ENGGAN AKU MEMBALAS
meretas sebingkai kertas
jinakan makna upaya
kias tujukku menjelas
tapi balik bertanya
sedangkan remang di pagi
mendung menyambang gairah
mengapa tak terbagi
kebijakkanmu yang meranah
sejengkal langkah tertatih
hampiri jendela usang
tak terhagai letih
hasil kerja dihilang
sapu pel sahabat
kilap lantai terkotori
hasil payah terlumat
kejelasan tak terberi
Kopi Lampung April 30 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
SETITIK MENETES HINA
enggan aku beraksara suara
membingkai surya yang lepuh
menanak gemuruh membara-bara
tak kuasa nak berlabuh
setitik dan setetes hina
bisakah membenih kejernihan diwujudkan
terayun langkah telaah warna
dikehitamanku berkerak susah tertinggalkan
sedangkan kematian dihujung nyata
seperti buah kelapa di pokoknya
amalan wajib tak tertata
inilah kekurangan belajar cahaya
cahaya selalu palinglah utama
sudah terpelajari dalam perwujudtan
mengapa ia tak menjelma
di hari-hari selalu diperlambangkan
Kopi Lampung April 27 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
KEPADA PEMILIK KERUDUNG UNGU
kerudung ungu elok dikenakan
lesung pipit begitu jelas
teruntai aksara hati melepaskan
tingkah laku memperhatikan jelas
sanjung ramah melipat hari
menghurai waktu jarak terpisahkan
terberikan perhatian tak teringkari
walau dendang tak tersampaikan
kain tapis adatlah lampung
tapis berseri pastilah indah
tersampai motif si bunga bakung
di seberang selat sunda meramah
berarak awan berikan remang
diseparuh senja kini menjelma
bolehkah kita saling menimang
merimbang aksara bercahaya purnama
cahaya purnama lembut menerpa
putik bunga si bunga bakung
tertuliskan hati selalu menyapa
guriskan makna di dalam senandung
bolehkah menyemat si bunga bakung
sedangkan sekelingnya kokoh di pagar
telaah berisyarat jaga merenung
tentang diri sudah bersandar
hias malam dengan pelita
pelita darilah minyak jarak
sejujurnya aksara hati bermata
walau kita terpisah jarak
gunakan sinyal tuk bicara
bersenda bersama menghurai kenangan
asa ini selalu bergelora
walau kita tak dipersatukan
Kopi Lampung April 26 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
SEKILAS AKSARA UNTUKMU
jauh bunga harum mewangi
jauhlah-jauh di seberang sana
pada adik santun terbagi
indahkan hari penuhlah warna
jauhlah-jauh pulaulah seberang
tinggalkan jawa menuju kota balikpapan
ramah santunmu merdu terngiang
membuat hamba jadi tertawan
naiklah feri menyeberang pulau
laju-melaju menuju tengah
senyum indahmu elok memukau
iman takwa teguh bermadah
sandar di bandar melepas jangkar
indah pemandangan sekeliling pulau
mari kita saling berkabar
walau kita berjauh pulau
Kopi Lampung April 25 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
MARI MENYIRAM LAHAN
hijau daun hijau cerah
segar di tangkai menyesap embun
senyum cerahmu semakin megah
ramah bersusun budi bersantun
tangkainya kokoh menyaga beban
rindang terberi diterik surya
padamu dara nan rupawan
pesonamu merkah berkilau cahaya
tersampai pesan embun di pagi
ayam jantan merdu bersuara
tersambut pesan semakin wangi
menghurai makna hidup bermuara
bermuara air membentuk embun
menguap terkena panasnya bumi
mari menyiram dalam menuntun
pastilah lahan akan bersemi
Kopi Lampung April 25 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
RANAH PUSAKA
sungai kapuas indah terpandang
di senja hari memerah saga
mata tak puas memandang
keindahan alam elok terjaga
dari lampung terkirim senandung
mampir sebentar di kota tangerang
ranah pusaka elok disanjung
adat budaya harus disayang
kembang setaman berwarna warni
banyaklah kupu singgah disana
pantun disenandung budaya murni
pusaka leluhur semakin mempesona
pesona muara indah terbentang
berdayaung sampan menuju seberang
semoga hari semakin benderang
dalam bersantun iman dipegang
Kopi Lampung April 24 2012
Pc :Yandri Yadi Yansah
PUSAT SELATAN
fatmawati senyummu redup-meredup
cahaya surya semakin melepuh
kerenggangan apakah harus ditutup
dari segala yang tertuduh
cermin samudra menunjuk langit
jernih keruh ada disana
tak terlihat walau sekelumit
terselesaikan perkara kerja berwarna
warna kulit sawolah matang
usang terpanggang diteriknya hari
sepanjang langkah terus merimbang
ujung-keujung hambar terberi
pusat selatan jarak tertempuh
panas hujan hadir merinjis
minda ini semakin keruh
menarik syukur takan habis
Kopi Lampung April 23 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
REMBESAN
liur bukan sembarang liur
dibuat kuah tuk masakan
rayuanku sangat merdu menghibur
walau saya masih rembesan
semen bukan sembarang semen
semen tuk campuran pasir
puan cantik begitu open
mengompres rembesku yang mengukir
ukir bukan sembarang ukir
ukir kayu sikayu jati
puan cantik selalu hadir
dekat bersantun baiklah hati
semur bukan sembarang semur
semur jengkol alias jariang
melgedesku melgedesmu semakin menjamur
rayu merayu di hari riang
Kopi Lampung April 22 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
SENYUMMU ADALAH IMANMU
pucuklah-pucuk si daun pisang
hijau warnanya banyaklah guna
adik Mariyam yang tersayang
ayu parasnya senyum mempesona
rona jingga tertutup mendung
bergoyang sepupus daun-daun
adik Maryam berbudi agung
ramah orangannya pandai bersantun
kerudung terkenakan si merah jambu
jambu batu warnanya merah
adik Maryam suka membumbu
shalihah orangnya iman bermadah
mendung disini cerah disana
berkabar aksara tentanglah alam
adik Maryam cerahkanlah warna
semoga barokahmu selalu bersulam
Kopi Lampung April 21 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
SENANDUNG SABTU
angin berbisik di terik surya
mengabarkan mendung telah menjelma
kabar suaramu belum bercahaya
tapi bayangmu hadir diterima
kini mendung sudah bertandang
angin berkabar denganlah jujur
menunggu jemu dalam rimbang
kehadiran sekuku tangan berkubur
berkubur tangan terinjis peluh
sulam hari meremang-remang
hadirlah segera hangat berlabuh
redakan hasrat yang terpegang
terngiang merdu mengalun suara
diselal waktu dirinjis gerimis
apakah kemesraan akan membara
lahirkan kepuasan menjelma manis
Kopi Lampung April 21 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
PERLAMBANG
rembulan tersipu dirinjis hujan
bintang tak kuasa berkedip
puisi adik berikan ketulusan
dalam berkisah menghurai nasip
kini fajar mulai menyunting
dauan nilam bersejuk embun
puisi hati elok bersanding
bertegur aksara lembut bersantun
azan subuh sudah berkumandang
suara bilal merdu mengalun
puisi pantun sebagai perlambang
seni hidup syukur menuntun
jamaah shalat rapih berbaris
susun pondasi di dalam rukun
mari tunaikan kekhusuan manis
dibilangan bilangan rukun ditekun
Kopi Lampung April 21 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
USAHLAH TERBUAI
minyak gosok si minyak tawon
urut mengurut tangan terkelir
sungguh rugi perankan lokon
bila tak bersyukur lahir
beli garam belilah cabai
jangan lupa dengan trasi
jangan keasikan dalamlah belai
lama menunggu menjadi basi
daun nilam di buat minyak
kalaulah jadi mahal harganya
pada bumi tempat berpijak
disitu langit terjunjung adanya
daun nilam memang memikat
mengundang hasrat tuk menikmati
usauhlah diri suka menyayat
bila tak mahu disakiti
Kopi Lampung April 17 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
SEBENIH PENERANG
mengadu nasip membanting tulang
pergi pagi pulang petang
apa kabar saudaraku di seberang
semoga sihat selalu terpegang
rumah gadang adat minang
menara siger di tanjung karang
malam minggu sudah menghilang
maafkan hamba baru bertandang
tanam tebu di hamparan ladang
banyak sekali tumbuh ilalang
apa daya mata memandang
terusik diri darilah bayang
sebenih padi dalam keranjang
wangi pandan si anak musang
tersaji aksara taklah panjang
mempererat persaudaraan lebih benderang
Kopi Lampung April 17 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
TERHANTAR DOA
mengapa patah pokok di tangkai
reduplah cahaya putik melunglai
geranagan puan sabarlah membingkai
aksara memilah doa terhurai
padalah malam bintang berkedip
memberi terang walau setitik
sekerat aksara sudah terselip
padalah adik berparas cantik
bunga mawar mekar di senja
putiknya indah elok merekah
sembuhlah segera patah meraja
semua itu pelajaran indah
daun nilam sidaun kemangi
hijau mewarna hitam menyulam
pantun syair doa terbagi
megalir terus merdu bersalam
Kopi Lampung April 13 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
GAYUNG BERSAMBUT SENJA
pergi kekebun naiklah sampan
arusnya deras sampan melimbung
hamba tak padai mengumpan
mengapa abang gemetar bersenandung
jamu bukan sembarang jamu
dibuat darilah rempah-rempah
sungguh elok puan menjamu
tuan marapal matra indah
beli baju dasarnya katun
dikenakan indah olehlah dara
memanglah rindu hamba berpantun
maafkan hamba lambat bersuara
katun bukan sembarang katun
elok disulam si benang sutera
mari merangakai kata menyantun
pastilah hidup semanis nira
nira didapat darilah kebun
dari sepokok namanya aren
puan tuan semakin anggun
cantik gagah berbudi keren
pokok cemara rindang-merindang
sebiji jagung taklah tumbuh
pantun pusaka harus dikembang
pastilah lestari subur menumbuh
bila ada gading retak
harimau belang si raja rimba
padamu kawan hamba menyimak
tujuk ajar ilmu terbaca
Kopi Lampung April 13 2012
Pc :Yandri Yadi Yansah
GURUH SYAIR MENDIDIH
kelembuatan berbanding terbalik fakta
kekasaran berbading lembut kesamping
semua tanya terjawab mata
serat-serat rasa bersanding
bersanding di kursi malas memelas
tahta aksara tinggi di kepala
bercampur terlapor jelas-memperjeas
korban tak bisa membela
bela sungkawa perkara munafik
sebilik darah sudah termuntah
beginikah karsa saling usik
tak menerima searah telaah
telaah kata santun bersyair
semakin mendidih di luka perih
serapilah bumi tak mungkir
menahan semua dera rintih
Kopi Lampung April 12 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
TEMPURUNG MERIMBANG
Kemelut berkabut terenggut
Ufuk bercerai rona
Padamu dara melembut
Terangkai mahkota pesona
Mimbar tahta berkilat
Guruh mencerah -cerah
Duhai dara bersekat
Ijinkan hamba telaah
Kolang-kaling berbanding
Serontak pilah memilah
Terjamah seputik bersanding
Sunging mengambang madah
Bila molek prahara
Sungging sanjung tempurung
Nafsu berkobar bara
Merimbang nafas merenung
Kopi Lampung April 11 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
MEMBINGKAI PETUNJUK
mantarmu mengalu-alun
susun dalam menuntun
ijinkan hamba bersantun
syair membenih pantun
kias mantra dupa
selaras mewangi malam
terjerat diri beralpa
tujuk ajar menyulam
menyulam kain direnda
benang putih berwarna
terukir magis di minda
petunjuk Allah mempesona
pesona senja merona
pelangi redup di ufuk
hidup ini berwarna
perbaikilah dari buruk
Kopi Lampung April 10 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
MENERKA-TERKA
bulat purnama sudah menjelma
di ufuk sana merupa sapa
maafkan saya menyapa lama
ketidak tahuan yang menimpa
menimpa jatuh si buah kelapa
dari manggar tak bertataran
dalam hati menerka siapa
ragu terbentuk tuk ucapkan
bila sepokok tumbuh subur
hijau bernaung di bawah langit
namamu berganti mindaku melabur
mengingat-ingat begitu sulit
sandal jepit warnanya ungu
dipakai dara berparas cantik
dalam diam disebut gagu
menerka-nerka bahasa mengusik
Kopi Lampung April 10 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
PENAMPANG
di antara ilang yang bergoyang
tersenandungkan bait-bait aksara
lepuhlah surya pijar menimang
antara keindahan melodi membara
di seberang sana matamu memandang
kesudut-sudut langit bilik
terlepaskan kegalauan hadir menerjang
lewati gemuruh samudra mengusik
mata hati kita bertatap
mengungkap kegelisahan-kegelisahan berkecambah
guruh salaing terkecap ucap
membenih bibit-bibit terindah
kita saling syair bersyair
lembutkan suasana hujan panas
merdu dalam sahdu terlahir
seimbang penampang berbalas jelas
Kopi Lampung April 09 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
TUNJUKKANLAH
terkirim di pemukiman aksara
membenih karsa angkara
tak bertanggung bara
lontar perkara mendera
tunjuk telunjuk mengacung
sebagai titah tersandung
ingatlah kebijakan tersenandung
dari mulutmu membingung
harusnya kau mengerti
perkara bara meniti
semuanya jelas menguliti
di mimbar sebelum memati
tunjukkanlah matamu bulat
lihatlah pemukiman menjerat
aksaranya manis memikat
kini karma menyekat
kaum hawa adam
sebagai khalifah alam
kini semua terendam
haruslah pandai menyulam
jabarkanlah huruf tersusun
satu tuk menuntun
gubahlah dalam santun
cerminkan jiwan anggun
teguhkan pendirian sikap
usah menjadi pelengkap
jangan sembarang ucap
bila sekilas tatap
dalami makna di minda
buka lebarlah dada
pastilah tak tergoda
menelaah sebuah legenda
Kopi Lampung April 09 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
NASIHAT DIRI
hari ini esok berganti
terbit berpamit melalui ufuk
rahasia Allah selalu meniti
baik buruk pasti terbentuk
sanjung fajar saga merona
embun menitis di pucuk daun
bentuk hidup banyaklah warna
tinggal memilih tuk menyusun
kaulah pagi membentuk siang
siang berganti menjadi senja
pandai-pandailah tuk menimbang
usahlah sering bermanja-manja
esok hari harus membaik
dari hari yang ditinggalkan
ajarkan diri berbuat baik
hindarkan diri dari keburukan
Kopi Lampung April 09 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
MENGGANTUNG DALAM RENUNG
ufuk timur di fajar menyingsing
dirinjis hujan dari semalam
hangat surya enggan menyunting
minda tergantung di bilik suram
bilik suram si minyak jarak
habis sudah tika fajar
hilir mudik belum tersibak
haruskah diri tuk bersabar
batas pusat dan selatan
laju-melaju waktu bergulir
nada aksara sudah dihaturkan
jawab kepastian belumlah lahir
kini senja mulai berlabuh
hangat surya menyentuh badan
berpeluh kerja sumbang melepuh
tenangkan minda jalankan kewajiban
Kopi Lampung April 07 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
KAU BERULAH LAGI
terbagi kabar si daun lontar
sebetik aksara tergurat warna
diam terdengar ada penghantar
kau cipta gemuruhnya merona
merona pagi merona senja
pigura waktu pejam mata
makna membuku penuh sahaja
tak bercermin satu menata
daun hijau terpetik layu
tangkainya bergetah putih menggumpal
karma alif mulai mendayu
di mimbarmu yang selalu bengal
senyawa kata di dalam tumbuhan
terpupuk subur di atas bumi
aksara katasrsis diumpakan wakilan
tapi hitam selalu bersemi
Kopi Lampung April 05 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
SEKUNTUM SENYUM
terpitik mawar merah menguntum
di senja hari rebah kebumi
salam santun sebias senyum
eratlah persaudaran terus bersemi
senyum bukan sembarang senyum
senyum senja merah merona
senyum-senyummu semakin ranum
membuat insan banyak terpesona
pesona bukan sembarang pesona
di ufuk barat harum terhidu
pipi adik merah merona
menanti tandang sepucuk rindu
kumbang terbang menyerbang pulau
singgah sebentar di pokok bunga
hati adik usahlah risau
cinta keadik tetap terjaga
Kopi Lampung April 04 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
MENGAPA DIA DAN AKU DI SENJA MERONA
senja memang menyapa
antara ronanya memperindah
terbaitkan makna menerpa
dia aku gagah
mengapa kau membait
bila semuanya terpaut
ijinkan hambat mengait
semoga saja patut
dia aku beraksara
merimbang sebuah bayang
kau merdu bersuara
ijinkan hamba menyayang
aku dia berbeda
samapaikan aksara bersulam
bayangmu selalu menggoda
terpintal mata terdiam
Kopi Lampung April 04 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
MUATTAN
tertumpuk kasur tertekan-tekan
lembut menyangga tubuh letih
mabuklah-mabuk dalam kenikmatan
ingat-ingatlah sebelum perih
sesak bukan sembarang sesak
nafas tersengal menenggak air
bila perih sudah merusak
itulah karma yang terlahir
terkemuka air mengalir kehilir
berhujung temu di bilik muara
jagalah makna usah dipungkir
lekaslah sejuk menganga bara
bila kehilir menuju hulu
deras arus membawa muattan
syukurilah semua yang berlalu
ikhlas terperi pasti terwujudkan
Kopi Lampung April 04 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
BERKIAS DALAM RENUNGAN
selembar aksara sudah terkirim
bermusim embun sampai kesenja
hambarlah rasa dalam bermukim
dalam dinding-dinding baja
kini musim hujan menjelma
angin merusak bingkai kaca
jenuh mulai mengepung purnama
runtuh mata dalam membaca
dengarlah dendang dalam tersedak
cempedak harum masak terhidu
sampai kapan bernaung berontak
pena memperjelas menulis sudu
kini dendang terlontar bimbang
mengukur jalanan yang padat
mulai kini tuk menimbang
mempersiapkan yang hendak didapat
Kopi Lampung April 03 2012
PC : Yandri Yadi Yansah
TANGGUNG JAWAB TAK DIPERTANGGUNG JAWABKAN
terdengar guruh di langit mekar
berbunga hitam putik mengumpal
aksaramu selalu ada memimbar
membuat sekelilingmu menjadi kesal
terdengar guruh di langit mekar
rinjis hujan menembus bumi
jawabmu selalu elok terdengar
tanggungmu tak ada bersemi
terdengar guruh di langit mekar
hilang sepokok serunduk padi
kau tak mempertanggungkan kabar
yang terseber sebagai kemudi
terdengar guruh di langit mekar
senyap menguncup sepupus pisang
janganlah sampai api membakar
pasti kita akan berperang
Kopi Lampung April 02 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah