energi disemua penjuru
mengisi kehangatan bumi membiru
Kopi Lampung Oktober 24 2011
PERSETUBUHAN PAGI
fajar menyingsing melindap sunyi
memerah saga menyapa bumi
desah angin di daun bernyanyi
gesekan-gesekan makin bersemi
letupan embun sajikan mewangi
gairah terhurai dikebutaan pagi
gemericik air riuh di perigi
mengangkat kabut hangat terbagi
mentari menambah kecerian melati
taman bunga rekah meniti
bersuci tanah selalu mennanti
membentuk kesuburan benih menghayati
tumbuh damai hijau terberi
indah turut memijakkan hari
mengubah masam tuk berseri
pada renungan hajat berkenduri
Kopi Lampung Oktober 24 2011
BENARKAH DUSTA DIPERJUAL BELIKAN
memang dusta diperjual belikan
fakta meranggas selalu membingungkan
pintar jaminan dalam kepuasan
dibalik semua itu keterpurukan
benar pintar tunjuk kebodohan
arti hidup mengerat diperjuangkan
menjadi gairah sesaat dipertontonkan
tentang diri terbebuk kecerobohan
begitu hebat cakap terhuraikan
membilang genap menjadi keganjilan
kini semu dalam pencapaian
apakah ada rasa kejenuhan
bak fatwa bara menyejukan
bisakah hilangkan kedahagan
kini karma mulai dijalankan
menggeluti diri ruh dipersemayamkan
Kopi Lampung Oktober 21 2011
RENUNGAN DI BILIK SENJA
senja yang indah di sungai kapuas
berselindang pelangi kenangan membekas
pada putik pokok merangas
harpan menempuh hati ikhlas
bait aksara terpangkong lemas
antara lindap cahaya memeras
bebatuan senja yang keras
malam kini sejuk membilas
di hujung kota rantau bergegas
gerah bak gerhana malas
membingkai makna hindari kandas
perjuangakan sesuap syukur terbalas
semuanya elok di bukit cadas
antara lampung tangerang bertilas
harapan kini mulai jelas
terhampar telunjuk membuka landas
Kopi Lampung Oktober 20 2011
BERHIMPUN NAFAS DALAM NAFSU
lautan nafas berhias kematian
sejengkal jemari tunjuk kepastian
langkah berbilah hurai kekejian
tuntas semua menjadi kesucian
lautan nafas berhias kematian
lantun raga harus difokuskan
eloklah berdamping dengan kerukunan
pasti tercegah bentuk kejahatan
lautan nafas berhias kematian
mahkota hati bertahta kebijakan
usir betuk bertajuk kebohongan
bibir waktu ikhlas terberikan
lautan nafas berhias kematian
tabir desah terpatah-patahkan
lindapkanlah pada setiap kesejukan
bersantun jangan sampai dimahalkan
lautan nafas berhias kematian
pasti berbilas gelombang kajian
jangan malas keladi mengajarkan
pada embun tentang pertahanan
lautan nafas berhias kematian
bersolek rasa pada reruntuhan
ada bekas kawan di cerminkan
tak melindap santun terdiamkan
lautan nafas berhias kematian
kangker kantong terlibas kekeringan
angkuh cara memberi teguran
dalam sisi-sisi renungan
lautan nafas berhias kematian
merekah terkecup dalam pertemuan
terpedaya minda tepelet kenikmatan
teror sering mekar disemaikan
Kopi Lampung Oktober 19 2011
ADA YANG HILANG
mengapa ada wujud bertandang
mengapa ada hilang menyapa
selalu renyah merdu ditembang
adakah santun pendingin menyapa
semua pendar cahaya menerang
melindap pada rumpun raga
pada senja pasti tiada
wejangan hidup harus dijaga
pada gemericik air menghantar
tuk menyulam jukung berdayung
wajah itu elok tergambar
walau hidup kini linglung
pada aksara di daun lontar
santun melantun sesama kawan
wajah hilang selalu mekar
baik buruk dalam kenangan
Kopi Lampung Oktober 19 2011
MEMBAWA DIAM MENUJU PELITA
genderang perang merdu tertabuh
di taman bunga penuh jelita
bila cinta sudah berlabuh
sungguh manis selalu tertata
rima tengah mendayu-dayu
tangan tengadah puja-memuja
adat bergairah taklah layu
berdiri gagah santun bersahaja
rukun islam ada lima
harus disulam dalamlah jiwa
taklah suram minda menerima
dalam diam indah terbawa
membawa air tuk berwudu
sucikan diri darilah hadas
jangan diahir kerjakan fardu
membentuk hilir jiwa ikhlas
Kopi Lampung Oktober 12 2011
LANGGAM BUDAYA BERSANTUN
kilat bekilau di daun berembun
senandung seruling hiburkan senyap
adat budaya indah tersusun
nasihat petuah saling diucap
daun sireh daun jarak
pokok bambau selalu riuh
ada budaya adalah ahlak
mari kita bersama menyeduh
menyeduh hitam secawan kopi
kopi lampung harum mewangi
mari kita saling melengkapi
perbedaan bahasa elok mewangi
mewangi bunga bunga kemboja
ranum bersolek di pagi hari
mari membentuk jiwa bersahaja
niscaya lengkap selalu terberi
Kopi Lampung Oktober 12 2011
DI DALAM GUDANG
termangu minda menerawang bayang
bentuk berbentuk tubuh terpandang
berkelebat putih mutiara menerang
tapi sayang cepat menghilang
hilang selayang kasat mata
padamu puja serta merta
tajuk kebesaran dalam bercinta
pada kekasih lekatkan kata
kata melontar pungguk berdendang
sumbang suara hibur berkembang
sayang terbentuk megah terhidang
sebatas kata wajah terpampang
pada kasih pendar pelita
sibak semua segala gulita
di dalam ruang aku menata
terlukis semua tentang jelita
Kopi Lampung Oktober 11 2011
RODA BERSENI PANTUN
bila gendang bertalu-talu
melodi cinta begitu sahdu
elok nian pantunmu bertalu
membuat hati selalu rindu
rindu dara darilah seberang
negeri Malaysia adat berseri
mari tuan puan membentang
pantun melayu pastilah lestari
pokok beringin si pokok mahoni
rindang menyejuk disiang hari
lantunmu itu sangat berseni
pantun santun selalu berseri
bila roda berhenti berputar
pedati berhenti di tanah lapang
salam pagi siang menghantar
pada tuan paun terbilang
Kopi Lampung Oktober 11 2011
DUNIA INDAH
memang dunia indah di mata
sejuk hijau dedauanan tertata
mari bersyukur tentang cinta
pasti terjaga gairah terpinta
pita merah elok tersemat
mengikat helai rambutmu keramat
semoga bertemu dalam nikmat
memadu cahaya-cahaya memikat
memikat parasmu ranum tersenyum
indah matamu selalu mengulum
debar-debar hati terumum
pada kehangatan semakin harum
harum bunga tubuhmu menyulam
sedap malam ranah melanggam
terpijak hentakan kabar terdiam
padamu padaku memperindah alam
Kopi Lampung Oktober 10 2011
DAUN KELADI YANG MENJADI
pada daun ranggas menumbuh
tumbuh segar senja berlabuh
pucuk-pucuk menjadi keruh
berselisih angin yang menyepuh
daun keladi semkain menjadi
angin bertandang dihilang kemudi
tak pantas merunduk padi
bila daun tak berbudi
bertitah pena di daun lontar
aksara rapi tersusun kabar
berpijak pokok kecil belajar
diajar dalam membingkai sumbar
pokok beringin begitu damai
cerminan hidup hijau memuai
kini keladi ingin bertikai
menyisip benalu supaya terkulai
Kopi Lampung Oktober 03 2011
SENANDUNG KOTA PRINGSEWU
beras segantang taklah cukup
bila dibagi warga sekampung
salam kenal penuhlah takjup
pada puan yang berkerudung
kerudung biru elok dikenakan
anggun parasnya penuh kelembutan
aksara tersusun penuh kecerian
menyambut tajuk dalam pertemana
kota pringsewu kotalah walet
indah tersusun tata ruangnya
dalam diri sangatlah kaget
mendapat kawan ayu bercahaya
elok pantun santun tersaji
oleh puan darilah lampung
maafkan hamba yang memuji
mari puan kita bersenandung
salam Kopi Lampung Oktoober 03 2011
Fitrah Jiwa
Kerukunan
KERUKUNAN
Benarkah negara ini berketuhanan
setahuku hanya sebuah kerukunan
Benarkah makmur negara berkerukunan
dapat dilihat dalam kebersamaan
Dapatkah kedzoliman segera dihilangkan
cuma dapat diseimbangakan badan
Bisakah keseimbangan badan didapatkan
dengan iman dan ketakwaan
Bisakah kerukunan dapat terwujudkan
janganlah sampai saling merugikan
Bisakah kerugian dapat dihindarkan
hanya pengertian sebagi batasan
Bisakah batasan kerukunan dipersatukan
semuanya bisa dipertemukan diperundingan
Benarkah perundingan awal kebahagian
semua harus mematuhi peraturan
Kopi Lampung Tangerang Mei 16 2011
Nasihat
GURINDAM NASIHAT
Benarkah nasihat penyelamat umat
baik untuk kita menghayat
Benarkah nasihat temali menjerat
mari renungi yang melekat
Benarkah nasihat mengandung nikmat
haruslah syukuri sebelum sekarat
Benarkah nasihat diperuntuk rakyat
mata hati harus melihat
Sebenarnya nasihat sangat keramat
sekujur tubuh hendaknya diingat
Benarkah nasihat bukan penyelamat
bila banyak yang berhianat
Benarkah nasihat rugikan umat
harus renungkan jabaran dualat
Benarkah nasihat sambaran kilat
setajam belati darah memuncerat
Kopi Lampung Tangerang Mei 14 2011
Kumpulan Pantun Syair Dan Pantun Karmina
TAHAJUD
duduk bertimpuh dua sujud
melembar doa lima tahajud
sujud bersembah pada Pencipta
lima tahajud menuju tahta
tahta biru bunga seroja
putik mahkotaNya sempurna memanja
memanja hambaNya iman taqwa
selalu mengerat pesona wibawa
Kopi lampung Januari 2011
NIKMAT KEHIDUPAN
bergulung air menuju muara
hancur berkeping batu membara
muara kasih sempurna bergelora
membara dekap luruh suara
berayun mesra kera di pohon
rindang mahoni sejuk memohon
pohon cintaNya merata mesra
memohon barokah semanis nira
jentik ulat kepompong mengait
di dahan srikaya juntai berkelit
mengait hidup jangan menyulit
berkelit tak patut menyempit
budak bermain bisik membisik
tepak manapak sangat asik
membisik makna usah mengusik
sejuk iman semakin berderik
semilir angin membelai api
lemas terkulai di sudut sepi
api membakar dalam mimpi
sepikan dingin nikmat menepi
kayu cendana elok di pahat
harum wanginya sangat memikat
pahat ilmu olehmu sahabat
memikat aksara makna didapat
asam di gunung ubi di ladang
surya di langit cahayanya terang
ladang iman taqwa didendang
terang menuju jalanNya dihidang
rumput berdoa sujud padaNya
tanah bertasbih memohon cahaya
padaNya kita bermunajat cinta
cahaya barokah selalu tercipta
Kopi Lampung Januari 11 2011
Mengenai Saya
- Yandri Yadi Yansah (pantun dan syair)
- hidup adalah berkesenian menuju keindahan santun yang Allah Swt ridhoi dan mencintai kematian sebagai sumber kekekalan
Pengikut
Total Tayangan Halaman
Arsip Blog
-
▼
2011
(123)
-
▼
November
(117)
- Seloka Kata Senyawa & Perang
- Bersantun Sesaat
- Bersolek Mahkota November 2011
- BERHIMPUN PANTUN
- Oktober 2011
- September 2011
- Agustus 2011
- Mufakat Mesra & Cahaya Sabit
- Dalam Timang
- Embun Pagi
- Juli 22-23 2011
- Kumpulan Pantun Syair Dan Pantun Karmina
- Gadis Mengecap Madu
- Lain Lubuk Lainlah Ikan
- Lekatkan Cinta
- Kumpulan Pantun Syair Dan Pantun Karmina
- Rinjisan Hujan Di Taman Monas
- Syair
- Lambaian Negeri Lampung
- Kumpulan Pantun Syair Dan Pantun Karmina
- Jarak Kasih Sepanjang Taman
- Menuju Amanah
- Kumpulan Pantun Syair Dan Pantun Karmina
- Budaya Nagari Nusantara
- Wajah Di Balik Kerudung
- Aku Katakan
- Bunga Kopi Merenung
- Kado Yang Diterima
- Kopi Rookok Yang Tak Terpisahkan
- Terik Surya Selat Sunda
- Nyiur Di Taman Pesisir
- Janda Kembang Setaman & Mencari Jati Diri
- Pantun Memecah Gundah
- Pantun Alunan Jiwa
- Kumpulan Pantun Syair Dan Pantun Karmina
- Kumpulan Pantun Syair Dan Pantun Karmina
- Pantun Warna Warni
- Ahir Bulan
- Manis Dan Wangi
- Kumpulan Talibun
- Syair Jari Berkuku
- Bolong
- Kilat
- Rima Senada
- Tandangmu
- Kumpulan Pantun Syair Dan Pantun Karmina
- Mengaji Dalam Berbudi
- Kumpulan Pantun Syair Dan Pantun Karmina
- Nikmat Illahi Yang Terberi
- Kumpulan Pantun Syair Dan Pantun Karmina
- Se Pokok Cempaka
- KADO SANG TERDAKWA SUDAH TERBIT
- Enam Kerat
- Antara Tangerang Lampung
- Gamang
- Bejatku Bejatmu
- Rinjisan Hujan
- Di Hari Jadimu
- Kikis Semua Sesat
- Do'a Dan Barokah
- Di Hari Pernikahanmu
- Putik Hayalan
- Lamun Berkerun
- Negeriku Indonesia Tercinta
- Berpijak Rima
- Untuk Ibunda Ayahanda
- Sepucuk Dalam Tajuk Berijuk
- Renungan Hayat
- Pantun Siang Tuk Juwita
- Rangkuman Pantun
- Pantun Aksara Jiwa
- Selindang Pelangi
- Pantun Rang Bujang
- Pantun Adalah Seni
- Pasukan Tuhan Si Ulat Bulu
- Rima Si Badan Berbulu
- Hujau Berkabut
- Suram Memburam
- Rima Dalam Duka
- Nisa Wulan Safitri
- Antara Titik
- Tangismu
- Tersurat
- Aku Adalah Kain Lap
- Tafsir Senyum
- Senandung Kopi Lampung
- Lupa
- Serumpun
- Puncak Nafsu
- Kumpulan Pantun
- Kemarau Hati
- Rayuan Selat Sunda
- Seimbang
- Bumbu Hidup
- Hitam
- Surya Memanaskan Bantal Guling
- Usah Diucap
- Ubi Rebus Secawan Kopi
- Mengenang Kekkasih
- Pasir Dan Jejak Kakimu
-
▼
November
(117)
Kumpulan Karmian Dan Gurindam
SUMBU
mungkinkah kaki bertumpu satu
hidup menuju harus ditentu
benarkah tangan di atas membantu
luaskan minda usah dibuntu
bila olehmu hitam bersumbu
jagalah nafsu iman dibumbu
bila olehmu hancur berdebu
ingatlah amanah dari ibu
Lampung, 24 Mei 2011
UMUR
benarkah lupur bermakna subur
dapatkanlah olehmu manfaat umur
benarkah mabuk meminum anggur
amabillah intisari yang dianjur
benarkah sakit sebuah tegur
semua kepastian sudah diatur
carilah olehmu obot manjur
hanyalah do'a penyembuh umur
Tangeang, 23 Mei 2011
Terlepas
TERLEPAS
Menulis makna di pucuk saga
Lembut membelai elok mejaga
Lima sekawan bertajuk duka
Kelembutan hati tercabik luka
Rona saga menanti tinta
Kembara kata terhapus cinta
Murung pula langit bermega
Kancing terlepas baju di raga
Kopi Lampung Maret 25 2011
Minggu, 27 November 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Karmina
RUNCING
tautan kayu api membara
kita semua adalah saudara
membentang luas biru samudra
satu rumpun haruslah mesra
bila hendak pergi memancing
kata kata usah di runcing
bambu runcing berperang tanding
mufakatlah kebaikkan elok bersanding
jatuh batu jauh terdampar
sua saudara duduk setikar
biru alam elok tergambar
budi baik harus disandar
Kopi Lampung Maret 23 2011
GEMURUH
pagar laut menjulang gunung
terkulai bumi tsunami mengurung
biru hijau angin bersenandung
sesalan hidup harus diusung
gemuruh gelombang dari samudra
gurau melantun sangatlah mesra
kuat gelombang lemah mendera
lembut gemulai sejukan bara
puteri malu sipu tersibak
mari semuanya kita berjingkrak
tangkai bunga wangi dikelopak
harus dijaga dengan serentak
Kopi Lampung Maret 23 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar