BENING MENANAK KEKERUHAN
kemilau di balik rinjis hujan
membutir bening menanak kekeruhan
semua telah hadir diperjelaskan
dalam tatap satu tujuan
tujuan waktu hurai titian
dari liku akan berahiran
memagar diri sudahkah dibekalkan
janganlah kehijauan terjerumus keindahan
keindahan kait mengait sulaman
bertikar rapi dibilik kekosongan
berhadapan langsung tuk pilihan
jernihkan minda tuk menetapkan
menetapkan minda harus disejukkan
usah nafsu diutamakan tujuan
adakah pekerti luruhkan lahiran
bila risalah sudah menjerumuskan
Kopi Lampung
18 April 2013
JARAK
kembang melati putih suci
kembang mawar memerah bara
tak dibayar karna dibenci
rencana hajat musnah memesra
mesra pokok daun gugur
tersengat surya di musim kemarau
sudah ternilai tapi di kubur
apa salah yang terlampau
terlampau jarak antara selat
lampung jawa berwarna corak
buruk hasil terus dilihat
tika membaik ditatap rusak
rusak alam karna manusia
tandus bumi berkaca langit
syukur terpanjat tak menyia
walau diri sering tergigit
Kopi Lampung
11 April 2013
MERANGKAI TUJU
tiga bulan dalam penantian
detik mewaktu sulam berganti
dan bajuku akan berjauhan
demi cita rela menanti
menanti kesabaran dalam memimbar
tuang risalah jauh di selat
santunku akan indah berkabar
tuk tumbuhkan rasa hangat
hangatkan waktu antara jarak
kias rindu semakin tanak
jaga diri dari isak
pasti sulam tak berantak
berantak mula jadi pelajaran
susun pondasi kokoh sandar
mindaku hanya membangun tujuan
insyaallah barokah menikmat mekar
Kopi Lampung
03 April 2013
SUDAHLAH
terikat janji merdu melaknat
terhias mangi bunga pemikat
sudahkah kau bercermin mayat
tentang risalah hati tersemat
usah rindu tembangkan di bibir
bila ludah diambil ukir
jangan jejak lagi dihadir
untai nisan akan terlahir
aksara sayir cinta bermata
berkelipatan empat perindah tata
ruang dendam terang pelita
sudahlah pecundang ahiri tinta
putih tak selamanya putih
hitam tak sehitam rintih
jalankan kaki dari tatih
agar kokoh dapatkan bersih
Tangerang
03 April 2013
WAHAI ABANG
mari berpantun dengan gembira
pantun tersaji dari tangerang
pantun abang bak bidara
memuja janda sijanda kembang
bunga tulip sibunga kamboja
semerbak harum di senja hari
pantun abang bermakna sahaja
janda tersenyum sambil menari
menari sembah adat sumatera
sambut tamu dari seberang
duhai abang pandai memesra
pandai pula mencuri pandang
pandang memandang berbatu jauh
bukit kemuning si lintas timur
sudahkah abang melempar sauh
jangan sampai tegangan mengendur
Tangerang
01 April 2013
PUTIK MAHKOTA
aku hanya bisa menikmati
kisah yang menjamu kenang
tentang keromantisan hati miniti
cinta kala muda cemerlang
tak akan lepas pegang
bunga-bunga bermekaran ditaman
tentang kepuasan elok menerjang
kesetian janji bertanam kenyamanan
dengarlah angin menerjang waktu
putik mahkotanya sudah terjamah
terberikan syair makna satu
pola pantun bersantun megah
usah gundah wahai putik
walau cabangku banyak menuai
singgasanamu tetap ramah menarik
dan semuanya takkan terla-lai
Tangerang
01 April 2013