Fitrah Jiwa

Fitrah Jiwa
Buku sastra syair pantun



Kerukunan



KERUKUNAN


Benarkah negara ini berketuhanan
setahuku hanya sebuah kerukunan

Benarkah makmur negara berkerukunan
dapat dilihat dalam kebersamaan

Dapatkah kedzoliman segera dihilangkan
cuma dapat diseimbangakan badan

Bisakah keseimbangan badan didapatkan
dengan iman dan ketakwaan

Bisakah kerukunan dapat terwujudkan
janganlah sampai saling merugikan

Bisakah kerugian dapat dihindarkan
hanya pengertian sebagi batasan

Bisakah batasan kerukunan dipersatukan
semuanya bisa dipertemukan diperundingan

Benarkah perundingan awal kebahagian
semua harus mematuhi peraturan

Kopi Lampung Tangerang Mei 16 2011

Nasihat



GURINDAM NASIHAT

Benarkah nasihat penyelamat umat
baik untuk kita menghayat

Benarkah nasihat temali menjerat
mari renungi yang melekat

Benarkah nasihat mengandung nikmat
haruslah syukuri sebelum sekarat

Benarkah nasihat diperuntuk rakyat
mata hati harus melihat

Sebenarnya nasihat sangat keramat
sekujur tubuh hendaknya diingat

Benarkah nasihat bukan penyelamat
bila banyak yang berhianat

Benarkah nasihat rugikan umat
harus renungkan jabaran dualat

Benarkah nasihat sambaran kilat
setajam belati darah memuncerat


Kopi Lampung Tangerang Mei 14 2011

Kumpulan Pantun Syair Dan Pantun Karmina

TAHAJUD


duduk bertimpuh dua sujud
melembar doa lima tahajud

sujud bersembah pada Pencipta
lima tahajud menuju tahta

tahta biru bunga seroja
putik mahkotaNya sempurna memanja

memanja hambaNya iman taqwa
selalu mengerat pesona wibawa


Kopi lampung Januari 2011



NIKMAT KEHIDUPAN


bergulung air menuju muara
hancur berkeping batu membara

muara kasih sempurna bergelora
membara dekap luruh suara

berayun mesra kera di pohon
rindang mahoni sejuk memohon

pohon cintaNya merata mesra
memohon barokah semanis nira

jentik ulat kepompong mengait
di dahan srikaya juntai berkelit

mengait hidup jangan menyulit
berkelit tak patut menyempit

budak bermain bisik membisik
tepak manapak sangat asik

membisik makna usah mengusik
sejuk iman semakin berderik

semilir angin membelai api
lemas terkulai di sudut sepi

api membakar dalam mimpi
sepikan dingin nikmat menepi

kayu cendana elok di pahat
harum wanginya sangat memikat

pahat ilmu olehmu sahabat
memikat aksara makna didapat

asam di gunung ubi di ladang
surya di langit cahayanya terang

ladang iman taqwa didendang
terang menuju jalanNya dihidang

rumput berdoa sujud padaNya
tanah bertasbih memohon cahaya

padaNya kita bermunajat cinta
cahaya barokah selalu tercipta


Kopi Lampung Januari 11 2011

Mengenai Saya

Foto saya
hidup adalah berkesenian menuju keindahan santun yang Allah Swt ridhoi dan mencintai kematian sebagai sumber kekekalan

Pengikut

Total Tayangan Halaman

Kumpulan Karmian Dan Gurindam



SUMBU



mungkinkah kaki bertumpu satu
hidup menuju harus ditentu


benarkah tangan di atas membantu
luaskan minda usah dibuntu


bila olehmu hitam bersumbu
jagalah nafsu iman dibumbu


bila olehmu hancur berdebu
ingatlah amanah dari ibu





Lampung, 24 Mei 2011






UMUR




benarkah lupur bermakna subur
dapatkanlah olehmu manfaat umur


benarkah mabuk meminum anggur
amabillah intisari yang dianjur


benarkah sakit sebuah tegur
semua kepastian sudah diatur


carilah olehmu obot manjur
hanyalah do'a penyembuh umur




Tangeang, 23 Mei 2011

Terlepas

TERLEPAS


Menulis makna di pucuk saga
Lembut membelai elok mejaga

Lima sekawan bertajuk duka
Kelembutan hati tercabik luka

Rona saga menanti tinta
Kembara kata terhapus cinta

Murung pula langit bermega
Kancing terlepas baju di raga


Kopi Lampung Maret 25 2011

Minggu, 01 Januari 2012

Januari 2012 Bersenandung

HUJAN MENARI


diam terpaku satu
jelang saat pulang
hitam kuku menyatu
sayang berkilat menghilang

jelang saat pulang
rinjis hujan bersalam
terang nikmat menjelang
manis dapatkan sulam

rinjis hujan bersalam
logika hari surya
habis terlantunkan suram
terbuka seri memperdaya

logika hari surya
terbata air dikeladi
terbuka terberi cahaya
tertata hadir menjadi


Kopi Lampung Januari 30 2012





FITNAH YANG INDAH


terekam filsafat diam
desember berlabuh setalam
diam memikat salam
luber keruh menyulam

desember berlabuh setalam
minggu kemarin bersalam
puber tuduh kelam
menunggu berlusin bungkam

minggu kemarin bersalam
terbilang desember kelam
tergugu membikin bungkam
sulang member ditilam

terbilang desember bersalam
ucapmu manis terperam
sayang iler karam
dirimu terhiris kalam

ucapmu manis terperam
fitnah terlukis tajam
bumbumu sadis menyekam
mentah mengikis masam

fitnah terlukis tajam
kau balik merejam
indah bengis tersulam
kau usik bungkam

kau balik merejam
dua membanyak malam
sakau berbilik nilam
danau menyimak padam

dua membanyak malam
sepertiga palsukan bungkam
angau berahlak meriam
terjaga kecurangan mendalam


Kopi Lampung Januari 30 2012





MALAM SECAWAN KOPI


rinjis hujan bersalam
petik daun terdiam
miris tujuan karam
terusik turun merendam

petik daun terdiam
semerbak kopi kelam
melirik susun bersalam
menetak tepi menyulam

semerbak kopi kelam
canda aksara piagam
berarak menyepi malam
minda perkara nilam

canda aksara piagam
tinta emas pualam
nada mesra kalam
menata manis terperam


Kopi Lampung Januari 29 2012





KOPI KEMUNAFIKAN


hitam melarut pahit
itu kesukaan menjahit
lidahku menjemput legit
satu keikhlasan berpamit

itu kesukaan menjahit
munafik aku menggigit
menentu ucapkan berbelit
grafik buku menyulit

munafik aku menggigit
lepas ludah berkelit
kelasik kuku berkunyit
mengupas darah bersabit

lepas ludah berkelit
dipendar cahaya sabit
apes terarah sakit
bersandar perdaya menjerit


Kopi Lampung Januari 28 2012





PAGI TELAH KELUAR


cadar kabut usai
hangat surya membelai
segar lembut sesuai
pikat cahaya melambai

hangat surya membelai
meninggi lepuh terhurai
sengat perdaya melunglai
pergi mengeluh berderai

meninggi lepuh terhurai
hari terserut bertikai
mewangi peluh mererai
terberi merenggut bangkai

hari terserut bertikai
puncak sumbar membingkai
berlari tersikut tangkai
rusak tergambar membingkai


Kopi Lampung Januari 28 2012






PUCUK MEMUNCAK BEGAWAN


apakah pucuk itu
sebuah penampilan begawan
bermadah merajuk batu
mengumbar mempermainkan rupawan

sebuah penampilan begawan
karya aksara sumbar
tak sesuai tertuliskan
mengisi di atas mimbar

karya aksaara sumbar
menampar kebancian dangkal
gusar kau diumbar
penutup ketakutan bengal

menampar kebancian dangkal
alamat terkirim memelas
akarmu licinan tertinggal
sembunyimu di keldi malas


Kopi Lampung Januari 26 2012






BEKALAN


cawan cekung terapung
air beriak nampak
kawan berkunjung punggung
hadir arak menepak

air beriak nampak
dangakal tepi daratan
hadir sesak serempak
bekal sepi dasaran

dangkal tepi daratan
gersang mengeras batu
sangkal pipi lautan
senang membahas membantu

gersang mengeras batu
ilalang bergoyang gelombang
sayang menjelas menyatu
hilang bayang merimbang


Kopi Lampung Januari 25 2012







PELURU APARAT UNTUK RAKYAT


orang kubu sianak dalam
kini terusir dari tempatnya
pengusaha aparat bermain suram
sikecil terus menurus diperdaya

kebun sawit berjajar sejajar
di tanah sumatra berhektar-hektar
pengusaha aparat mebuat gusar
senjata berdentum korban terkapar

konflik agraia sudah meletus
sepeti senjata keluarkan peluru
hukum dibeli jalan mulus
rakyat disalahkan selalu diburu

diburu aparat dengan senjata
senjata api keluarkan peluru
mengapa punggawa tutup mata
dengan rakyatnya terhujani peluru


Kopi Lampung Januari 24 2012





CAWANKU CAWAKU BUHAK


secawan kopi sudah terhidangkan
sebagai tanda kermah-tamahan
mari berkawan tuk kebersamaan
agar hidup lebih menawan

menawan sekali kopi secawan
kopi medan sudah tersajikan
belumlah aku menjadi budiman
karena aku banyak kesalahan

kesalahan hidup sangatlah memberatkan
saling menuduh bertikai ucapan
aku mefitnah dalam kesedihan
mendung berkembang dikepura-puraan

berpura awan surya memberikan
memberikan tokat dalamlah cawan
cawan ini sudah mengguriskan
mengguris zaman untuk perbaikkan


Kopi Lampung Januari 24 2012





GAYA CAWAN


cawan hanyalah sebuah cawan
sebuah alat sudah difungsikan
laur lingkup kelasik pembaruan
janganlah asal terus dilupakan

lupakan saja bentuk perwujudtan
tapi sejarah pasti dilestarikan
ahlak kepribadian sebagai tuntunan
itulah simbolik adat kenusantaraan

nusantara banyak tumbuh peradappan
corak bahasa banyak telah disampaikan
metropolitan adalah sebuah kemajuan
apakah yang jadul dienyahkan

enyahkan ahlak buruk merugikan
dalam kamuplase menghuraikan kepalsuan
apakah kepalsuan harus dibiarkan
bila korban terus berjatuhan


Kopi Lampung Januari 23 2012







MEMORI KESTURI DI RANAH KELAHIRAN


terlantunkan kata hati menari
berbaris di pagi cerah terberi
syarafku membuka sebuah memori
di ranah kelahirran harum kesturi

kesturi dara tak terucapkan
tentang mutiara tak terberikan
karena keberanian luntur pandangan
melihat wajahmu penuh keanggunan

keanggunanmu berkerudung muslimah santun
sedangkan diri jauh menuuntun
makanya hubungan tak tersusun
padamu dara terkasih tertenun

tertenun aksaraku setelah berjauhan
setelah dirantau aku tunjukkan
tapi sayang kau ternobatkan
dalam sebuah perjodohan pelaminan

pelaminan itu rasaku kehilangan
jantung berhenti dalam memompakan
lunglai tubuh bila mengingatkan
setelah diri sanggup mengutarakan

mengutarakan maksud kini berganti
doa yang terberi dari hati
semoga bahagia temukan sejati
setia sehidup dan semati

Kopi Lampung Januari 21 2012






BENTUKLAH KETAHANAN


mengapa dan mengapa kau
apakah jiwamu sedang angau
guris aksara membara sakau
usah pamerkan sebuah kilau

kilau itu hanya sementara
bak hayal yang mendera
maka jangan bermain bara
dalam kekeringan semanis nira

nira ucapnya usah dipercaya
biarkan ia tebarkan upaya
membingkai pesona kilau cahaya
itu hanya tipu daya

dayamu harus sering dipupuk
agar tak lekas lapuk
pasti tahan segala bentuk
rayu elok bertajuk bujuk


Kopi Lampung Januari 20 2012





SAHABATKU DALAM KISAHKU


goresan hati ini membingkai
bening pantulkan cahaya lunglai
tentang kisah selalu melambai
di bilik senyum ranum membuai

sahabat mungkin rasaku terpendam
takberani ucap bersulam
karena keluguan selalu merendam
bait suaraku ahirnya terkaram

sahabat masihkah teringat kisah
hadir parasmu membayang gelisah
di bilik ingat gairah memilah
dirinjis hujan yang meriah

sahabat perjalanan kita terpisah
hanya teringat kenangan basah
dirinjis hujan kuyup telaah
kenangan itu bagiku indah


Kopi Lampung Januari 19 2012





BUNYI KELAKAR MENERJANG GENDANG


bunyi berbunyi sumbar kelakar
di taman kemboja penuh mewangi
kau pandai selalu gusar
bualmu selalu kau bagi

kini bunga engan mekar
kuncup layu tersengat surya
kau umbar palsu berkabar
di ketandusan negeri yang kaya

kaya negeri miskin rakyat
dihuni anjing-ajing kelaparan
liurmu terjatuh membuat sekarat
taringmu selalu kau pertontonkan

totonan negeri tropis mewangi
kaya rempah di sana sini
rakyat dipersalahkan semakin tinggi
dalam mengollah dan menghuni


Kopi Lampung Januari 19 2012






MAAFKAN DIRI INI



aku berputar menerka asal
lajur aksara menuai bengal
bak air di keladi mengasal
tentang asa gairah sebal


sebal bersenandung sumbang menghurai
di kelopak mawar jatuh terkulai
santunku tersusun bukan bertikai
supaya kita tak bercerai


bercerai satu rapuhkan sisi
pondasi terbentuk hilangkan fungsi
dengarkanlah agar tak basi
maaf aksaraku tak berdiskusi


diskusi diri terbentur mendung
mengurung fungsi reflektor tersandung
sekali lagi maafkan di hujung
terahir terpinta untukku merenung



Kopi Lampung Januari 17 2012




PANDAILAH MENJAGA


buah cimpedak si buah manggis
dalam keranjang bertemu juga
apa kabar dara manis
terhatur salam santun terjaga

buah durian harum menyegat
ambil sebiji campuran kopi
dara manis harumnya menyengat
banyaklah bujang yang menepi

buah duku sibuah mengkudu
masak sebiji di atas dahan
dara manis selalu merindu
ketulusan hati dalam percintaan

masak-masak sibuah mangga
mangga harum manis terasa
dara manis pandailah menjaga
budi santun tutur bahasa


Kopi Lampung Januari 17 2012



HAI KUPU-KUPU MALAM


pendam aksaramu tersimpan dalam
gerutu nasipmu tertimpa kelam
tak ingin ini bersalam
karena terpaksa kau terkaram

terkaram nikmat hati menagis
menjalani waktu yang bengis
demi sesuap nasi terhiris
kau mulia kupu manis

manis kau perjuangkan panjang
dari pada koruptor belang
menelanjangi rakyat semakin gersang
kupu manis kau penerang

penerang tuk keluarang tercinta
keringatmu lebih wangi tertata
sejahterakan keluarga di hujung mata
semoga dirmu lekas berpelita


Kopi Lampung Januari 16 2012




AKU DAN PELACUR

nasibmu begitu malang terkubur
bersama nayaian nafas mendengkur
nistamu itu sebagai penyubur
kau terpaksa datang menghibur

menghibur si hidung belang di ranjang
desahmu panjang hati melinang
sedangkan aku hanya memandang
dikepedihanmu silih berganti menerjang

menerjang ketegaranmu dalam keikhlasan
membakar semangat dalam kehidupan
sedangkan aku berleha kemalasan
memuaskan diri tak terpuasakan

terpauskan nafsu di atas tubuh
berbagi cerita pasti berlabuh
dirimu berkata hidup utuh
mengarahkan mutiara yang berpenyuluh


Kopi Lampung Januari 15 2012





DERAI PESONAMU


berderai angin menyapu rambut
hitam panjang wangi melembut
terbayang wajahmu selalu ikut
rinduku membucah kuat merenggut

merenggut adik jauh di seberang
namamu dalamlah timang sayang
terus tersebut sepanjang bayang
hadirlah mimpi sebagai perindang

rindang santunmu daya pesona
dibarisan saga anggunmu merona
amboi adikku hadirlah mewarna
sentuhlah cawanku hilangkan merana

merana abang bila memandang
mengagumi budimu cantik terhidang
adik sayang kapan pulang
ingin abang segera meminang


Kopi Lampung Januari 14 2012




PERKARA HUBUNGAN


banyaklah tumbuh bunga di hutan
terpetik satu si mawar merah
kekasih terpilih jadi panuttan
tepat diri berkeluh kesah

kesah selasih tertiup angin
sunyikan malam di dalam bilik
kenangan indah di hari pengantin
taksabar hati terus melirik

melirik benang sikain katun
katun disulam tapis berseri
jadikan keluarga untuk menyantun
senanglah hati seorang isteri

isteri cantik bakbunga mawar
rekah terlindung putik bunga
saling mengayomi untuk bersandar
rajutan kokoh selalu terjaga


Kopi Lampung Januari 14 2012





ANGKUH HUJAN MENERJANG


awan mengantun hitam di langit
petir menyambar bersalam pamit
sulang menyulam begitu sengit
bumi basah semakin sempit

sempit surya enggan berlabuh
peluh raga selalu berkeluh
lahan hijau semakin keruh
apakah hilang tempat berteduh

berteduh susah untuk mencari
penguasa negeri salahlah memberi
para pengikut memakna diri
mengoptimalkan jabatan sambil berlari

berlari jauh ujung-keujung
menggerogoti rakyat tak terbendung
menebar angkara merdu senandung
menangislah pulau semakin bingung



Kopi Lampung Januari 14 2012





SENYUM ELOK TIKA BERSANDING


bukit tingi si gunung batu
lampung berseri denganlah tapis
tuan puan hadirlah bersatu
sajikan senyum dengan manis

manis sebutan untuk si kucing
kucing belang ada tiga
tuan puan duduk bersanding
santun elok selalu terjaga

jaga kandang sikandang sapi
jangan lupa mengasih makan
puan cantik merahlah pipi
terayu tuan sangatlah tampan

tampan wajah tuan berseri
berseri senyum mata berbinar
puan cantik ahirnya memberi
tuan tapan ahirnya bersandar


Kopi Lampung Januari 14 2012



DUA KUNTUM BUNGA


aku sunting megagahnya bunga
di taman hati elok tersemai
padamu kasih cintaku berjaga
tulus membenih selalu terbingkai

bingkai hatiku bingkailah hatimu
jantung berdugup jantung menyimak
rinduku ingin cepat bertemu
padamu kasih jauh berjarak

berjarak tempat tak masalah
semangat cinta terus berkobar
padamu kasih hadir telaah
walau aku ada bersandar

bersandar mahligai mencipta bunga
bunga dua kuntum bermahkota
cinta memilikki pertahan keluarga
bercabang padamu sudah tertata


Kopi Lampung Januari 13 2012



DARA BAHENOL


nikmat nian si semur jengkol
makan semangkuk kenyangkan perut
aboi cantik dara bahenol
kenalkan nama merdu tersubut

sebutlah-sebut sibunga mawar
merah warnanya elok merekah
dara bahenol terbuka lebar
ramah santunnya selalu terjamah

terjamah aksara dendangkan lagu
merdu mengalun hiburkan jiwa
dara bahenol selalu menunggu
senandung pujangga turut terbawa

terbawa sirih kapur pinang
cumbu kumbang di putik bunga
dara bahenol selalu riang
walau hatinya gulana menjaga


Kopi Lampung Jnuari 13 2012



HITAM MERAH BERPADU


warna-warni temukata
gelombang pertemuan memuncak
dalam hitam tertata
sempurnakan usah dicampak

hitam merah merekah
salaing menyulam cerah
perpaduan semakin indah
syukur terucap gagah

tahta putik bersalam
semuanya hadir mengukir
titik dua bersalam
membulat tekat kepinggir


Kopi Lampung Januari 12 2012



NASIB DI HUJUNG SUDU


memanglah petinggi lupa daratan
sekarat rakyat dirundung kepedihan
hak terkebiri dalam kehidupan
mampus sudah elok tercampakkan

hukum di negeri tak belaku
bagi yang punya doku
rakyat kini menjadi beku
haknya tak ada sekuku

pujangga menghurai rakyat meratap
tertata kata selalu terucap
terhujani peluru semakin mantap
inilah nasib rakyat lengkap

negeriku kolam susu madu
itu dulu kini mendudu
nasip rakyat di hujung sudu
tiada kuasa meringkuk rindu


Kopi Lampung Januari 12 2012






SYAIR TAK INDAH BERKACA DERITA


aksara menghurai mimpi negeri
tapi negeriku menagis diri
tubuhnya di injak terus diberi
banyak terkapar mati suri

suri tauladan hilang kepercayaan
para angkara tebarkan kemunafikan
korban kini mulai berjatuhan
bertambah terus naikkan penderitaan

penderitaan mengulitti dan memperdaya
yang punya kuasa berupaya
terus menerus menindas jelata
hukum tak bisa berkata

berkata berlian memutarkan fakta
mainkan dalih di atas pelita
mengapa negeri hilangkan tata
risalah tertutup selesai kata


Kopi Lampung Januari 12 2012






KAU BUNGKAM


diam semerbak bunga kemboja
air di daun keladi bergoyang
kau berkeluh penuh manja
ancam putik memutus benang

benang merah tertarik megah
sampul buku tertulis angkara
kini sumuanya termakan sumpah
tersulut arang menjadi bara

bara menganga menjadi abu
sekumpul sampah ikut serta
terrayu kemesraan sudah terbumbu
tapi lidah palsu menata

menata ruang dalamlah gelap
pilita minyak lelah meberi
saling memaaf elok berucap
lapang hati tuk berseri


Kopi Lampung Januari 09 2012






GAUN NEGERI


buah kecipir buat lalapan
lebihlah nikmat daun kemangi
kini hadir sebuah kutipan
korupsi negeri semakin wangi

wangi pandan sangatlah nikmat
busuk bangkai di dalam kandang
para korupsi semakin semangat
karena hukum bisa dipindang

pinang bukan sembarang pinang
sekapur sirih sebagai pelengkap
para korupsi semakin tenang
hukum terbeli semakin lengkap

lengkap sudah bercocok tanam
tanam padi di gurun pasir
negeri ini semakin kelam
penggawa negeri korupsi mahir


Kopi Lampung Januari 09 2012






MEMBINGKAI DEGUP


merenungi retasan malam menyulam
hingga pagi datang bersalam
terbangkitkan gairah yang terdiam
sampai terpetik peluh terdalam

terdalam rasa terhurai lambai
taklah enggan menyambut belai
darimu kekasih yang terkulai
ijinkan diri tuk membingkai

membingkai diri merajut kasih
nikmat terasa degup lirih
terwujudkan menuju yang bersih
halau rintangan walau perih

perih terasa tertimang-timang
menghela nafas sampai keseberang
semuanya pasti akan berpasang
sampai ahir menutup terang


Kopi Lampung Januari 09 2012






TAMAN DESA


mekar berjuta bunga-bunga
wangi bersatu semerbak pagi
usai tertenun mimpi terjaga
eloklah warnai seperti pelangi

mekar berjuta bunga-bunga
bunga terpilih mawar berduri
tertulis pantun syair pujangga
benahi hati seni berseri

mekar berjuta bunga-bunga
bersolek putri si putri raja
sampai kesini terbawa raga
tersembah rasa tegur bersahaja

mekar berjuta bunga-bunga
kumbang silih berganti bertandang
aku hantar kilat tembaga
semoga cahaya taman benderang

mekar berjuta bunga-bunga
taman desa taklah sepi
maafkan diri tak menjaga
kini hadir untuk menepi


Kopi Lampung Januari 08 2012






DIAM DALAM SEMANGAT


tajuk ijuk di hamparan ilalang
kembang setaman mawar di prigi
terkecup dingin diri meminang
apalah daya tak mewangi

kembang setaman mawar diprigi
prigi buta banyaklah batu
padalah saudara kawan berbagi
tumbuh semangat mental terbantu

prigi buta banyaklah batu
pekat di dalam tak bertuan
terpilih tenang sebagai penentu
semoga tercapai dalam tujuan

pekat di dalam tak bertuan
sunyi mencekam hadir pelita
kini terjalin hadir kesyukuran
dari kosong satu tertata


Kopi Lampung Januari 08 2012







KERUH


tertulis berbekas berbecap dikecap
tinta meleleh seperti air
sunguh piawai mengasah ucap
membentuk dalih berkelit mahir

mahir berkendara di jalan raya
jangan diheran bila terjatuh
kelitnya semakin elok bercahaya
setelah air menjadi keruh

keruh-keruh air di sungai
tika hujan datang menyiram
kini banyak yang terkulai
seperti singkong dalam peram

peram memaram samalah sekam
samalah pula satu ikatan
lumpur hidup semakin tenggelam
tercerai berai dalam kedaulattan


Kopi Lampung Januari 2012






AKU SUDAH MENDENGAR


kini semuanya tergamabar sandar
permukaan hari semakin sebentar
tanyamu semakain hambar
di bilik-bilik yang bermimbar

mimbarku memang begituh angkuh
selalu sajikan perhara berpeluh
ucapmu pun sudah terseduh
maaf bila membuat keruh

keruh asaku bila menjawab
eloklah terdiam dalam berkitab
sangkamu benciku selalu berkelab
menepiku menghayat riwayat sembab

sembab mataku selalu kuyu
menafsirkan hayat bunga layu
taklah aku akan merayu
karena dosaku semkain mendayu


Kopi Lampung Januari 03 2012





SONETA AWAL TAHUN


hanya sebatas tak berbatas
ucap kelimaks di daun keladi
pedih terasa selalu meretas
tahun berganti tak berkemudi

bila sepokok keladi hidup
menumpang benalu di pokok mangga
syukur hidup usah ditutup
syariah jiwa harus dijaga

daun keladi hijau berwarna
menumpang air tak meresap
bisakan diri luruskan rana
mendulang asa satulah atap

rumput ilalang dibuat atap
menopang pula sepokok bambu
cerahkan diri dalam bersikap
seperti minyak yang bersumbu


Kopi Lampung Januari 02 2012





TERBUKA


timang hujan rinjisnya menari
sejuk terberi di pagi hari
hangat tercari selalu berlari
menuju hujung semoga terberi

terberi embun di daun keladi
tak menetap tak berkemudi
kini semuanya sudah terjadi
pasti tersibak sebiji padi

padi tertanam di musim tanam
di hari pagi tandang menyulam
kini sirna cahaya kelam
harapan teranag pasti bersalam

bersalam pagi siang bertandang
si sapu ijuk hitam bergagang
pasti ahiran menjadi senang
tercapai harapan syukur dijelang


Kopi Lampung Januari 02 2012





KELUARGA  ADALAH  TUMPUAN KEBAHAGIAN


Timang  kebersamaan  bersama cinta
Terbingkai  aksara jiwa tertata
Pada mutiara –mutiara  terpinta
Cikal bakal keluaraga bermahkota

Mahkota cahaya bernaung senandung
Bersolek warna warni mengurung
Seronok ini hantarkan keujung
Cubaan silih berganti mendukung

Mendukung penentuan tabah dijiwa
Semoga segala barokah terbawa
Tak menjadikan diri jumawa
Tercipta renungan yang berwibawa

Berwibawa  hari membentuk karang
Mengasah mutiara supaya terang
Syukur terpanjat terucap sayang
Keluarga bermadah bebas memandang


Kopi Lampung Januari 01 2012

Karmina

RUNCING

tautan kayu api membara
kita semua adalah saudara

membentang luas biru samudra
satu rumpun haruslah mesra

bila hendak pergi memancing
kata kata usah di runcing

bambu runcing berperang tanding
mufakatlah kebaikkan elok bersanding

jatuh batu jauh terdampar
sua saudara duduk setikar

biru alam elok tergambar
budi baik harus disandar


Kopi Lampung Maret 23 2011



GEMURUH


pagar laut menjulang gunung
terkulai bumi tsunami mengurung

biru hijau angin bersenandung
sesalan hidup harus diusung

gemuruh gelombang dari samudra
gurau melantun sangatlah mesra

kuat gelombang lemah mendera
lembut gemulai sejukan bara

puteri malu sipu tersibak
mari semuanya kita berjingkrak

tangkai bunga wangi dikelopak
harus dijaga dengan serentak


Kopi Lampung Maret 23 2011


Di Teras Masjid

Di Teras Masjid
mengadakan pertemuan