SANTUN SEMBAH TERHATURKAN
buah pala bukan sembarang
itu rempah dari nusantara
wahai adik Azky sayang
bujuk santunnya sangat mesra
menanak nasi dengan kuali
bara berasal dari kayu
kini abang sudah kembali
menepati janji layu kuyu
indah bunga mawar di taman
mekar tersemai di musim hujan
adik Azky pesonanya menawan
taklah abang lupakan taman
taman kayangan aksara insan
menyulam kaidah kesegaran alam
puan tuan salamku tersembahkan
mohon maaf aksaraku kelam
Kopi Lampung 11 Desember 2012
Yandri Yadi Yansah
TAJIKU YANG KUYU
sepi taman sepi imaji
tuang kopi hanya secawan
barulah sempat tunjuk taji
setelah selesaikan sebuah pekerjaan
baji bukan sembarang baji
baji terbuat dari besi
belum awak naik haji
uang terkumpul membeli terasi
kala jengking indah di gambar
sebagai simbol dalam kekuatan
santun indahmu tanyakan kabar
terbalas syukur terberi kesihtan
rumput ilalang dijadikan atap
ikat di pasak tiang menopang
semoga kabarmu selalu tertatap
sihat berdoa beriring sayang
Kopi Lampung 11 Desember 212
Yandri Yadi Yansah
ARAH GAIRAH
aku pun bergairah
membacanya memakna arah
ikuti hati telaah
dalam liku mematah
di kubangan tunjuk sumringah
walau terjermbab susah
dirimu berikan berkah
pada setiap langkah
syairku tak indah
hanya goresan sampah
terpungut dari salah
di rimba kiabang pilah
doa selalu berkisah
tuju kebaikan ramah
semoga terampuni risalah
susun hilangkan amarah
Kopi Lapung Desember 10 2012
Yandri Yadi Yansah
SEAKAR KEHIDUPAN
pokok rambutan berbuah lebat
merah berbulu halus tersentuh
salam jumpa santun berjabat
maafkan hambat telat berlabuh
berlabuh feri di pulau jawa
anak tangga tajam berundak
dari lampung santun terawa
ubati rindu yang berisak
berisak linang mutiara mata
menatap pulau jauh tertinggal
syair pantunku tak tertata
semoga termaafkan terbaiki akal
akal berbekal dari akar
menyerap sari pati tumbuhan
lama kali tak berkabar
di taman hijau eratkan persahabatan
Kopi Lampung Desember 10 2012
Yandri Yadi Yansah
UTAMAKAN
hijau rumput dalam ikat
segar menyehat untuklah kambing
segerakan hadir untuk berjabat
hilangkan resah yang bersanding
masuk rumah lewat pintu
ucapkan salam janganlah lupa
bila sedang minda membuntu
usahlah diri selalu melupa
melupa rizki tak elok
walau lima ribu rupiah
tegur dia dengan elok
pasti dimengerti dengan indah
makan dan pulsa beriringan
saling terkait dalam kebersamaan
utamaka dahulu yang dibutuhkan
untuk menuju membingkai kebahagian
Kopi Lampung 10 Desember 2012
Yandri Yadi Yansah
TAMAN TANAM MAKNA
taman indah dihujung desa
bayak bunga mekar disana
terimakasih untuk akak Resa
sudah bertandang penuh pesona
pesona taman kini bergairah
kumbang hadir meminta madu
salam santun tersaji indah
menghurai resah jiwa merindu
buah mengkudu manis rasanya
buah manggis merah hitam
terpanggil pelisi aku terpedaya
tertilang aku tuk menyulam
sulam benang tapis berseri
kain adat darilah lampung
mari belajar pantun terberi
bersama kita mari bersenandung
senandung lagu sirama-rama
dinyanyi oleh anak gembala
sampiran pantun lebih utama
membentuk isi secara berkala
Kopi Lampung 10 Desember 2012
Yandri Yadi Yansah
Fitrah Jiwa
Kerukunan
KERUKUNAN
Benarkah negara ini berketuhanan
setahuku hanya sebuah kerukunan
Benarkah makmur negara berkerukunan
dapat dilihat dalam kebersamaan
Dapatkah kedzoliman segera dihilangkan
cuma dapat diseimbangakan badan
Bisakah keseimbangan badan didapatkan
dengan iman dan ketakwaan
Bisakah kerukunan dapat terwujudkan
janganlah sampai saling merugikan
Bisakah kerugian dapat dihindarkan
hanya pengertian sebagi batasan
Bisakah batasan kerukunan dipersatukan
semuanya bisa dipertemukan diperundingan
Benarkah perundingan awal kebahagian
semua harus mematuhi peraturan
Kopi Lampung Tangerang Mei 16 2011
Nasihat
GURINDAM NASIHAT
Benarkah nasihat penyelamat umat
baik untuk kita menghayat
Benarkah nasihat temali menjerat
mari renungi yang melekat
Benarkah nasihat mengandung nikmat
haruslah syukuri sebelum sekarat
Benarkah nasihat diperuntuk rakyat
mata hati harus melihat
Sebenarnya nasihat sangat keramat
sekujur tubuh hendaknya diingat
Benarkah nasihat bukan penyelamat
bila banyak yang berhianat
Benarkah nasihat rugikan umat
harus renungkan jabaran dualat
Benarkah nasihat sambaran kilat
setajam belati darah memuncerat
Kopi Lampung Tangerang Mei 14 2011
Kumpulan Pantun Syair Dan Pantun Karmina
TAHAJUD
duduk bertimpuh dua sujud
melembar doa lima tahajud
sujud bersembah pada Pencipta
lima tahajud menuju tahta
tahta biru bunga seroja
putik mahkotaNya sempurna memanja
memanja hambaNya iman taqwa
selalu mengerat pesona wibawa
Kopi lampung Januari 2011
NIKMAT KEHIDUPAN
bergulung air menuju muara
hancur berkeping batu membara
muara kasih sempurna bergelora
membara dekap luruh suara
berayun mesra kera di pohon
rindang mahoni sejuk memohon
pohon cintaNya merata mesra
memohon barokah semanis nira
jentik ulat kepompong mengait
di dahan srikaya juntai berkelit
mengait hidup jangan menyulit
berkelit tak patut menyempit
budak bermain bisik membisik
tepak manapak sangat asik
membisik makna usah mengusik
sejuk iman semakin berderik
semilir angin membelai api
lemas terkulai di sudut sepi
api membakar dalam mimpi
sepikan dingin nikmat menepi
kayu cendana elok di pahat
harum wanginya sangat memikat
pahat ilmu olehmu sahabat
memikat aksara makna didapat
asam di gunung ubi di ladang
surya di langit cahayanya terang
ladang iman taqwa didendang
terang menuju jalanNya dihidang
rumput berdoa sujud padaNya
tanah bertasbih memohon cahaya
padaNya kita bermunajat cinta
cahaya barokah selalu tercipta
Kopi Lampung Januari 11 2011
Mengenai Saya
- Yandri Yadi Yansah (pantun dan syair)
- hidup adalah berkesenian menuju keindahan santun yang Allah Swt ridhoi dan mencintai kematian sebagai sumber kekekalan
Pengikut
Total Tayangan Halaman
Kumpulan Karmian Dan Gurindam
SUMBU
mungkinkah kaki bertumpu satu
hidup menuju harus ditentu
benarkah tangan di atas membantu
luaskan minda usah dibuntu
bila olehmu hitam bersumbu
jagalah nafsu iman dibumbu
bila olehmu hancur berdebu
ingatlah amanah dari ibu
Lampung, 24 Mei 2011
UMUR
benarkah lupur bermakna subur
dapatkanlah olehmu manfaat umur
benarkah mabuk meminum anggur
amabillah intisari yang dianjur
benarkah sakit sebuah tegur
semua kepastian sudah diatur
carilah olehmu obot manjur
hanyalah do'a penyembuh umur
Tangeang, 23 Mei 2011
Terlepas
TERLEPAS
Menulis makna di pucuk saga
Lembut membelai elok mejaga
Lima sekawan bertajuk duka
Kelembutan hati tercabik luka
Rona saga menanti tinta
Kembara kata terhapus cinta
Murung pula langit bermega
Kancing terlepas baju di raga
Kopi Lampung Maret 25 2011
Senin, 10 Desember 2012
Sabtu, 03 November 2012
SENANDUNG NOVEMBER 2012
PENIKMAT
kiabang panjang lurus berliku
tuju satu terhalang rintang
siapkan bekalan banyak disaku
sebelum kita terpanggil pulang
pulang ketaman bunga berembun
tersandung batu pijar membara
manfaatkan hidup dalam menyusun
untuk capai bahagai di muara
muara tenang didalamnya deras
arus memotong satu nikmat
perbuatan buruk usah dibalas
berikan kebaikan pasti bermanfaat
bermanfaat sangat siminyak kelapa
kelapa hijau berfungsi ganda
kerjakan wajib usah dialpa
mengukir perjalanan denganlah minda
Kopi Lampung November 25 2012
Yandri Yadi Yansah
Nyanyian Ruh
tiup angin di pucuk daun
susun gelombang bingkai waktu
pagi senja asik menuntun
bentuk tuju tuk satu
satu pokok subur tumbuh
gembur tanah tuai semi
pagi senja pasti berlabuh
tercabut meninggal kembali bumi
bumi merah bukan darah
liat lekat jepit menyekat
perbanyak amalan tuju barokah
berbekal lentera pasti selamat
mandat selamat dalam bumi
menguning layu pokok kemboja
bila tercabut sakit terselami
panjang nanti enuju sahaja
Kopi Lampung 17 November 2012
Yandri Yadi Yansah
Aku Sang Penikmat
pikat pekat remang rambat
di hujung senja muda ternikmat
sumbar egoku ditubuh menggeliat
saksikan para perawicara mengumpat
gemalai lambai ramai didapat
pemandangan pesona montok terlihat
mubajir bila tak mendekat
lepaskan rangsang tuntun mandat
irama angin goyang menjabat
daun bersetubuh gesek lambat
ditubuhmu aku selalu didaulat
remas emaskan tuk melekat
ahir bulan lahirkan telat
mawar mekar berseri cepat
aku tertwa dengan hidmat
di nagari insap pada mengumpat
Kopi Lampung November 10 2012
Yandri Yadi Yansah
NAIK TURUN
copot tarik masuk lubang
nikmat pejam harungi malam
terhisap hangat selubung sayang
dibiru langit hijau bersulam
sulam sutera lembut menembus
sejuk embun bangkit gairah
benih tertaruh tumbuh menghalus
elok terpeihara dikesuburan barokah
barokah naik turun terpompa
di bilik jantun pusat kemudi
kelancaran sayang santun sapa
tuju kenikmatan puas menjadi
menjadi diri harus menuntun
agama adat haus ditaat
budi baik hendak diturun
agar benih tak sesat
Kopi Lampung 04 November 2012
Yandri Yadi Yansah
RENUNGAN DIRI
bermalam setalam gugah mimbar
di taman bunga mekar kelopak
terbaca diri renung berkabar
tentang kebersamaan satu menapak
menapak kokoh pondasi pokok
tangaki meranting mangi terhidu
aku tak akan berbelok
merawat hati tulus terpadu
padu warna bermacam bunga
rias taman penuh pesona
mari kita terus berjaga
agar tak terjerumus rana
rana berkias ramah puja
dalam bermusim bangkitkan gairah
usah terperangkap bujuk manja
nanti lahir sessal serapah
Kopi Lampung 04 November 2012
TENTANG MAWAR
wajarlah kumbang pujakan bunga
lebih setangkai madu terhisap
hati akan salalu berjaga
walau berbagi dalam seatap
seatap lahan hijau meramu
begitu sahdu berbagi budi
segerakan pelaminan pasti ditemu
doa restu pasti jadi
jadikan saji madu menyegar
sebar kabar penjuru alam
ini terjadi sering disandar
para kumbang rayukan sulam
sulam benang bergambar mawar
emas berkilau adanya duri
semoga sanggup membawa mimbar
arungi kasih waktu terberi
Kopi Lampung 04 November 2012
Yandri Yadi Yansah
Rabu, 03 Oktober 2012
SENANDUNG OKTOBER 2012
PERKARA
cinta adalah upaya nafsu
mengikat erat dalam hati
budi pekerti dibuat bisu
halalkan segala cara menikmatti
cinta dan nafsu satu
hendaknya diseimbang keikhlasan iman
pasti elok menuju satu
walau berkawan tak terlewatkan
ingatkan rukun cinta merimbang
berpegang setanam subur menghijua
akan lahir penerang bayang
hasil terpeluk tiada dua
perkara cinta hal mudah
tapi sulit berikan warna
mari terusah sabar menelaah
dibarisan lekuk berikan pesona
Kopi Lampung 31 Oktober 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
BUMI
hijau dulu bigitu mempesona
berikan kesejukan semua insan
sekarang sudah berkurang warna
kini menjadi tempat pesakitan
derita bumi derita kita
panas lepuhkan sumsum tulang
bencana silih berganti menyata
gulung daratan yang menjuang
kadar bumi mulai berkurang
karena pembalakan liar menyebar
apakah kita benar menyayang
lingkungan asri mulai hambar
elok rupawan subur terkikis
perombakan lahan tumpulkan keseimbagan
apa kita menunggu habis
mari segarkan kembali penghijauan
Kopi Lampung 30 Oktober 2012
Yandri Yadi Yansah
TITIK TEMU
titik temu di hujung desa
tika berjalan santai bersamamu
kisa itu abadi terasa
jadikan prasasti dilamun bertemu
temu sepokok mawar merah
sajikan syair pantun cinta
tentang daun hijau mencerah
suburkan pondasi kokoh bertahta
bertahta rima senada berpola
sanjung rayu pada dara
dirajut tulus sang penggembala
uangkan gelombang hati membara
membara rimbang embun didaun
jernih berkaca permata jiwa
dara menerima dengan santun
ketulusan rasa elok terbawa
terbawa makna di sebidang taman
ditumbuhi berwarna warni bunga
semoga ini jadi keberkahan
mari kita saling berjaga
Kopi Lampung 28 Oktober 2012
Yandri Yadi Yansah
BUMI SETANAM
sebisik senyum manis terkulum
iramakan embun sejuk di daun
wahai kawan lepaskanlah kulum
marilh kita elok menyusun
susun semilir angin membelai
menambah lengkap secawan kopi
janganlah sampai kita terlalai
sakitlah tubuh terkaram tepi
tepi-menepi sajikan makna
prediksi malam menuju pagi
sesuatu terlahir penuh pesona
bilalah kita pandai berbagi
berbagi manfaat di bumi setanam
suburkan bersama mencapai makmur
disumpah pemuda hendaklah disulam
janganla sampai generasi hancur
Kopi Lampung 28 Oktober 2012
Yandri Yadi Yansah
IRAMA MALAM
ini tentang mawar mekar
tersentuh bayu senja merona
kini datang menawar kabar
labuh kuyu manja mempesona
mempesona tangkai kokoh menopang
putik bersangul mahkota bunga
mewarna usai di doh pegang
berlarik kumpul tata berjaga
berjaga malam menguntai makna
basuh tubuh air membersih
bangga menyulam membelai rana
utuh tumbuh melahir kasih
kasih meminak perkara rimbang
di hujung tanjung bersanggul rambut
perih menjamak bara terkenang
sanjung tudung mengumpul lembut
lembut senyum rekah melesung
dara nusantara ramah bersantun
tersambut kulum telaah merenung
nira bermuara indah menuntun
Kopi Lampung 25 Oktober 2012
Yandri Yadi Yansah
PESONA
selalu bergairah dilekuk pagi
mekar bunga harumkan taman
renyah senyum selalu terbagi
di cawan bibir lesung keindahan
keindahan tebarkan tikam warna
bangkitkan imaji aksara tersamar
dihujung temu tajam pesona
tercicipi santun sebagai penawar
penawar rasa terberi ikhlas
menguntai bening bak embun
padamu terusaha tuk berbalas
seiring rimbang tuju menuntun
menuntun falsafah menguntai minda
menguncup rebung pondasikan arah
kau tak tergantikan dada
walau banyak goda bersebelah
Kopi Lampung 24 Oktober 2012
Yandri Yadi Yansah
SALAMKU
bunga melati berwarna putih
mangi terhidu tika mekar
salam maaf kawan terkasih
barulah sempat berbalas kabar
kabar taman memanglah suram
tika ditinggal si kumbang penggoda
marilah kita saling bersulam
semaikan sajak kata berenda
berendan baju indah bermanik
warnanya cerah elok dipandang
bunga manis cuba diusik
dengan rayu syair bergelombang
gelombang rindu ada di lampung
menyeberang selalat si selat sunda
diri ini semakin linglung
perawan ditinggal menggoda janda
janda muda si janda kembang
senyum melesung pipit menggoda
maafkan hamba asal bertembang
kata tertuju sibuah lada
lada tumbuh di kepulauan nusantara
subur menghijau bersolek permata
janda perawan nafsu membara
janganlah sampai kita menata
menata kata bolehlah saja
harus diimbang rimbang perkara
pupuklah budi dengan sahaja
tuk dapatkan kejernihan muara
muara dalam tetaplah tenang
gelombang melandai tuju kepantai
salam santunku sebagai sayang
pada kawan pantun terhurai
Kopi Lampung Oktober 19 2012
Yandri Yadi Yansah
SANTUNKU
pada kata terhurai ceria
menata makna di hujung lidah
apa kabar sahabat setia
kau tampilkan sajian indah
indah bermadah tunjuk telaah
bingkai kemuning saga terbentuk
kini taman semakin cerah
setelah embun menguap tajuk
tajuk terberi harungi waktu
kecapi seni senandung merdu
syair tercipta irama satu
pantun melantun tentang rindu
rindu bekumandang dari seberang
ranah lahir berlumur darah
mangi terhidu sebatas kiabang
salam damai hilangkan marah
Kopi Lampung Oktober 18 2012
Yandri Yadi Yansah
TEGANG
hari yang menegang gersang
memilah aksara bingkai nafsu
kesalahan terberi di hujung pandang
kalah teruntai terkulai lesu
lesu mengakar terkuak kabar
di rumpun ilalang yang bergoyang
serakahmu selalu luas terumbar
tak koreksi ucap didendang
dendang lagu sirama rama
sepoi angin mengiring sahdu
perangai jelek selalu menjelma
sumpahku jelek tukmu mengadu
mengadu domba dengan siasat
memutar bola bergulir liar
usahlah kau mencari selamat
ditubuh kawan lemah terkapar
Kopi Lampung 09 Oktober 2012
Yandri Yadi Yansah
MENGUKUR
syair pantun merdu terdendang
di rimba asa sesalan berkecamuk
hanya taubatan nasuha dipegang
perbaiki didri sebagai tajuk
tajuk hidup hendaknya bersyukur
renungan bunga yang mekar
hendaklah kita selalu mengukur
agar tak terjerumus kedasar
dasar membara berbatu tajam
berlembah nista penuh mangi
masih ada waktu menyulam
dilekuk kepastian akan terbagi
terbagi lebar panjang berdiri
tempa pondasi capailah terang
pasti semuanya akan terberi
nikmat ampunan yang menyayang
Kopi Lampung Tangerang Oktober 06 2012
Yandri Yadi Yansah
GUSAR SUARA SUMBANG
usahlah kau berteriak jalang
di kuntum-kuntum bunga mekar
singgahkan kebaikan tika memandang
pastilah menuai indahya akar
akar buga hantarkan sari
keindahan mekar pasti mangi
aku melihat kau memberi
suara gusar selalu terbagi
terbagi pekik pcahkan gendang
bukit berbunga menjadi layu
tertancap duri langsung menghilang
menangislah mata jadi kuyu
kuyu mutiara bening mengalir
kehilangan putik karena kumbang
tertapaki waktu terus bergulir
sesali kisah yang merimbang
Kopi Lampung Jakarta Oktober 06 2012
Yandri Yadi Yansah
KEMUDI
pandang bintang berkedip jalang
di balik awan senyum menggoda
maaf bila selalu menghilang
setelah bersantun kemudian berjeda
kupas ubi dengan belati
hati-hati tangan terluka
memang aksara terbagi hati
dengan mesra saling membuka
mebuka pintu menjawab salam
di gubuk renta sejuk menerima
terucap terimakasih sudah bersulam
berkujung disini meriahkan irama
irama pantun lelagu lama
sawah menghijau tumbuhi padi
syair pantun nikmat diterima
bernasihat runduk elok berkemudi
kemudi layar harungi selat
selat sunda sumatera jawa
idah nian selalu berjabat
santun penuntun elok bersyariat
bersyariat silaturohim membuka minda
montong pisang dinamakan jantung
maafkan hamba selalu bersenda
dari silap selalu tersenandung
senandung rima simusik dangdut
syair lembut dasyat goyangannya
mari ceria hilangkan kalut
dengan bersyukur pastilah bercahaya
Kopi Lampung Jakarta Oktober 06 2012
Yandri Yadi Yansah
DISINI
teruntai aksara nikotin berbatang
ranum semampai tiang listrik
salam jumpa aku bertandang
puan tuan mari menitik
secarik kertas lusuh bertinta
hitam meleleh seperti ingus
aksaraku usang dalam menata
maafkan bila tak bagus
kemukus hai sibintang kemukus
berkedip di langit malam pitam
padamu akan indah terbungkus
rekah putih berahir salam
kini pagi sudah menjelang
dini hari masilah gelap
samar jauh kabut menghalang
jernihnya embun tak tertatap
Kopi Lampung Tangerang Oktober 04 2012
Yandri Yadi Yansah
BERGARIS
bersimpag di garis mulai menyenja
kini gugur daun-daun
berpamitan pada tangkai merja
ikutti aturan yang tersusun
susun tapak banyak berjenis
kiabang mayang pupus-memupus
jaga hati hurai tangis
janganlah garis sampai terhapus
hapus air di daun talas
tak berbekas tinggalkan tempat
usahlah hitam harus dibalas
ingatkan diri mengikat tempat
tempat menjulang datar-endatar
berundak bukit terlampau daki
lunakan bara dengan sabar
ikhlas damai pasti hakiki
Kopi Lampung Jakarta Oktober 03 2012
YAndri Yadi Yansah
RAJIN BERTANYA
sesaat gersang melinang terang
terhantar makna dalam tikam
pada hati aku rimbang
tentang risalah datang meyulam
sulam tanya indah terpetik
tentang jalan meliku tuju
usah takut tuk dikeritik
pasti hidup menjadi maju
maju pekerti imbang berbudi
menguntai peluh subur terberi
tutunan elok pasti berkemudi
terbuka minda mutiara berseri
berseri senyum bertudung sanjung
berjaga jarak harus diatur
jangan sampai terkurung kungkung
lepaskan hasyarat dalam tafakur
Kopi Lampug Jakarta Oktober 03 2012
Yandri Yadi Yansah
KELEMBUTTAN
menyulam keindahan kehangatan pagi
segar badan syukur tercurahkan
akan nikmat penuh mewangi
dihuraian waktu tuju keberkahan
kini malam sudah menjelang
merah darah siang terlampau
kiabang harap peluh begenang
sejuk mata indah berpulau
binatang malam kini bersalam
sambut irama di rimba dedaunan
lengkap sudah berbalas salam
dikepulasan bayu sejukkan badan
rebah badan di bale bambu
suara jangkrik merdu bersahutan
bersendi kelembutan kasih ibu
tulus seperti kuku dikelentikan
Kopi Lampung Oktober 02 2012
Yandri Yadi Yansah
Sabtu, 01 September 2012
SENANDUNG SEPTEMBER 2012
PELUH MALAM
irama malam tawanan bayu
disana terdengar suara kodok
tercuba balas irama melayu
sampai berpeluh terhisap rokok
rokok bukan sembarng rokok
rokok keretek dilinting sendiri
kini saatnya untuk mengetok
rumah dara lagi sendiri
sendiri jauh susuri jalan
menuju rumah di hujung desa
wahai dara cuba dengarkan
lantunan detak jatung berbahasa
bahasa melayu akar budaya
tersembah pantun lagulah lama
sampai berpeluh aku berupaya
semoga engkau mahu menerima
Kopi Lampung Tangerang September 30 2012
Yandri Yadi Yansah
TAK SELAMANYA HITAM
suram pejam september gersang
panut pekerti jauh di hujung
hilang mimbar taut menopang
karena nafsu tak terbendung
bendung hancur jadikan guruh
panas awan bergulug resah
sebuah nasiat susah berlabuh
galah penyambung di tengah patah
patahan teracak di lembah curam
suram jiwa dalam sulam
ubah segera diterang berkalam
jadikan guru pengalaman hitam
hitam tak selamanya nista
cubalah nafsu imbangkan raga
dari bawah harus ditata
serukan kebaikan iman berjaga
Kopi Lampung September 29 2012
Yandri Yadi Yansah
SEDAMPING
bulan memerah tepat di puncak
senyum sayu terkulum duri
hasrat tertahan di dasar kerak
ini nasib tertanggung diri
diri tercenung rimbun berkebun
susun setapak tegak pondasi
tertahan rasa dalam bersantun
sedamping baring indah bersisi
bersisi lurus jalan berbelok
debu mengepul bentuk awan
sementara tak akan ditengok
sampai hujan suburkan taman
taman terindah begitu asri
mangi terkecup sejumput bibir
sejati nafsu simpul lestari
selalu membingkai bahagia terlahir
Kopi Lampung Jakarta September 27 2012
Yandri Yadi Yansah
RINDUKAN HUJAN
hujan september kini terhurai
mekar tumbuhan hijaukan bumi
syair pantun selalu terangkai
bingkai makna minda bersemi
bersemi bunga september bergejolak
rekah senyum di bilik taman
tajam merejam bertajuk ahlak
membina kebaikan tuju kemuliaan
kemulian hidup berselindng iman
membuku jiwa kaji berjaga
topan menerjang kuat topangan
takkan rusak menimpa raga
raga senja panutan pagi
mangi terhidu bak kesturi
manfatkan waktu tuk berbagi
segala nikmat pasti terberi
Kopi lampung jakarta september 26 2012
Yandri Yadi Yansah
PANTUN MAWAR
mawar bukan sembarang mawar
mawar merah senyumnya cerah
salam santun sebagai penawar
rindu hati indah barokah
mawar merah indah disemai
disemai dara yang cantik
begitu sejuk hati berdamai
taklah berani hamba mengusik
mawar sekuntum terhidu mangi
terselip indah di telinga puan
eloklah bila saling berbagi
pastilah hidup penuh kecerahan
mawar terpetik hanya seangkai
jangan siakan dalam genggaman
perbuat baik usah diusai
walau duri menjadi rintangan
Kopi Lampung Jakarta September 22 2012
Yandri Yadi Yansah
PANTUN SEBENIH BIJI
kupas biji-biji kuaci
dibuat dari benih bunga
taklah abang akan dibenci
bila abang pandai berjaga
buah leci segar terasa
dimakan di tengah hari terik
bila badan sakit terasa
segera segerkan usah melirik
melirik bunga taman sebelah
usah dilupa taman sendiri
pikirlah dahulu sebelum menjamah
lebihlah berkah di taman sendiri
taman sendiri baiknya disemai
supaya isinya semakin segar
syukurilah segalanya sudah terhurai
jangan sampai diri menelantar
Kopi Lampung Jakarta September 22 2012
Yandri Yadi Yansah
melirik bunga taman sebelah
usah dilupa taman sendiri
pikirlah dahulu sebelum menjamah
lebihlah berkah di taman sendiri
taman sendiri baiknya disemai
supaya isinya semakin segar
syukurilah segalanya sudah terhurai
jangan sampai diri menelantar
Kopi Lampung Jakarta September 22 2012
Yandri Yadi Yansah
BERKUBUR
dibaris senja merayu sahdu
irama pelangi berselindang bayu
bersanggama di bukit ilalang beradu
tersentuh kelimaks renta pembuyu
pebuyu galah makna pemukul
di panjang jarak sudah terukur
di tanah merah renta mencangkul
di tapak tangan kuku berkubur
berkubur kuku mengayun madu
sehisap terasa pedih merimbang
usah dirasa bertandang sendu
syukuri waktu perubahan bertandang
bertandang merah tuk berkubur
warna jingga merona saga
setiap insan pasti berkubur
terhisap perbuatan yang berjaga
Kopi Lampung Jakarta September 21 2012
Yandri Yadi Yansah
berkubur kuku mengayun madu
sehisap terasa pedih merimbang
usah dirasa bertandang sendu
syukuri waktu perubahan bertandang
bertandang merah tuk berkubur
warna jingga merona saga
setiap insan pasti berkubur
terhisap perbuatan yang berjaga
Kopi Lampung Jakarta September 21 2012
Yandri Yadi Yansah
PANTUN BERSEMI
buah durian terhidu mangi
jatuh berserak menancap di bumi
injinkan hamba nak berbagi
pantun bunga lagi bersemi
bersemi indah mawar merah
petik setangkai taruh di meja
duhai dara yang mencerah
bayangmu selalu hadir memanja
susahlah memetik siawar berduri
duri menusuk pemetik bunga
cantiklah ahlak dara memberi
nasihat hidup tuk berjaga
penjaga malam tertidur pulas
terbuai mimpi bersama dara
ijinkan hampa tuk memperjelas
tentang rasa hati membara
Kopi Lampung Jakarta 15 2012
Yandri Yadi Yansah
KETENANGAN
terhantarkan kecipak tajuk menampak
bingkai mata sembab mutiara
bertapa makna antara tapak
dikesuburan yang tertimbun bara
tingglkan pahattan di mimbar hajat
wahai kau rasa gemuruh
aturah kerut di jalur melipat
di bandar pasti tenang berlabuh
menyusun lontaran sauh memikat
pengunjung akan hadirkan keseimbangan
dipengaturan rima waktu melekat
huraikan semuanya penuh pencahayaan
terbukalah jalan berundak-undak
tatanan terbentuk penuh warna
tunjukkan keselarasan dalam ahlak
indah tersurat penuh pesona
Kopi Lampung Jakarta September 15 2012
Yandri Yadi Yansah
LELAGU SETANAM
terhenyak sunyi dilelagu nyamuk
malam meretas di bilik pagi
kini hilang hangat bertajuk
jauh terpisah tuk berbagi
surya kini sudah melepuh
panggang bumi berpasir hitam
nantikanlah sayang aku berlabuh
pastilah subur kita setanam
jauh tercari setanam indah
semoga tercapai cita di hujung
panjatkan doamu semoga berekah
untukku berladang agar beruntung
sehisap nikotin bercawan kopi
terenggut nikmat yang memuncak
babak awal sudah menepi
dihangat pelukmu kokoh menapak
Brebes September 07 2012
Yandri Yadi Yansah
jauh tercari setanam indah
semoga tercapai cita di hujung
panjatkan doamu semoga berekah
untukku berladang agar beruntung
sehisap nikotin bercawan kopi
terenggut nikmat yang memuncak
babak awal sudah menepi
dihangat pelukmu kokoh menapak
Brebes September 07 2012
Yandri Yadi Yansah
SENYUMMU
putik yang berduri bersemi
merdu lelagu kau dendang
di dalam relung hati memumi
ditabuh lagi senyum merimbang
sedangkan kita salaing berpunya
getar-getar kuat memintal
di ranah lahir indah bercahaya
senyum cinta kuat membekal
walau tak saling memilikki
terpanjat syukur berjabat persaudaraan
cintamu selalu aku milikki
nasihatka waktu betuk kerukunan
kini kita berjauh tempat
dari ranah lahir tertata
dao terpanjat di hujung kiblat
semoga kebahagian mekar tertata
Jakarta 05 September 2012
Yandri Yadi Yansah
TERKENANG
hanya sepihak bertaruh rukun
membait seatap sebelah bingung
susah diri nak menuntun
laju nafsu haus mengurung
mengurug cinta duri meminang
enam tahun hilang makna
kini terbangkit gairah sayang
setelah saling berpunya pesona
pesona duri begitu tajam
tusuk hati kini berbilik
hadirkan nikmat kisah merejam
dikala senja kini berbilik
berbilik santun merdu tersusun
berikan sinyal kuat menatap
tersentuh kini hayal lantun
senyum manis kecup mengecap
Kopi Lampung September 04 2012
Yandri Yadi Yansah
PANTUN PERKENALAN
jatuh bunga di atas peti
peti terukir bahasa lama
perawan cantik baiklah hati
bolehlah hamba perkenalkan nama
pokok cempaka di tengah hutan
hutan larangan sihutan jati
silakan abang tinggal sebutkan
nama hamba adalah bekti
bunga tumbuh disamping padi
duri jatuh tertimpa juga
nama hamba adalah yadi
nama panggilan yang terjaga
angin berhembus puting beliung
menggulung gelombang diselat sunda
nama kita saling tersenandung
semoga ini sebagia tanda
Selat Sunda 2006 Edit September 02 2012
Yandri Yadi Yansah & Titik Subekti
BERSIKU TIANG DENGAN PASAK
batu kali hitam berwarna
beriak air menuju hulu
hidup ini tak sempurna
hendaklah bersyukur kita selalu
berbentuk siku penyakga pasak
berjasa tiang dalam menyangga
hindari balak dari rusak
usah harapkan jasa berjaga
batu kecil dinamakan kerikil
jumpa ketapel lalu terlontar
usahakan diri berbuat adil
pastilah diri damai bersandar
bila siku tiang berpasak
singkronkan air dengan uap
pastilah kokoh dalam menapak
panjangkan langkah untuk menatap
Kopi Lampung September 01 2012
Yandri Yadi Yansah
WAHAI DARA
buka tutup buka
utara kata bertinta
jawab lugu membuka
difitrah batin mencinta
cinta buka minda
hasrat gejolak jiwa
lega di dalam dada
maaf terberi juwa
juwa bingkai purba
di pulau jawa terpinta
kisah itu teraba
dikesunyian lantai permata
permata mata permata
tanda mata mendosa
wahai dara tercinta
masihkah ada rasa
Kopi Lampung September 01 212
Yandri Yadi Yansah
Minggu, 12 Agustus 2012
SENANDUNG AGUSTUS 212
DIRUMAH SENJA
penghujung di rumah senja
lahirkan makna pesona
dusta membingkai manja
rapih tertutup warna
warna pupus purnama
nira di bibir tertata
ini aku menjelma
ingkar hati berpelita
pelita berkedip nyala
nafsu lahir kuasa
sesat dihujung kala
benih hilang dirasa
dirasa puncak sementara
gulir kebawah mata
bara semakin membara
di tubuh molek berkata
Kopi Lampung Agustus 31 2012
11:42" Yandri Yadi Yansah
MEMBAJU SATU
terhidu sepasang kembang benalu
jatuh seputik membuat kelu
kini semua cepat berlalu
kenangan-kenangan usah dipilu
pilu sembab mata kuyu
bahas batin dendang mendayu
padamu terhatur risalah satu
semua jawab adalah penentu
penentu tuju waktu beradu
terpilih kokoh pondasikan tuju
tersentuh hati tak memadu
sampai ahir satu membaju
membaju hadap indah berkuku
panjat doa keberkahan aku
padamu cinta berbagi kuku
sentuhmu padaku tak kaku
Kopi Lampung Agustus 27 2012
Pc Yandri Yadi Yansah
TENTANG
kesabaran tak suai akar
indah mudah sulam umbar
madu-madu sudah disebar
semuanya tercipta atas mimbar
mibar jiwa kerdil bernaskah
wahai rasa cubalah telaah
antara jarak nafsu bersebelah
dikembar jagalah setabil madah
madah minda cemar mekar
bak kuntum-kuntum segar
jagalah dahaga sebelum terkapar
di lereng penampang ranum menampar
menampar-tampar gelomang tumpah
kering lautan masin darah
kering dartan membara merah
jadi kerak arang patah
Kopi Lampug Agustus 24 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
BANGKITLAH
bingung pilih pilah waktu
terbagi sumbu-sumbu kehidupan
tujuh belas saatnya menentu
menuju pintu baru kebahagian
kebahagian hakiki mewujud pendirian
gerakan semua imaji menupu
ketelanjangan tubuh lepuh sengatan
bangkitlah pasti kau mampu
mampu menentu usah ceroboh
jangan seperti anak menetek
ambillah sikap pendewasaan kokoh
jadilah diri usah merengek
merengek tak elok di mata
tunjukkan pekerti luhur merimbang
pada setiap lelakumu pelita
pastikan segalanya sudah meopang
Kopi Lamung Agustus 17 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
BATAS WAKTU
panjang terberikan tunjuk lamunan
seimbang tujuan bertajuk kepastian
sumbang terlantunkan ringkuk kekeliruan
mengambang pikiran menusuk kenafsuan
kenafsuan kian membuta iman
kebutaan terjalan tertata padanan
jatuhkan layangan cerita karangan
kerusakan kenistaan cinta terangan
terangan terngiang terbayang perwajahan
terdiamkan abang bertegang harapan
perawan sayang merimbang tujuan
berikan pandang panjang maafan
maafan darimu terus ternantikan
lunaskan temu cetus teringinkan
hilangkan semu mengutus kecerahan
lahirkan ramu tandus kesuburan
Kopi Lampung Agustus 16 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
HILANG
kini sebatas cerita kenang
di rerumputan hijua sejuk menopang
reduplah sepihak dilanda gersang
malam hujan merinjis dedang
dendang kecerian rantau sepasang
maya terenggut nyata terhidang
hirup kemukus jauh memandag
sampai kini kabar menghilang
menghilang sambut gundah terpancang
nantikan maaf dara di seberang
tak terjawab nada bertandang
risau hati semakin bercabang
bercabang-cabang keslahan meminang
mengecup kerudung tersentuh sayang
dengarlah bayag-bayang menimang
risalah ketulusanku selalu terang
Kopi Lampung Agstus 15 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
KUCIPTA ANGKARA
tanpa pemanis mengutara mesra
bangkit gairah berjalan bunga
tersusuri nafsu pijak bara
jadi kelam sesaat surga
merdu rima irama puja
di bilik hijau indah pesona
gugur putik daun manja
hina kini warna-warna
terkumpul satu dalam tata
himpun abu-abu jiwa
terteruskan menghurai pena bercerita
sejarah akan ikut terbawa
pada laku akan terbuka
putih biru muka dua
cipta kebaikan akan luka
nista nafsu cinta jua
Kopi Lampung Agustus 14 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
TEMBANG GEJOLAK
tercuba kini makna terlaksana
pekerti membingkai bercorak warna
terjalani penuh hikmah rana
nantikan jawab bisu pesona
tahukah engkau hitam bertasbih
pungut perkara dulang perih
susah hilangkan rasa memilih
padamu bukan tuk memulih
kini semua sudah berjarak
bunga selalu membayang jinak
berpagar duri nafsu merusak
terluka masa jalani rangkak
terkecup pipi manis lembut
berahirlah kini tak tersebut
dirimu dirinya sangat lembut
aku merasa tak patut
Kopi Lampu Agustus 12 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
kini semua sudah berjarak
bunga selalu membayang jinak
berpagar duri nafsu merusak
terluka masa jalani rangkak
terkecup pipi manis lembut
berahirlah kini tak tersebut
dirimu dirinya sangat lembut
aku merasa tak patut
Kopi Lampu Agustus 12 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
TERINGAT MANDAT GERIMIS
merah berpayung senyum menguntum
pikat nestapa hati berkeluh
rapuh terasa tulang sumsum
terpilih diam di bandar berlabuh
berlabuh sayu senja merona
hurai waktu terlalu singkat
wajah ayu manja pesona
membingkai satu kelu teringat
teringat mandat semat gerimis
rinjis menapak direrumputan melapang
lihatlah wahai pikat manis
tanya tak terjawab pandang
pandang menerawang jauh berbilik
lelah mata nyala pelita
terbiarakan kini tak mengusik
terpilah permohonan maaf tertata
Kopi Lampung Agustus 06 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
APAKAH HILANG
terulis kisaran hati menuju
berikan kepercayaan sejati
pada sebidang penopang melaju
terminta kesabaran tuk menanti
menanti waktu tak tentu
satu menit sejam berlari
hari tertukar di mimbar satu
masih terasa hampa berkenduri
kenduri jiwa serumpun teretik
tumpu pijak kokoh membisu
sampai kini sunyi mengusik
hitam larut dihandak susu
susu terhisap hilang setatap
surya berkedip di celah ilalang
hilang segala yag diucap
semoga waktu bisa melapang
Kopi Lampung juli 31 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
teringat mandat semat gerimis
rinjis menapak direrumputan melapang
lihatlah wahai pikat manis
tanya tak terjawab pandang
pandang menerawang jauh berbilik
lelah mata nyala pelita
terbiarakan kini tak mengusik
terpilah permohonan maaf tertata
Kopi Lampung Agustus 06 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
APAKAH HILANG
terulis kisaran hati menuju
berikan kepercayaan sejati
pada sebidang penopang melaju
terminta kesabaran tuk menanti
menanti waktu tak tentu
satu menit sejam berlari
hari tertukar di mimbar satu
masih terasa hampa berkenduri
kenduri jiwa serumpun teretik
tumpu pijak kokoh membisu
sampai kini sunyi mengusik
hitam larut dihandak susu
susu terhisap hilang setatap
surya berkedip di celah ilalang
hilang segala yag diucap
semoga waktu bisa melapang
Kopi Lampung juli 31 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
Rabu, 04 Juli 2012
SENANDUNG JULI 2012
SEBATAS TANYA
prahara tersuluh gusar jiwa
sepokok kering timbulkan bara
diam tercuba harus dibawa
pada diri hantar pura
pura ranum senyum tertata
semat bibir nira pesona
palsu akan muara cinta
berikan kisah yang berwarna
berwarna labuh teduh irama
merdu lembutkan sayat rasa
lirih sebut pahat nama
terkirim tak terbalas masa
masa hanya sebatas tanya
berbilik sinyal hantar bunga
salam bukan tuk perdaya
maaf wahai senyap berjaga
Kopi Lampung Juli 28 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
DI SEBERANG SEBATIN
lipat baju di bawah seterika
kasih pewangi sebagai pelicin
barulah sempat santun terbuka
pada tuan di seberang sebatin
bila baju lusuh dipakai
taklah sedap di pandang mata
santun tertulis terus menghurai
terkirim permohonan maaf bertinta
tinta terguris hitam menyala
kertas menerima setatus jiwa
mari saling rendahkan kepala
syairkan doa lima dibawa
bawa segenggam tanah liat
terbentuk kokoh batu bata
diramadhan ini hendaklah semangat
supaya terang nyla pelita
Kopi Lampung Juli 27 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
MENAPAK
membilang detak rindu
mengulum desah penantian
semua salaing berpadu
terbingkailah sebuah kerisauan
kerisauan bertajuk sebentuk
bimbang bermuara gelombang
syair pantun terbentuk
mengolah jiwa menerawang
menerawang penuh mengawang
mutiara hangat mengalir
semuanya hentak berdendang
tertinggal makna terukir
terukir murni senyawa
membasuh kelopak-berkelopak
mekar wangi terbawa
tercapailah pondasi menapak
Kopi Lampung Juli 14 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
RISALAH
cinta manis tangis terluka
mengidap sebab akibat tambat
tabir kesemua jiwa terbuka
itulah risalah hidup melekat
lekat dasar hati tertimba
kering cadas mengerak darah
susahlah sakit tuk diraba
walau berlalu tetap terpilah
terpilah muatan lekuk bergelombang
bercampur kejenuhan tak terukur
hanya sebatas pengertian merimbang
curahan membosankan merdu mendengkur
dengkur berlumba angin membelai
terukir pulau liur tersebar
jangan jiwa dibiar terkulai
pastilah wangi akan mekar
Kopi Lampung Juli 12 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
ANAK NEGERI
tertulis indah cahaya cita
susun langkah setapak pijak
terjalani kepolosan ikhlas menata
baik buruk cerita tersimak
tersimak megah di negeri subur
subur tanah tanaman layu
warisan galau rajuk mengukur
tangan keatas mata kuyu
kuyu bukan sembarang kuyu
curahkan hati tuk memelas
tarik simpatik lagu mendayu
sepajang waktu peluh terperas
terperas lunglai akasara santan
tercampak ampas kehilangan sari
ini poteret syair kehidupan
melihatnya dari mata terberi
Kopi Lampung Juli 06 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
RIMA RASA
bilalah rima alun bersusun
kuntum rindu mekarlah putik
padalah adik rindu tersusun
ijinkan abang untuk memetik
memetik kelopak si mawar merah
harum terhidu di ranah rantau
padalah Allah rindu berserah
demilah adik abang merantau
merantau jauh seberangi selat
selat melaka ramai pengunjung
pada adik cinta tertambat
terusung mandat iman tersanjung
sanjung adik syair berpantun
merdu mendendang rindu sahdu
rizki didapat meminang santun
semoga restu doa terpadu
Kopi Lampung Juli 04 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
MAWAR MENJAGA JARAK
kias-berkias berhujung tempuh
hadirkan pekerti membenih luapan
tuju-tertuju sikit tersentuh
terhantar sekejap putik kehangatan
kehangatan berjalan membias sesaat
rengkuh terjang laju menyabar
ternikmat himpit merapat-rapat
desah angin semakin terbakar
terbakar sadar simpang berjalan
sampai puncak terminal terlewat
tercuba dering tak terjawabkan
maaf bila nafsu mencacat
mencacat sebibir pipi halus
syair pantun sebagai pengubat
ternanti sebuah hati tulus
tuk menghurai dosa tertambat
Kopi Lampung Juli 04 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
GEJOLAK
tertulis di bibir merekah
merdu membelai risau
kepastian belum cerah
gejolak jiwa sakau
sakau memintal siang
gersang menimang angkara
terumbar janji menerang
diabu-abu membara
membara hadiah terjamah
baik tersampai bibir
nasip ditelaah wadah
terlawan ancam menghadir
hadir siap menanggung
di bilik raga subur
di seberang pulau berkampung
barokah pasti menabur
Kopi Lampung Juli 02 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
Jumat, 01 Juni 2012
SENANDUNG JUNI 2012
TATAPMU YANG ERAT
bola mata bulat
indah coklat hitam
aku jadi tertambat
saat mata menyulam
sulam senyum manis
rambut terhurai di bahu
ijinkan aku menulis
tentang keindahan suhu
suhu tatap menusuk
bergetar hati berirama
jantung berdetak sibuk
bersyair sebuah nama
nama doa terlahir
membingkai kasih beriring
rasa terus mengalir
pada bunga tersunting
Kopi Lampung Juni 27 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
LUBANG BERCABANG
cabang-bercabang senyap
seatap ilalang kering
kosong melompong menatap
antara setiti tersunting
sunting-menyunting bunga
melati kemboja setaman
dua setimbang berjaga
saling membenih kemesraan
kemesraan dunia lubang
butuh-membutuhkan kenikmatan
nafsu panas merangsang
di hujung persimpangan pelepasan
pelepasan simbol memuncak
sedap terhisap tumpuan
kesegaran jadi tersedak
tujuan rusak berahiran
Kopi Lampung Juni 27 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
MARI KITA MENYULAM
mantra kita saling berpadu
padu getarkan bilik peraduan
peraduan bangkitkan hasrat sahdu
sahdu merimbang cahaya kebahagian
kebahagian cinta dualat tujuan
tujuan hidup harung bersama
bersama wujutkan pesona keindahan
keindahanmu selembut cahaya purnama
purnama kini sudah terlewat
terlewat wujut lepaskan sempurna
sempurna titian elok bermandat
bermandat diri belajar warna
warnamu warnaku harus ditaut
taut sulam di satu hamparan
hamparan kain saling melembut
melembut tuju benih pendewasaan
Kopi Lampung juni 23 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
SURAT BERDARAH
tertuliskan merah di atas putih
dari kepulauan nusantara membara
tentang cita cinta tertatih
rintihnya makin bergelombang mesra
bergelombang mesra korban janji
di kehijauan menyubur sembur lahar
darah mengering tak terkaji
mengapa balasannya tanah hambar
tanah hambar terhidu amis
layu sepok tumbuhan berkata
kau semakin menatap sadis
tak berkaca hadir berpelita
pelita meremang di pulau nusantara
di bilik-bilik kumuh berlabuh
bertamabah himpitan berat mendera
matilah naluri terbingkai keruh
Kopi Lampung Juni 21 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
MANTRA KITA
mantraku mantramu berpadu
bentuk gelombang magis
asihku asihmu beradu
hantarkan temu manis
manis hangat perkara
tabur kenikmatan candu
sehisap pejam membara
tanggalkan dahaga rindu
rindu mengalun purnama
cahaya meremas daun
berpeluh kita bernama
nafsu cinta tersusun
tersusun darah membilik
membuncah biru berwarna
layangkan aura menggelitik
diperhelatan tampuk pesona
Kopi Lampung Juni 21 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
UNTUKMU PERMATA KELUARGA
di laman janda duduk menikmat
indah taman si janda ramah
istri di rumah cantik memikat
hasyarat ingin selalu di rumah
rumah mungil penuh bahagia
hadirnya anak penambah semangat
delapan jam kerja menghurai
mendulang rizki penuh semangat
semangat terlahir puncak-memuncak
demi permata hati ternobat
doa beriring barokah meminak
kaki melangkah cerah memadat
memadat tumpu pondasi terbentuk
demi mutiara hati menata
terbekal ilmu tuk membentuk
masa depanmu sejernih permata
Kopi Lampung Juni 20 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
ALUNAN SYAIR PANTUN CINTA
alunanmu penuh kerinduan
terbaikan hias makna
tersambut sudah kehangatan
terpintal kemesraan pesona
pesona bunga dirimu
mekar segar berbudi
terpajat doa bertemu
terlamar hakikat terjadi
terjadi pasang terpanjang
lambai kuning janur
semoga terestu sayang
membenih benang menghulur
hulur kemudi raga
tajuk cinta merindu
puja jadi berjaga
dua hati sahdu
Kopi Lampung Juni 19 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
BAIT-BAIT KEMBOJA
putih kuning mekar mewangi
harumkan kesuburan taman-taman
bungkam waktu tak terbagi
terhadiah ahirat banyak tagihan
tagihan sekuntum bunga mekar
berpeluh embun terpidana warna
terkirim dakwa meminta sandar
terpotong perkara pokok pesona
pesona lahir bara-membara
hangus arang tepian kedalam
terungkit ketenangan yang menira
putih menghitam erat menyulam
menyulam putik mahkota sari
puncak layu pastilah tampak
habis terpasang sudah terberi
terhisap amalan badan rusak
Kopi Lampung Juni 19 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
MAKNA
bila makan teberi pesona
harus dijalan usah dimubah
hidup ini banyaklah warna
gali manfaat ilmu bertambah
bertambah ilmu haruslah bijak
tunjuk ajar dalam mufakat
genggamlah runduk padi berhalak
berikan cahaya sebagai penyelamat
penyelamat diri harus ditanam
dalam hati harus mewangi
salam tersambut merdu tersulam
taklah rugi bila berbagi
mari berbagi usah diragu
pastilah bertambah rizki didapat
di alam ini bersifat menunggu
manfaatkan waktu dengan tepat
Kopi Lampung Juni 18 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
BERKACA DI BINGKAI PENGALAMAN
terguris sakik di delom hati
pupus menghitam wajah memucat
tataran jalan elok diamati
perbaiki dimana letak cacat
cacat berwarna gersang berpeluh
menggali waktu jauh menatap
hilang delapan mendidih keruh
pastilah cahaya akan terungkap
terungkap kaca kini terbaca
serpihan berantak terkena talak
tertolak lubang sembab cuaca
tertantang di rumahkan ancam meminak
meminak berkali tumbuh subur
melipat sungai bercawan manis
penentu tempat belum di tabur
terdiam sekawan bengis-membengis
Kopi Lampung Juni 15 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
SYAIR SEPOTONG
walau syair sepotong kata
tiga bait sangat tertata
makna terpetik pesona cinta
walau kemaruk harus berpelita
pelita minyak siminyak jarak
sastra mendayu di nusantara berahlak
pegangan hidup jangan dirusak
walau jauh dirantau sanak
negeri sanak mencari rizki
mengguris sastra di atas baki
saji secawan minuman hakiki
bersihkan hati dari dengki
dengki tak elok dipelihara
keluarlah dari dalam bara
searahkan diri tuk memesra
salaing berbagi di pahir nira
Kopi Lampung Juni 12 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
MENYUSUL
susul-menyusul di rinjis hujan
dari pusat tunjuk selatan
apa kabar merdu terucapkan
pada puan yang rupawan
rupawan awan putih terlahirkan
ada pula awan kehitaman
syair doa merdu terpanjatkan
pantun menghibur bernasihat ketabahan
ketabahan alam meminak tumbuhan
hijau daun subur diberikan
baik-baik kita menenamkan
pasti tertuai nyaman kebaikkan
kebaikan alam sudah menghuraikan
melimpah ruwah dalam pencapaian
nafsu serakah membuat kehancuran
kurang bersyukur dalam pencapaian
Kopi Lampung Juni 12 2012
Pc Yandri Yadi Yansah
BUNGA TIDUR
hanya sekuntum mekar di taman
baitkan nada angin mendesah
di pulau kapuk bangkitkan kegairahan
memintal bahtra di hamparan madah
madah taman sepandang terukur
mawar menyapa merdu suara
hadirkan hangat dalam tabur
walau tak tersunting mesra
mesra ramah mawar di taman
berbatas pagar bambu berjarak
indah lesung pipit teringatkan
di detik waktu yang berpijak
berpijak tumpu pondasi bunga
harum terhidu sampai di seberang
semoga terus selalu berjaga
bunga tidur kasih merimbang
Kopi Lampunng Juni 11 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
HUJAN DITERANG BULAN
rinjisan begitu lembut memeluk
bumi membasah tersiram gerah
berkabar pancaroba meliuk-liuk
begitu sahdu di cahaya indah
indah rembulan beriring hujan
cahaya lembut membelah daun
percik berkilau lantun kemesraan
terhantar santun elok bersusun
susun kabar jauh keseberang
di pulau lampung selalu tertujukan
hujan di tangerang disana terang
dingin terasa terkirim kehangatan
kehangatan santun merdu mengalun
disela guntur yang mengaum
terpilah di langit gemintang menuntun
di pendar cahaya rembulan tersenyum
Kopi Lampung Juni 08 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
JEMARIMU
lentik-lentik jarimu cantik
merajut putik serat-berserat
gemulai tari selalu mengusik
di bilik mata mulai tersengat
jemarimu lentik menggem makna
menghurai batu menajam tubuh
lahir berbudi elok pesona
kau idaman tuk berlabuh
jemari bukan sembarang jemari
jemari lentik cincin berhias
helai terbelai selalu terberi
lembut melembut salaing menghias
menghias di atas tangan menyembah
tari sembah menyambut tamu
lekuk gemuali indah barokah
niscaya cahaya cerah bertemu
Kopi Lampung Juni 07 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
PITAM DI RINJISAN HUJAN
deru memuncak bergulung-gulung
di langit-langit biru tertikam
tataran-tataran mulai limbung
bara-membara dalam sekam
sekam nira didih sepokok
secawan termiminum merekah bibir
terpilihlah mbalelo di lekuk sendok
pertahankan diri walau terusir
terusir hulu kehilir muara
telusuri jentik rinjis berkilauan
terhadapi pondasi-pondasi perwira
terjadilah membingkai api ketulusan
ketulusan tak bercahaya purnama
kedip gemintang muara berkaca
hindarkan perdaya sebuah nama
tetap kokohkan awal berkaca
Kopi Lampung Juni 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
MATA BERTENTANG WADAH
madah tiada lara termangu
taklah lupa pada si abang
biarlah dara lama menunggu
janda perawan pasti di tandang
Eyang bertemu siperti bidara
dapat banyak nasihatkan diri
memang abang adalah saudara
sejiwa kata nasihatmu terberi
hamba pindah di negeri padi
jadi petani menggarap sawah
memang lama menyelam budi
biarlah mata bertentang wadah
biarlah mata bertentang wadah
idam suara tak terberi
hutangku terus menggugah indah
sampai sekarang belum terberi
Kopi Lampung Juni 04 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
PANTUN UNTUK ADIK
umbi kayu umbi mengkuang
sunggu nikmat menjadi santapan
padalah adik abang bertandang
menghurai rindu dalamkan percintaan
banyaklah umbi tumbuh di bumi
subur menghijau segar terpandang
rasa cinta terus bersemi
pada adik yang tersayang
cabutlah umbi si umbi kayu
lalu rebus sampailah masak
cinta abang tak layu
pada adi elok berahlak
umbi mengkuang berbentuk bulat
manis rasany bila di makan
cinta abang semakin lekat
pada adik penuh kemulian
Kopi Lampung Juni 02 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
BENIH CINTA DAHULU KALA
kisah tersenandung di pucuk rebung
di keterjalan jalan liku-berliku
hadapkan risalah hati membingung
bila diambil terluka kuku
kuku bertinta merah merona
darah membeku tika mendengar
sunting hadirkan hati merana
bilik minda jadilah hambar
hambar asam tak bergaram
peraduan nafas jadi menyesak
semoga bahagia terus bersulam
terkirim doa suci menjamak
menjamak perkara si pucuk rebung
digulai nikmat di tengah hari
menerima nasib badan terkandung
syukur terpanjat hadir berseri
Kopi Lampung Juni 02 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
SELOKA SAPU IJUK SI SAPU LIDI
abang bekerja tak terlalu
mencari rizki halal terjaga
bersih terjaga tak berlalu
ubat kuat doping raga
raga lemah rahat sekejap
dalam titi membentuk tumpu
demi adik abang menatap
halau segala cuban menyapu
sapu ijuk buatlah lantai
sapu lidi buat halaman
pesan adik tak terlaalai
selalu terjaga tuk pedoman
pedoman-papedoman aksara lampung
papedoman bermakan tidur-tiduran
pandailah adik sanjung senandung
cerminkan budi erat persaudaraan
Kopi Lampung Juni 01 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
SELOKA BERTANYA
secawan kopi si kopi lampung
diseduh disela senja merona
rindu terhurai dalam senandung
pada abang jauh disana
rokok keretek tembakau jawa
campuran khas dahulu kala
apa kabar abang berwibawa
terhatur santun dari gembala
gembala domba di ladang rumput
rumput hijau begitu segar
mari berseloka pantun tertaut
pastilah minda bertambah segar
segar tubuh tika mandi
hilanglah peluh sehabis bekerja
salam santun elok berkemudi
dari ranah jawa bersahaja
Kopi Lampung Juni 01 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
Rabu, 02 Mei 2012
SENANDUNG MEI 2012
DI GARIS ABU-ABU
di titik hitam bersulam putih
bermadah tinta penjelas imaji
tak tertangkap di air jernih
termanfaatkan peluh di dalam biji
biji menebar akar bertunas
membenih ketandusan nama daratan
manis bibir salurkan panas
busuk berakar penuh tipuan
tipuan rawa lumpur daratan
terliahat keras dari seberang
nasib-nasib dikandung badan
tak terangap di cahaya terang
terang merimbang kembang-berkembang
fakta tercetus bisul kesumat
harga jasa terus mengambang
pasti akan menuai kualat
Kopi Lampung Mei 31 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
LUPAKAN AWAL PERTEMUAN KENANGLAH PERPISAHAN
sudahlah lupa terbaca mata
sayu sembab di pokok tertata
bergaris lurus hitam bertinta
penuhi ruang makna berkata
terlahirkan tuk menuai perpisahan
sejarah menjadi pondasi pertumbuhan
majulah sahabat hurai perjalanan
demi cita cinta kebahagian
sahabat pandanglah di depan cahaya
walau setitik pasti berjaya
jangan sampai kau terperdaya
doa kami semoga berjaya
sahabat ingatlah tempat dirindu
pondasikan kekokohan harus dipadu
jangan lupakan lima sahdu
pastilah setitik membesar pandu
Kopi Lampung Mei 31 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
TERTULIS
tertulis lekukan megah aksara
penuhi sepsangan bola matamu
tentang warna-warni angkara
yang selalu membelenggu temu
padukan nafsu-nafsu menira
terbingkai kerukunan dalam muslihat
antara tataran-tataran mesra
mangsa terjerat pasti sekarat
semua jadi semu satu
tertimbun tambun kemelut bara
kepongahan hadir sebagai penentu
membentuk tuju tajuk sandiwara
sandiwara berkisah berat sebelah
terlenalah prahara sulam terpinang
kini terlahir menjadi mubah
saling bertolak pinggang-meminggang
Kopi Lampung Mei 29 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
HILANG SATU TUMBUH BERGATI
terlihat jelas rumput ilalang
di belakang rumah-rumah gersang
kering bersamaan memumi hilang
kini bergati hijau bertandang
bertandang hijau membenih terang
menghurai makna tumbuh merimbang
tentang ilalang teguh berpegang
walau musim terus menegang
menegang didihkan bumi berlambang
ikuti kodrati yang dipegang
hilang bergati sulam menyilang
penuhi aturan main dipegang
dipegang tegarkan dalam menimang
berikan tumpuan sekokoh karang
wariskan segala tuk menyayang
niscaya damai di cahaya benderang
Kopi Lampung Mei 28 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
PERCIK EMBUN DI PUTIK KEMBOJA
harum terhidu segarkan fajar
membingkai merah juah di ufuk
kuning putih terpadu mekar
syair pantun selalu terbentuk
terengkuh embun bersuci bunga
tangkai berkokoh tuk menopang
simbolkan makna hurai berjaga
pondasikan di hati dalam memandang
bila percik embun menyimbul
larut menguap terengkuh surya
usah merasuk di dupa mengepul
rengkuhlah setitk menuju cahaya
kemboja simbol tanah suci
setiap insan akan bersemayam
pandai-pandailah tuk bersuci
sebelum jasad kita bersemayam
Kopi Lampung Mei 26 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
REMANG CAHAYA BERKEDIP
akar bunga bercabang-cabang
putik mekar sanggul mahkota
pada adik abang bertandang
melepas rindu yang tertata
tertata sanggul putik mahkota
putik sari membenih mekar
terubat sudah kata bertinta
pada adik abang bersandar
sandar kapal di tepi bandar
bandar melaka ramai pengunjung
dari seberang abang berkabar
pada adik lewat senandung
senandung malam bersulam gemintang
remang cahaya berkedip lembut
senandung pantun syair terngiang
untuk adik berbudi lembut
Kopi Lampung Mei 25 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
TERCIPTA SENANDUNG RENUNG
bisik angin dihembuskan pagi
tertambat daun hijau menguning
remang bertitik surya berbagi
perkara bunga sudah tersunting
terbaca bunga yang tertata
putik mahkotanya mekar membenih
berkisah perkara hati bermata
saling berpunya merajut kasih
terjaut benang putih menghitam
tertinggal rantau kepula seberang
kisah dahulu belum tersulam
karena malu utrakan sayang
bersulam tiada jarum menajam
makanya rantau pilihan utama
kasih tak tersampai terdiam
permata hati menyimpan nama
Kopi Lampung Mei 25 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
SENANDUNG MUARA 23 MEI 2012
bila kapal terputus dua
tentulah tenggelam di dalam muara
umur hidup tertepkan jua
hadirnya cepat tiada terkira
hilang kapal di atas muara
tika kapal membentang layar
manfaatkan umur denganlah mesra
meniti hidup usahlah gusar
kapal putus terbelah dua
keluar semua segala isinya
jagalah minda usah mendua
keratlah dititik-titik cahya
hilang kapal di atas muara
habis manis sepah tersebar
usahlah sering bermain bara
bila tak mahu terbakar
Kopi Lampung Mei 23 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
SENANDUNG 22 MEI 2012
anak katak dipatuk ular
ular sawah tertidur lelap
sudah lama tak berkabar
pantun disenandung merdu terucap
terik surya membakar atap
atap terbuat dari ilalang
ijinkan hamba tuk berucap
walau dimaya kita bertandang
kering-mengering daun ilalang
gersang terasa di tanah tandus
santun mendayu selalu riang
taklah hilang waktu menggerus
menggerus cabai di atas batu
batu kali hitam warnanya
masin kehidupan selalu menyatu
diderap tapak-tapak cahaya
Kopi lampung mei 22 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
MALAMKU
senandung angin membelai dedaunan
sejuk membelah perkara kegusaran
padamu mawar jawaban ternantikan
tapi hening selalu di selimutkan
selimut kabut remang penghalang
wajahmu terus hadir membayang
disaat pelukanmu rapat menyayang
itulah ahir kita berpandang
padang selayang pandang berlabuh
tertempuh jarak tertuju utuh
taman seribu janji melenguh
bersolek warna-warni melepuh
lepuh malam yang bercadar
senandungku mendengung terus terdengar
sebutkan namamu rindu bersandar
kedinginanmu membuat aku terkapar
Kopi Lampung Mei 21 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
SENANDUNG SABTU 19 MEI 2012
kini sudah menjadi sabtu
senja merbah menuju satu
elok bermaafan membuka pintu
cerahlah minda dari geretu
sabtu cerah terik berpeluh
jauh berbatu sudah ditempuh
sepuluh tertanam elok berlabuh
barokah terjalani secara utuh
utuh tersemat sekuntum bunga
bunga mawar merah merona
memanglah lelah sudah berjaga
menghurai makna dalam pesona
pesona senja berselindang pelangi
pelangi hadir lengkungnya meniti
dari jauh mewangi terbagi
menguatkan diri berpegang hati
Kopi Lampung Mei 19 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
SEMOGA BAROKAH TERTEMPUH
satu tangan bilangan ganjil
dua tangan bilangan genap
merah delima sudah terambil
eloklah mata terus menatap
satu tangan berjumlah lima
dua tangan berjumlah sepuluh
peria tumbuh elok menjelma
karena sentuhan lembut berlabuh
sudah tertanam sepokok delima
kini tumbuh juga berbuah
merdu santunmu sudah diterima
hiasi hari diterik bermadah
buah delima merah merekah
terpetik satu dari tangkai
dao terpajat semoga barokah
pada kawan-kawan menghurai
Kopi Lampung Mei 19 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
GADIS MELAKA
eloklah-elok terkirim tanda
tanda rindu dari jawa
gadis melaka elok berminda
ramah bersantun iman terbawa
terkirim tanda mata sekuntum
sekuntum bunga terhidu harum
gadis melaka renyah bersenyum
hamba tertawan putiknya menguntum
kuntum-menguntum bunga merekah
di dalam taman semakin cerah
gadis melaka imanmu merekah
yang memilikkimu pastilah barokah
terhantar salam kasih terangkai
pada seputik mawar menghurai
gadis melaka terus melambai
rinduku bersungai muara memuai
Kopi Lampung Mei 18 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
MUARA BERTANDA
elok-eloklah bermain tanda
tanda mata seputik bunga
mari bercanda bersantun di minda
menghurai rindu di keharuman bunga
menghitung aksara maniskan muka
nira terambil dari pokoknya
memang ajal tak disangka
hadirnya bak sekelebat cahaya
bersajadah duduk-duduk bersila
tangan tengadah doa beraksara
kuatkan iman tuk pembela
dari api neraka lara
habislah umur sudah tertera
bertinta di langit indah tertata
salam sayang selalu mesra
cahaya iman muaraNya cinta
Kopi Lampung Mei 18 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
SENANDUNG JUM'AT 18 MEI 2012
memanglah lama tak bertanda
di sepokok bunga di dalam taman
memanglah lama tak bercanda
dalam santun menghurai keramahan
berhias waktu tajuk terangkat
memimbar perkara mendulang aksara
tak tahulah umur tercekat
maut pasti menghampiri mesra
rukun islam adanya lima
enam iman haruslah dipercaya
marihlah kita pandai menerima
ikhlas bersyukur pastilah bercahaya
habislah umur berlalu masa
seperti buah sepokok pisang
lembut cahaya lembutkan rasa
saling menuntun menuju benderang
Kopi Lampung Mei 18 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
BERHIAS WAKTU
aku tuliskan aksara bertinta
muatan makna didihkan pesona
tertunjuk ajaran tuk menyinta
tentang sekeliling penuhlah warna
warna kehidupan terhurai marga
setiap putik bertangkai asa
waktu meninggal tertinggal raga
menjadi sejarah dalam bahasa
bahasa meminak waktu berperkara
tuntaskan di mimbar dalam berkata
hiaslah jalanmu dengan mesra
menuju puncak elok bermahkota
bermahkota ingatlah Allah sempurna
usahlah mengumbar nafsu dunia
bila tak pandai merana
jadi usahlah berbuat aniaya
Kopi Lampung Mei 16 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
BAHASA SUNYI
memang bahasa hati menyunyi
membenih rasa tak dimengerti
taklah resah arti dinnyayi
bila putik hadir meniti
bahasa rasa bahasa jiwa
guruhnya menggelegar menuju upaya
iramanya akan selalu terbawa
merdukan susana memintal cahaya
bercadar malu membentuk sahdu
memetik karsa halus menuju
pastilah teringat santun tertuju
pada Dia Allah yang Satu
satu petunjuk cerahkan kebahagian
melingkar nikmat selalu terhuraikan
syukurilah segala yang terlahirkan
semaikanlah menerus dalam ajaran
Kopi Lampung Mei 16 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
PADAMU
hijau daun si daun pinang
daun sirih sebagai pembungkus
aku hantar rindu berpasang
terpadu jumpa elok terbungkus
terbungkus rapat si pucuk rebung
rebung digulai begitu sedap
padalah dinda rindu tersanjung
usahlah dinda terus menatap
menatap bunga berwarna kuning
kuning merakah putik bunga
padalah dinda hasrat tersunting
tak terlepas hangat berjaga
berjaga pagi mimpi merimbang
merimbang benih mahkota putih
duhia dinda yang tersayang
kesucian murni megulum tasbih
Kopi Lampung Mei 16 2012
PcYandri Yadi Yansah
AKU TULISKAN ANTARA JARAK
terpilah telaah cawa menebar
gema merdu terpantul dinding
hasil tak terlihat mimbar
ini objek penderita tersunting
tersunting makna hidup mekar
terhantar syukur doa berkumandang
cawa-cawa menguji sabar
tunjuk celah tuk merimbang
merimbang di atas air berkabar
dari hulu kemuara tenang
kawan terlawan meminak gusar
haruskah terhentikan saling sayang
sayang angin darat berkelakar
hanya di malam hari bertandang
haruskah bara disimpan di akar
didihkan bumi menabuh genderang
Kopi Lampung Mei 15 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
SECAWAN KOPI SEHISAP NIKOTIN DI SENJA MERONA
terik surya memanggang bumi
mengeringlah putik sumsum mewangi
terhantarkan sehisap nikotin bersemi
bersulang kofein secawan berbagi
berbagi racun dunia memumi
berhimpit dirongga nadi terberi
candu bak bunga bersemi
susah terhilangkan dalam diri
dalam diri racun menghinggapi
siap menjemput nyawa mematri
pada inti pandailah menepi
seperti daging-daging berduri
berduri kopi nikotin memurni
terpadu mesra memetik pelangi
renungkanlah dalam hati nurani
tentang kofein nikotin menyelubungi
Kopi Lampung Mei 12 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
MERIMBANG REMANG
gamang awan resah tercengang
di titik senja rebah ke ufuk
membenih putik di bara memanggang
haruskah titik simpul dibentuk
bentuk bulat sudah tertendang
mengecup angin tersangkut daun
mengapa nafsu selalu bertandang
setelah suting berijab santun
santun angin di taman kembang
berselindang pelangi elok merona
semakin hari mekar bercabang
salahkah diri meminak warna
warna warni kata berpenggalang
mesra hadirkan berduri mawar
susahlah tentu merimbang remang
tolong carikan jalan keluar
Kopi Lampung Mei 11 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
MENGHURAI KABUT
mari memetik kelapa laut
kelapa laut berbuah banyak
padalah adik abang tertaut
rindu abang semakin meminak
meminak merah si benang merah
berpadu mesra si benang hitam
usahlah adik merana resah
rasa abang erat tersulam
bila senja remang bersulam
bersulam kabut menutup kampung
sosok adik sering bersalam
di secawan hitam si kopi lampung
kopi lampung harum mewangi
dikala hari dirinjis hujan
pastilah abang pulang berbagi
menghurai kerudung budi kebahagian
Kopi Lampung Mei 10 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
BERSULAM SI BENANG HITAM
bila ada galah panjang
bolehlah abang tuk meminjam
padalah adik abang membilang
sulamlah kain berbenang hitam
hitam-hitam elok disulam
sulam tapis adatlah lampung
terhaturkan gelombang rindu bersalam
padalah adik jauh di kampung
kampung halaman jauh di seberang
hijau tumbuh secocok tanam
senyum manis adik membayang
di ranah rantau abang terdiam
terdiam tubuh dagu tertopang
memandang bunga wawar terdiam
abang melamun inginkan pulang
menemui adik berkurdung hitam
Kopi Lampung Mei 10 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
IBU
dirimu tak lelah
mempersiapkan tentang madah
semuanya terkerjakan indah
ikhlas syukurmu meriah
meminak menanak telaah
membimbing cinta megah
disetiap peluh tercurah
budimu pekertimu tergugah
tuk pondasi megah
membina keluara meranah
menuju kebahagian cerah
disisa kehidupan bersajadah
bersajadah sujud berserah
panjatkan doa berbilah
kenikmatan menyulam barokah
bersama keluarga mencerah
Kopi Lampung Mei 09 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
BERTAHTA MEGAH
perkara waktu ditentu
garis berpijak menyatu
menumpu haru memilu
selamat milad berlalu
terhantar doa di kolbu
sihatmu selalu terbumbu
hanya sebait syairku
mengguris sehujung kuku
maaf bila nafsuku
hingga lupa harimu
hutangku masih membiru
kesibukan membuat haru
di barisan senja pilu
tertulis perkara sahdu
diri menjadi malu
mengutrakan makna rindu
Kopi Lampung Mei 09 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
SECAWAN KOPI HANTARKAN RIMBANG
secawan kopi hantarkan siang
kumandang adzan merdu terngiang
semmat cinta makin bergelombang
pusara melabuh pondasi menopang
pondasi kokoh topang menopang
berbaris rapi membentuk bayang
lengkung meliku ujian bertandang
ambilah makna dengan senang
senanglah senang berbagi pandang
padangan jauh harus dirimbang
marihlah syukur tetap didendang
pastilah mekar barokah menerang
menerang senja melarung menimang
berbuah manis erat terpegang
sayangi dirimu sebelum menyayang
tetap dikenang walau menghilang
Kopi Lampung Me 09 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
DENDANG SIRAMA-RAMA
sudah terlihat sirama-rama
bunga setaman elok meraga
tentulah ingat kenangan lama
memburu putik si putik bunga
alam maya tempat berpijak
merangkai aksara penuh pesona
kenangan itu selalu meminak
segala caranlahirkan warna
bunga ditanam di lubang tanah
tumbuh mekar sepanjang tepi
berbalas pantun kita bermadah
gairah tumbuh kealam mimpi
menanak mimpi jelang pelaminan
terbangun raga di fajar menyingsing
gairah madah tak tersampaikan
taklah sanggup tangan menyunting
Kopi Lampung Mei 06 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
DI BINGKAI REMBULAN RETAK
merdu suaramu elok menetak
memberi makna lahir menapak
sekilas terperhatikan warna berahlak
tepesona nafsu air beriak
air beriak didihkan kerak
lepuh merah jadi ruasak
nira berkias sepah tercampak
hilang mahkota nan rancak
mahkota rancak pupus membiak
sebelum tersunting pelaminan berpijak
tercambuk karma hentak-berhentak
mengikuti getaran nadi berdetak
berdetak waktu lewat tersimak
jauh tertinggal hujung merangkak
tercuba tata nak miminak
kebaikan cahya harus tertanak
Kopi Lampung Mei 05 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
SUDAH AKU BALAS
pesan bersulam salam merimbang
singkat merapat padat menyemat
semoga maksud tak terhadang
lahirkan penjelas luruskan mandat
mandat terlaksana tak sesuai
berbeda muatan dalam hantaran
salahkah aku sudah menghurai
kejelasan tempat tuk pijakkan
pijakan bumi runtuh merapuh
gersang tandus berawan kemukus
percuma diri hadirkan keluh
di pengikat simpul nak putus
putus tali simpul terpancang
juntai lambai di tepi-tepi
berpeluh jalan bercabang-cabang
suaramu semakin sepi-menyepi
Kopi Lampung Mei 03 2013
Pc : Yandri Yadi Yansah
Minggu, 01 April 2012
SENANDUNG APRIL 2012
ENGGAN AKU MEMBALAS
meretas sebingkai kertas
jinakan makna upaya
kias tujukku menjelas
tapi balik bertanya
sedangkan remang di pagi
mendung menyambang gairah
mengapa tak terbagi
kebijakkanmu yang meranah
sejengkal langkah tertatih
hampiri jendela usang
tak terhagai letih
hasil kerja dihilang
sapu pel sahabat
kilap lantai terkotori
hasil payah terlumat
kejelasan tak terberi
Kopi Lampung April 30 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
SETITIK MENETES HINA
enggan aku beraksara suara
membingkai surya yang lepuh
menanak gemuruh membara-bara
tak kuasa nak berlabuh
setitik dan setetes hina
bisakah membenih kejernihan diwujudkan
terayun langkah telaah warna
dikehitamanku berkerak susah tertinggalkan
sedangkan kematian dihujung nyata
seperti buah kelapa di pokoknya
amalan wajib tak tertata
inilah kekurangan belajar cahaya
cahaya selalu palinglah utama
sudah terpelajari dalam perwujudtan
mengapa ia tak menjelma
di hari-hari selalu diperlambangkan
Kopi Lampung April 27 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
KEPADA PEMILIK KERUDUNG UNGU
kerudung ungu elok dikenakan
lesung pipit begitu jelas
teruntai aksara hati melepaskan
tingkah laku memperhatikan jelas
sanjung ramah melipat hari
menghurai waktu jarak terpisahkan
terberikan perhatian tak teringkari
walau dendang tak tersampaikan
kain tapis adatlah lampung
tapis berseri pastilah indah
tersampai motif si bunga bakung
di seberang selat sunda meramah
berarak awan berikan remang
diseparuh senja kini menjelma
bolehkah kita saling menimang
merimbang aksara bercahaya purnama
cahaya purnama lembut menerpa
putik bunga si bunga bakung
tertuliskan hati selalu menyapa
guriskan makna di dalam senandung
bolehkah menyemat si bunga bakung
sedangkan sekelingnya kokoh di pagar
telaah berisyarat jaga merenung
tentang diri sudah bersandar
hias malam dengan pelita
pelita darilah minyak jarak
sejujurnya aksara hati bermata
walau kita terpisah jarak
gunakan sinyal tuk bicara
bersenda bersama menghurai kenangan
asa ini selalu bergelora
walau kita tak dipersatukan
Kopi Lampung April 26 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
SEKILAS AKSARA UNTUKMU
jauh bunga harum mewangi
jauhlah-jauh di seberang sana
pada adik santun terbagi
indahkan hari penuhlah warna
jauhlah-jauh pulaulah seberang
tinggalkan jawa menuju kota balikpapan
ramah santunmu merdu terngiang
membuat hamba jadi tertawan
naiklah feri menyeberang pulau
laju-melaju menuju tengah
senyum indahmu elok memukau
iman takwa teguh bermadah
sandar di bandar melepas jangkar
indah pemandangan sekeliling pulau
mari kita saling berkabar
walau kita berjauh pulau
Kopi Lampung April 25 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
MARI MENYIRAM LAHAN
hijau daun hijau cerah
segar di tangkai menyesap embun
senyum cerahmu semakin megah
ramah bersusun budi bersantun
tangkainya kokoh menyaga beban
rindang terberi diterik surya
padamu dara nan rupawan
pesonamu merkah berkilau cahaya
tersampai pesan embun di pagi
ayam jantan merdu bersuara
tersambut pesan semakin wangi
menghurai makna hidup bermuara
bermuara air membentuk embun
menguap terkena panasnya bumi
mari menyiram dalam menuntun
pastilah lahan akan bersemi
Kopi Lampung April 25 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
RANAH PUSAKA
sungai kapuas indah terpandang
di senja hari memerah saga
mata tak puas memandang
keindahan alam elok terjaga
dari lampung terkirim senandung
mampir sebentar di kota tangerang
ranah pusaka elok disanjung
adat budaya harus disayang
kembang setaman berwarna warni
banyaklah kupu singgah disana
pantun disenandung budaya murni
pusaka leluhur semakin mempesona
pesona muara indah terbentang
berdayaung sampan menuju seberang
semoga hari semakin benderang
dalam bersantun iman dipegang
Kopi Lampung April 24 2012
Pc :Yandri Yadi Yansah
PUSAT SELATAN
fatmawati senyummu redup-meredup
cahaya surya semakin melepuh
kerenggangan apakah harus ditutup
dari segala yang tertuduh
cermin samudra menunjuk langit
jernih keruh ada disana
tak terlihat walau sekelumit
terselesaikan perkara kerja berwarna
warna kulit sawolah matang
usang terpanggang diteriknya hari
sepanjang langkah terus merimbang
ujung-keujung hambar terberi
pusat selatan jarak tertempuh
panas hujan hadir merinjis
minda ini semakin keruh
menarik syukur takan habis
Kopi Lampung April 23 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
REMBESAN
liur bukan sembarang liur
dibuat kuah tuk masakan
rayuanku sangat merdu menghibur
walau saya masih rembesan
semen bukan sembarang semen
semen tuk campuran pasir
puan cantik begitu open
mengompres rembesku yang mengukir
ukir bukan sembarang ukir
ukir kayu sikayu jati
puan cantik selalu hadir
dekat bersantun baiklah hati
semur bukan sembarang semur
semur jengkol alias jariang
melgedesku melgedesmu semakin menjamur
rayu merayu di hari riang
Kopi Lampung April 22 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
SENYUMMU ADALAH IMANMU
pucuklah-pucuk si daun pisang
hijau warnanya banyaklah guna
adik Mariyam yang tersayang
ayu parasnya senyum mempesona
rona jingga tertutup mendung
bergoyang sepupus daun-daun
adik Maryam berbudi agung
ramah orangannya pandai bersantun
kerudung terkenakan si merah jambu
jambu batu warnanya merah
adik Maryam suka membumbu
shalihah orangnya iman bermadah
mendung disini cerah disana
berkabar aksara tentanglah alam
adik Maryam cerahkanlah warna
semoga barokahmu selalu bersulam
Kopi Lampung April 21 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
SENANDUNG SABTU
angin berbisik di terik surya
mengabarkan mendung telah menjelma
kabar suaramu belum bercahaya
tapi bayangmu hadir diterima
kini mendung sudah bertandang
angin berkabar denganlah jujur
menunggu jemu dalam rimbang
kehadiran sekuku tangan berkubur
berkubur tangan terinjis peluh
sulam hari meremang-remang
hadirlah segera hangat berlabuh
redakan hasrat yang terpegang
terngiang merdu mengalun suara
diselal waktu dirinjis gerimis
apakah kemesraan akan membara
lahirkan kepuasan menjelma manis
Kopi Lampung April 21 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
PERLAMBANG
rembulan tersipu dirinjis hujan
bintang tak kuasa berkedip
puisi adik berikan ketulusan
dalam berkisah menghurai nasip
kini fajar mulai menyunting
dauan nilam bersejuk embun
puisi hati elok bersanding
bertegur aksara lembut bersantun
azan subuh sudah berkumandang
suara bilal merdu mengalun
puisi pantun sebagai perlambang
seni hidup syukur menuntun
jamaah shalat rapih berbaris
susun pondasi di dalam rukun
mari tunaikan kekhusuan manis
dibilangan bilangan rukun ditekun
Kopi Lampung April 21 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
USAHLAH TERBUAI
minyak gosok si minyak tawon
urut mengurut tangan terkelir
sungguh rugi perankan lokon
bila tak bersyukur lahir
beli garam belilah cabai
jangan lupa dengan trasi
jangan keasikan dalamlah belai
lama menunggu menjadi basi
daun nilam di buat minyak
kalaulah jadi mahal harganya
pada bumi tempat berpijak
disitu langit terjunjung adanya
daun nilam memang memikat
mengundang hasrat tuk menikmati
usauhlah diri suka menyayat
bila tak mahu disakiti
Kopi Lampung April 17 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
SEBENIH PENERANG
mengadu nasip membanting tulang
pergi pagi pulang petang
apa kabar saudaraku di seberang
semoga sihat selalu terpegang
rumah gadang adat minang
menara siger di tanjung karang
malam minggu sudah menghilang
maafkan hamba baru bertandang
tanam tebu di hamparan ladang
banyak sekali tumbuh ilalang
apa daya mata memandang
terusik diri darilah bayang
sebenih padi dalam keranjang
wangi pandan si anak musang
tersaji aksara taklah panjang
mempererat persaudaraan lebih benderang
Kopi Lampung April 17 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
TERHANTAR DOA
mengapa patah pokok di tangkai
reduplah cahaya putik melunglai
geranagan puan sabarlah membingkai
aksara memilah doa terhurai
padalah malam bintang berkedip
memberi terang walau setitik
sekerat aksara sudah terselip
padalah adik berparas cantik
bunga mawar mekar di senja
putiknya indah elok merekah
sembuhlah segera patah meraja
semua itu pelajaran indah
daun nilam sidaun kemangi
hijau mewarna hitam menyulam
pantun syair doa terbagi
megalir terus merdu bersalam
Kopi Lampung April 13 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
GAYUNG BERSAMBUT SENJA
pergi kekebun naiklah sampan
arusnya deras sampan melimbung
hamba tak padai mengumpan
mengapa abang gemetar bersenandung
jamu bukan sembarang jamu
dibuat darilah rempah-rempah
sungguh elok puan menjamu
tuan marapal matra indah
beli baju dasarnya katun
dikenakan indah olehlah dara
memanglah rindu hamba berpantun
maafkan hamba lambat bersuara
katun bukan sembarang katun
elok disulam si benang sutera
mari merangakai kata menyantun
pastilah hidup semanis nira
nira didapat darilah kebun
dari sepokok namanya aren
puan tuan semakin anggun
cantik gagah berbudi keren
pokok cemara rindang-merindang
sebiji jagung taklah tumbuh
pantun pusaka harus dikembang
pastilah lestari subur menumbuh
bila ada gading retak
harimau belang si raja rimba
padamu kawan hamba menyimak
tujuk ajar ilmu terbaca
Kopi Lampung April 13 2012
Pc :Yandri Yadi Yansah
GURUH SYAIR MENDIDIH
kelembuatan berbanding terbalik fakta
kekasaran berbading lembut kesamping
semua tanya terjawab mata
serat-serat rasa bersanding
bersanding di kursi malas memelas
tahta aksara tinggi di kepala
bercampur terlapor jelas-memperjeas
korban tak bisa membela
bela sungkawa perkara munafik
sebilik darah sudah termuntah
beginikah karsa saling usik
tak menerima searah telaah
telaah kata santun bersyair
semakin mendidih di luka perih
serapilah bumi tak mungkir
menahan semua dera rintih
Kopi Lampung April 12 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
TEMPURUNG MERIMBANG
Kemelut berkabut terenggut
Ufuk bercerai rona
Padamu dara melembut
Terangkai mahkota pesona
Mimbar tahta berkilat
Guruh mencerah -cerah
Duhai dara bersekat
Ijinkan hamba telaah
Kolang-kaling berbanding
Serontak pilah memilah
Terjamah seputik bersanding
Sunging mengambang madah
Bila molek prahara
Sungging sanjung tempurung
Nafsu berkobar bara
Merimbang nafas merenung
Kopi Lampung April 11 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
MEMBINGKAI PETUNJUK
mantarmu mengalu-alun
susun dalam menuntun
ijinkan hamba bersantun
syair membenih pantun
kias mantra dupa
selaras mewangi malam
terjerat diri beralpa
tujuk ajar menyulam
menyulam kain direnda
benang putih berwarna
terukir magis di minda
petunjuk Allah mempesona
pesona senja merona
pelangi redup di ufuk
hidup ini berwarna
perbaikilah dari buruk
Kopi Lampung April 10 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
MENERKA-TERKA
bulat purnama sudah menjelma
di ufuk sana merupa sapa
maafkan saya menyapa lama
ketidak tahuan yang menimpa
menimpa jatuh si buah kelapa
dari manggar tak bertataran
dalam hati menerka siapa
ragu terbentuk tuk ucapkan
bila sepokok tumbuh subur
hijau bernaung di bawah langit
namamu berganti mindaku melabur
mengingat-ingat begitu sulit
sandal jepit warnanya ungu
dipakai dara berparas cantik
dalam diam disebut gagu
menerka-nerka bahasa mengusik
Kopi Lampung April 10 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
PENAMPANG
di antara ilang yang bergoyang
tersenandungkan bait-bait aksara
lepuhlah surya pijar menimang
antara keindahan melodi membara
di seberang sana matamu memandang
kesudut-sudut langit bilik
terlepaskan kegalauan hadir menerjang
lewati gemuruh samudra mengusik
mata hati kita bertatap
mengungkap kegelisahan-kegelisahan berkecambah
guruh salaing terkecap ucap
membenih bibit-bibit terindah
kita saling syair bersyair
lembutkan suasana hujan panas
merdu dalam sahdu terlahir
seimbang penampang berbalas jelas
Kopi Lampung April 09 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
TUNJUKKANLAH
terkirim di pemukiman aksara
membenih karsa angkara
tak bertanggung bara
lontar perkara mendera
tunjuk telunjuk mengacung
sebagai titah tersandung
ingatlah kebijakan tersenandung
dari mulutmu membingung
harusnya kau mengerti
perkara bara meniti
semuanya jelas menguliti
di mimbar sebelum memati
tunjukkanlah matamu bulat
lihatlah pemukiman menjerat
aksaranya manis memikat
kini karma menyekat
kaum hawa adam
sebagai khalifah alam
kini semua terendam
haruslah pandai menyulam
jabarkanlah huruf tersusun
satu tuk menuntun
gubahlah dalam santun
cerminkan jiwan anggun
teguhkan pendirian sikap
usah menjadi pelengkap
jangan sembarang ucap
bila sekilas tatap
dalami makna di minda
buka lebarlah dada
pastilah tak tergoda
menelaah sebuah legenda
Kopi Lampung April 09 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
NASIHAT DIRI
hari ini esok berganti
terbit berpamit melalui ufuk
rahasia Allah selalu meniti
baik buruk pasti terbentuk
sanjung fajar saga merona
embun menitis di pucuk daun
bentuk hidup banyaklah warna
tinggal memilih tuk menyusun
kaulah pagi membentuk siang
siang berganti menjadi senja
pandai-pandailah tuk menimbang
usahlah sering bermanja-manja
esok hari harus membaik
dari hari yang ditinggalkan
ajarkan diri berbuat baik
hindarkan diri dari keburukan
Kopi Lampung April 09 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
MENGGANTUNG DALAM RENUNG
ufuk timur di fajar menyingsing
dirinjis hujan dari semalam
hangat surya enggan menyunting
minda tergantung di bilik suram
bilik suram si minyak jarak
habis sudah tika fajar
hilir mudik belum tersibak
haruskah diri tuk bersabar
batas pusat dan selatan
laju-melaju waktu bergulir
nada aksara sudah dihaturkan
jawab kepastian belumlah lahir
kini senja mulai berlabuh
hangat surya menyentuh badan
berpeluh kerja sumbang melepuh
tenangkan minda jalankan kewajiban
Kopi Lampung April 07 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
KAU BERULAH LAGI
terbagi kabar si daun lontar
sebetik aksara tergurat warna
diam terdengar ada penghantar
kau cipta gemuruhnya merona
merona pagi merona senja
pigura waktu pejam mata
makna membuku penuh sahaja
tak bercermin satu menata
daun hijau terpetik layu
tangkainya bergetah putih menggumpal
karma alif mulai mendayu
di mimbarmu yang selalu bengal
senyawa kata di dalam tumbuhan
terpupuk subur di atas bumi
aksara katasrsis diumpakan wakilan
tapi hitam selalu bersemi
Kopi Lampung April 05 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
SEKUNTUM SENYUM
terpitik mawar merah menguntum
di senja hari rebah kebumi
salam santun sebias senyum
eratlah persaudaran terus bersemi
senyum bukan sembarang senyum
senyum senja merah merona
senyum-senyummu semakin ranum
membuat insan banyak terpesona
pesona bukan sembarang pesona
di ufuk barat harum terhidu
pipi adik merah merona
menanti tandang sepucuk rindu
kumbang terbang menyerbang pulau
singgah sebentar di pokok bunga
hati adik usahlah risau
cinta keadik tetap terjaga
Kopi Lampung April 04 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
MENGAPA DIA DAN AKU DI SENJA MERONA
senja memang menyapa
antara ronanya memperindah
terbaitkan makna menerpa
dia aku gagah
mengapa kau membait
bila semuanya terpaut
ijinkan hambat mengait
semoga saja patut
dia aku beraksara
merimbang sebuah bayang
kau merdu bersuara
ijinkan hamba menyayang
aku dia berbeda
samapaikan aksara bersulam
bayangmu selalu menggoda
terpintal mata terdiam
Kopi Lampung April 04 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
MUATTAN
tertumpuk kasur tertekan-tekan
lembut menyangga tubuh letih
mabuklah-mabuk dalam kenikmatan
ingat-ingatlah sebelum perih
sesak bukan sembarang sesak
nafas tersengal menenggak air
bila perih sudah merusak
itulah karma yang terlahir
terkemuka air mengalir kehilir
berhujung temu di bilik muara
jagalah makna usah dipungkir
lekaslah sejuk menganga bara
bila kehilir menuju hulu
deras arus membawa muattan
syukurilah semua yang berlalu
ikhlas terperi pasti terwujudkan
Kopi Lampung April 04 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
BERKIAS DALAM RENUNGAN
selembar aksara sudah terkirim
bermusim embun sampai kesenja
hambarlah rasa dalam bermukim
dalam dinding-dinding baja
kini musim hujan menjelma
angin merusak bingkai kaca
jenuh mulai mengepung purnama
runtuh mata dalam membaca
dengarlah dendang dalam tersedak
cempedak harum masak terhidu
sampai kapan bernaung berontak
pena memperjelas menulis sudu
kini dendang terlontar bimbang
mengukur jalanan yang padat
mulai kini tuk menimbang
mempersiapkan yang hendak didapat
Kopi Lampung April 03 2012
PC : Yandri Yadi Yansah
TANGGUNG JAWAB TAK DIPERTANGGUNG JAWABKAN
terdengar guruh di langit mekar
berbunga hitam putik mengumpal
aksaramu selalu ada memimbar
membuat sekelilingmu menjadi kesal
terdengar guruh di langit mekar
rinjis hujan menembus bumi
jawabmu selalu elok terdengar
tanggungmu tak ada bersemi
terdengar guruh di langit mekar
hilang sepokok serunduk padi
kau tak mempertanggungkan kabar
yang terseber sebagai kemudi
terdengar guruh di langit mekar
senyap menguncup sepupus pisang
janganlah sampai api membakar
pasti kita akan berperang
Kopi Lampung April 02 2012
Pc : Yandri Yadi Yansah
Langganan:
Postingan (Atom)
Karmina
RUNCING
tautan kayu api membara
kita semua adalah saudara
membentang luas biru samudra
satu rumpun haruslah mesra
bila hendak pergi memancing
kata kata usah di runcing
bambu runcing berperang tanding
mufakatlah kebaikkan elok bersanding
jatuh batu jauh terdampar
sua saudara duduk setikar
biru alam elok tergambar
budi baik harus disandar
Kopi Lampung Maret 23 2011
GEMURUH
pagar laut menjulang gunung
terkulai bumi tsunami mengurung
biru hijau angin bersenandung
sesalan hidup harus diusung
gemuruh gelombang dari samudra
gurau melantun sangatlah mesra
kuat gelombang lemah mendera
lembut gemulai sejukan bara
puteri malu sipu tersibak
mari semuanya kita berjingkrak
tangkai bunga wangi dikelopak
harus dijaga dengan serentak
Kopi Lampung Maret 23 2011