diam terpaku satu
jelang saat pulang
hitam kuku menyatu
sayang berkilat menghilang
jelang saat pulang
rinjis hujan bersalam
terang nikmat menjelang
manis dapatkan sulam
rinjis hujan bersalam
logika hari surya
habis terlantunkan suram
terbuka seri memperdaya
logika hari surya
terbata air dikeladi
terbuka terberi cahaya
tertata hadir menjadi
Kopi Lampung Januari 30 2012
FITNAH YANG INDAH
terekam filsafat diam
desember berlabuh setalam
diam memikat salam
luber keruh menyulam
desember berlabuh setalam
minggu kemarin bersalam
puber tuduh kelam
menunggu berlusin bungkam
minggu kemarin bersalam
terbilang desember kelam
tergugu membikin bungkam
sulang member ditilam
terbilang desember bersalam
ucapmu manis terperam
sayang iler karam
dirimu terhiris kalam
ucapmu manis terperam
fitnah terlukis tajam
bumbumu sadis menyekam
mentah mengikis masam
fitnah terlukis tajam
kau balik merejam
indah bengis tersulam
kau usik bungkam
kau balik merejam
dua membanyak malam
sakau berbilik nilam
danau menyimak padam
dua membanyak malam
sepertiga palsukan bungkam
angau berahlak meriam
terjaga kecurangan mendalam
Kopi Lampung Januari 30 2012
MALAM SECAWAN KOPI
rinjis hujan bersalam
petik daun terdiam
miris tujuan karam
terusik turun merendam
petik daun terdiam
semerbak kopi kelam
melirik susun bersalam
menetak tepi menyulam
semerbak kopi kelam
canda aksara piagam
berarak menyepi malam
minda perkara nilam
canda aksara piagam
tinta emas pualam
nada mesra kalam
menata manis terperam
Kopi Lampung Januari 29 2012
KOPI KEMUNAFIKAN
hitam melarut pahit
itu kesukaan menjahit
lidahku menjemput legit
satu keikhlasan berpamit
itu kesukaan menjahit
munafik aku menggigit
menentu ucapkan berbelit
grafik buku menyulit
munafik aku menggigit
lepas ludah berkelit
kelasik kuku berkunyit
mengupas darah bersabit
lepas ludah berkelit
dipendar cahaya sabit
apes terarah sakit
bersandar perdaya menjerit
Kopi Lampung Januari 28 2012
PAGI TELAH KELUAR
cadar kabut usai
hangat surya membelai
segar lembut sesuai
pikat cahaya melambai
hangat surya membelai
meninggi lepuh terhurai
sengat perdaya melunglai
pergi mengeluh berderai
meninggi lepuh terhurai
hari terserut bertikai
mewangi peluh mererai
terberi merenggut bangkai
hari terserut bertikai
puncak sumbar membingkai
berlari tersikut tangkai
rusak tergambar membingkai
Kopi Lampung Januari 28 2012
PUCUK MEMUNCAK BEGAWAN
apakah pucuk itu
sebuah penampilan begawan
bermadah merajuk batu
mengumbar mempermainkan rupawan
sebuah penampilan begawan
karya aksara sumbar
tak sesuai tertuliskan
mengisi di atas mimbar
karya aksaara sumbar
menampar kebancian dangkal
gusar kau diumbar
penutup ketakutan bengal
menampar kebancian dangkal
alamat terkirim memelas
akarmu licinan tertinggal
sembunyimu di keldi malas
Kopi Lampung Januari 26 2012
BEKALAN
cawan cekung terapung
air beriak nampak
kawan berkunjung punggung
hadir arak menepak
air beriak nampak
dangakal tepi daratan
hadir sesak serempak
bekal sepi dasaran
dangkal tepi daratan
gersang mengeras batu
sangkal pipi lautan
senang membahas membantu
gersang mengeras batu
ilalang bergoyang gelombang
sayang menjelas menyatu
hilang bayang merimbang
Kopi Lampung Januari 25 2012
PELURU APARAT UNTUK RAKYAT
orang kubu sianak dalam
kini terusir dari tempatnya
pengusaha aparat bermain suram
sikecil terus menurus diperdaya
kebun sawit berjajar sejajar
di tanah sumatra berhektar-hektar
pengusaha aparat mebuat gusar
senjata berdentum korban terkapar
konflik agraia sudah meletus
sepeti senjata keluarkan peluru
hukum dibeli jalan mulus
rakyat disalahkan selalu diburu
diburu aparat dengan senjata
senjata api keluarkan peluru
mengapa punggawa tutup mata
dengan rakyatnya terhujani peluru
Kopi Lampung Januari 24 2012
CAWANKU CAWAKU BUHAK
secawan kopi sudah terhidangkan
sebagai tanda kermah-tamahan
mari berkawan tuk kebersamaan
agar hidup lebih menawan
menawan sekali kopi secawan
kopi medan sudah tersajikan
belumlah aku menjadi budiman
karena aku banyak kesalahan
kesalahan hidup sangatlah memberatkan
saling menuduh bertikai ucapan
aku mefitnah dalam kesedihan
mendung berkembang dikepura-puraan
berpura awan surya memberikan
memberikan tokat dalamlah cawan
cawan ini sudah mengguriskan
mengguris zaman untuk perbaikkan
Kopi Lampung Januari 24 2012
GAYA CAWAN
cawan hanyalah sebuah cawan
sebuah alat sudah difungsikan
laur lingkup kelasik pembaruan
janganlah asal terus dilupakan
lupakan saja bentuk perwujudtan
tapi sejarah pasti dilestarikan
ahlak kepribadian sebagai tuntunan
itulah simbolik adat kenusantaraan
nusantara banyak tumbuh peradappan
corak bahasa banyak telah disampaikan
metropolitan adalah sebuah kemajuan
apakah yang jadul dienyahkan
enyahkan ahlak buruk merugikan
dalam kamuplase menghuraikan kepalsuan
apakah kepalsuan harus dibiarkan
bila korban terus berjatuhan
Kopi Lampung Januari 23 2012
MEMORI KESTURI DI RANAH KELAHIRAN
terlantunkan kata hati menari
berbaris di pagi cerah terberi
syarafku membuka sebuah memori
di ranah kelahirran harum kesturi
kesturi dara tak terucapkan
tentang mutiara tak terberikan
karena keberanian luntur pandangan
melihat wajahmu penuh keanggunan
keanggunanmu berkerudung muslimah santun
sedangkan diri jauh menuuntun
makanya hubungan tak tersusun
padamu dara terkasih tertenun
tertenun aksaraku setelah berjauhan
setelah dirantau aku tunjukkan
tapi sayang kau ternobatkan
dalam sebuah perjodohan pelaminan
pelaminan itu rasaku kehilangan
jantung berhenti dalam memompakan
lunglai tubuh bila mengingatkan
setelah diri sanggup mengutarakan
mengutarakan maksud kini berganti
doa yang terberi dari hati
semoga bahagia temukan sejati
setia sehidup dan semati
Kopi Lampung Januari 21 2012
BENTUKLAH KETAHANAN
mengapa dan mengapa kau
apakah jiwamu sedang angau
guris aksara membara sakau
usah pamerkan sebuah kilau
kilau itu hanya sementara
bak hayal yang mendera
maka jangan bermain bara
dalam kekeringan semanis nira
nira ucapnya usah dipercaya
biarkan ia tebarkan upaya
membingkai pesona kilau cahaya
itu hanya tipu daya
dayamu harus sering dipupuk
agar tak lekas lapuk
pasti tahan segala bentuk
rayu elok bertajuk bujuk
Kopi Lampung Januari 20 2012
SAHABATKU DALAM KISAHKU
goresan hati ini membingkai
bening pantulkan cahaya lunglai
tentang kisah selalu melambai
di bilik senyum ranum membuai
sahabat mungkin rasaku terpendam
takberani ucap bersulam
karena keluguan selalu merendam
bait suaraku ahirnya terkaram
sahabat masihkah teringat kisah
hadir parasmu membayang gelisah
di bilik ingat gairah memilah
dirinjis hujan yang meriah
sahabat perjalanan kita terpisah
hanya teringat kenangan basah
dirinjis hujan kuyup telaah
kenangan itu bagiku indah
Kopi Lampung Januari 19 2012
BUNYI KELAKAR MENERJANG GENDANG
bunyi berbunyi sumbar kelakar
di taman kemboja penuh mewangi
kau pandai selalu gusar
bualmu selalu kau bagi
kini bunga engan mekar
kuncup layu tersengat surya
kau umbar palsu berkabar
di ketandusan negeri yang kaya
kaya negeri miskin rakyat
dihuni anjing-ajing kelaparan
liurmu terjatuh membuat sekarat
taringmu selalu kau pertontonkan
totonan negeri tropis mewangi
kaya rempah di sana sini
rakyat dipersalahkan semakin tinggi
dalam mengollah dan menghuni
Kopi Lampung Januari 19 2012
MAAFKAN DIRI INI
aku berputar menerka asal
lajur aksara menuai bengal
bak air di keladi mengasal
tentang asa gairah sebal
sebal bersenandung sumbang menghurai
di kelopak mawar jatuh terkulai
santunku tersusun bukan bertikai
supaya kita tak bercerai
bercerai satu rapuhkan sisi
pondasi terbentuk hilangkan fungsi
dengarkanlah agar tak basi
maaf aksaraku tak berdiskusi
diskusi diri terbentur mendung
mengurung fungsi reflektor tersandung
sekali lagi maafkan di hujung
terahir terpinta untukku merenung
Kopi Lampung Januari 17 2012
PANDAILAH MENJAGA
buah cimpedak si buah manggis
dalam keranjang bertemu juga
apa kabar dara manis
terhatur salam santun terjaga
buah durian harum menyegat
ambil sebiji campuran kopi
dara manis harumnya menyengat
banyaklah bujang yang menepi
buah duku sibuah mengkudu
masak sebiji di atas dahan
dara manis selalu merindu
ketulusan hati dalam percintaan
masak-masak sibuah mangga
mangga harum manis terasa
dara manis pandailah menjaga
budi santun tutur bahasa
Kopi Lampung Januari 17 2012
HAI KUPU-KUPU MALAM
pendam aksaramu tersimpan dalam
gerutu nasipmu tertimpa kelam
tak ingin ini bersalam
karena terpaksa kau terkaram
terkaram nikmat hati menagis
menjalani waktu yang bengis
demi sesuap nasi terhiris
kau mulia kupu manis
manis kau perjuangkan panjang
dari pada koruptor belang
menelanjangi rakyat semakin gersang
kupu manis kau penerang
penerang tuk keluarang tercinta
keringatmu lebih wangi tertata
sejahterakan keluarga di hujung mata
semoga dirmu lekas berpelita
Kopi Lampung Januari 16 2012
AKU DAN PELACUR
nasibmu begitu malang terkubur
bersama nayaian nafas mendengkur
nistamu itu sebagai penyubur
kau terpaksa datang menghibur
menghibur si hidung belang di ranjang
desahmu panjang hati melinang
sedangkan aku hanya memandang
dikepedihanmu silih berganti menerjang
menerjang ketegaranmu dalam keikhlasan
membakar semangat dalam kehidupan
sedangkan aku berleha kemalasan
memuaskan diri tak terpuasakan
terpauskan nafsu di atas tubuh
berbagi cerita pasti berlabuh
dirimu berkata hidup utuh
mengarahkan mutiara yang berpenyuluh
Kopi Lampung Januari 15 2012
DERAI PESONAMU
berderai angin menyapu rambut
hitam panjang wangi melembut
terbayang wajahmu selalu ikut
rinduku membucah kuat merenggut
merenggut adik jauh di seberang
namamu dalamlah timang sayang
terus tersebut sepanjang bayang
hadirlah mimpi sebagai perindang
rindang santunmu daya pesona
dibarisan saga anggunmu merona
amboi adikku hadirlah mewarna
sentuhlah cawanku hilangkan merana
merana abang bila memandang
mengagumi budimu cantik terhidang
adik sayang kapan pulang
ingin abang segera meminang
Kopi Lampung Januari 14 2012
PERKARA HUBUNGAN
banyaklah tumbuh bunga di hutan
terpetik satu si mawar merah
kekasih terpilih jadi panuttan
tepat diri berkeluh kesah
kesah selasih tertiup angin
sunyikan malam di dalam bilik
kenangan indah di hari pengantin
taksabar hati terus melirik
melirik benang sikain katun
katun disulam tapis berseri
jadikan keluarga untuk menyantun
senanglah hati seorang isteri
isteri cantik bakbunga mawar
rekah terlindung putik bunga
saling mengayomi untuk bersandar
rajutan kokoh selalu terjaga
Kopi Lampung Januari 14 2012
ANGKUH HUJAN MENERJANG
awan mengantun hitam di langit
petir menyambar bersalam pamit
sulang menyulam begitu sengit
bumi basah semakin sempit
sempit surya enggan berlabuh
peluh raga selalu berkeluh
lahan hijau semakin keruh
apakah hilang tempat berteduh
berteduh susah untuk mencari
penguasa negeri salahlah memberi
para pengikut memakna diri
mengoptimalkan jabatan sambil berlari
berlari jauh ujung-keujung
menggerogoti rakyat tak terbendung
menebar angkara merdu senandung
menangislah pulau semakin bingung
Kopi Lampung Januari 14 2012
SENYUM ELOK TIKA BERSANDING
bukit tingi si gunung batu
lampung berseri denganlah tapis
tuan puan hadirlah bersatu
sajikan senyum dengan manis
manis sebutan untuk si kucing
kucing belang ada tiga
tuan puan duduk bersanding
santun elok selalu terjaga
jaga kandang sikandang sapi
jangan lupa mengasih makan
puan cantik merahlah pipi
terayu tuan sangatlah tampan
tampan wajah tuan berseri
berseri senyum mata berbinar
puan cantik ahirnya memberi
tuan tapan ahirnya bersandar
Kopi Lampung Januari 14 2012
DUA KUNTUM BUNGA
aku sunting megagahnya bunga
di taman hati elok tersemai
padamu kasih cintaku berjaga
tulus membenih selalu terbingkai
bingkai hatiku bingkailah hatimu
jantung berdugup jantung menyimak
rinduku ingin cepat bertemu
padamu kasih jauh berjarak
berjarak tempat tak masalah
semangat cinta terus berkobar
padamu kasih hadir telaah
walau aku ada bersandar
bersandar mahligai mencipta bunga
bunga dua kuntum bermahkota
cinta memilikki pertahan keluarga
bercabang padamu sudah tertata
Kopi Lampung Januari 13 2012
DARA BAHENOL
nikmat nian si semur jengkol
makan semangkuk kenyangkan perut
aboi cantik dara bahenol
kenalkan nama merdu tersubut
sebutlah-sebut sibunga mawar
merah warnanya elok merekah
dara bahenol terbuka lebar
ramah santunnya selalu terjamah
terjamah aksara dendangkan lagu
merdu mengalun hiburkan jiwa
dara bahenol selalu menunggu
senandung pujangga turut terbawa
terbawa sirih kapur pinang
cumbu kumbang di putik bunga
dara bahenol selalu riang
walau hatinya gulana menjaga
Kopi Lampung Jnuari 13 2012
HITAM MERAH BERPADU
warna-warni temukata
gelombang pertemuan memuncak
dalam hitam tertata
sempurnakan usah dicampak
hitam merah merekah
salaing menyulam cerah
perpaduan semakin indah
syukur terucap gagah
tahta putik bersalam
semuanya hadir mengukir
titik dua bersalam
membulat tekat kepinggir
Kopi Lampung Januari 12 2012
NASIB DI HUJUNG SUDU
memanglah petinggi lupa daratan
sekarat rakyat dirundung kepedihan
hak terkebiri dalam kehidupan
mampus sudah elok tercampakkan
hukum di negeri tak belaku
bagi yang punya doku
rakyat kini menjadi beku
haknya tak ada sekuku
pujangga menghurai rakyat meratap
tertata kata selalu terucap
terhujani peluru semakin mantap
inilah nasib rakyat lengkap
negeriku kolam susu madu
itu dulu kini mendudu
nasip rakyat di hujung sudu
tiada kuasa meringkuk rindu
Kopi Lampung Januari 12 2012
SYAIR TAK INDAH BERKACA DERITA
aksara menghurai mimpi negeri
tapi negeriku menagis diri
tubuhnya di injak terus diberi
banyak terkapar mati suri
suri tauladan hilang kepercayaan
para angkara tebarkan kemunafikan
korban kini mulai berjatuhan
bertambah terus naikkan penderitaan
penderitaan mengulitti dan memperdaya
yang punya kuasa berupaya
terus menerus menindas jelata
hukum tak bisa berkata
berkata berlian memutarkan fakta
mainkan dalih di atas pelita
mengapa negeri hilangkan tata
risalah tertutup selesai kata
Kopi Lampung Januari 12 2012
KAU BUNGKAM
diam semerbak bunga kemboja
air di daun keladi bergoyang
kau berkeluh penuh manja
ancam putik memutus benang
benang merah tertarik megah
sampul buku tertulis angkara
kini sumuanya termakan sumpah
tersulut arang menjadi bara
bara menganga menjadi abu
sekumpul sampah ikut serta
terrayu kemesraan sudah terbumbu
tapi lidah palsu menata
menata ruang dalamlah gelap
pilita minyak lelah meberi
saling memaaf elok berucap
lapang hati tuk berseri
Kopi Lampung Januari 09 2012
GAUN NEGERI
buah kecipir buat lalapan
lebihlah nikmat daun kemangi
kini hadir sebuah kutipan
korupsi negeri semakin wangi
wangi pandan sangatlah nikmat
busuk bangkai di dalam kandang
para korupsi semakin semangat
karena hukum bisa dipindang
pinang bukan sembarang pinang
sekapur sirih sebagai pelengkap
para korupsi semakin tenang
hukum terbeli semakin lengkap
lengkap sudah bercocok tanam
tanam padi di gurun pasir
negeri ini semakin kelam
penggawa negeri korupsi mahir
Kopi Lampung Januari 09 2012
MEMBINGKAI DEGUP
merenungi retasan malam menyulam
hingga pagi datang bersalam
terbangkitkan gairah yang terdiam
sampai terpetik peluh terdalam
terdalam rasa terhurai lambai
taklah enggan menyambut belai
darimu kekasih yang terkulai
ijinkan diri tuk membingkai
membingkai diri merajut kasih
nikmat terasa degup lirih
terwujudkan menuju yang bersih
halau rintangan walau perih
perih terasa tertimang-timang
menghela nafas sampai keseberang
semuanya pasti akan berpasang
sampai ahir menutup terang
Kopi Lampung Januari 09 2012
TAMAN DESA
mekar berjuta bunga-bunga
wangi bersatu semerbak pagi
usai tertenun mimpi terjaga
eloklah warnai seperti pelangi
mekar berjuta bunga-bunga
bunga terpilih mawar berduri
tertulis pantun syair pujangga
benahi hati seni berseri
mekar berjuta bunga-bunga
bersolek putri si putri raja
sampai kesini terbawa raga
tersembah rasa tegur bersahaja
mekar berjuta bunga-bunga
kumbang silih berganti bertandang
aku hantar kilat tembaga
semoga cahaya taman benderang
mekar berjuta bunga-bunga
taman desa taklah sepi
maafkan diri tak menjaga
kini hadir untuk menepi
Kopi Lampung Januari 08 2012
DIAM DALAM SEMANGAT
tajuk ijuk di hamparan ilalang
kembang setaman mawar di prigi
terkecup dingin diri meminang
apalah daya tak mewangi
kembang setaman mawar diprigi
prigi buta banyaklah batu
padalah saudara kawan berbagi
tumbuh semangat mental terbantu
prigi buta banyaklah batu
pekat di dalam tak bertuan
terpilih tenang sebagai penentu
semoga tercapai dalam tujuan
pekat di dalam tak bertuan
sunyi mencekam hadir pelita
kini terjalin hadir kesyukuran
dari kosong satu tertata
Kopi Lampung Januari 08 2012
KERUH
tertulis berbekas berbecap dikecap
tinta meleleh seperti air
sunguh piawai mengasah ucap
membentuk dalih berkelit mahir
mahir berkendara di jalan raya
jangan diheran bila terjatuh
kelitnya semakin elok bercahaya
setelah air menjadi keruh
keruh-keruh air di sungai
tika hujan datang menyiram
kini banyak yang terkulai
seperti singkong dalam peram
peram memaram samalah sekam
samalah pula satu ikatan
lumpur hidup semakin tenggelam
tercerai berai dalam kedaulattan
Kopi Lampung Januari 2012
AKU SUDAH MENDENGAR
kini semuanya tergamabar sandar
permukaan hari semakin sebentar
tanyamu semakain hambar
di bilik-bilik yang bermimbar
mimbarku memang begituh angkuh
selalu sajikan perhara berpeluh
ucapmu pun sudah terseduh
maaf bila membuat keruh
keruh asaku bila menjawab
eloklah terdiam dalam berkitab
sangkamu benciku selalu berkelab
menepiku menghayat riwayat sembab
sembab mataku selalu kuyu
menafsirkan hayat bunga layu
taklah aku akan merayu
karena dosaku semkain mendayu
Kopi Lampung Januari 03 2012
SONETA AWAL TAHUN
hanya sebatas tak berbatas
ucap kelimaks di daun keladi
pedih terasa selalu meretas
tahun berganti tak berkemudi
bila sepokok keladi hidup
menumpang benalu di pokok mangga
syukur hidup usah ditutup
syariah jiwa harus dijaga
daun keladi hijau berwarna
menumpang air tak meresap
bisakan diri luruskan rana
mendulang asa satulah atap
rumput ilalang dibuat atap
menopang pula sepokok bambu
cerahkan diri dalam bersikap
seperti minyak yang bersumbu
Kopi Lampung Januari 02 2012
TERBUKA
timang hujan rinjisnya menari
sejuk terberi di pagi hari
hangat tercari selalu berlari
menuju hujung semoga terberi
terberi embun di daun keladi
tak menetap tak berkemudi
kini semuanya sudah terjadi
pasti tersibak sebiji padi
padi tertanam di musim tanam
di hari pagi tandang menyulam
kini sirna cahaya kelam
harapan teranag pasti bersalam
bersalam pagi siang bertandang
si sapu ijuk hitam bergagang
pasti ahiran menjadi senang
tercapai harapan syukur dijelang
Kopi Lampung Januari 02 2012
KELUARGA ADALAH TUMPUAN KEBAHAGIAN
Timang kebersamaan bersama cinta
Terbingkai aksara jiwa tertata
Pada mutiara –mutiara terpinta
Cikal bakal keluaraga bermahkota
Mahkota cahaya bernaung senandung
Bersolek warna warni mengurung
Seronok ini hantarkan keujung
Cubaan silih berganti mendukung
Mendukung penentuan tabah dijiwa
Semoga segala barokah terbawa
Tak menjadikan diri jumawa
Tercipta renungan yang berwibawa
Berwibawa hari membentuk karang
Mengasah mutiara supaya terang
Syukur terpanjat terucap sayang
Keluarga bermadah bebas memandang
Kopi Lampung Januari 01 2012