PERKARA
cinta adalah upaya nafsu
mengikat erat dalam hati
budi pekerti dibuat bisu
halalkan segala cara menikmatti
cinta dan nafsu satu
hendaknya diseimbang keikhlasan iman
pasti elok menuju satu
walau berkawan tak terlewatkan
ingatkan rukun cinta merimbang
berpegang setanam subur menghijua
akan lahir penerang bayang
hasil terpeluk tiada dua
perkara cinta hal mudah
tapi sulit berikan warna
mari terusah sabar menelaah
dibarisan lekuk berikan pesona
Kopi Lampung 31 Oktober 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
BUMI
hijau dulu bigitu mempesona
berikan kesejukan semua insan
sekarang sudah berkurang warna
kini menjadi tempat pesakitan
derita bumi derita kita
panas lepuhkan sumsum tulang
bencana silih berganti menyata
gulung daratan yang menjuang
kadar bumi mulai berkurang
karena pembalakan liar menyebar
apakah kita benar menyayang
lingkungan asri mulai hambar
elok rupawan subur terkikis
perombakan lahan tumpulkan keseimbagan
apa kita menunggu habis
mari segarkan kembali penghijauan
Kopi Lampung 30 Oktober 2012
Yandri Yadi Yansah
TITIK TEMU
titik temu di hujung desa
tika berjalan santai bersamamu
kisa itu abadi terasa
jadikan prasasti dilamun bertemu
temu sepokok mawar merah
sajikan syair pantun cinta
tentang daun hijau mencerah
suburkan pondasi kokoh bertahta
bertahta rima senada berpola
sanjung rayu pada dara
dirajut tulus sang penggembala
uangkan gelombang hati membara
membara rimbang embun didaun
jernih berkaca permata jiwa
dara menerima dengan santun
ketulusan rasa elok terbawa
terbawa makna di sebidang taman
ditumbuhi berwarna warni bunga
semoga ini jadi keberkahan
mari kita saling berjaga
Kopi Lampung 28 Oktober 2012
Yandri Yadi Yansah
BUMI SETANAM
sebisik senyum manis terkulum
iramakan embun sejuk di daun
wahai kawan lepaskanlah kulum
marilh kita elok menyusun
susun semilir angin membelai
menambah lengkap secawan kopi
janganlah sampai kita terlalai
sakitlah tubuh terkaram tepi
tepi-menepi sajikan makna
prediksi malam menuju pagi
sesuatu terlahir penuh pesona
bilalah kita pandai berbagi
berbagi manfaat di bumi setanam
suburkan bersama mencapai makmur
disumpah pemuda hendaklah disulam
janganla sampai generasi hancur
Kopi Lampung 28 Oktober 2012
Yandri Yadi Yansah
IRAMA MALAM
ini tentang mawar mekar
tersentuh bayu senja merona
kini datang menawar kabar
labuh kuyu manja mempesona
mempesona tangkai kokoh menopang
putik bersangul mahkota bunga
mewarna usai di doh pegang
berlarik kumpul tata berjaga
berjaga malam menguntai makna
basuh tubuh air membersih
bangga menyulam membelai rana
utuh tumbuh melahir kasih
kasih meminak perkara rimbang
di hujung tanjung bersanggul rambut
perih menjamak bara terkenang
sanjung tudung mengumpul lembut
lembut senyum rekah melesung
dara nusantara ramah bersantun
tersambut kulum telaah merenung
nira bermuara indah menuntun
Kopi Lampung 25 Oktober 2012
Yandri Yadi Yansah
PESONA
selalu bergairah dilekuk pagi
mekar bunga harumkan taman
renyah senyum selalu terbagi
di cawan bibir lesung keindahan
keindahan tebarkan tikam warna
bangkitkan imaji aksara tersamar
dihujung temu tajam pesona
tercicipi santun sebagai penawar
penawar rasa terberi ikhlas
menguntai bening bak embun
padamu terusaha tuk berbalas
seiring rimbang tuju menuntun
menuntun falsafah menguntai minda
menguncup rebung pondasikan arah
kau tak tergantikan dada
walau banyak goda bersebelah
Kopi Lampung 24 Oktober 2012
Yandri Yadi Yansah
SALAMKU
bunga melati berwarna putih
mangi terhidu tika mekar
salam maaf kawan terkasih
barulah sempat berbalas kabar
kabar taman memanglah suram
tika ditinggal si kumbang penggoda
marilah kita saling bersulam
semaikan sajak kata berenda
berendan baju indah bermanik
warnanya cerah elok dipandang
bunga manis cuba diusik
dengan rayu syair bergelombang
gelombang rindu ada di lampung
menyeberang selalat si selat sunda
diri ini semakin linglung
perawan ditinggal menggoda janda
janda muda si janda kembang
senyum melesung pipit menggoda
maafkan hamba asal bertembang
kata tertuju sibuah lada
lada tumbuh di kepulauan nusantara
subur menghijau bersolek permata
janda perawan nafsu membara
janganlah sampai kita menata
menata kata bolehlah saja
harus diimbang rimbang perkara
pupuklah budi dengan sahaja
tuk dapatkan kejernihan muara
muara dalam tetaplah tenang
gelombang melandai tuju kepantai
salam santunku sebagai sayang
pada kawan pantun terhurai
Kopi Lampung Oktober 19 2012
Yandri Yadi Yansah
SANTUNKU
pada kata terhurai ceria
menata makna di hujung lidah
apa kabar sahabat setia
kau tampilkan sajian indah
indah bermadah tunjuk telaah
bingkai kemuning saga terbentuk
kini taman semakin cerah
setelah embun menguap tajuk
tajuk terberi harungi waktu
kecapi seni senandung merdu
syair tercipta irama satu
pantun melantun tentang rindu
rindu bekumandang dari seberang
ranah lahir berlumur darah
mangi terhidu sebatas kiabang
salam damai hilangkan marah
Kopi Lampung Oktober 18 2012
Yandri Yadi Yansah
TEGANG
hari yang menegang gersang
memilah aksara bingkai nafsu
kesalahan terberi di hujung pandang
kalah teruntai terkulai lesu
lesu mengakar terkuak kabar
di rumpun ilalang yang bergoyang
serakahmu selalu luas terumbar
tak koreksi ucap didendang
dendang lagu sirama rama
sepoi angin mengiring sahdu
perangai jelek selalu menjelma
sumpahku jelek tukmu mengadu
mengadu domba dengan siasat
memutar bola bergulir liar
usahlah kau mencari selamat
ditubuh kawan lemah terkapar
Kopi Lampung 09 Oktober 2012
Yandri Yadi Yansah
MENGUKUR
syair pantun merdu terdendang
di rimba asa sesalan berkecamuk
hanya taubatan nasuha dipegang
perbaiki didri sebagai tajuk
tajuk hidup hendaknya bersyukur
renungan bunga yang mekar
hendaklah kita selalu mengukur
agar tak terjerumus kedasar
dasar membara berbatu tajam
berlembah nista penuh mangi
masih ada waktu menyulam
dilekuk kepastian akan terbagi
terbagi lebar panjang berdiri
tempa pondasi capailah terang
pasti semuanya akan terberi
nikmat ampunan yang menyayang
Kopi Lampung Tangerang Oktober 06 2012
Yandri Yadi Yansah
GUSAR SUARA SUMBANG
usahlah kau berteriak jalang
di kuntum-kuntum bunga mekar
singgahkan kebaikan tika memandang
pastilah menuai indahya akar
akar buga hantarkan sari
keindahan mekar pasti mangi
aku melihat kau memberi
suara gusar selalu terbagi
terbagi pekik pcahkan gendang
bukit berbunga menjadi layu
tertancap duri langsung menghilang
menangislah mata jadi kuyu
kuyu mutiara bening mengalir
kehilangan putik karena kumbang
tertapaki waktu terus bergulir
sesali kisah yang merimbang
Kopi Lampung Jakarta Oktober 06 2012
Yandri Yadi Yansah
KEMUDI
pandang bintang berkedip jalang
di balik awan senyum menggoda
maaf bila selalu menghilang
setelah bersantun kemudian berjeda
kupas ubi dengan belati
hati-hati tangan terluka
memang aksara terbagi hati
dengan mesra saling membuka
mebuka pintu menjawab salam
di gubuk renta sejuk menerima
terucap terimakasih sudah bersulam
berkujung disini meriahkan irama
irama pantun lelagu lama
sawah menghijau tumbuhi padi
syair pantun nikmat diterima
bernasihat runduk elok berkemudi
kemudi layar harungi selat
selat sunda sumatera jawa
idah nian selalu berjabat
santun penuntun elok bersyariat
bersyariat silaturohim membuka minda
montong pisang dinamakan jantung
maafkan hamba selalu bersenda
dari silap selalu tersenandung
senandung rima simusik dangdut
syair lembut dasyat goyangannya
mari ceria hilangkan kalut
dengan bersyukur pastilah bercahaya
Kopi Lampung Jakarta Oktober 06 2012
Yandri Yadi Yansah
DISINI
teruntai aksara nikotin berbatang
ranum semampai tiang listrik
salam jumpa aku bertandang
puan tuan mari menitik
secarik kertas lusuh bertinta
hitam meleleh seperti ingus
aksaraku usang dalam menata
maafkan bila tak bagus
kemukus hai sibintang kemukus
berkedip di langit malam pitam
padamu akan indah terbungkus
rekah putih berahir salam
kini pagi sudah menjelang
dini hari masilah gelap
samar jauh kabut menghalang
jernihnya embun tak tertatap
Kopi Lampung Tangerang Oktober 04 2012
Yandri Yadi Yansah
BERGARIS
bersimpag di garis mulai menyenja
kini gugur daun-daun
berpamitan pada tangkai merja
ikutti aturan yang tersusun
susun tapak banyak berjenis
kiabang mayang pupus-memupus
jaga hati hurai tangis
janganlah garis sampai terhapus
hapus air di daun talas
tak berbekas tinggalkan tempat
usahlah hitam harus dibalas
ingatkan diri mengikat tempat
tempat menjulang datar-endatar
berundak bukit terlampau daki
lunakan bara dengan sabar
ikhlas damai pasti hakiki
Kopi Lampung Jakarta Oktober 03 2012
YAndri Yadi Yansah
RAJIN BERTANYA
sesaat gersang melinang terang
terhantar makna dalam tikam
pada hati aku rimbang
tentang risalah datang meyulam
sulam tanya indah terpetik
tentang jalan meliku tuju
usah takut tuk dikeritik
pasti hidup menjadi maju
maju pekerti imbang berbudi
menguntai peluh subur terberi
tutunan elok pasti berkemudi
terbuka minda mutiara berseri
berseri senyum bertudung sanjung
berjaga jarak harus diatur
jangan sampai terkurung kungkung
lepaskan hasyarat dalam tafakur
Kopi Lampug Jakarta Oktober 03 2012
Yandri Yadi Yansah
KELEMBUTTAN
menyulam keindahan kehangatan pagi
segar badan syukur tercurahkan
akan nikmat penuh mewangi
dihuraian waktu tuju keberkahan
kini malam sudah menjelang
merah darah siang terlampau
kiabang harap peluh begenang
sejuk mata indah berpulau
binatang malam kini bersalam
sambut irama di rimba dedaunan
lengkap sudah berbalas salam
dikepulasan bayu sejukkan badan
rebah badan di bale bambu
suara jangkrik merdu bersahutan
bersendi kelembutan kasih ibu
tulus seperti kuku dikelentikan
Kopi Lampung Oktober 02 2012
Yandri Yadi Yansah