PELUH MALAM
irama malam tawanan bayu
disana terdengar suara kodok
tercuba balas irama melayu
sampai berpeluh terhisap rokok
rokok bukan sembarng rokok
rokok keretek dilinting sendiri
kini saatnya untuk mengetok
rumah dara lagi sendiri
sendiri jauh susuri jalan
menuju rumah di hujung desa
wahai dara cuba dengarkan
lantunan detak jatung berbahasa
bahasa melayu akar budaya
tersembah pantun lagulah lama
sampai berpeluh aku berupaya
semoga engkau mahu menerima
Kopi Lampung Tangerang September 30 2012
Yandri Yadi Yansah
TAK SELAMANYA HITAM
suram pejam september gersang
panut pekerti jauh di hujung
hilang mimbar taut menopang
karena nafsu tak terbendung
bendung hancur jadikan guruh
panas awan bergulug resah
sebuah nasiat susah berlabuh
galah penyambung di tengah patah
patahan teracak di lembah curam
suram jiwa dalam sulam
ubah segera diterang berkalam
jadikan guru pengalaman hitam
hitam tak selamanya nista
cubalah nafsu imbangkan raga
dari bawah harus ditata
serukan kebaikan iman berjaga
Kopi Lampung September 29 2012
Yandri Yadi Yansah
SEDAMPING
bulan memerah tepat di puncak
senyum sayu terkulum duri
hasrat tertahan di dasar kerak
ini nasib tertanggung diri
diri tercenung rimbun berkebun
susun setapak tegak pondasi
tertahan rasa dalam bersantun
sedamping baring indah bersisi
bersisi lurus jalan berbelok
debu mengepul bentuk awan
sementara tak akan ditengok
sampai hujan suburkan taman
taman terindah begitu asri
mangi terkecup sejumput bibir
sejati nafsu simpul lestari
selalu membingkai bahagia terlahir
Kopi Lampung Jakarta September 27 2012
Yandri Yadi Yansah
RINDUKAN HUJAN
hujan september kini terhurai
mekar tumbuhan hijaukan bumi
syair pantun selalu terangkai
bingkai makna minda bersemi
bersemi bunga september bergejolak
rekah senyum di bilik taman
tajam merejam bertajuk ahlak
membina kebaikan tuju kemuliaan
kemulian hidup berselindng iman
membuku jiwa kaji berjaga
topan menerjang kuat topangan
takkan rusak menimpa raga
raga senja panutan pagi
mangi terhidu bak kesturi
manfatkan waktu tuk berbagi
segala nikmat pasti terberi
Kopi lampung jakarta september 26 2012
Yandri Yadi Yansah
PANTUN MAWAR
mawar bukan sembarang mawar
mawar merah senyumnya cerah
salam santun sebagai penawar
rindu hati indah barokah
mawar merah indah disemai
disemai dara yang cantik
begitu sejuk hati berdamai
taklah berani hamba mengusik
mawar sekuntum terhidu mangi
terselip indah di telinga puan
eloklah bila saling berbagi
pastilah hidup penuh kecerahan
mawar terpetik hanya seangkai
jangan siakan dalam genggaman
perbuat baik usah diusai
walau duri menjadi rintangan
Kopi Lampung Jakarta September 22 2012
Yandri Yadi Yansah
PANTUN SEBENIH BIJI
kupas biji-biji kuaci
dibuat dari benih bunga
taklah abang akan dibenci
bila abang pandai berjaga
buah leci segar terasa
dimakan di tengah hari terik
bila badan sakit terasa
segera segerkan usah melirik
melirik bunga taman sebelah
usah dilupa taman sendiri
pikirlah dahulu sebelum menjamah
lebihlah berkah di taman sendiri
taman sendiri baiknya disemai
supaya isinya semakin segar
syukurilah segalanya sudah terhurai
jangan sampai diri menelantar
Kopi Lampung Jakarta September 22 2012
Yandri Yadi Yansah
melirik bunga taman sebelah
usah dilupa taman sendiri
pikirlah dahulu sebelum menjamah
lebihlah berkah di taman sendiri
taman sendiri baiknya disemai
supaya isinya semakin segar
syukurilah segalanya sudah terhurai
jangan sampai diri menelantar
Kopi Lampung Jakarta September 22 2012
Yandri Yadi Yansah
BERKUBUR
dibaris senja merayu sahdu
irama pelangi berselindang bayu
bersanggama di bukit ilalang beradu
tersentuh kelimaks renta pembuyu
pebuyu galah makna pemukul
di panjang jarak sudah terukur
di tanah merah renta mencangkul
di tapak tangan kuku berkubur
berkubur kuku mengayun madu
sehisap terasa pedih merimbang
usah dirasa bertandang sendu
syukuri waktu perubahan bertandang
bertandang merah tuk berkubur
warna jingga merona saga
setiap insan pasti berkubur
terhisap perbuatan yang berjaga
Kopi Lampung Jakarta September 21 2012
Yandri Yadi Yansah
berkubur kuku mengayun madu
sehisap terasa pedih merimbang
usah dirasa bertandang sendu
syukuri waktu perubahan bertandang
bertandang merah tuk berkubur
warna jingga merona saga
setiap insan pasti berkubur
terhisap perbuatan yang berjaga
Kopi Lampung Jakarta September 21 2012
Yandri Yadi Yansah
PANTUN BERSEMI
buah durian terhidu mangi
jatuh berserak menancap di bumi
injinkan hamba nak berbagi
pantun bunga lagi bersemi
bersemi indah mawar merah
petik setangkai taruh di meja
duhai dara yang mencerah
bayangmu selalu hadir memanja
susahlah memetik siawar berduri
duri menusuk pemetik bunga
cantiklah ahlak dara memberi
nasihat hidup tuk berjaga
penjaga malam tertidur pulas
terbuai mimpi bersama dara
ijinkan hampa tuk memperjelas
tentang rasa hati membara
Kopi Lampung Jakarta 15 2012
Yandri Yadi Yansah
KETENANGAN
terhantarkan kecipak tajuk menampak
bingkai mata sembab mutiara
bertapa makna antara tapak
dikesuburan yang tertimbun bara
tingglkan pahattan di mimbar hajat
wahai kau rasa gemuruh
aturah kerut di jalur melipat
di bandar pasti tenang berlabuh
menyusun lontaran sauh memikat
pengunjung akan hadirkan keseimbangan
dipengaturan rima waktu melekat
huraikan semuanya penuh pencahayaan
terbukalah jalan berundak-undak
tatanan terbentuk penuh warna
tunjukkan keselarasan dalam ahlak
indah tersurat penuh pesona
Kopi Lampung Jakarta September 15 2012
Yandri Yadi Yansah
LELAGU SETANAM
terhenyak sunyi dilelagu nyamuk
malam meretas di bilik pagi
kini hilang hangat bertajuk
jauh terpisah tuk berbagi
surya kini sudah melepuh
panggang bumi berpasir hitam
nantikanlah sayang aku berlabuh
pastilah subur kita setanam
jauh tercari setanam indah
semoga tercapai cita di hujung
panjatkan doamu semoga berekah
untukku berladang agar beruntung
sehisap nikotin bercawan kopi
terenggut nikmat yang memuncak
babak awal sudah menepi
dihangat pelukmu kokoh menapak
Brebes September 07 2012
Yandri Yadi Yansah
jauh tercari setanam indah
semoga tercapai cita di hujung
panjatkan doamu semoga berekah
untukku berladang agar beruntung
sehisap nikotin bercawan kopi
terenggut nikmat yang memuncak
babak awal sudah menepi
dihangat pelukmu kokoh menapak
Brebes September 07 2012
Yandri Yadi Yansah
SENYUMMU
putik yang berduri bersemi
merdu lelagu kau dendang
di dalam relung hati memumi
ditabuh lagi senyum merimbang
sedangkan kita salaing berpunya
getar-getar kuat memintal
di ranah lahir indah bercahaya
senyum cinta kuat membekal
walau tak saling memilikki
terpanjat syukur berjabat persaudaraan
cintamu selalu aku milikki
nasihatka waktu betuk kerukunan
kini kita berjauh tempat
dari ranah lahir tertata
dao terpanjat di hujung kiblat
semoga kebahagian mekar tertata
Jakarta 05 September 2012
Yandri Yadi Yansah
TERKENANG
hanya sepihak bertaruh rukun
membait seatap sebelah bingung
susah diri nak menuntun
laju nafsu haus mengurung
mengurug cinta duri meminang
enam tahun hilang makna
kini terbangkit gairah sayang
setelah saling berpunya pesona
pesona duri begitu tajam
tusuk hati kini berbilik
hadirkan nikmat kisah merejam
dikala senja kini berbilik
berbilik santun merdu tersusun
berikan sinyal kuat menatap
tersentuh kini hayal lantun
senyum manis kecup mengecap
Kopi Lampung September 04 2012
Yandri Yadi Yansah
PANTUN PERKENALAN
jatuh bunga di atas peti
peti terukir bahasa lama
perawan cantik baiklah hati
bolehlah hamba perkenalkan nama
pokok cempaka di tengah hutan
hutan larangan sihutan jati
silakan abang tinggal sebutkan
nama hamba adalah bekti
bunga tumbuh disamping padi
duri jatuh tertimpa juga
nama hamba adalah yadi
nama panggilan yang terjaga
angin berhembus puting beliung
menggulung gelombang diselat sunda
nama kita saling tersenandung
semoga ini sebagia tanda
Selat Sunda 2006 Edit September 02 2012
Yandri Yadi Yansah & Titik Subekti
BERSIKU TIANG DENGAN PASAK
batu kali hitam berwarna
beriak air menuju hulu
hidup ini tak sempurna
hendaklah bersyukur kita selalu
berbentuk siku penyakga pasak
berjasa tiang dalam menyangga
hindari balak dari rusak
usah harapkan jasa berjaga
batu kecil dinamakan kerikil
jumpa ketapel lalu terlontar
usahakan diri berbuat adil
pastilah diri damai bersandar
bila siku tiang berpasak
singkronkan air dengan uap
pastilah kokoh dalam menapak
panjangkan langkah untuk menatap
Kopi Lampung September 01 2012
Yandri Yadi Yansah
WAHAI DARA
buka tutup buka
utara kata bertinta
jawab lugu membuka
difitrah batin mencinta
cinta buka minda
hasrat gejolak jiwa
lega di dalam dada
maaf terberi juwa
juwa bingkai purba
di pulau jawa terpinta
kisah itu teraba
dikesunyian lantai permata
permata mata permata
tanda mata mendosa
wahai dara tercinta
masihkah ada rasa
Kopi Lampung September 01 212
Yandri Yadi Yansah