Rindu mengguris hati tipis
Tiada sanggup terelak merinjis
Jauh berkalang samudera terintis
Meramu penentu untuk memanis
Memanis harap penuh perjuangan
Cubaan hadir tak terelakan
Itu bumbu akan kebahagian
Dalam membina sebuah keberkahan
Keberkahan hidup dalam bersyukur
Pasti indah dalam mengukur
Kasih sebatih akan subur
Karena doa restu termasyur
Masyur bahgia adalah penerang
Bagi insan berkasih sayang
Irama rindu selalu terdendang
Dalam tuntunan wajib merimbang
Kopi Lampung, 27 Februari 2014
MAKNA DAN PERKARA
Aku hantar sebuah perkara
Tentang makna dalam pandang
Mengapa diri tiada mesra
Bila bersama dalam pegang
Pegang setangan untuk menjamu
Tentu sebati mencuba tanam
Mengapa tak sebanding temu
Syukur harus panjat salam
Salam pembuka indah berkalam
Tiada rugi untuk meramu
Makna pesona indah bersulam
Bila diri merimbang temu
Temu cawa dalam sehadap
Hurai perkara makin indah
Pasti selesai perkara ucap
Bila titik temu ditela'ah
Kopi Lampung, 24 Februari 2014
HANTARAN UCAP WAKTU
Putik malam wangi perawan
Hening remang dingin menusuk
Hanya makna dalam cawan
Benihkan huraian sebingkis tajuk
Tajuk terangkat tentang manfaat
Tercuba selinap tentang hening
Semoga akan diri ingat
Tentang angin daun menyunting
Menyunting tabir yang terberi
Dipanjang nafas yang terhisap
Syukur dipanjat doa berseri
Dalam langkah tatap ucap
Ucap malam waktu bergulir
Tiada henti terus jalan
Tindak hantar berkah hadir
Bingkai rasa jiwa ujian
Kopi Lampung, 12 Februari 2014
DINDING KESUNYIAN
Juntai sunyi renung tanam
Tiada sanggup hurai waktu
Selip makana tuai salam
Minda berdinding menakar waktu
Waktu hanya sekali berjalan
Tidak bisa untuk diulang
Saksi diri adalah kebisuan
Hanya rasa jelaskan terang
Terang makna dari pembelajaran
Adakah tuai sebuah penjelas
Di dinding jiwa ada kepastian
Untuk diri saling membalas
Membalas balas sebuah pemberian
Itu wajib untuk kita
Mari diri renung kesunyian
Untuk diri membangun tahta
Kopi Lampung, 9 Februari 2014
BELAJAR BERSANDAR
Jauh sudah waktu teramu
Pada rasa sudah nikmat
Pandangan dirimbang makin semu
Dibarisan jiwa benihkan hajat
Hajat hidup berwarna bentuk
Harus diselami dalam bertanam
Harus diri perbaiki tajuk
Dalam belajar untuk bertanam
Tanam kebajiakan harus dipupuk
Pasti subur akan tertuai
Sujud bertasbis harus dipeluk
Pasti jiwa tak melalai
Melalai waktu sangat merugi
Bila jiwa tak berdassar
Mari kita saling berbagi
Amalan iman harus disandar
Kopi Lampung, 6 Februari 2014
PINTU PERJAMUAN
Perjalanan yang terjalani
Adalah ikatan waktu
Tunjukan penerang rohani
Tela'ah kenikmatan satu
Satu bukan tiga
Diperjamuan diri merimbang
Penentu ahiran berjaga
Lahirkan penyeri sayang
Sayang kita mewujudkan
Di pintu keberkahan bahasa
Jelang cinta kebahagian
Satu keikhlasan rasa
Kopi Lampung, 3 Februari 2014
MIMBAR RASA
Perjamuan rasa segera berlabuh
Dimimbar jiwa yang bertandang
Huraikan rindu cinta utuh
Pada pemilik bahagia dijelang
Jelang waktu makin dekat
Huraikan risalah jiwa mendesah
Tak sabar makin melekat
Untuk tanam kenikmatan basah
Basah baju basah tubuh
Songsong makna di bilik bumi
Rahim jiwa sudah berpeluh
Semoga benih cepat semi
Semi jiwa oleh dewasa
Tela'ah sabar ikhlas memberi
Barokah terbawa indah dirasa
Madah bersandar saling memberi
Kopi Lampung, 29 Januari 2014
TAJUK DALAM BERKALAM
Kedap malam bersulam angin
Daun nilam bergesek sumringah
Usah diri sering membatin
Bila enggan untuk mencerah
Cerah waktu belum nampak
Dari pagi malam menjelang
Mari diri belajar ahlak
Untuk berbagi kasih sayang
Sayang bunga belum mekar
Masih kuncup dikala pagi
Sabar ikhlas harus disandar
Pasti diri tak rugi
Rugi tanam dikala hujan
Semua terendam jadi busuk
Mulai segalanya dengan ketulusan
Lafalkan namaNya sebagai tajuk
Kopi Lampung, 28 Januari 2014
TELA'AH
Tiada kata menyesal
Hanya syukur terpanjat
Untuk lunakan akal
Berbagi dalam hajat
Hajat hidup bertajuk
Liku membentuk arah
Usahlah diri merajuk
Elok wujudkan serah
Serahkan diri dituntunan
Kerjakan wajib dimadah
Pastilah nikmat didapatkan
Untuk diri tela'ah
Kopi Lampung, 22 Januari 2014
AKU ADALAH NISTA
Aku pinta doa bukan permata
Kau berikan sebuah tatapan
Aku hanya seonggok nista
Taklah kau beri penjelasan
Aku pinta sebuah penjelasan
Kau hanya berikan senyum
Aku nista dimi keuangan
Tidaklah kau berikan kultum
Aku pinta sebuah kultum
Kau hanya berikan tatap
Aku nista karena ranum
Taklah kau tunjukan atap
Aku pita tunjukan atap
Kau hanya tunjukan toleh
Aku nista karena seatap
Taklah kau anjurkan boleh
Kopi Lampung, 21 Januari 2014
BANJIR ADALAH NIKMAT
Banjir bukan sembarang banjir
Banjir hadir karena hujan
Usah kita sering menyindir
Bila sindiran tak dihiraukan
Hiraukan banjir yang bertandang
Bertandang di halaman dan dirumah
Lebihlah elok bila diterang
langsung kepokok dan masalah
Masalah banjir sudah langganan
Langganan bila hujan bermusim
Bila tak menangkap penjelasan
Lewat doa dibantu kirim
Kiriman bajir sudah tentu
Karena sampah ikut menyumbang
Dalam masalah dicari penentu
dalam hidup untuk merimbang
Kopi Lampung, 20 Januari 2014
LANGKAH DITUJU
Hujan bertandang tiada terduga
Layu tumbuhan karena berlebihan
Dalam hidup nasihat dijaga
Pasti dapatkan sebuah pencerahan
Cerah pagi yang diharapkan
Tapi mendung selalu bertilam
Mari bangun sebuah kebaikan
Dengan cinta salam ditanam
Bercocok tanam harus mengerti
Dari setiap kadar tanah
Adakah kita sudah menghayati
Dalam cinta sayang melangkah
Melangkah diterik dan hujan
Pasti berpeluh dingin disandang
Mari kita selalu jalankan
Tentang syukur hidup dijelang
Kopi Lampung, 19 Januari 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar