Fitrah Jiwa

Fitrah Jiwa
Buku sastra syair pantun



Kerukunan



KERUKUNAN


Benarkah negara ini berketuhanan
setahuku hanya sebuah kerukunan

Benarkah makmur negara berkerukunan
dapat dilihat dalam kebersamaan

Dapatkah kedzoliman segera dihilangkan
cuma dapat diseimbangakan badan

Bisakah keseimbangan badan didapatkan
dengan iman dan ketakwaan

Bisakah kerukunan dapat terwujudkan
janganlah sampai saling merugikan

Bisakah kerugian dapat dihindarkan
hanya pengertian sebagi batasan

Bisakah batasan kerukunan dipersatukan
semuanya bisa dipertemukan diperundingan

Benarkah perundingan awal kebahagian
semua harus mematuhi peraturan

Kopi Lampung Tangerang Mei 16 2011

Nasihat



GURINDAM NASIHAT

Benarkah nasihat penyelamat umat
baik untuk kita menghayat

Benarkah nasihat temali menjerat
mari renungi yang melekat

Benarkah nasihat mengandung nikmat
haruslah syukuri sebelum sekarat

Benarkah nasihat diperuntuk rakyat
mata hati harus melihat

Sebenarnya nasihat sangat keramat
sekujur tubuh hendaknya diingat

Benarkah nasihat bukan penyelamat
bila banyak yang berhianat

Benarkah nasihat rugikan umat
harus renungkan jabaran dualat

Benarkah nasihat sambaran kilat
setajam belati darah memuncerat


Kopi Lampung Tangerang Mei 14 2011

Kumpulan Pantun Syair Dan Pantun Karmina

TAHAJUD


duduk bertimpuh dua sujud
melembar doa lima tahajud

sujud bersembah pada Pencipta
lima tahajud menuju tahta

tahta biru bunga seroja
putik mahkotaNya sempurna memanja

memanja hambaNya iman taqwa
selalu mengerat pesona wibawa


Kopi lampung Januari 2011



NIKMAT KEHIDUPAN


bergulung air menuju muara
hancur berkeping batu membara

muara kasih sempurna bergelora
membara dekap luruh suara

berayun mesra kera di pohon
rindang mahoni sejuk memohon

pohon cintaNya merata mesra
memohon barokah semanis nira

jentik ulat kepompong mengait
di dahan srikaya juntai berkelit

mengait hidup jangan menyulit
berkelit tak patut menyempit

budak bermain bisik membisik
tepak manapak sangat asik

membisik makna usah mengusik
sejuk iman semakin berderik

semilir angin membelai api
lemas terkulai di sudut sepi

api membakar dalam mimpi
sepikan dingin nikmat menepi

kayu cendana elok di pahat
harum wanginya sangat memikat

pahat ilmu olehmu sahabat
memikat aksara makna didapat

asam di gunung ubi di ladang
surya di langit cahayanya terang

ladang iman taqwa didendang
terang menuju jalanNya dihidang

rumput berdoa sujud padaNya
tanah bertasbih memohon cahaya

padaNya kita bermunajat cinta
cahaya barokah selalu tercipta


Kopi Lampung Januari 11 2011

Mengenai Saya

Foto saya
hidup adalah berkesenian menuju keindahan santun yang Allah Swt ridhoi dan mencintai kematian sebagai sumber kekekalan

Pengikut

Total Tayangan Halaman

Kumpulan Karmian Dan Gurindam



SUMBU



mungkinkah kaki bertumpu satu
hidup menuju harus ditentu


benarkah tangan di atas membantu
luaskan minda usah dibuntu


bila olehmu hitam bersumbu
jagalah nafsu iman dibumbu


bila olehmu hancur berdebu
ingatlah amanah dari ibu





Lampung, 24 Mei 2011






UMUR




benarkah lupur bermakna subur
dapatkanlah olehmu manfaat umur


benarkah mabuk meminum anggur
amabillah intisari yang dianjur


benarkah sakit sebuah tegur
semua kepastian sudah diatur


carilah olehmu obot manjur
hanyalah do'a penyembuh umur




Tangeang, 23 Mei 2011

Terlepas

TERLEPAS


Menulis makna di pucuk saga
Lembut membelai elok mejaga

Lima sekawan bertajuk duka
Kelembutan hati tercabik luka

Rona saga menanti tinta
Kembara kata terhapus cinta

Murung pula langit bermega
Kancing terlepas baju di raga


Kopi Lampung Maret 25 2011

Sabtu, 17 Desember 2011

PANTUN DESEMBER 2011

PENGHUJUNG TAHUN 2011


banyak kisah-kisah terkerat
di pelupuk mata yang sekarat
pahit manis tersekat-sekat
goreskan prilaku liku muslihat

rangkuman makna penuhi minda
dari besar kekecil dilanda
krisis budi di dalam dada
kecil menjadi korban berganda

negeriku bercorak bercocok tanam
dari aceh papau tersekam
negeriku selalu bergolak tikam
dalih punggawa membuat suram

penyelesaiannya selalu ditumpang tindih
tak selesai semakin perih
punggawa rakyat haruskah berselisih
bisakah tercipta keadilan bersih


Kopi Lampung Desember 31 2011





BISAHKAH, MAAFKAN AKU


tersemat aksara yang mengikat
suci terberi di hujung sifat
minda berat lepaskan hakikat
padamu mekar hati terpikat

tak terpungkiri dalam munazat
rangkaian gelombang selalu melompat
menuju seberang tahta nikmat
sering kali berkirim isyarat

tunjukan balasan merdu terlihat
kita saling mengisi nasihat
tapi nafsuku melebihi karat
semoga terterima asa mufakat

kau dia cantik tersemat
berbudi pekerti juru selamat
semoga dimengerti ahlak terlekat
padamu padanya sayangku tersemat


Kopi Lampung Desember 30 2011







SEKIRANYA


tiada kayu rotan menjadi
secawan kopi mendidih pula
banyaklah hal bisa terjadi
tertempuh oleh para pemula

bila ada air di belanga
dahaga tercipta diterik surya
siapkan diri untuk berjaga
sebelum hilang pendar cahaya

banyak jalan di tengah kota
banyak pula perempatan persimpangan
pandai-pandailah diri menata
membawa watak dalam pergaullan

ada benang adalah jarum
menjahit kasut yang berlubang
sepahit apa harus tersenyum
ibadhkan hati membalut tenang


Kopi lampung Desember 29 2011





WUDHU


bagda zuhur sudah terlewat
kini menanti bagda asar
marilah kita selalu taat
membentuk diri denganlah sabar

ambilah wudhu tuk menyucikan
hadas kecil yang melekat
pastilah diri selalu terkendalikan
dari nafsu yang menjerat

air wudhu banyak manfaat
sebagai penjaga rajalah ahti
sebagai pondasi dasaran selamat
iman takwa sewangi melati

air wudhu banyak manfaat
mengikat nafsu darilah hati
marilah suci terus disemat
baiklah semua tuk dititi


Kopi Lampung Desember







MENGGANTUNG MENDUNG


hari selasa mendung menggantung
basah jalan terrinjis hujan
usah gundah dalam bersenandung
mari bebalas kopi secawan

kopi secawan hangatkan badan
jahe merah sebagi campuran
sungguh malang terkena kemacetan
telat sudah sampai kerjaan

telat sudah sampai kerjaan
uang jalan kenalah potong
mari menghurai dalam kecerian
berbagi santun usahlah bengong

bila basah baju dibadan
haruslah ganti baju kering
mari hilangkan rasa kepenatan
lepaskan gundah yang bersanding


Kopi Lampung Desember 27 2011







AKSARA KEJUJURAN HATIKU UNTUKMU


aku tuliskan aksara hati
terangkai roncean melati
dilekuk paras ayu ternanti
rengkuhan senyumu selalu meniti

adikku sayang injinkan menepi
hantarkan aksara naluri sepi
gelora ini semakin berapi
melihatmu terhantar kedalam mimpi

adik sayang geloraku menari
tak bisa teredam hari
jujur hati ini berani
utarkan hasrat yang berseni

adik sayang bunga mewangi
bolekah abang tuk berbagi
huraikan isi jiwa menali
harpkan dirimu menjawab naluri

pahit manis terterima suci
ikhlas terlaksana akan terhurai
terbingkai semuanya mewarna-warni
terbitkan semua harus terberi


Kopi Lampung Desember 23 2011





KEPADA TUAN DAN PUAN


pangan raya sudah dituai
nampak selasih cerah berseri
selamat datang tangan terlambai
pada tuan puan berseri

kicau murai merdukan pagi
suara bebek bersorak-sorak
mari kita bersantun wangi
akar budaya jadikan ahlak

bila tuan mudik kehulu
tolang cariakn bunga tertai
mari tuan berpantun selalu
santunkan jiwa rukun teruntai

sungai kapaus ada di kalimantan
sungainya indah dikala senja
mari tuan puan berjabatan
aksara hati elok bersahaja


Kopi Lampung Desember 23 2011







TUPAI


tupai melompat-lompat di dahan
dahan jambu di tepi perigi
negeri ini selalu kejatuhan
bala terhatur semakin wangi

tupai melompat jatuh di tanah
rebah tubuh sakit terberi
derita rakya semakin indah
para pejabat tak mengerti

tupai bukan sembarang tupai
tikus bersorak di lumbung padi
para pejabat semakin terbuai
dengan korumsi menjadi-jadi

tupai mirip dengan si tikus
kucing berkumis dipanggil manis
sungguh pejabat semakin rakus
menindas rakyat dengan bengis


Kopi Lampung Desember 23 2011







RIMA BERMAIN PANTUN MEMENTUNG


minsu datang membawa rujak
rujak bebek darilah jakarta
kak resa menjadi tersedak
melihat mitsu lagi bercinta

ada udang di balik batu
batu hancur udang mati
mari kak ikut bersatu
mememeriahkan pesta senangkan hati

yanuar bertandang membawa pisang
pisang muli asli lampung
usah selalu bertolang pinggang
bila kakak sudah terhuyung

kak resa membawa palu
untuk menggetok jidat mitsu
mengapa kakak selalu menggerutu
bila tak mahu memberikan susu


Kopi Lampung Desember 21 2011 17:25 Pm





PUNCAK


lima belas enam belas
bersanding cahaya tingalkan purnama
termenung cenung minda meluas
sebidang ranum membingkai nama

lima belas cahaya merekah
di taman bumi hijau membentang
terhayati jiwa dalam bermadah
kau bersimpul selalu seimbang

enam belas puncak kemuning
menghendus pagi saga merona
kini terbingkai satu bersanding
lahirkan mutiara penuh pesona

lima belas enam belas
cahaya memantulkan nikmat kecerahan
kini makna semakin jelas
puncak rahasia akan tertuntaskan


Kopi Lampug Desember 21 2011





SIMPUL GAIRAH


bila rokok katakan rokok
pasti tibul asap mengepul
aku punya majikan semok
senyumnya manis elok menyimpul

simpul tali menjerat kaki
jatuh tubuh mata memandang
sudah terbiasa naluri lelaki
nafsu diminda selalu dipegang

duduk bersama di tepi danau
memandang saga merah merona
majikan semok membaut terpukau
duduk bersama gairah mewarna

bila danau katakan danau
berdayung sampan tanpa ahiran
majikan semok membuat sakau
gairah jiwa selalu dipermainkan

tepian danau banyak rerumputan
hijau merekah terpandang indah
apalah daya diri menahan
semua terjadi dalam gairah


Kopi Lampung Desember  20 2011






NIKMAT



bila selat bergelombang kencang
feri enggan tuk berlayar
bila hati sudah bercabang
taklah mungkin akan bersandar


bila selat landai gelombang
feri melaju tinggalkan bandar
bila bayang sudah menghilang
usahlah diri sesal tergambar


bila selat terjadi badai
feri tenggelam tanpa sisa
bila nafsu membuat terkulai
terberi renungan minda merasa


bila selat membuat nikmat
feri bersantai menuju seberang
bila semua sudah tersemat
berseri benderang membilang gemilang




Kopi Lampung Desember 20 2011






SECAWAN KOPI


bilalah ada kopi secawan
bolehlah hamba tuk minum
bilalah tak ada kepuasan
tolong jelaskan usah tersenyum

bilalah ada kopi secawan
kopi lampung sangatlah wangi
bila saya berbuat kesalahan
mohon dimaafkan sebelum pergi

bilalah ada kopi secawan
diseduh nak dara cantik
semoga dikau dalam kebaikan
sihat selalu raga bangik

bilalah ada kopi secawan
di hari hujan begitu nikmat
bila umur kita dipanjangkan
pastilah berjumpa bahagia tersemat


Kopi Lampung Desember 17 2011

Minggu, 11 Desember 2011

Nafsu

PANDAN SEPADAN



pandan bukan sembarang pandan
harum memikat elok terlihat
puan tauan mari memeriahkan
pesta pantun dengan nasihat


pandan bukan sembaarang pandan
tumbuh berjajar di tepi perigi
negeri ini begitu rupawan
mari berdoa supaya wangi


pandan bukan sembarang pandan
ditanam di halaman belakang rumah
bila ingin negeri aman
bawah atas harus bermadah


pandan bukan sembarang pandan
pandan dibuat minuman hangat
atas bawah harus sepadan
pastilah negeri akan selamat



Kopi Lampung Desembaer 16 2011






KAU TINGGAL


aku berkaca mata hitam
penuh duri membingkai hati
tersirami melata bisa merendam
semuanya hadir mematikan hati

hatiku kau tinggal sepi
antara karat-karat kehidupan
aku terjerumuskan di tepi-tepi
terhidanglah hinaan sejuk tamparan

taparan melebamkan pipi hina
buruklah diri kau sendawa
memang busukmu rupa pesona
aku tertinggal semua terbawa

terbawa arus kerusakan raga
ahlak tercabik dan ternoda
tercampakan tida yang menjaga
rakus pun menggrogoti minda


Kopi Lampung Desember 14 2011






BERKILAT-KILAT


botak licin berkilat-kilat
nayamuk singgah pasti terplanting
eloklah kita saling menyemat
terjalin nasihat sejuk bersanding

botak licin berkilat-kilat
redup mentari ditengah hari
ikhlaskan hati bila terpikat
insan berkasih pasti terberi

botak licin berkilat-kilat
tiada kutu berlumba lari
memang abang menyebut daulat
pada adik tersayangi diri

botak licin berkilat-kilat
adik mengurus membuat nayman
semoga jodoh kita tersemat
membawa adik dalam kebahagian


Kopi Lampung Desember 14 2011






KEPALA BOTAK


kepala botak tak berambut
mengkilat memantul cahya metari
sungguh cantik senyummu lembut
ramah santunmu terus terberi

kepala botak tak berambut
baik dipandang dari kejauhan
usahlah adik selalu terkejut
bila melihat abang tampan

kepala botak tak berambut
rambut ikal miliklah adik
nama adik selalu tersebut
ijinkan abang tuk memilik

kepala botak tak berambut
tidur mendengkur melukis pulau
semoga adik mahu menyambut
kasih abang jangan dihalau


Kopi Lampung Desember 14 2011





WANITA HUJAN


gaunmu hitam selalu megah
pancarkan aura kedalaman resah
kau melepas di rinjis membasah
petirmu tuliskan hati memerah

merah bibirmu tak sembarang
tercipta gumpalan meredam perang
panas dingin sebagai penyeimbang
aksaramu selalu membuat pembayang

pembayang batas riwayat bersalam
pada bumi hantaran terdiam
bumi membalas tak menyulam
kau jinak merpati hitam

hitam gaunmu berparas cantik
sawo matang rinjis menitik
kau curahkan bumi melirik
kau berpura dalam mengusik


Kopi Lampung Desember 12 2011





BIRAHI TERKENYANGKAN


 dari pucuk hingga pangkal
 ternikmat legit dalam sekal
 gairah hidup semakin bengal
 hanya uang tuk menyumpal

 sumpal terberikan lancarlah jalan
 terbuka semua kuntum kemolekkan
 di tubuh itu semua terlampiaskan
 persetubuhan pun semakin mengasikkan

 mengasikan diri berfantasi dada
 ketidak puasan selalu melanda
 angkara terus memenuhi minda
 akan menjadikan bingkai legenda

 legenda hidup mendayung sampan
 danau gunung ranum terdapatkan
 otot-otot menjadi tegang terlemaskan
 terkenyangkan muda menghurai kepuasan


 Kopi Lampung Desember 12 2011





AKU TELANJANGI TUBUHMU


bajumu kuning begitu anggun
bersanggul hijau tangkai tersusun
kulitmu langsat gairah menahun
kau menggoda santun tersusun

tersusun lantunmu memanggil diriku
dari balik bilik bambu bersedeku
aku pun menghampiri memangku
terpandangi hasrat matamu menusukku

tusukan matamu mengajak menikmat
aku menyusuri bajumu berkilat
satu persatu terlepas pengikat
kini semuanya sudah terlihat

terlihat kemolekan yang menawan
darahku membuncah tak beraturan
semuanya terlumat dingin terhangatkan
kita lunglai dalam kekenyangan


Kopi Lampung Desember 10 2011

Selasa, 06 Desember 2011

Semoga

MAHUMU APA


mengapa apa gimana bara
selalu memberikan ruang nyala
air pun sejukkan mesra
bara tak mengerti nyala

mahumu apa merah menganga
kau ikuti angin pula
air bernasihat hilang telinga
capek sekali tak terbela

mahumu apa susah menjelma
bila penyuluh tertolak bahasa
baramu terus merobek purnama
nafsumu membela nafsu rasa

mahumu apa aku bertanya
luas samudra sudah di dada
terhantar cahaya berikan upaya
tapi baramu tak meminda


Kopi Lampung Desember 09 2011
Pc : Yandri Yadi Yansah





SI KECIL


bulat mangkok jatuh berantak
lantai bersedih terluka darah
hidup si kecil semakin di injak
lapar mengaum semakin indah

bulat mangkok jatuh berantak
gelas berkaca air mengambang
sabarlah kecil hilangkan isak
hadapi perang dengan garang

bulat mangkok pecah berantak
piring bersendawa begitu riang
kecil tersenyum hatinya dirusak
ikhlas terbawa sakit muriang

bulat mangkok pecah berantak
tatakan berdahak kering terpanggang
si kecil semakin bertinggi ahlak
menanggung kerusakan negeri bertembang


Kopi Lampung Desember 08 2011
Pc : Ynadri Yandri Yadi Yansah





BERKAIT SERUPA


senyum mesra merasuk jiwa
jiwa merayu sebait aksara
aksara rindumu penuh wibawa
wibawa wajah pantunmu mesra

mesra malam di kota tua
tua umur raga muda
muda bersalam salamlah jumpa
jumpa sahabat pastilah bahagia

Bahagia terkait di rumpun padi
padi menguning begitu indah
inda bersantun kini terjadi
terjadi semoga kau barokah

barokah hidup selalu tercipta
tercipta bahagia dirimu pula
pula doaku terpanjat pinta
pitakan kebahagianmu selalu menjelma


Kopi Lampung Desember 07 2011






WARNA


memang indah warna pelangi
berselindang waran dikala senja
terimakasih sambutanmu penuh mewangi
budi santunmu elok bersahaja


memang arabica terasa pahit
pahit rasanya terasa di hujung
di hujung santun saling terkait
terkait perayaan si kopi lampung


lampung berseri adat budaya
budaya sulam si kain tapis
tapis terberi selalu bercahaya
bersama kawan semakin manis


manis gula si gula tebu
tebuh tumbuh begitu ranum
ranum budi semakin berbumbu
berbumbu bahasa membumbung harum


Kopi Lampung Desember 07 2011





SEMOGA
:Di Hari jadimu Adik Nadzmi


satu desember hari membahagiakan
maksud hati nak liburan
di hari jadimu semoga mendapatkan
nikmat sihat selalu didapatkan

dari bali ke pulau surabaya
menghulur benang merah di tangan
lupakanlah risalah menuju cahaya
masihlah banyak bisa diwujudkan

layar berkembang perahu berlayar
apalah daya badai menghadang
renyahkan hatimu sabar disandar
senyumkan kedewasanmu pasti berpenerang

memanglah susah menerjang badai
badai alam susah dikendalikan
semoga jodohmu cepat membingkai
bertaut hati dalam kebersamaan


Kopi Lampung Deember 07 2011
Pc : Yandri Yadi Yansah

Senin, 05 Desember 2011

Takdir Dan Tawakal & Penyuluh Semangat Desember 2011

AJARI HAMBA


buah semangka dipotong empat
buah manggis merahlah hitam
semoga saja diri menyempat
daun keladi bisa disulam

sulam kerangka hadiah diberikan
keranjang besar berisi buah
salam kabar sudah didapatkan
semoga ini mewujudkan cerah

cerah hari terik surya
berdayung sapan menuju muara
semoga nikmat selalu bercahaya
usah tinggi dalam suara

suara camar di atas angkasa
terbang bebas kesana kemari
ajari hamba dalam berbahasa
karena burukku sering mengingkari


Kopi Lampung Desember 06 2011
Pc: Yandri Yadi Yansah





PENYULUH SEMANGAT


memang cantik dara seberang
terbayang-bayang dihujung pandang
samalah tak suka perang
cuma berperang kasih sayang

bila banyak bunga di taman
cuma mawar yang merekah
kini semua sudahlah aman
peperangan berhenti semakin indah

indah langit berselindang pelangi
di senja hari merah merona
peperangan akan diulangi lagi
bila angin membangkit pesona

pesona alam penuhlah makna
geliat bunga di pagi hari
peperangan fajar penuhlah warna
penyuluh semangat saling memberi


Kopi Lampung Desember 05 2011
Pc : Yandri Yadi Yansah




TAKDIR DAN TAWAKAL


memang badai sudah mereda
anjungan bumi kini bersemi
langkah menjauh kini diminda
makna terlahir pasti bersemi

tujuh lapis langit membumi
tujuh tahun sudah terberi
semoga ini menjadi wangi
soal terkaram pembelajaran diri

memang terlewat tak kiamat
ruh mengalir belum sekarat
waktu berkurang harus disemat
perbanyak amalan pasti diikat

rindu dipendam hangat dituai
basah ayat selalu teruntai
takdir hidup selalu melambai
pastilah tawakal harus dibingkai


Kopi Lampung Desember 05 2011
Pc : Yandri Yadi Yansah

Jumat, 02 Desember 2011

Tujuh Tahun Bersendawa

SENDAWA


gerbang sumatra si pualau lampung
bila bertandang darilah jawa
salam jumpa dalam senandung
terhantar santun dalam sendawa

kalianda ibukota lampung selatan
selat sunda biru terlihat
mari kita saling mengingatkan
berpantun ria penumbuh semangat

bukit kemuning pulau sumatra
jalan berliku penuh gelombang
salam jumpa kawan senusantara
semoga sihat selalu tersandang

desa pardasuka banyak kenangan
tanah kelahiran penuh pesona
kawan bertandang elok rupawan
banyaklah ragam cara mewarna


Kopi Lampung Desember 05 2011
Pc Yandri Yadi Yansah




TUJUH TAHUN


sudah terlewat hitam memutih
tapi hitam terus merintih
tikam awan membentuk perih
usai suara hadirkan lirih

sudah terlewat hitam menghitam
silih berganti sulam menyulam
gerah daulat hilang bersalam
terprosok diri selalu terkaram

sudah terlewat belum terrawat
munajat memikat belum mendapat
sebelah terhuyung enggan nasihat
karat mengikat semakin erat

sudah terlewat belum tertuntaskan
bilangan genap tak tergenapkan
susah rumusan tuk ditegakan
makna hadir menuju kehilangan



Kopi Lampung Desember 02 2011

Kamis, 01 Desember 2011

Bibir Desember 2011

BIBIR


genderang ditabuh begitu riang
dari pagi hingga kepetang
duhai yunda penyuluh sayang
aku berperang melawan bayang

kuning bukan sembarang kuning
kuning padi mulai dituai
mari yundang duduk berdamping
pasti terceritakan perang membuai

membuai indah cahaya purnama
kedip bintang rebahkan kenikmatan
pesona kekasih terus menjelma
binar tersingkap dalam kepuasan

memang wanita bermerah bibir
merah kesumba indah dikenakan
bukanlah saya nak menyindir
tapilah ini nyata kehidupan


Kopi Lampung Desember 02 2011

Selasa, 29 November 2011

Seloka Kata Senyawa & Perang

PERANG


bila berlayar di selat sunda
singgah di seberang di tepi bandar
sampai rumah berperang minda
apalah daya diri bersandar

sandar linggis di tepi dinding
di tepi teras ada lipan
sungguh asik berperang guling
terlepas makna dalam kenikmatan

bila linggis buat mencangkul
manalah mungkin bisa terlaksana
habis semua setelah unggul
diri memandang wajah pesona

bila ada ladang yang kering
musim kemarau selalu hadir
jangan suka membuat pusing
bila tak mahu disindir


Kopi Lampung November 30 2011





SELOKA KATA SENYAWA


oh.. begitu nyaman surya
hadir memberikan ruang hangat
taklah ia ingin memperdaya
semuanya terpenuhi dalam semangat

sajak oh sajak nikmat
aksara tertata terbata-bata
sopan pasti akan selamat
menuju generang gelep pelita

sajak oh sajak seloka
asik bergema penuh irama
kuntum putik kini terbuka
hadirkan keberkahan sebuah nama

sajak oh seloka bertahta jiwa
nadi mengalir darah raga
semuanya tumbuh kata senyawa
mutiara harus selalu dijaga


Kopi Lampung November 30 2011

Senin, 28 November 2011

Bersantun Sesaat

BERSANTUN SESAAT


masak pindang ikan sembilang
harus dibagi bersama tetangga
maafkan saya lama menghilang
karena sibuk capailah raga


ikan sembilang katakan sembilang
dibikin sate harus dirajang
taklah mungkin kejanda seberang
takut isteri hilangkan sayang


memang adik sibuk menjamu
terkena diri menggali keramat
wahai abang teringat pesanmu
taklah mungkin adik berhianat


minum secawan si kopi lampung
disuguh istri tika pulang
maaf abang kerjaanku mengurung
ini sesaat aku bertandang


bila hitam katakan hitam
jangan putih katakan merah
aku sekejap berkirim salam
hilangkan penat untuk meramah


kini malam makin melarut
pucuk selasih hilangkan bayang
untuk abang kawan tersebut
salam sayang selalu terjelang



Kopi Lampung November 25 2011

Bersolek Mahkota November 2011

MUTIARA NOVEMBER I


sudah bertimang kasih sayang
hangat memagar pesona kehidupan
syukur terpanjat selalu dikumandang
pada mutiara hati rupawan

rupawan hati semoga bertandang
bersolek rapih di dalam pusaran
tunduk sujud Allah menyayang
pastilah hidup penuh kebahagian

kebahagian pendamping waktu berpanjang
suatau saat maut terberikan
kasih cinta selalu terpegang
cahya mata selalu menerbitkan

biar purnama sejuk mengambang
engkaulah bajuku elok dikenakan
taklah kanda mata keranjang
semua godaan bisa dihilangkan



Kopi Lampung November 22 2011



MUTIARA NOVEMBER II


sulur bunga membentuk kelopak
kuncup mekar kini menampak
panas dingin akankah mengerak
bila hari tak berjarak

padamu bunga mekar merah
hijau daunnya begitu cerah
tersebar akar bumi bermadah
subur benih semoga megah

megah mahkota mahkota bunga
benang sari siluet jingga
mekarmu akan terus terjaga
kantung iman elok di raga

berjaga hari harus dipahat
pedoman bunga harus diingat
harummu abadi pati tersemat
bila patuh dalam nasihat


Kopi Lampung November 23 2011




KEKASIH PENDAMPING HIDUP


mata menyulam kasih sayang
pendar kehangatan lepaskan bayang
rintik menitik melaju terang
kokoh segala uji menghadang

padamu kasih cawan tersulang
membentuk kenikmatan hari mengembang
selamatan doa selalu tertembang
di hari keberkahan yang bertandang

padamu kasih hadir mengambang
aku curah semua sulang
kita berbagi tunggal bersandang
mengasuh permata hati ditimang

putik dua-dua senyum cemerlang
november hadir pasti berkurang
mempererat segala eratkan pegang
hangat bahagia pengertian memanggang


Kopi Lampung November 22 2011




GARUDA MUDA DAN HARIMAU MUDA


kepakkan sayapmu terbang di awan
merahkanlah perjuangan menuju keberhasilan
berjuanglah dengan semangat pertarungan
pasti bisa semua diwujudkan


doa pendukungmu selalu mengawan
di langit penjuru indonesia mengikhlaskan
garuda muda kau buktikan
perjuanganmu selalu mendapat dukungan


harimau malaya lawan sepadan
garuda harimau saling menunjukkan
kemumpunian harimau sudah dirasakan
garudaku berlatihlah dengan kekalahan


mengasah kemampuan tuk keberhasilan
masih banyak hari kebaikan
mewujudkan cita menuju kejuaraan
pastilah lawan bisa ditaklukkan



Kopi Lampung November 21 2011




ANGAU MENGGEDIK BUNGA


bila tuba sudah ditebar
air melarut membentuk gelombang
elok meraba hati disandar
pada sepokok bunga berkembang

tuba bukan sembarang tuba
tuba diberikan di dalam bilik
janganlah suka diri mencuba
bila rangsangan puja menggedik

gedik bukan sembarang gedik
badik terselip di samping pinggang
asik nian dendang mengusik
fisik bunga elok dipandang

pandang taman luas terbentang
ada kolam jernih berkilau
manis parasmu selalu terbayang
membuat diri semakin angau


Kopi Lampung November 14 2011




TERSUSUN


udang terjepit di selal batu
airnya tenang mengalir deras
kini saatnya rindu bersatu
setelah surat sudah terbalas

selat melaka pemisah sumatra
selat sunda begitu juga
berbalas surat terbaca mesra
sucilah cinta selalu terjaga

buah mengkal semakin ranum
matang di tangkai sangatlah manis
mari memohon dengan bersenyum
hilangkan segala penyebab tangis

pokok pakis bersangkul indah
hijau merekah di tengah kebun
wajah yunda semakin merekah
selalu cerah elok tersusun


Kopi Lampung November 12 2011




DARA DARI MEDAN



usah menyerah sebelum lelah
mari kita salaing meluah
masih banyak aksara pepatah
marilah kita saling meramah


usah malu usah sembunyi
taklah hamba akan mencari
sungguh merdu yunda bernyanyi
akan ternanti bertemu putri


putri medan sangatlah cantik
kenakan kerudung begitu anggun
bolehlah hamba tuk melirik
sekalian bedendang dalam pantun


tersemai bunga senyumnya sayu
terbelai embun dipagi hari
bukan niat hamba merayu
tapi puan terus berseri


Kopi Lampung November 07 2011





COLEKAN SI BUNGA KUNYIT



menyeberang pulau ke kota sampit
jangan luppa kekota makasar
adikku cantik si bunga kunyit
colekanmu membuat aku bersandar


sandar perahu di tepi bandar
ramai sanak lalu lalang
aduhai lama tak berkabar
colekanmu membuat mabuk kepayang


daun ketapang si daun waru
hijau warna bentuk berbeda
colekanmu membuat abang terharu
bayangmu selalu ada diminda


laut makasar nyiur melambai
pasirnya putih elok terhampar
senyum manismu selalu melambai
bak bunga selalu mekar



Kopi Lampung November 04 2011






BERSOLEK MAHKOTA I



berlesung pipit si gadis melayu
jernih mata si gadis jawa
dendangnya semakin mendayu-dayu
taklah layu terbawa jiwa


kain songket si kain pelikat
sulam tapis jari jelujur
rayuan hidup semakin lekat
hiaslah hati dengan jujur


secawan kopi sudah tersuguhkan
kental hitam harum mewangi
berkasih hidup tentukan tujuan
bahagiakan diri untuk berbagi


ramah santun penghuni nusantara
luas terbentang ranah menyubur
ikhlaskan hati menuju sejahtra
cobaan hidup adalah penghibur



Kopi Lampung November 05 2011




BERSOLEK MAHKOTA II



bila peniti tajam menusuk
tusuk jelujur kainlah tapis
mari terus berpantun khusuk
sastra melayu pastilah manis


bila bertamu berucap salam
salam terbalas denganlah ramah
pantun jiwa harus disulam
gurindam hati harus diperindah


berbagi rizki pada si miskin
hukum wajib setiap insan
sastra lama harus dimungkin
lestarikan budaya yang diwariskan


pergi kemaleka bersama kawan
bertamasa ria kepantai mersing
mari bersantun harus diutamakan
wujutkan nusantara damai bersanding



Kopi Lampung November 07 2011




BERSOLEK MAHKOTA III


memang manis jempol di dagu
mata tertunduk taklah sayu
yunda Melli yang ditunggu
bukannya malu rasaku mendayu

memang rokok sebantng ditangan
terjepit disela-sela jemari
memang aku orangnya tampan
melamunkan Yunda berhari-hari

kopi lampung memanglah enak
harum memikat sampai kemedan
memang kita bersaudar berjamak
kirmkan alamat nantiku kirimkan

jarum bukan sembarang jarum
bila patah usah disimpan
kini taman semakin harum
cinta bersemi dangan kebahagian

matahari pulang ke negeri ufuk
barat berselindang warna pelangi
tak terbiarakan hati merajuk
hilangkan karat pastilah wangi

syair pantun mengalun merdu
disenandung tuk yunda Melli
salam rinduku semakin sahdu
maafkan adikmu baru kembali

terbiarkan pungguk terbang melayang
hirup udara dalam kebebasan
yundaku cantik yang tersayang
usah merajuk sampai berlebihan

memang rotan mati di hutan
tersengat bara darilah alam
mohon dimaafkan aku melantunkan
salam sayang selalu tersulam

sulam kain sikain tapis
disulam dara darilah lampung
yundaku yang tersenyum manis
ijinkan adikmu tuk bersenandung

senandung lagu dangdut berirama
merdu suara lagulah cinta
ternanti dirimu di cahaya purnama
berbalas aksara yang tertata

tertata sanggul bunga cempaka
dimilik dara darilah medan
duh yundaku selalu terbuka
berdendang merdu aku tertawan

tertawan kumbang di taman bunga
penuh semerbak menusuk sukma
santunmu luhur selalu terjaga
membuat aku selalu terkesima


Kopi Lampung November 07 2011




BERSOLEK MAHKOTA IV


bila pedih senandung lirih
pada angin membelai sahdu
usah yunda selalu merintih
mari berpantun mahkota rindu

tenun bukan sebarang tenun
kain bergulung elok tersulam
apa gerangan yang dilamun
mari tersenyum usahlah muram

masaklah air hingga mendidih
lalu seduhlah secawan kopi
terjawab rindu enyalah pedih
hangat bertemu setia menepi

bila seteguk hilangkan dahaga
setets embun sejukkan pagi
duhai Yunda Melli terjaga
hilang gulana kini mewangi

lambaian bukan sembarang lambaian
lambaian tangan lemah gemulai
walau perpisahan sudah dipertemukan
kuluman senyum santun teruntai

kini teratai rekah setaman
banyaklah kumbang hadir bertandang
ada pertmuan ada perpisahan
senandung kasih selalu berkumandang


Kopi Lampung November 07 2011




BERSOLEK MAHKOTA V



buah mengkudu si buah mangis
rekah taman tumbuh melati
sungguh adik semakin manis
senyum terkulum lekat di hati


putih waran bunga melati
kumbang berdendang lagu mendayu
usah hiraukan abang meniti
tapi nikmati dendang mendayu


bila melati berwarna putih
bunga kemboja berwarna kuning
resah hati harus bertasbih
hidarakan birahi tika bersanding


pergi kepasar membeil tembakau
jangan lupa membeli papir
bila rasa sedang angau
jangalah lupa denang zikir


bila beringin rindang menyejukkan
berdamping sejajar sepokok petai
sungguh nikmat kita melantunkan
pantun jiwa gurau terhurai


petai bukan sembarang petai
petai tumbuh di negeri indonesia
sungguh asik bergurau santai
melihat gadis tersenyum ceria


bila petai depakai lalapan
pakailah sambal dengan terasi
maafkan bila gurau berlebihan
karena kekasih sudah disisi


sambal terasi nikmat sekali
bersama nasi yang hangat
mohon pamit udurkan kembali
terbingkai kata sebagai pengerat


Kopi lampung November 07 2011




BERSOLEK MAHKOTA VI


bukan pelita penerang hati
masuk ketaman gelap gulita
memang tuan baiklah hati
mengingatkan pantun untuk di cinta

ambil sebatang jarum di laci
janganlah lupa masukan benang
salam santun berniat suci
nak melestarikan pantun didendang

disini gunung disana gunung
tumbuh sepokok rumput ilalang
marilah tuan puan bersenandung
ikhlaskan hati pastilah senang

bila rotan katakan rotan
rotan dibuat kerajinan tangan
mohon maaf atas kesilafan
dengan segala ketidak sopanan


Kopi Lampung November 07 2011

Minggu, 27 November 2011

BERHIMPUN PANTUN

BERHIPUN PANTUN I


kalaulah ada hati berpeti
pasti ada kunci pembuka
kalau sakit usah dihayatti
bermaaf-maafan sembuhkan luka


baju sehari dipakai kumal
bau masam tubuh berpeluh
rizki terbuka karena amal
berbagi sesama harus disentuh


bila mata sebelah kuyu
karena bergadang sepanjang malam
irama melayu santun mendayu
sebagai atap budaya tersulam


sepokok mangga banyaklah ulat
berhimpun satu indah merayap
elok sangat adil berdaulat
dimulai dari didiri beratap


Kopi Lmpung Oktober 04 2011




BERHIMPUN PANTUN II


kertas terbakar tak berminyak
angsa putih mandi di sungai
hamba hadir ikut menyimak
membaca tajuk jiwa membelai


belalai gajah panjang memjuntai
kera menari ditengah kerumun
hamba membaca sampai terbuai
pantun terlantun melayu rukun


bila pungguk merindu bulan
bintang berkedip pendar cahaya
maaf hamba memberi balasan
menghadiri pantun melayu berbudaya


bila gombal selalu tersulam
adat rayu membingkai bunga
bila gedik selalu melanggam
pasti dara selalu berjaga


biar batal berkunjung taman
masih ada esok memberikan
bila gatal sudah membuyarkan
eloklah diri selalu menyejukkan


selindang putir si putri bangsawan
anggun wajahnya elok bercahaya
usah supah serapah diwujudkan
bila ahirnya melepuh surya


elok nian nuri berlagu
merdu suara berikan kenyamanan
mari hilang rasa ragu
menuju cawan-cawan kebahagian


bila keladi sidaun keladi
air bertilas taklah nampak
janda perawan elok berbudi
bertajuk cinta tak ditampak


tuang arak dalam cawan
usah diminum bila memabukan
janga diri sering menjanjikan
bila tak dapat mewujudkan


pada puan tuan yang santun
pelita menyalat tanpa minyak
mari kita saling menuntun
membagi ilmu dalam berahlak


Kopi lampung Oktober 04 2011



BERHIMPUN PANTUN III



memang padi menjadi beras
harus dipilah menapi-napi
memang keladi keladi memuas
gatal tertangkal tak menepi


daun keladi tak bertilas
merenung pungguk dalam sendiri
terimakasih aksaaraku sudah terbalas
maaf bila tak berbagi seri


banyak pokok keladi dibenci
memang umbinya sangat bergizi
mengkal keras harus dicuci
dimasak di kualai nikmat sekali


nikmat umbi si umbi keladi
keladi masak hanya sebiji
memang nikmat senikmat padi
tuk mengisi pagi harus di kaji


daun pandan mahkota suji
harum menyengat kedalam hidung
memang aku beristri teruji
taklah berpaling hati dalam senandung


senandung kata juntai makna
makna keladi semkain menjadi
dara janda tebar pesona
ahirnya jatuh tegoda nadi


padi merunduk berat diisi
gunung tenggamus tinggi menjulang
rasa ini semakin basi
terkotori nafsu yang menghadang


hadang tajuk si tajuk karang
pokok keladi taklah tumbuh
perawan bujang haruslah senang
riesmikan ikatan tuk berlabuh


berlabuh bayang di muara karang
jakarta utara airnya pasang
sungguh kasihan hubungang dibayang
selalu diawasi taklah senang


dara manis darilah bali
pulau dewata elok rupawan
terimaksaih sudah bersantun kembali
mengapa selalu tak dihiraukan


motor rusak bawa kebengkel
harus diserfis supaya baik
usah selalu bersikap jengkel
bila tak mahu diusik


usik keladi air di atas
bergoyang jatuh rebah kebumi
semuanya kini tak berbekas
canda tawa layu bersemi


mengapa arak mengadung alkohol
banyak dimunum berikan kehangatan
benarkah itu sifat tolol
bila tak mahu berteguran


bila jarum di atas peti
jangan sampai melukai tangan
usah ini dimasukan di hati
aksara senandung dalam pergaulan


Kopi Lampung Oktober 04 2011




BERHIMPUN PANTUN IV


sungguh elok si kain katun
kain katun disulam tapis
eloklah bila bermaaf disusun
sesama kawan supaya manis

manis-manis sibuah mengkudu
lebih manis si buah manggis
tajuk jiwa harus berwudu
hilangkan semua sifat bengis

pantun tertata berikan makna
tajuk canda mengungkit minda
pantun di atas banyaklah warna
usah di masukan dalamlah dada

berburu rusa dapatkan kelinci
rimba tersusun hijau tertegun
mari jangan saling membenci
supaya hati menjandi anggun

rupa-rupa si kain songket
songket berasal dari sumatra
budaya santun melayu lengket
harus di cermin nurani mesra

kini surya rebah keufuk
ufuk barat berselindang pelangi
pada pemegang si tulang rusuk
jagalah dia supaya mewangi

tajuk jiwa berhimpun pantun
pantun tersusun taklah sama
usahlah diri selalu melamun
panggilah kekasih melalu asma

asma tersebut tak menyesak
seperti penyakit pernapasan
mari hargai semua ahlak
supaya kita tak terjerumuskan


Kopi Lampung Oktober 05 2011



BERHIMPUN PANTUN V


laksa bukan sembarang laksa
laksa pedas bikinan istri
mari berlantun budaya bangsa
menyapa kawan nusantara berseri

bersri surya dipenjuru bangsa
bangsa nusantara elok berbudaya
pantun melayu menyatu bahasa
elok berbudi selalu bercahaya

menyapa dara di taman bunga
bunga mawar berwarna merah
pusaka bangsa santun dijaga
niscaya akan selalu megah

rimba hijau biru samudra
merekah indah selalu menghibur
nusantara pantun bersuara
semoga jaya dan subur

merah mawar rekah diberikan
debiri tajuk taman tertata
taklah mungkin sengketa membudakan
bila kita menghargai cinta

berbatas taman menyeberang kepulauan
kepulauan nusantara elok bersahaja
canda tawa ada batasan
mari menggoda bertajuk biasa

biasa makan di suap ibu
ibu sayang di seberang sana
berlagu hidup harus dibumbu
asal mengatahui semua warna

santan bukan sembarang santan
santan kelapa dari nusantara
elok nian saling berbalasan
bertajuk saudara penuh mesra

bumbung arak legit terasa
cawan berkilap penuh pesona
pesan tersampai lewat bahasa
budi bersinar saudara berwarna

makan pulat darilah seberang
durian lampung saling bersenggama
mari kita saling menyayang
budaya nusantara elok ternama

gading cantik persembahan putri
puteri temenggung dari seberang
saling berpesan ingatkan diri
supaya hidup lebihlah terang

memang hijau padang rumput
indah berseri penuh makna
abang senang pantun lembut
dari Bintang yang mempesona

durian bukan sembarang durian
durian masak jatuh kebumi
GPMN kini penuh kecerian
pantun bersantun melayu bersemi

pulau lampung bukan sembarang
ranah terkenal kainlah tapis
sungguh kasihan Bintang menyeberang
pasti durian lampung menagis

memang Bintang berkedip asik
berseloka pantun diminda
mari kita saling berbisik
petuah lama tanam di dada

lipstik merah elok dipandang
rekah senyum selalu menawan
usah dikau melaju pulang
mari belajar berpantun kebahagian

bahagia dara berhias mahkota
bersanding pelaminan elok mencerah
sungguh elok pantunmu tertata
bersolek makna santunmu indah


Kopi Lampung Oktober 06 2011



BERHIMPUN PANTUN VI


bila nikmat memakan manggis
usah dilupa kulit dibuang
pada Tyo usah menangis
bila Riskha jauh di seberang


seberang pulau si pulau tabuan
pualaunya indah ada di lampung
mas Tyo mari ketaman
tebar senyum dalam senandung


bila bujang duduk melamun
membayang wajah kekasih pujaan
mari kawan saling bersantun
membentuk jiwa penuhlah keramahan


bila angsa mandi di perigi
anak kucing bermandi debu
mari kita sambut pagi
nikmat hidup selalu terbumbu


bila bintang bersinar kecil
usah risaukan angin membelai
sungguh anuku semakin kecil
bila dibanding gajah berbelalai


negeri seberang serumpun melayu
banyak mekar bunga di hulu
usah diri bersikap layu
karean Janda diajak kepenghulu


Kopi Lampung Oktober 07 2011




BERHIMPUN PANTUN VII



 salam siang terbalas indah
 waallaikum salam elok terlantun
 tak bersalah di dalam madah
 rinduku pun selalu melantun


 melantun indah seruling tertiup
 anak domba berlari-lari
 padamu abang santunmu terkecup
 pada diriku elok terberi


 memberi gula padalah cawan
 seduh kopi si kopi lampung
 mari kita eratkan persahabatan
 dari seberang selalu tersenandung


 bila kopiah berwarna hitam
 kopi lampung harum mewangi
 bila handak sayang disulam
 carilah satu tegakkan pagi


 adakah kopi berkelamin jantan
 berikan padaku tuk diuji
 taklah salah kita melantunkan
 bersantun diri sambil mengaji


 usah membawa kain berenda
 bila hari menjadi banjir
 usah menyebut si janda muda
 nanti ada yang tersindir


 kain pelikat si kain tapais
 kain adat keramat pusaka
 sungguh asik yang mempunyai kumis
 membuat gadis cepat terbuka



 bila layar sudah terbentang
 siap kemudi tuk berlayar
 apa syarat harus dipegang
 sayang menyayang elok di sandar


 sandar kapal di tepi bandar
 bandar ramai berhilir mudik
 pesan diterima elok memekar
 taklah sanggup abang menggedik


 daun talas si daun keladi
 apa bedanya di alam nyata
 rayumu abang semakin menjadi
 sisakan satu aku meminta


 bila hendak meramu jamu
 jangan lupa rempah dibersihkan
 usahlah abang selalu merayu
 berikanlah jurus menikmati kegairahan


 gairah malam dingin berhimpun
 pucuk dilam melambai-lambai
 hangat sangat berkerumun
 jangan sampai diri terkulai


 tak tersebut si daun keladi
 daunnya hijua ranum menyejuk
 terimakasih kembali abang berbudi
 membuat gidik elok bertajuk



 Kopi Lampung Oktober 10 2011




BERHIMPUN PANTUN VIII


 masilah ingat aku sejarah
 membagi tiga wilayah bermadah
 banyak bunga yang menyerah
 salam rinduku selalu terindah


 usah meragu si daun jati
 kayunya keras diukir indah
 bila cinta sudah di hati
 mariki kita selalu berserah


 bila bingung mencari paku
 carilah saja di toko roti
 usah abang Wan terpaku
 cepatlah gait gadis di hati


 paku bukan sembarang paku
 paku baja berwarna putih
 lipstik merah sering menggodaku
 tiga kubang harus dipilih


 memang bintang bukan sembarang
 berkedip elok bak mutiara
 selamat datang adik Bintang
 silakan berpantun yang mesra


 mesra suara merdu irama
 bila seluring gembala berbunyi
 dari jauh tersebut nama
 kawan berseronok canda dinyanyi


 bila tali erat mengikat
 ikat simpul janganlah mati
 mari kawan kita menyemat
 persahabatan suci setulus hati


 pembuyu bukan sembarang pembuyu
 pembuyu terbuat dari bambu
 salam malam terhatur mendayu
 pada kawan pantunnya menyerbu


 menyerbu makan di atas meja
 banyak hidangan sudah tersaji
 soronok tuan puan memanja
 eloklah kita mari mengaji


 kopi lampung terseduh wangi
 sampai keseberang kota sintang
 mari kita berdendang lagi
 sebelum malam larut meminang


 meminang dara darilah lampung
 haruslah pandai menyulam tapis
 rasa rindu semakin mengepung
 pada dara berparas manis


 manis gula darilah jawa
 ditarus di dalam dualah cawan
 elok memandang wajah berwibawa
 penuh petuah yang menggairahkan


 kini pembuyu sudah ditangan
 nama lain dari galah panjang
 kini saatnya untuk membalikan
 lantun sayang darilah seberang


 hirruk pikuk ditepi pantai
 banyak sanak bermain disana
 mari perkuat ukhuwah dipakai
 merukun indah santun pesona


 bila ada batu di tangan
 usah dilempar dalam muara
 bila umur panjang kesehatan
 pasti kita berjumpa mesra



 Kopi Lampung Oktober 10 2011



BERHIMPUN PANTUN IX


siput bukan sembarang siput
lamban berjalan denganlah tepat
bila melayu lupa tersebut
pantun santun semkin berkarat

karat menjerat si biji besi
lapuk sudah dimakan usia
mari pantun santun didiskusi
warisan budaya tak tersia

bila sayu bunga melati
melindap usia surya terdekap
taklah layu pantun di hati
bahasa santun harus didekap

memang berguna pokok zaitun
cendawan pelangi indah melengkung
budaya pantun santun rukun
budi bahasa selalu dijunjung

angin melindap disela daun
jatuh sehelai di atas bumi
taklah lenyap budaya pantun
walau jatuh tetap bersemi

di atas anjung kapal berlayar
singgah bersandar di dalam bandar
ahlak baik harus diajar
pada muda harus belajar

anjung bukan sembarang anjung
anjung berlayar harung samudera
budi bahasa harus disenandung
berbalas tua harus dimesra

kini tertinggal kampung halaman
menuju kenegeri rantau orang
dalam hidup usah membedakan
satukan mufakat membentuk sayang

pantai selatan ada di cilacap
gelombangnya tingi di ujung pantai
budi pekerti tinggi diucap
pasti hidup tak bertikai


Kopi Lampung Oktober 12 2011



BERHIMPUN PANTUN X



bila cacing ditaruh jadam
lempar ke tengah muara tenang
assalam muallaikum terhatur salam
pada tuan puan berdendang

dendang melayu negeri serumpun
ragam bahasa menjadi warna
salam hormat penuhlah santun
pada sahabat pantunnya mempesona

kopi lampung ditumbuk lumat
lumat hitam wangi terseduh
mari berteduh santun disemat
nikmat bersama nasihat dilabuh

naymuk dilahap oleh si cicak
itu adalah mata rantai
mari berpantun membentuk ahlak
perbedaan usahlah diberai

pasti terlantun elok bahasa
bila minda menyaring makana
berbeda-beda dalam berbangsa
pantun melayu serumpun mempesona

nyamuk bukan sembarang nyamuk
hisap secawan kopi pahit
dalam menjejak santun merasuk
hibur merayu si lesung pipit

burung pipit terbang melayang
udara cerah sengat surya
salam santun membagi sayang
berbinar bahagia lembut bercahaya

cahaya surya kini meninggi
sengat panasnya melindap daun
maafkan daku baru berbagi
membalas pantun dalam bersantun

hari sabtu penat terasa
malam minggu bersantai minda
mari berpantun elokkan bahasa
adat melayau merdu bernada


Kopi Lampung Oktober 2011




BERHIMPUN PANTUN XI


lenggok perahu menuju pulau
pulau indah di tengah selat
aku pun menjadi terpukau
membalas pantun elok tertambat


tertambat tali dengang menyimpul
melayang-layang di atas awan
bayangan puan elok terkumpul
siang malam semakin menawan


bila perkutut si burung balam
elok bersenda di atas dahan
ada apa hatimu mendendam
bila rindu harus dipertemukan


mengapa perkutut tak bersuara
di atas dahan pokok mengkudu
haruslah dikau membuka suara
pasti dia mengetahui rindu


memang banyak bukit berbukit
bukit tinggi di pulau sumatra
usahlah sakit ditahan sakit
menahan rindu semakin membara


bara api merah menganga
bertajuk cerita elok tertata
pasti rindu akan terjaga
berpadu bahagia bertemu mata


bila berbendi kesungai tenang
taklah bisa membawa mobil
hati abang semakin senang
tapi cicilan bulanan tek terambil


asam belimpbing dari lampung
nikmat sangat tuk dirujak
walau jauh dari kampung
berkasih jauh nikmat disimak


jangan membakar api disekam
jukung berlayar menuju hulu
kasih terbalas elok bersulam
tak tahu orang berlalu


berlalu angin mendesah mesra
dari rantau diriku tiba
padamu kasih cinta membara
hangat hati bila teraba


mengapa pokok si pokok mengkudu
semut merah mengerubiti buah
senandungmu selalu membakar sahdu
api cemburu pasti bermadah


Kopi Lampung Oktober 2011




BERHINPUN PANTUN XII



kail bukan sembarang kail
umpan pembayang di atas mata
memang hangat selimut memanggil
bak perwan memberikan cinta


usil bukan sembarang usil
pepaya mengkal di dalam lemari
cepat kemari bila dipanggil
mahukah dirimu aku beri


sungguh manis buah lemasa
lebih manis si buah menggis
usahlah diri selalu merasa
bila tak membuat tangis


manis bukan sebarang manis
kopi pahit jadikan satu
sungguh indah si bibir tipis
hai dara usah menggerutu



Kopi Lampung November 02 2011





BERHINPUN PANTUN XIII



belati bukan sembarang belati
dipegang perwira di medan perang
benarkah sengak teruna sejati
mengolah cinta dengan memandang


bunga bukan sembarang bunga
bunga kemboja di tanah suci
memang manis kata pujangga
kata terangkai usah dibenci


bermain tongkat menjadi penggalang
api unggun di tengah malam
sekop nian wajah terbayang
tersulam menerus sepanjang kalam


sulam bukan sembarang sulam
sulam tapis kainlah lampung
terkirim salam nada terdiam
mari dinda kita bersenandung


pupus kelapa menunjuk langit
pelepahnya banyak yang bermanfaat
kini dinda mulai mengungkit
kanda siap tuk menikmat



Kopi Lampung November 02 2011

Oktober 2011

SEPOKOK ROTAN


rotan tumbuh di tengah hutan
hijau menyejuk mata memandang
selamat siang dalam kebahagian
semoga sihat selalu dipegang

siang berulam dalam keranda
meminang surya terikan mata
salam santun selalu diminda
pada kawan elok berkata

tengah hari mendung menjelma
bukan berarti nak hujan
satu-persatu tersebut nama
memanggil dara manis pujaan

bila melontar sekeping logam
alumunium hampang terangkat melayang
mari-mari kita menyulam
kerat silaturohim dalam bersayang


Kopi Lampung Oktober 29 2011



SEBATANG JARUM


panjang coklat terhisap nikmat
masuk kerongga-rongga melekat
setiap desah tampa tersekat
tak tersisa menuju keramat

adakah pinta yang bermunajat
berikan makna elok berjabat
pada putik benih tersemat
nikotin kafein semakin erat

peraduan menghilang setiap saat
rangkap-rangkap dalam berhajat
seperti sebatang jarum mengkilat
lama tak terpakai berkarat

tetanus tertusuk dalam sekarat
semuanya keluar mekar martabat
terhuyung linglung hadir sepakat
semuanya terlepas tak didapat


Kopi Lampung Oktober 28 2011




BAHASA SEBAGAI PENENTU


cicin emas berkilau indah
lembut pendarnya sejuk dipandang
salam santun senja indah
padamu saudara jauh di seberang


seberang selat si selat sunda
biru air berkaca langit
apa kabar tuan meminda
maaf pantunku selalu mengungkit


mengungkit batu pakailah galah
panjang sedepa berbatu-batu
bahasa santun begitu renyah
mempersatu umat sudalah tentu


bila ada penentu karam
jurang pemisah harus dihilang
salam-bersalam harus disulam
eratkat hubungan batin penerang

adakah camar di dalam saku
taklah mungkin di pokok mengkudu
allaikum salam membuka beku
untuk adikku selalu dirindu

punyakah adik sebuah sembilu
ijinkan abang tuk meminjam
adikku cantik menggerutu selalu
ada apakah mata terpejam

bila ada gula di belanga
campurlah saja air mendidih
usah melamun di taman bunga
bila adik lagi bersedih

adakah bunga mekar setangkai
dimasa senja berselindang pelangi
senandung adik merdu melambai
sampai di seberang begitu mewangi


Kopi Lampung Oktober 26 2011




BULIR-BULIR AIR MENYUBUR


sajak bisu mengalun sahdu
di pokok tubuh gigil berpadu
sulam angan seberang termangu
tajuk harapan ikhlas menunggu

pada bulir-bulir air menyuburku
hijaukan hidup benih-benihmu
disepanjang jalan yang meliku
pasti kembali akan bertemu

menafkahkan jahir sudah terbumbu
lengkapkan batin pasti direstu
membentuk mahligai jaring kelambu
pasti nikmat selalu bersatu

semuanya pasti akan teramu
di belanga-belanga yang bersumbu
membentuk energi disemua penjuru
mengisi kehangatan bumi membiru


Kopi Lampung Oktober 24 2011





PERSETUBUHAN PAGI


fajar menyingsing melindap sunyi
memerah saga menyapa bumi
desah angin di daun bernyanyi
gesekan-gesekan makin bersemi


letupan embun sajikan mewangi
gairah terhurai dikebutaan pagi
gemericik air riuh di perigi
mengangkat kabut hangat terbagi


mentari menambah kecerian melati
taman bunga rekah meniti
bersuci tanah selalu mennanti
membentuk kesuburan benih menghayati


tumbuh damai hijau terberi
indah turut memijakkan hari
mengubah masam tuk berseri
pada renungan hajat berkenduri



Kopi Lampung Oktober 24 2011




BENARKAH DUSTA DIPERJUAL BELIKAN



memang dusta diperjual belikan
fakta meranggas selalu membingungkan
pintar jaminan dalam kepuasan
dibalik semua itu keterpurukan


benar pintar tunjuk kebodohan
arti hidup mengerat diperjuangkan
menjadi gairah sesaat dipertontonkan
tentang diri terbebuk kecerobohan


begitu hebat cakap terhuraikan
membilang genap menjadi keganjilan
kini semu dalam pencapaian
apakah ada rasa kejenuhan


bak fatwa bara menyejukan
bisakah hilangkan kedahagan
kini karma mulai dijalankan
menggeluti diri ruh dipersemayamkan



Kopi Lampung Oktober 21  2011




RENUNGAN DI BILIK SENJA


senja yang indah di sungai kapuas
berselindang pelangi kenangan membekas
pada putik pokok merangas
harpan menempuh hati ikhlas


bait aksara terpangkong lemas
antara lindap cahaya memeras
bebatuan senja yang keras
malam kini sejuk membilas


di hujung kota rantau bergegas
gerah bak gerhana malas
membingkai makna hindari kandas
perjuangakan sesuap syukur terbalas


semuanya elok di bukit cadas
antara lampung tangerang bertilas
harapan kini mulai jelas
terhampar telunjuk membuka landas


Kopi Lampung Oktober 20 2011



BERHIMPUN NAFAS DALAM NAFSU



lautan nafas berhias kematian
sejengkal jemari tunjuk kepastian
langkah berbilah hurai kekejian
tuntas semua menjadi kesucian


lautan nafas berhias kematian
lantun raga harus difokuskan
eloklah berdamping dengan kerukunan
pasti tercegah bentuk kejahatan


lautan nafas berhias kematian
mahkota hati bertahta kebijakan
usir betuk bertajuk kebohongan
bibir waktu ikhlas terberikan


lautan nafas berhias kematian
tabir desah terpatah-patahkan
lindapkanlah pada setiap  kesejukan
bersantun jangan sampai dimahalkan


lautan nafas berhias kematian
pasti berbilas gelombang kajian
jangan malas keladi mengajarkan
pada embun tentang pertahanan


lautan nafas berhias kematian
bersolek rasa pada reruntuhan
ada bekas kawan di cerminkan
tak melindap santun terdiamkan


lautan nafas berhias kematian
kangker kantong terlibas kekeringan
angkuh cara memberi teguran
dalam sisi-sisi renungan


lautan nafas  berhias kematian
merekah terkecup dalam pertemuan
terpedaya minda tepelet kenikmatan
teror sering mekar disemaikan



Kopi Lampung Oktober 19 2011





ADA YANG HILANG


 mengapa ada wujud bertandang
 mengapa ada hilang menyapa
 selalu renyah merdu ditembang
 adakah santun pendingin menyapa

 semua pendar cahaya menerang
 melindap pada rumpun raga
 pada senja pasti tiada
 wejangan hidup harus dijaga

 pada gemericik air menghantar
 tuk menyulam jukung berdayung
 wajah itu elok tergambar
 walau hidup kini linglung

 pada aksara di daun lontar
 santun melantun sesama kawan
 wajah hilang selalu mekar
 baik buruk dalam kenangan


 Kopi Lampung Oktober 19 2011




MEMBAWA DIAM MENUJU PELITA



genderang perang merdu tertabuh
di taman bunga penuh jelita
bila cinta sudah berlabuh
sungguh manis selalu tertata


rima tengah mendayu-dayu
tangan tengadah puja-memuja
adat bergairah taklah layu
berdiri gagah santun bersahaja


rukun islam ada lima
harus disulam dalamlah jiwa
taklah suram minda menerima
dalam diam indah terbawa


membawa air tuk berwudu
sucikan diri darilah hadas
jangan diahir kerjakan fardu
membentuk hilir jiwa ikhlas



Kopi Lampung Oktober 12 2011




LANGGAM BUDAYA BERSANTUN


kilat bekilau di daun berembun
senandung seruling hiburkan senyap
adat budaya indah tersusun
nasihat petuah saling diucap

daun sireh daun jarak
pokok bambau selalu riuh
ada budaya adalah ahlak
mari kita bersama menyeduh

menyeduh hitam secawan kopi
kopi lampung harum mewangi
mari kita saling melengkapi
perbedaan bahasa elok mewangi

mewangi bunga bunga kemboja
ranum bersolek di pagi hari
mari membentuk jiwa bersahaja
niscaya lengkap selalu terberi


Kopi Lampung Oktober 12 2011




DI DALAM GUDANG


termangu minda menerawang bayang
bentuk berbentuk tubuh terpandang
berkelebat putih mutiara menerang
tapi sayang cepat menghilang


hilang selayang kasat mata
padamu puja serta merta
tajuk kebesaran dalam bercinta
pada kekasih lekatkan kata


kata melontar pungguk berdendang
sumbang suara hibur berkembang
sayang terbentuk megah terhidang
sebatas kata wajah terpampang


pada kasih pendar pelita
sibak semua segala gulita
di dalam ruang aku menata
terlukis semua tentang jelita


Kopi Lampung Oktober 11 2011




RODA BERSENI PANTUN


bila gendang bertalu-talu
melodi cinta begitu sahdu
elok nian pantunmu bertalu
membuat hati selalu rindu

rindu dara darilah seberang
negeri Malaysia adat berseri
mari tuan puan membentang
pantun melayu pastilah lestari

pokok beringin si pokok mahoni
rindang menyejuk disiang hari
lantunmu itu sangat berseni
pantun santun selalu berseri

bila roda berhenti berputar
pedati berhenti di tanah lapang
salam pagi siang menghantar
pada tuan paun terbilang


Kopi Lampung Oktober 11 2011



DUNIA INDAH



memang dunia indah di mata
sejuk hijau dedauanan tertata
mari bersyukur tentang cinta
pasti terjaga gairah terpinta

pita merah elok tersemat
mengikat helai rambutmu keramat
semoga bertemu dalam nikmat
memadu cahaya-cahaya memikat

memikat parasmu ranum tersenyum
indah matamu selalu mengulum
debar-debar hati terumum
pada kehangatan semakin harum

harum bunga tubuhmu menyulam
sedap malam ranah melanggam
terpijak hentakan kabar terdiam
padamu padaku memperindah alam


Kopi Lampung Oktober 10 2011




DAUN KELADI YANG MENJADI


pada daun ranggas menumbuh
tumbuh segar senja berlabuh
pucuk-pucuk menjadi keruh
berselisih angin yang menyepuh

daun keladi semkain menjadi
angin bertandang dihilang kemudi
tak pantas merunduk padi
bila daun tak berbudi

bertitah pena di daun lontar
aksara rapi tersusun kabar
berpijak pokok kecil belajar
diajar dalam membingkai sumbar

pokok beringin begitu damai
cerminan hidup hijau memuai
kini keladi ingin bertikai
menyisip benalu supaya terkulai


Kopi Lampung Oktober 03 2011



SENANDUNG KOTA PRINGSEWU


 beras segantang taklah cukup
 bila dibagi warga sekampung
 salam kenal penuhlah takjup
 pada puan yang berkerudung

 kerudung biru elok dikenakan
 anggun parasnya penuh kelembutan
 aksara tersusun penuh kecerian
 menyambut tajuk dalam pertemana

 kota pringsewu kotalah walet
 indah tersusun tata ruangnya
 dalam diri sangatlah kaget
 mendapat kawan ayu bercahaya

 elok pantun santun tersaji
 oleh puan darilah lampung
 maafkan hamba yang memuji
 mari puan kita bersenandung


 salam Kopi Lampung Oktoober 03 2011

September 2011

ZAKAT ITU INDAH


mengalun lantun irama melayu
angin sejuk selalu menjepit
berlalu kini minda mendayu
tanggal muda sudahlah terbit

terbit surya sudahlah nampak
menyapa pagi penuh ceria
saatnya menutup lubang berteriak
lunas kini hati bahagia

bahagia nampak di ufuk timur
surya bersenggama dengan embun
semoga semuanya selalu mujur
melimpah rizki zakat disantun

bila beyo pandai menari
tentu monyet taklah kalah
dalam hidup saling memberi
niscaya barokah selalu indah


Kopi Lampung September 30 2011



MADAH


 madah tiada lara termangu
 taklah lupa pada si adik
 dara cantik banyak menunggu
 kini saatnya untuk menggedik


 gedik terlantun seruling gembala
 angau tersalur di pucuk nilam
 pada keduanya selalu terbela
 berikan kebahagian indah tersulam


 sulam benang si benang sutera
 benang katun menjadi kusut
 baik adanya meminang mesra
 supaya adik tak cemberut


 bila akat sudah menjalar
 pastik daun akan menghijau
 nantikan abang memberi kabar
 pasti adik akan terpukau


 pukat harimau di tengah lautan
 ditebar oleh para nelayan
 pastilah adik tak kesepian
 nikah kita direstui dipersatukan


 satu bangsa nusantara tercinta
 banyak budaya elok tercipta
 padaNya kita harus meminta
 iman bahagiakan hidup tertata



Kopi Lampung September 28 2011



KADOKU SEBATAS AKSARA


 sepatah aksara santun menjelma
 riuh gemuruh senadung irama
 pada pendar cahaya purnama
 tergores doa bahagia bersama


 pada sahabat di kota ukir
 kadoku tak indah menghadir
 dipesta nikahmu sudah ditakdir
 membingkai keluarga dalam bertakbir


 lantun ini sebatas tanda
 adaku dalam kebukuan minda
 selamat terucap darilah dada
 menempuh hidup baru direnda


 mernda kasih rajutan jiwa
 iman hati disertakan takwa
 mengukir sakinah keluarga berwibawa
 mulia hidup pasti terbawa


 Kopi Lampung September 27 2011



MENIKAH LEBIH MULIA DARI MELAJANG



kerat bunga di dalam taman
 banyak pilihan harus ditentukan
 pada perjaka harus memutuskan
 membingkai hidup ikat kesucian


 pada bujang perjaka menyanggupkan
 bila umur sudah tercukupkan
 penghasilan hidup sudah didapatkan
 niat menikah harus diwujudkan


 taklah baik selalu melajang
 bagi perawan dan bujang
 janganlah sampai senja menjelang
 bila semuanya sudah dipegang


 menikah lebih mulia dipasang
 memberikan cahaya hidup benderang
 iman takwa harus dipasang
 membentuk keluarga berkasih sayang



Kopi Lampung September 27 2011




IDAMAN



elok rupawn rumah idaman
tamannya hijau sejuk dimata
mari kita saling memikirkan
kebersamaan berseilindang ukhuwah ditata


bila camar terbang melayang
pasti dia akan pulang
iman takwa harus disayang
supaya diri tak melayang


layang layang terbang melayang
terhulur benang sampailah habis
hidup itu harus berpenerang
kuatkan segalanya jangan dikikis


pendar cahaya senja merona
saga berselindang rupwan pelangi
kerat segala hidup berwarna
ambil baiknya yang mewangi


bila langit berparas biru
berpayung surya hangat menyengat
salam jumpa bertemu haru
pantun hati gurindam nasihat


memang indah si warna ungu
sekuntum terpetik persembahkan ratu
senangmu membuatku tak ragu
kata terhurai cinta menyatu


bila mawar sudah menyatu
usah hiraukan wangi durian
idaman hidup harus disatu
usah bertengkar dalam gurauan


bila ilalang tumbuh sebatang
di rumpun padi berbilah-bilah
semuanya haruslah selalu didendangkan
pastilah tak terpecah belah



Kopi Lampung September 26 2011


SEBUAH TANDA



geliat pagi merah saga
mengerang ayam berikan tanda
hati bertanya hati terjaga
tak terlihatkah yang ada


pada gayung berwarna biru
mengambil air dari belanga
sedih terasa dalam haru
semua hadir di dalam raga


bunga bakung berselindang lembayung
bunga melati putih berseri
sepikan diri setelah senandung
makna hidup selalu terberi


jauh berbatu pulau seberang
gungung batu kota agung
tak ada jarak memandang
mengapa tak terbalas senang



Kopi Lampung September 24 2011




SEMOGA KALIAN BAHAGIA


beli siomay satu mangkok
campur sambal dua sendok
asiknye kalian pada mojok
hati hati nati terpatok

ada gula pasti ada semut
ada katak tidur terlentang
usah Riskha Dewi cemberut
jangan dikunciin abangmu menyayang

bila sepasang angsa bercumbu
di atas air muara biru
berbagi kasih harus dibumbu
supaya legit dalamlah haru

bila kucing mengendap ngendap
melihat tikus didalam lumbung
cinta harus indah beratap
semoga damai bahagia terhubung


Kopi Lampung September 23 2011



TERFIKIR SENDIRI DI PENDAR UNGU



gamang mencabik risalah pinta
pada pendar cahaya cinta
ungu berpadu bercabang mata
lidah tak bertulang menata


bercabang pula semanis nira
membentuk rangkaian gelombang mesra
jiwa dicacah memanas bara
kini mulai terbuka pigura


pendar ungu gaun terkenakan
pada kemolekan pesona kegairahan
anggun bercerita dalam kepalsuan
merintih terdusta dalam rayuan


pada awan saga terkabar
semua kini terus tergambar
ibarat masakan yang hambar
membuat terbuka pintu sadar



Kopi Lampung September 22 2011




TAK MANDI PAGI


biarlah awak tak mandi pagi
pakai parfum biar wangi
sungguh asik berpantun pagi
mengoda dara kata terbagi

kuda jantan berlari lari
sepanjang jalan sudah disusuri
walau tak mandi tetap berseri
mewarnai pagi yang terberi

bila ada benang kusut
mari hurai denganlah lembut
dara jelita sangat lembut
berbudi baik ditiru patut

bau masam peluh bercucuran
sampai tercium dari kejauhan
salam santun dalam gurauan
membingkai kebaikan dalam perkawanan


Kopi Lampung September 20 2011



SEMOGA DIPERTEMUKAN


 bila ada galah panjang
 bolehlah pinjam untuk menjolokan
 bila ada umur panjang
 pasti kita bisa dipertemukan

 pertemuan sungai menuju muara
 airnya jernih selalu pasang
 mari berbagi kasih mesra
 merajut harapan denganlah senang

 senampang patah dalam bidikan
 pucuk pakis elok bergulung
 kasihmu hangat selalu hangatkan
 marilah kita harus menjunjung

 menjunjung padi satulah karung
 sesuap nasi dalam pegangan
 salam sayang selalu tersenandung
 padamu kasih selalu terberikan

 bila layangan terbang melayang
 janganlah sampai benang terputuskan
 bila umur panjang menjelang
 kasih sayang kita dipertemukan


 Kopi Lampung September 20 2011




SENANDUNG KEMILAU SANTUN


 membawa kain darialah seberang
 kain katun indah berenda
 pantun terlanggam elok didendang
 berjenaka ria didepan janda

 burung belibis singgah di kali
 ikan sepat lari ketakutan
 pantun jenaka riang sekali
 membuat janda sampai tertawan

 tanam jambu di tepi perigi
 buah lemasa dibelah empat
 jangan lupa pakai mewangi
 pastilah jodoh akan didapat

 bila punai singgah didahan
 menatap belebis di dalam pemandian
 salam santun dari kejauhan
 pada sanak saudara termuliakan

 terhantar padi di dalam lumbung
 banyak tikus siap berpesta
 gadis manis selalu bingung
 menatap bujang suka berpesta

 pesta panen sudah dimulai
 muda mudi sudah berkumpul
 bila pungguk sudah terkulai
 jangan menggantung di tali simpul

 bila camar singgah di pantai
 pokok nyiur hidup berjajar
 asiklah kita bila membelai
 menggeluti hidup penuhlah sabar

 bila balam terbang melayang
 pastilah ia singgah di dahan
 pusaka leluhru harus disayang
 adat melayu jangan ditinggalkan


 Kopi Lampung September 19 2011



PECAHAN HATI


burung balam mandi di perigi
basah sayap terkena air
sunyum simanis susah pergi
dalam mimpi selalu hadir

datang perkutut darilah sawah
habis makan benihlah padi
akak datang semakin meriah
adik gembira menjadi jadi

bila pecah peluru membidik
bidik tepat di ulu hati
bukannya awak nak menggedik
awak membalas dalam menghayati

benih padi ditanam di sawah
sepokok tumbuh tak merata
adik manis semakin sumringah
melihat abang merangakai kata


Kopi Lampung September 19 2011




SIAPA YANG PALING TERDEKAT DAN
PALING BESAR



sebatas malam pendar cahaya
sejuk merasuk jiwa perdaya
dalam tajuk kalimat tanya
membenarkan jawab selalu berupaya


pada siapa jiwamu dekat
berahir temu dalam munajat
jawab terdengar dalam nasihat
maut hadir elok memikat


itu jawab peroleh dasar
hidup ini haruslah sadar
membingkai makna dalam bersandar
siapakah yang menurutmu besar


bila hidup berdamping iman
pastilah tahu menuju kebenaran
nafsu diri jawaban diberikan
dari tanya yang dibesarakan



Kopi Lampung September 16 2011




SEBATAS UCAP UNTUK ANANDA
: NISA WULAN SAFITRI


tertulis nafkah zohir batin
merumput hijau sejuk dimata
sudah banyak berlusin-lusin
menuju fitrah elok tertata

pada bulan lahirkan sabit
menyatu alam bertakbir bersama
berikan keheningan erat membelit
menuju kelembutan cahaya purnama

terbilang tiga enam purnama
lincah tangismu berikan makna
riuh bertambah akal menjelma
hiburan keluarga mungil mempesona

bila bertambah nikmat berkurang
seperti singkong menjadi kayu
semoga dirimu selalu terang
dengan ilmu agama mendayu


Kopi lampung September, 2011




KISAH



gelisah diri menguliti sepi
antara sisi yang berlembah
curam antara tepi-tepi
biru hijau tunjuk pemisah


harungi aksara serayu fakta
syair berlabuh penuh pesona
tunjuk rasa haturkan cinta
hanya bertepuk makna gulana


disini disana berdendang merdu
satu bercabang semukan bayang
semua hanya lakon rindu
tak tentu selaput sayang


bimbang selalu meliputi senang
fatamorgana terdekap tentukan pilihan
tunjuk genderang jiwa kembang
semuanya berlanjut tanpa penyelesaian


Kopi Lampung September 14 2011




BERKEBUN


 sungguh manis buah cimpedak
 buah nangka menjadi kalah
 tersunting janda beranak banyak
 bersyukur diri mendapat barokah

 buah pepaya di belah-belah
 disayur tumis pakailah lada
 kasih sayang tak terpisah
 dari janda sangat menggoda

 kebun ilalang terhampar luas
 panas terik tak mengeluh
 mendapat janda haruslah ikhlas
 malam pagi selalu berpeluh

 buah mangga dibuat manisan
 di hari terik peluh berbisik
 perwan janda sama menggairahkan
 laki-laki sukanya melirik


 Kopi Lampung September 09 2011




NIRA EMPEDU DIBALIK HARAPAN


semanis nira dikerubiti semut
habis tak berbekas lembut
hanya lunglai selalu tersebut
hanya harapan yang tersambut


kemelut jiwa buyarkan senyum
merintih pilu selalu terkulum
olehmu pendar cahaya sumsum
hilang semua tak terangkum


nira empedu saling melengkapi
tak berbatas pula bertepi
renungi mari kemelut sepi
menghurai risalah mendulang mimpi


awan berarak menutup bulan
setangkup lembut selalu terperikan
pada segumpal meniti kebahagian
hanya kesabaran ikhlas diperlukan




Kopi Lampung September 07 2011





PERMINTAAN MAAF DITERIMA


bulan berawan selalu kedinginan
pendar kejora berikan kelembutan
memang pantun janda perawan
ada kebahagian yang terwujudkan

kayuh dayung layar dibentangkan
menuju ketengah samudra biru
memang maaf selalu diharapkan
maaf terberikan jadi terharu

bulan sawal memang sebulan
baiklah dimanfaatkan dengan kebajikan
fitrah jiwa selalu diharuskan
minta memberi maaf atas kesilafan

sungguh nikmat gulailah nangka
nagka muda darilah kebun
semoga diri selalu terbuka
memberikan maaf saling menyantun


Kopi Lampung Septembar 07 2011




HATURKAN PERMINTAAN MAAF


kucing belang si kucing garong
bulunya lebat kumisnya panjang
banyak janda mencari berondong
bujang didapat anaknya bertandang

pantun jenaka susah buatnya
kata terngakai asal bicara
kini janda semakin bercahaya
banyak bujang yang bersuara

buruk pipit burung serindit
anak macan mencari induknya
bujang janda sangat gesit
membingkai hati cita berupaya

ini bukan pantun jenaka
sampal pete sudah tersaji
maaf kataku asal terbuka
karena kehilang jambu sebiji

sunggu asik memandang selat
selat sunda banyaklah kenangan
maafkan awak selalu terlambat
karena sibuk merayu perawan

burung jalak terbang melayang
melayang rebah di atas awan
perwan berbudi selalu disayang
perwan tak berbudi ditinggalkan

salam terucap merdu tersemat
pada handai tolan semua
maafkan kataku membuat karat
pada sahabat kawan semua

minal aidin wal faizin
mohon maaf zahir batin
dari semua kesilapan berlusin
atas ucap keterlabatan terbikin



Kopi Lampung septenber 06 2011




KENANGAN DALAM KERINDUAN TAK BERSATU



bila ada benang kusut
baiklah dihurai denganlah lembut
pantun jenaka elok disambut
berbagi ceria sangatlah patut

kayu jati mati berderi
dicakar harimau darilah rimba
sakitlah perut ketawa terberi
milahat katak bermain timba

kata serayu syair bergema
lantun dendang irama jiwa
kasih tak sampai menerima
menangis hati selalu terbawa

rinjis hujan bertahun silam
kita bersama menyusuri jalan
irama malu hati terdiam
rasa cinta tak tercurahkan

bila ada waktu meluang
tertengok kabar darilah seberang
sungguh kasihan awak membayang
dara jadi milik orang

air mendidih dalam kuali
seduh kopi darilah lampung
suaramu merdu terdengar kembali
mengobati lara yang mengepung

pantun terangkai kata sederhana
pantun jenaka taklah jadi
kenangan itu begitu mempesona
hentikan darah mengalir di nadi

empat tahun tak berkabar
semenjak lahir putra pertamamu
hati terobati jiwa bergetar
walau tak memiliki dirimu

bila ada galah panjang
ijinkan hamba tuk meminjam
bila ada umur panjang
pasti berjumpa berucap salam

merekah bunga di dalam taman
pasti banyak kumbang berlari
anakmu perjaka anakku perawan
semoga berjodoh akan terberi

bila banyak semut di belanga
pasti mengerubuti manisnya nira
jodoh kita bercerai raga
walau sedih tetap bergembira



Kopi Lampung September 05 2011

Agustus 2011

SYUKUR


senja merona memerah saga
di pantai lempasing begitu indah
usah melamun sakitkan raga
bila baju tak terjamah

terjamah awan oleh surya
berikan hantaran pada kehidupan
syukurilah nikmat yang diberikan-Nya
bisa berkumpul dalam kebahagian

gajah lampung berbaris di lapangan
hendak bermain denganlah bola
banyaklah ilmu yang didapatkan
dari ramadhan bahagia menyala

hantar surat ucapan selamat
pada sanak saudara di seberang
elok nian menangis nikmat
memperbaik diri dosa berkarang


Kopi Lampung Agustus 23 2011



HARI FITRI PESONA BERMAAFAN


hari raya segera bertandang
ramai sanak yang menyambut
mari bermaafan jangan dihilang
hilangkan dosa sangatlah patut


hari raya takbir bergema
merdu terlantun sejuk diubun
salam santunku lembut menjelma
haturkan santun elok tersusun


ramai sangat shalat berjamaah
di hari fitri penuh warna
berkumpul keluarga sangatlah indah
berjabat tangan penuh pesona


hilir mudik sanak silah turohmi
kunjungi famili satu kampung
termohon maaf hati bersemi
atas silaf hatiku terkurung


Kopi Lampung Agustus 23 2011




SENANDUNG SAHDU MELAMBAI


bunga melati tumbuh di kebun
mekar putik hanya setangkai
janganlah sering duduk melamun
bila kejora jatuh terkulai


sungguh asik memandang bunga
dari jauh terlihat merekah
jangan sering melamun raga
bila kejora sudah terjamah


pekanbaru adat berpentun melayu
suaranya terlantun begitu merdu
jangan melamun disenandung mendayu
bila kejora lagi merindu


corak sumatera berumah panggung
dari aceh sampai kelampung
jangan melamun membalik punggung
bila kejora lagi bersenandung


Kopi Lampung Agustus 21 2011



MAKNA PENGERTIAN


sudahlah putik bunga ditanda
di pagi hari dikecup embun
hati menyatu didalam minda
huraikan cinta elok menyantun

banyaklah bunga dibalik bukit
harapkan hangat surya menyengat
mari kita perbaiki sakit
niscaya berkasih semakin erat

janganlah capek tuk bersantun
pada tapak waktu menentu
elok perbedaan harus disusun
pada keikhlasan tuk menyatu

ada makana di putik mahkota
terdapat sejuk antara murka
lama sudah kita menata
perindahkan pengertian tuk dibuka


Kopi Lampung Agustus 21 2011



SATUKAN DUA DALAM BEDA


pada kesendirian terhantar kata
pada putik mawar tertata
bingkai waktu renungan cinta
haruskah memerah hasrat cinta

pada rasa sudah terlaksana
salahkah bila memberikan warna
pada sebidang taman pesona
dua berbeda tuk dibina

berlantai bumi berpayung langit
terpeluk bayang hijau membukit
terbina ikhlas hangat melilit
pada dua dilupa sulit

bila terdapat semerbak bunga
dua putik berbeda raga
selalu melengkapi dalam berjaga
harus disatu dalam keluarga



Kopi Lampung Agustus 19 2011




APA ARTI UPACARA


upacara tahunan sudah diperingati
pada negeri tertanam melati
merdeka sudah membujur mati
hutang selalu menyayat menguliti

apalah arti dalam upacara
bila surya timbulkan bara
tak terdengar ilalang berbicara
harapkan embun buka suara

apalah daya angin bersenggama
pada puitik tak menjelma
sudah berapa kali purnama
tak berhasil berganti nama

isyarat alam gelombang mengguncang
memungut upeti begitu lantang
banyak nyawa hilang terlentang
lapar terdiam tahta terhidang


Kopi Lampung Agustus 18 2011



TUJUH BELAS


 sepokok mangga berbuah lebat
 masak sebiji jatuh kebumi
 bulan ramadhan banyaklah nikmat
 mari disemai supaya bersemi

 esok menjelang tujuh belas
 bertepatan miladnya negeri tercinta
 mari berbagi dengan ikhlas
 dibulan ramadhan elok menata

 tujuh belas segera menjelang
 esok upacara peringatan sahdu
 mari kita saling menyayang
 di bulan ramadhan membagi rindu

 cahaya senja terlepas purnama
 lembut membelai sekujur tubuh
 tak terasa akan menjelma
 fitri pembersihan dosa berlabuh


 Kopi Lampung Agustus 16 2011



SETIA WASPADA



pada waktu berparas gagah
membingkai makna berwarna merah
pada putih selalu berserah
menuju titik cahaya megah

pada awan berselindang pelangi
saga merona tinggalkan pagi
pada setia waspada mewangi
putik rasa taklah pergi

bila senja sudah menjelang
sudahlah pasti malam terpinang
pada setia haru dipegang
walau terbagi tak menghilang

janganlah takut menuju seberang
berlayar sekoci dikecup gelombang
pada setia sekokoh karang
padamu padanya erat menyayang



Kopi Lampung Agustus 12 2011



BERSULANG PASTI BERSULAM


 bila bersulang pasti bersulam
 antara makna titah melanggam
 lembut mengalun elok terekam
 pengobat lara yang terkaram

 mari bersyukur akan nikmat
 terberi makhfiroh selalu tersemat
 biar jauh mata melihat
 tapi hati erat melekat

 walau lantun lewat udara
 dapat berpadu begitu mesra
 salam santun hangat mendera
 hilangkan gundah antara bara

 saudara jauh berkirim kabar
 surat tertulis sudah terhantar
 ingin bertemu harus disabar
 pasti waktu bertemu kelekar


 Kopi Lampung Agustus 11 2011




LANGGAM


 langgam terdendang merdukan nada
 larutkan jiwa ketempo silam
 lama sudah tak bersenda
 apa kabar tanya tersulam

 lama sudah panas bermusim
 kini hujan sudah merinjis
 sejuk jiwa jalenan silaturohim
 kasih Allah semakin manis

 pergi kesawah menanam padi
 janganlah lupa dalam pengairan
 eloklah kita bila berbudi
 umpat hina harus ditinggalkan

 kini sakit sudah disembuhkan
 kenangan silam sebagai pembelajaran
 mubah sumbang sudah ditinggalkan
 kini merajut amalan kesucian


 Kopi Lampung Agustus 09 2011



NASIHAT DIRI



pokok mangga lebat berbuah
masak sebiji jatuh kebumi
mari kita saling meramah
kerukunan hidup selalu bersemi

buah sukun pulen rasanya
disaji sepering di meja tamu
mari kita selalu berupaya
silaturohmi harus terus ditemu

kain merah cerah berwarna
disulam dara yang jelita
usahlah saling mengumpat menghina
supaya hidup tak menista

bila tupai memakan buah
buah masak di atas pokok
janganlah sering berbuat mubah
semunya jadi tak elok


Kopi Lampung Agustus 09 2011



SABIT KETUJUH


 pada awan begitu jauh
 hendak menyemat alam berpeluh
 sabit ketujuh datang berlabuh
 menapakan hajat barokah menyepuh

 gemintang malam kedip langit
 pagi menjemput malam berpamit
 banyak nikmat rahmat membelit
 ujian didapat semakin sulit

 embun pagi mulai turun
 mengecup hijau daun-daun
 tak sulit agenda tersusun
 bila semuanya sudah ditekun

 ufuk timur mulai menyusur
 menuju jingga pesona subur
 ingatkan diri sudah berumur
 semua kewajiban harus diatur


 Kopi Lampung Agustus 07 2011



MANFAATKAN WAKTU


semilir angin berhembus perlahan
sejuk terasa sekujur badan
amalan kehidupan sangat dibutuhkan
Alloh takalla sudah memerintahkan

pada gunung terpandang cemerlang
di pagi hari penuhlah riang
manfaatkan waktu jangan dibuang
mendapat ampuanan ramadhan terhidang

bila tangan memetik bunga
harum semerbak elok terjaga
iman takwa eratkan raga
menuju kesejukan ketentraman surga

pada siang panas surya
bias sumringah kilau cahaya
mari berserah hanya pada-Nya
harus selalu kita upaya


Kopi Lampung Agustus 07 2011



BULAN RAMADHAN PENUH BAROKAH


jalan setapak di bukit kemuning
meliku terjal sangat licin
bulan ramadhan jangan menggunjing
agar dosa tak melusin

kelapa muda terpetik tangan
segar dinikmat tika berbuka
salam ukhuwah dalam persaudaran
tangan berjabat maafkan luka

mencabut ubi di dalam kebun
tuk dibuat kolak manis
mari perbanyak amalan disusun
berbagi rizki taklah habis

tahu diisi dengan kecabah
dalam adonan tepung terigu
bulan ramadhan penuh barokah
janganlah sampai kita meragu


Kopi Lampung Agustus 06 2011




TITIK TITIK


apakah titik-titik tanda gagal
terhantar sebidang kata bengal
pada rasa cutus sambal
apakah pantun syair ditinggal

memang titik simbol berhenti
tanda koma masuk kehati
mari berbagi saling mengerti
santun menghurai harum melati

salahkah tak menyertakan titik
bila berlebih harus dibisik
janganlah membuat suasana berisik
mari bermufakat pastilah baik

apakah gerangan kawan bertandang
pada sebidang kata sayang
tittik koma jangan dipandang
gunakan seperlunya untun menghidang



Kopi Lampung Agustus 06 2011




MANIS


tertelan waktu membingkai senja
terhatur ucap begitu manja
di bilik bambu elok bersahaja
lelah tertunduk dalam puja

pada lelah selalu menjamah
tunjuk sejuk secawan getah
pada manis tertelan indah
menjunjung setiamu yang cerah

pada bunga mawar tumbuh
mekar putik tempat berlabuh
harum terhidang selalu utuh
ternikmati hilangkan angkara keruh

tangan menghantar setinggi bayang
timang lantun aksara terdendang
pesonamu selalu hadir bertandang
hadir berpeluk mimpi sanggama pinang


Kopi Lampung Agustus 05 2011




SEBATAS YANG BERAGAM


sebatas bayang selalu menyeimbang
pada paras bunga seberang
seutas temali rasa sayang
tertembang merdu suara berkumandang

hembus bayu mengajak menari
burung lincah melompat kemari
terbisikan makna kicaunya asri
pada sebidang hati memberi

memberi ruang sepikan waktu
renungkan diri selalu ditentu
pada mawar sudahlah menyatu
membingkai pengertian berpintu batu

batu pulam corak beragam
kilaunya menembus jauh temaram
ibarat kain indah tersulam
bajumu bajuku terberi ilham


Kopi Lampung Agustus 03 2011



MENYILANG TINTA


terbang melayang burung di awan
memaknai luas alam kemuliaan
bebas memberikan penilaian kehidupan
atara putih serta kehitaman

jarak menghurai bumi langit
sepanjang galah pahit membelit
syukuri nikmat jangan disulit
walau sakit tumbuh sebukit

waktu beralih purnama emas
membelai lembut dalam membilas
kasih sayang begitu jelas
makna tertuju selalu memperjelas

selembar kertas hitamnya tinta
menyilang putih sebagai peminta
sudahlah bersergera rasa tertata
terhidang cerah setitik pelita


Kopi Lampung Agustus 03 2011



SELEMBAR KERTAS


antara pekat malam berwarna
biru berpadu corak hitam
bias aksara penuh pesona
elok terus tersulam kalam

pada kertas seloka tertulis
hitam bermakna dalam putih
terberi kasih begitu manis
taklah hilang bila perih

jauh bintang di atas langit
berdaping sabit menuju purnama
kasih sayang berdamping pahit
dalam hidup selalu menjelma

bila biru laut berpulau
hijau daun bunga berseri
pada mawar aku terpukau
membingkai makna dibilik diri


Kopi Lampung Agustus 02 2011

Karmina

RUNCING

tautan kayu api membara
kita semua adalah saudara

membentang luas biru samudra
satu rumpun haruslah mesra

bila hendak pergi memancing
kata kata usah di runcing

bambu runcing berperang tanding
mufakatlah kebaikkan elok bersanding

jatuh batu jauh terdampar
sua saudara duduk setikar

biru alam elok tergambar
budi baik harus disandar


Kopi Lampung Maret 23 2011



GEMURUH


pagar laut menjulang gunung
terkulai bumi tsunami mengurung

biru hijau angin bersenandung
sesalan hidup harus diusung

gemuruh gelombang dari samudra
gurau melantun sangatlah mesra

kuat gelombang lemah mendera
lembut gemulai sejukan bara

puteri malu sipu tersibak
mari semuanya kita berjingkrak

tangkai bunga wangi dikelopak
harus dijaga dengan serentak


Kopi Lampung Maret 23 2011


Di Teras Masjid

Di Teras Masjid
mengadakan pertemuan