Fitrah Jiwa

Fitrah Jiwa
Buku sastra syair pantun



Kerukunan



KERUKUNAN


Benarkah negara ini berketuhanan
setahuku hanya sebuah kerukunan

Benarkah makmur negara berkerukunan
dapat dilihat dalam kebersamaan

Dapatkah kedzoliman segera dihilangkan
cuma dapat diseimbangakan badan

Bisakah keseimbangan badan didapatkan
dengan iman dan ketakwaan

Bisakah kerukunan dapat terwujudkan
janganlah sampai saling merugikan

Bisakah kerugian dapat dihindarkan
hanya pengertian sebagi batasan

Bisakah batasan kerukunan dipersatukan
semuanya bisa dipertemukan diperundingan

Benarkah perundingan awal kebahagian
semua harus mematuhi peraturan

Kopi Lampung Tangerang Mei 16 2011

Nasihat



GURINDAM NASIHAT

Benarkah nasihat penyelamat umat
baik untuk kita menghayat

Benarkah nasihat temali menjerat
mari renungi yang melekat

Benarkah nasihat mengandung nikmat
haruslah syukuri sebelum sekarat

Benarkah nasihat diperuntuk rakyat
mata hati harus melihat

Sebenarnya nasihat sangat keramat
sekujur tubuh hendaknya diingat

Benarkah nasihat bukan penyelamat
bila banyak yang berhianat

Benarkah nasihat rugikan umat
harus renungkan jabaran dualat

Benarkah nasihat sambaran kilat
setajam belati darah memuncerat


Kopi Lampung Tangerang Mei 14 2011

Kumpulan Pantun Syair Dan Pantun Karmina

TAHAJUD


duduk bertimpuh dua sujud
melembar doa lima tahajud

sujud bersembah pada Pencipta
lima tahajud menuju tahta

tahta biru bunga seroja
putik mahkotaNya sempurna memanja

memanja hambaNya iman taqwa
selalu mengerat pesona wibawa


Kopi lampung Januari 2011



NIKMAT KEHIDUPAN


bergulung air menuju muara
hancur berkeping batu membara

muara kasih sempurna bergelora
membara dekap luruh suara

berayun mesra kera di pohon
rindang mahoni sejuk memohon

pohon cintaNya merata mesra
memohon barokah semanis nira

jentik ulat kepompong mengait
di dahan srikaya juntai berkelit

mengait hidup jangan menyulit
berkelit tak patut menyempit

budak bermain bisik membisik
tepak manapak sangat asik

membisik makna usah mengusik
sejuk iman semakin berderik

semilir angin membelai api
lemas terkulai di sudut sepi

api membakar dalam mimpi
sepikan dingin nikmat menepi

kayu cendana elok di pahat
harum wanginya sangat memikat

pahat ilmu olehmu sahabat
memikat aksara makna didapat

asam di gunung ubi di ladang
surya di langit cahayanya terang

ladang iman taqwa didendang
terang menuju jalanNya dihidang

rumput berdoa sujud padaNya
tanah bertasbih memohon cahaya

padaNya kita bermunajat cinta
cahaya barokah selalu tercipta


Kopi Lampung Januari 11 2011

Mengenai Saya

Foto saya
hidup adalah berkesenian menuju keindahan santun yang Allah Swt ridhoi dan mencintai kematian sebagai sumber kekekalan

Pengikut

Total Tayangan Halaman

Kumpulan Karmian Dan Gurindam



SUMBU



mungkinkah kaki bertumpu satu
hidup menuju harus ditentu


benarkah tangan di atas membantu
luaskan minda usah dibuntu


bila olehmu hitam bersumbu
jagalah nafsu iman dibumbu


bila olehmu hancur berdebu
ingatlah amanah dari ibu





Lampung, 24 Mei 2011






UMUR




benarkah lupur bermakna subur
dapatkanlah olehmu manfaat umur


benarkah mabuk meminum anggur
amabillah intisari yang dianjur


benarkah sakit sebuah tegur
semua kepastian sudah diatur


carilah olehmu obot manjur
hanyalah do'a penyembuh umur




Tangeang, 23 Mei 2011

Terlepas

TERLEPAS


Menulis makna di pucuk saga
Lembut membelai elok mejaga

Lima sekawan bertajuk duka
Kelembutan hati tercabik luka

Rona saga menanti tinta
Kembara kata terhapus cinta

Murung pula langit bermega
Kancing terlepas baju di raga


Kopi Lampung Maret 25 2011

Kamis, 23 Januari 2014

Irama Syair Pantun

MERIMBANG RINDU

Rindu mengguris hati tipis
Tiada sanggup terelak merinjis
Jauh berkalang samudera terintis
Meramu penentu untuk memanis

Memanis harap penuh perjuangan
Cubaan hadir tak terelakan
Itu bumbu akan kebahagian
Dalam membina sebuah keberkahan

Keberkahan hidup dalam bersyukur
Pasti indah dalam mengukur
Kasih sebatih akan subur
Karena doa restu termasyur

Masyur bahgia adalah penerang
Bagi insan berkasih sayang
Irama rindu selalu terdendang
Dalam tuntunan wajib merimbang

Kopi Lampung, 27 Februari 2014



MAKNA DAN PERKARA

Aku hantar sebuah perkara
Tentang makna dalam pandang
Mengapa diri tiada mesra
Bila bersama dalam pegang

Pegang setangan untuk menjamu
Tentu sebati mencuba tanam
Mengapa tak sebanding temu
Syukur harus panjat salam

Salam pembuka indah berkalam
Tiada rugi untuk meramu
Makna pesona indah bersulam
Bila diri merimbang temu

Temu cawa dalam sehadap
Hurai perkara makin indah
Pasti selesai perkara ucap
Bila titik temu ditela'ah

Kopi Lampung, 24 Februari 2014



HANTARAN UCAP WAKTU

Putik malam wangi perawan
Hening remang dingin menusuk
Hanya makna dalam cawan
Benihkan huraian sebingkis tajuk

Tajuk terangkat tentang manfaat
Tercuba selinap tentang hening
Semoga akan diri ingat
Tentang angin daun menyunting

Menyunting tabir yang terberi
Dipanjang nafas yang terhisap
Syukur dipanjat doa berseri
Dalam langkah tatap ucap

Ucap malam waktu bergulir
Tiada henti terus jalan
Tindak hantar berkah hadir
Bingkai rasa jiwa ujian

Kopi Lampung, 12 Februari 2014



DINDING KESUNYIAN

Juntai sunyi renung tanam
Tiada sanggup hurai waktu
Selip makana tuai salam
Minda berdinding menakar waktu

Waktu hanya sekali berjalan
Tidak bisa untuk diulang
Saksi diri adalah kebisuan
Hanya rasa jelaskan terang

Terang makna dari pembelajaran
Adakah tuai sebuah penjelas
Di dinding jiwa ada kepastian
Untuk diri saling membalas

Membalas balas sebuah pemberian
Itu wajib untuk kita
Mari diri renung kesunyian
Untuk diri membangun tahta

Kopi Lampung, 9 Februari 2014



BELAJAR BERSANDAR

Jauh sudah waktu teramu
Pada rasa sudah nikmat
Pandangan dirimbang makin semu
Dibarisan jiwa benihkan hajat

Hajat hidup berwarna bentuk
Harus diselami dalam bertanam
Harus diri perbaiki tajuk
Dalam belajar untuk bertanam

Tanam kebajiakan harus dipupuk
Pasti subur akan tertuai
Sujud bertasbis harus dipeluk
Pasti jiwa tak melalai

Melalai waktu sangat merugi
Bila jiwa tak berdassar
Mari kita saling berbagi
Amalan iman harus disandar

Kopi Lampung, 6 Februari 2014



PINTU PERJAMUAN

Perjalanan yang terjalani
Adalah ikatan waktu
Tunjukan penerang rohani
Tela'ah kenikmatan satu

Satu bukan tiga
Diperjamuan diri merimbang
Penentu ahiran berjaga
Lahirkan penyeri sayang

Sayang kita mewujudkan
Di pintu keberkahan bahasa
Jelang cinta kebahagian
Satu keikhlasan rasa

Kopi Lampung, 3 Februari 2014



MIMBAR RASA

Perjamuan rasa segera berlabuh
Dimimbar jiwa yang bertandang
Huraikan rindu cinta utuh
Pada pemilik bahagia dijelang

Jelang waktu makin dekat
Huraikan risalah jiwa mendesah
Tak sabar makin melekat
Untuk tanam kenikmatan basah

Basah baju basah tubuh
Songsong makna di bilik bumi
Rahim jiwa sudah berpeluh
Semoga benih cepat semi

Semi jiwa oleh dewasa
Tela'ah sabar ikhlas memberi
Barokah terbawa indah dirasa
Madah bersandar saling memberi

Kopi Lampung, 29 Januari 2014


TAJUK DALAM BERKALAM

Kedap malam bersulam angin
Daun nilam bergesek sumringah
Usah diri sering membatin
Bila enggan untuk mencerah

Cerah waktu belum nampak
Dari pagi malam menjelang
Mari diri belajar ahlak
Untuk berbagi kasih sayang

Sayang bunga belum mekar
Masih kuncup dikala pagi
Sabar ikhlas harus disandar
Pasti diri tak rugi

Rugi tanam dikala hujan
Semua terendam jadi busuk
Mulai segalanya dengan ketulusan
Lafalkan namaNya sebagai tajuk


Kopi Lampung, 28 Januari 2014


TELA'AH

Tiada kata menyesal
Hanya syukur terpanjat
Untuk lunakan akal
Berbagi dalam hajat

Hajat hidup bertajuk
Liku membentuk arah
Usahlah diri merajuk
Elok wujudkan serah

Serahkan diri dituntunan
Kerjakan wajib dimadah
Pastilah nikmat didapatkan
Untuk diri tela'ah


Kopi Lampung, 22 Januari 2014


AKU ADALAH NISTA

Aku pinta doa bukan permata
Kau berikan sebuah tatapan
Aku hanya seonggok nista
Taklah kau beri penjelasan

Aku pinta sebuah penjelasan
Kau hanya berikan senyum
Aku nista dimi keuangan
Tidaklah kau berikan kultum

Aku pinta sebuah kultum
Kau hanya berikan tatap
Aku nista karena ranum
Taklah kau tunjukan atap

Aku pita tunjukan atap
Kau hanya tunjukan toleh
Aku nista karena seatap
Taklah kau anjurkan boleh


Kopi Lampung, 21 Januari 2014



BANJIR ADALAH NIKMAT

Banjir bukan sembarang banjir
Banjir hadir karena hujan
Usah kita sering menyindir
Bila sindiran tak dihiraukan

Hiraukan banjir yang bertandang
Bertandang di halaman dan dirumah
Lebihlah elok bila diterang
langsung kepokok dan masalah

Masalah banjir sudah langganan
Langganan bila hujan bermusim
Bila tak menangkap penjelasan
Lewat doa dibantu kirim

Kiriman bajir sudah tentu
Karena sampah ikut menyumbang
Dalam masalah dicari penentu
dalam hidup untuk merimbang

Kopi Lampung, 20 Januari 2014



LANGKAH DITUJU

Hujan bertandang tiada terduga
Layu tumbuhan karena berlebihan
Dalam hidup nasihat dijaga
Pasti dapatkan sebuah pencerahan

Cerah pagi yang diharapkan
Tapi mendung selalu bertilam
Mari bangun sebuah kebaikan
Dengan cinta salam ditanam

Bercocok tanam harus mengerti
Dari setiap kadar tanah
Adakah kita sudah menghayati
Dalam cinta sayang melangkah

Melangkah diterik dan hujan
Pasti berpeluh dingin disandang
Mari kita selalu jalankan
Tentang syukur hidup dijelang


Kopi Lampung, 19 Januari 2014







Karmina

RUNCING

tautan kayu api membara
kita semua adalah saudara

membentang luas biru samudra
satu rumpun haruslah mesra

bila hendak pergi memancing
kata kata usah di runcing

bambu runcing berperang tanding
mufakatlah kebaikkan elok bersanding

jatuh batu jauh terdampar
sua saudara duduk setikar

biru alam elok tergambar
budi baik harus disandar


Kopi Lampung Maret 23 2011



GEMURUH


pagar laut menjulang gunung
terkulai bumi tsunami mengurung

biru hijau angin bersenandung
sesalan hidup harus diusung

gemuruh gelombang dari samudra
gurau melantun sangatlah mesra

kuat gelombang lemah mendera
lembut gemulai sejukan bara

puteri malu sipu tersibak
mari semuanya kita berjingkrak

tangkai bunga wangi dikelopak
harus dijaga dengan serentak


Kopi Lampung Maret 23 2011


Di Teras Masjid

Di Teras Masjid
mengadakan pertemuan