Fitrah Jiwa

Fitrah Jiwa
Buku sastra syair pantun



Kerukunan



KERUKUNAN


Benarkah negara ini berketuhanan
setahuku hanya sebuah kerukunan

Benarkah makmur negara berkerukunan
dapat dilihat dalam kebersamaan

Dapatkah kedzoliman segera dihilangkan
cuma dapat diseimbangakan badan

Bisakah keseimbangan badan didapatkan
dengan iman dan ketakwaan

Bisakah kerukunan dapat terwujudkan
janganlah sampai saling merugikan

Bisakah kerugian dapat dihindarkan
hanya pengertian sebagi batasan

Bisakah batasan kerukunan dipersatukan
semuanya bisa dipertemukan diperundingan

Benarkah perundingan awal kebahagian
semua harus mematuhi peraturan

Kopi Lampung Tangerang Mei 16 2011

Nasihat



GURINDAM NASIHAT

Benarkah nasihat penyelamat umat
baik untuk kita menghayat

Benarkah nasihat temali menjerat
mari renungi yang melekat

Benarkah nasihat mengandung nikmat
haruslah syukuri sebelum sekarat

Benarkah nasihat diperuntuk rakyat
mata hati harus melihat

Sebenarnya nasihat sangat keramat
sekujur tubuh hendaknya diingat

Benarkah nasihat bukan penyelamat
bila banyak yang berhianat

Benarkah nasihat rugikan umat
harus renungkan jabaran dualat

Benarkah nasihat sambaran kilat
setajam belati darah memuncerat


Kopi Lampung Tangerang Mei 14 2011

Kumpulan Pantun Syair Dan Pantun Karmina

TAHAJUD


duduk bertimpuh dua sujud
melembar doa lima tahajud

sujud bersembah pada Pencipta
lima tahajud menuju tahta

tahta biru bunga seroja
putik mahkotaNya sempurna memanja

memanja hambaNya iman taqwa
selalu mengerat pesona wibawa


Kopi lampung Januari 2011



NIKMAT KEHIDUPAN


bergulung air menuju muara
hancur berkeping batu membara

muara kasih sempurna bergelora
membara dekap luruh suara

berayun mesra kera di pohon
rindang mahoni sejuk memohon

pohon cintaNya merata mesra
memohon barokah semanis nira

jentik ulat kepompong mengait
di dahan srikaya juntai berkelit

mengait hidup jangan menyulit
berkelit tak patut menyempit

budak bermain bisik membisik
tepak manapak sangat asik

membisik makna usah mengusik
sejuk iman semakin berderik

semilir angin membelai api
lemas terkulai di sudut sepi

api membakar dalam mimpi
sepikan dingin nikmat menepi

kayu cendana elok di pahat
harum wanginya sangat memikat

pahat ilmu olehmu sahabat
memikat aksara makna didapat

asam di gunung ubi di ladang
surya di langit cahayanya terang

ladang iman taqwa didendang
terang menuju jalanNya dihidang

rumput berdoa sujud padaNya
tanah bertasbih memohon cahaya

padaNya kita bermunajat cinta
cahaya barokah selalu tercipta


Kopi Lampung Januari 11 2011

Mengenai Saya

Foto saya
hidup adalah berkesenian menuju keindahan santun yang Allah Swt ridhoi dan mencintai kematian sebagai sumber kekekalan

Pengikut

Total Tayangan Halaman

Arsip Blog

Kumpulan Karmian Dan Gurindam



SUMBU



mungkinkah kaki bertumpu satu
hidup menuju harus ditentu


benarkah tangan di atas membantu
luaskan minda usah dibuntu


bila olehmu hitam bersumbu
jagalah nafsu iman dibumbu


bila olehmu hancur berdebu
ingatlah amanah dari ibu





Lampung, 24 Mei 2011






UMUR




benarkah lupur bermakna subur
dapatkanlah olehmu manfaat umur


benarkah mabuk meminum anggur
amabillah intisari yang dianjur


benarkah sakit sebuah tegur
semua kepastian sudah diatur


carilah olehmu obot manjur
hanyalah do'a penyembuh umur




Tangeang, 23 Mei 2011

Terlepas

TERLEPAS


Menulis makna di pucuk saga
Lembut membelai elok mejaga

Lima sekawan bertajuk duka
Kelembutan hati tercabik luka

Rona saga menanti tinta
Kembara kata terhapus cinta

Murung pula langit bermega
Kancing terlepas baju di raga


Kopi Lampung Maret 25 2011

Selasa, 08 November 2011

Kumpulan Pantun Syair Dan Pantun Karmina

BAB KUMPULAN PANTUN DAN SYAIR
******************************










JODOH MAUT BERLABUH PELAMINAN


gulai nangka enak disantap
makanan khas dari jogja
cinta dinda hangat bersedekap
tercapi mahligai dinda memanja

dari jawa ke pulau penang
tidak lupa singgah ke melaka
haruslah kita menikmat sayang
dengan berkahNya doa disuka

naik jukung pakai pelampung
menjaga hal tidak diinginkan
sungguh cantik dara berkerung
cerminkan budi pekertinya menawan

dari melaka ke kota pekanbaru
singgah sebentar ke rumah sanak
cinta kasihku selalu memburu
keredhanNya cintamu elok tertanak

gulai manis hambar di tenggorokan
tak cocok di lidah sumateraku
bayangan dinda selalu terlukiskan
siang malam bayanganmu menusukku

sungguh manis si buah cempedak
nikmat dimakan beramai ramai
hangatnya cinta membuat tersedak
hindari nafsu setan melabai

sungguh indah sinar purnama
berkilau mesra membelah dedaunan
dara jelita pekertimu ternama
sejukkan jiwaku cintaku tertawan

bintang kemukus berpendar di langit
warnamu biru berasap membungkus
dinda jelita lesunglah pipit
injinkan hamba mencinta serius

banyaklah ragam bunga tumbuh
elok merekah dikecup angin
jodoh maut pasti melabuh
bertemu nikmat di atas pelamin

bunga selasih tumbuh di kebun
dahan merindang si putik bunga
jodoh baik hadirkan santun
semat cintanya harus dijaga

banyak ragam bunga tumbuh
ramaikan kecerian kehidupan taman
banyak harapan jodoh tumbuh
tuk mewujudkan kebahagian insan

carilah bunga tumbuh membujur
dari selatan hingga ke utara
banyaklah berdoa padaNya menjujur
menghidar godaan setan membara

burung helang singgah di sabana
jangan sampai dia memati
sungguh elok cinta pesona
hindari segera nafsu di hati

jangan berakit menuju hulu
bila tak berbekal pengalaman
sudahlah tetntu saksi penghulu
halalkan cinta tuk ke peraduan

burung helang si burung dara
di kejar berlari didiam merapat
jagalah nafsu mengumbar prahara
segera hindari dosa menyemat

bila berakit menuju hulu
siapkan bekal perlengkapan di bawa
ijab kobul diucap dahulu
amanah segera mungkin dibawa



Tangerang, 100111







DARA BALI PENUH PESONA BUDAYA



walau separuh kau tanggalkan peluh
peluh penuhkan keluh kesah
jangan biarkan asa melusuh
setiamu sangat elok mendesah

aku terdiam menatap langit
terlukis parasmu berdamping gemintang
sayang langit di kotaku menghimpit
melinang paras ayumu menghilang

tembang air hujan berdendang
merdu suara guntur menghambur
kasihku jauh di pulau seberang
cintaku padamu elok terhambur

menuju hangatnya peraduan hatimu
di pulau bali hangatnya terasa
denagan lembutnya tatapan matamu
sentuhanmu membuaiku merasuk asa

elok dendangmu di pulau bali
kota dewata terkenal budayanya
terhamburlah cintamu merasuk kembali
tanganku menggamit cinta bercahaya



merdu suara dendang melantun
menusuk langit pulau seberang
dara bali sangatlah santun
membaut hamba mabuk kepayang

sambung menyambung cinta terhubung
rasa membelah kamar hati
sungguh jelita dara bersenandung
kisah satukan dua hati

sauh terlempar ikut berlabuh
di dermaga hati rasa menyentuh
dara bali bolehkah membasuh
keluh kesah cintaku melabuh



Tangerang, 080111














PAGI BERPAMIT SENJA



pagi hangatkan fajar pamit
kotaku hujan tak terduga
pagi sudah terasa sempit
senja sudah menapak saga

memang cepat senja merambat
surya berpamit saga menjelma
sebelum terlambat haruslah bertaubat
menyepuh ilmu iman agama

bunga saga terasa lembut
mengingat iman hilangkan sengsara
eloklah kita bersikap lembut
menyambut bahagia cinta membara

malam menjelang pelangi menghilang
datang gemintang sambut purnama
hati gembira iman menyalang
lepaskan dzikir tahmid bergema



Tangerang, 080111





TALAM DAN UDUR UDUR



memang suka memakai talam
mengail udur udur mengubur
memang nikmat berselimut tilam
lelah mata langsung mendengkur

udur hidup di serambi rumah
rumah di tumbuhi indahnya talam
nafas terengah dalam desah
hangatkan cinta terbalut tilam

tilam bermanikkan emas permata
permata hati sucikan mutiara
mutiara kata terucap jelita
jelita gadis gairah membara

membara bara api membakar
membakar kayu tersusun kerumun
kerumun rasa cinta mengakar
mengakar makna santun tersusun



Tangerang, 080111





AKSARA HATI



denai denai aksara melanggam
kutuliskan di dalam lemari hatimu
usahlah kau persulit langgam
bukalah kelas kelas hatimu

biarlah emas tembaga meleburkan
walau perunggu kau suguhkan
memang waktu cepat memperalihkan
tetap cintaku penuh ketulusan

walu karat perunggu menyemat
membelenggu jiwa kelas hati
aku akan tetap memahat
tuk kilapkan perunggu sejati

perunggu sejati murni berseri
merasuk cahaya dalam hati
jadi bukalah hatimu berseri
untuk cinta suci sejati

lilin menyala dalam tatakan
tatakan harapan menuju makna
makna waktu selalu menyuburkan
menyuburkan kemilau penambah pesona



pesona bunga semerbak wewangi
wanginya hadirkan rasa memikat
memikat insan untuk menyambangi
menyambangi hasrat rasa tersemat

tersemat cicin perunggu berkilau
berkilau harapan hilangkan karat
karat bahagia duka dihalau
dihalau menuju peraduan keramat

keramat mawar elok tersemat
tersemat duri putiklah bunga
bunga cinta menuju ahirat
ahirat suci selalu terjaga



Tangerang, 08011














PESONA MAWAR



sungguh elok mawar pesona
memagar duri sejuk menusuk
kasih sayangmu sangat bermakna
indah tersemai cinta terpupuk

jak lamban haga medoh
menyingkir halangan menuju kecerahan
semoga saja kita berjodoh
dua perbedaan dapatlah disatukan

aku tak suka bergunjing
eloklah mengaji menhilangkan dosa
mari kita ringankan menjinjing
menuju keindahan damai sentosa

sentosa hati iman takwa
terlukis indah di wajahmu dara
petuahmu elok penuh wibawa
membuat rasaku semakin membara



Tangerang, 070111





DARI MANA DATANGNYA CINTA


layang layang terbang melayang
di hulur benang sampai tinggi
rindu hati sudah bertembang
wajah jelitamu elokkan pagi

dari mana hadirkan kata
dari hati terucap lidah
dari mana datangnya cinta
dari bahasa budi mencerah

bunga melati dibikin rampai
dalam puan pakai mandian
sudahlah sampai cinta melambai
rindumu terbalas bertemu kehangatan

berkerun lama jauh melabuh
wajahmu dinda hadirkan mimpi
rindu hati belum tersentuh
labuhkan cinta dara menepi

mencuri hati elok mewangi
kata terangkai menuju makna
rindu tak abaikan wangi
kalau berjodoh ke pelaminan pesona

pesona jiwa melukis soleha
keratkan cinta dalam hati
dara jelita istri soleha
dambaan suami imam sejati
sudahlah pasti aku menyayangi
lekuk iman taqwa Illahi
tak tergatikan selalu mewangi
memilih istri bertaqwa Illahi

sudah mengerat si bunga melati
pautik cintany suci alami
duhai dara baik hati
bisakah engkau menerimaku suami

dua insan hati berbeda
saling mencinta mengukir pesona
duahai dinda dekat di dada
insyaAllah cinta setia bermakna

dari lampung ke kota palembang
jauh langkah menuju cinta
senyum dinda sudah terkembang
menyambut sematan cinta tertata

tembang pantun santun bersenandung
merdu didendang didan jelita
sunguh ayu parasmu berkerudung
budi pekertimu elok dicinta

palembang kota empek pemanik
makanan khas enak dinikmat
duhai dinda cintamu di-petik
bolehkah mengerat cinta tersemat


Tangerang,070111
HARAPAN



sulang kain si kain katun
hidup berjuang harus kreatif
harus sinergi saling menuntun
semoga esok dapat insentif

jangan murung di awal bulan
rizki didapat harus disyukuri
pasti ada jalan kepelaminan
kembangkan senyum elok berseri

mekar bunga harus dijaga
dari sengatan si kumbang liar
sebentarlagi menuju mahliga keluarga
pupuklah penantian penuh sabar

asam di gunung padi di sawah
sangat sejuk pemandang alam
tataplah harimu dengan sumringah
niscaya bahagia akan tersulam



Tangerang, 060111






PENGORBANAN



memang dikau pemilik tinggi
tunggangan kekar si kuda besi
memang harus segera pergi
berkunjung kerjar mencari sesuap nasi

beras di rumah ditanak istri
segera pulang tuk menikmati
senyum istri semakin berseri
melihat abang membawa melati

bunga melati tanda cinta
harum mewangi penuhi ruangan
segera pulang cepat meminta
untuk menikmati hidangan kehidupan

daun suji si daun pandan
dibikin rampai tuk mandian
memang hidup banyak pengorbanan
niscaya esok dapatkan kebahagian


Tangerang 060111














KEYAKINAN HATI


pelabuhan hati mengurai mimpi
wujudkan imagi imagi sunyi
buka harapan melembar mimpi
jangan takut terus sembunyi

kerat keyakinan satu persatu
tunjukan semangat untuk menuju
hasilkan karya dengan mutu
insyaAllah kecerahan akan membaju

titik merintik di daun nilam
kibaskan masa masa suram
ciptakan cinta sebagai tilam
pupuk semangat jangan di karam

kapal terkaram di batu karang
insan hidup cobaan menyambang
jadikan gelombang untuk meminang
menuju kebahagian terang benderang



Tangerang, 050111















BUNGA TOLOL YANG TERGODA


laskar hati pahit disakitti
manis lidahmu megah mengulitti
rasaku menjdi pedih mati
kesunyian selalu aku dapatti

bunga melati meronce layu
tersengat kumbang liar berlalu
bersenandung rayu merdu mendayu
melati melayu dalam kelu

angin malam terasa hambar
sejuknya memberi panas dahaga
harapannya indah sudah tercalar
kumbang penggoda si raja tega

kumbang hadirkan petaka bunga
kau campakkan martabat ternoda
sekaratkan masa di hujung saga
sungguh kau tolol tergoda


Tangerang, 040111










SEKAPUR SIRIH


sejuk muara di tabur tuba
mati semua kehidupan di sana
larangan di kitab jangan dicuba
jika dicuba ahiratnya merana

bunga melati meronce kasur
putik sari harum mewangi
jaga dari sombong takabur
rusak diri busuk menyambangi

ambil ronta untuk di anyam
pandan wangi si tikar pandan
duduk berdamping salaing bersalam
harkat hidup sangat sepadan

kapur sirih di dalam dulang
nikmat disaji di pagi hari
perbuatan buruk jangan diulang
jangan menyesal di kemudian hari


Tangerang Desember, 29 210





TAUTAN HATI BERBUDI PEKERTI


pokok pinang menjulang kelangit
sirih menanti penuh harapan
janji TUHAN surga di langit
pasti diberikan hamba beriman

bilik berdindning dari papan
pembatas ruang rehatkan badan
bukan dilihat elok rupawan
insan menyuka budi kesopanan

tanamlah bunga menabur wewangi
siram terus elok tersemat
bila terlena dunia wewangi
niscaya sengsara dunia ahirat

bunga pisang dinamakan jantung
jantungku berdetak dara melantun
melantun pantun merdu mendengung
mendengun pitutur budimu menyantun

dara berpantun melukis pesan
baitnya indah ayu rupawan
alaikum salam terjawab keteulusan
terjabat erat tangan bertautan

bertautan tangan hulurkan perasaan
melukis awan cantikmu menawan
budi baikmu sangat berkesan
membaut aku jadi tertawan

pualau bangka si pulau batam
mengharungi lautan menyebrang kesana
menuju ke diaman dara menyulam
pantun elok budi mempesona

menyeberang ke pulau dihadang gelombang
jukung terkaram di batu karang
pantunmu merdu maknanya berdendang
budi pekertimu begitu terang

tanam padi di waktu penghujan
tumbuh subur hijau menabur
budi baik dibalas kebaikan
niscaya hidup selalu makmur

tanam kedondong di dalam halaman
tak elok untuk dipandang
budi buruk jangan diwariskan
pasti engkau akan tertendang

buah jariang si buah petai
dipakai lalapan nikmat dimakan
budi baik harus dibelai
membentuk jiwa penuh kebijakan

bunga ilalang putih warnanya
lembut disentuh di senja hari
warnanya setia cerahkan cintaNya
hari meliuk barokahNya berseri

Tangerang Desember 29 2010
MABUK KEPAYANG


kutang terbeli di tanah abang
abang sayang jangan garang
garang perbuatan usah diterjang
terjang lunasi hutang hutang

hutang menyabang di tenagh malam
malam kelam petir manyambang
menyambang hidup di negeri tilam
tilam menyelam dalam rangsangan

rangsanagn hidup menuju nikmat
nikmat harus disayang sayang
sayang tubuh molek memikat
memikat desah mabuk kepayang

kepayang berkembang si kembang goyang
goyang meliuk menusuk nusuk
nusuk gairah hutang menedang
menendang kosong pokok merasuk


Tangerang Desember 29 2010





RAKYAT BERSAKSI


joran kail saling berkait
diberi upan di lempar ke muara
memang pahit terus menghimpit
mari bergandeng niscaya gembira

punggawa setan saling berteman
mengukir ahlak di meja kerja
berteman serakah begitu menggairahkan
kerja iman munafik bersahaja

bunga kumbang terhasut setan
menumpuk kenikmatan begitu bernas
miskin ahlak melunturkan iman
punggawa punggawa rakyat ditindas

bunga jati tumbuh di kursi
kursi empuk tidur terlena
terlena korupsi menjadi tradisi
tradisi punggawa menebar pesona

sudah pasti ayam berkokok
berkokok di pagi hari menari
menari punggawa negeri berlenggok
berlenggok sakit rakyat diberi






ayam sakit merunduk sedih
dikasih pakan basi di telan
sakit rakyat semakin mendidih
miskin menjerat negeri tertelantarkan

menelan diksi diksi korupsi
samapikan punggawa elok berdasi
rakyat negeri menjadi saksi
kebobrokan hukum punggawa korupsi


Tangerang Desember 28 2010















PERSUADARAAN INDONESIA MALAYSIA


daun pandan si daun suji
di buat wewangi untuk makanan
budi baik selalu dipuji
adat timur elok rupawan

bayam di kebun padi di sawah
dalam meja bersua juga
tetaplah kita satu uhhuwah
satu rumpun berpayung juga

malaysia indonesia elok bersaudara
dua negara terbelah selat
satu tumpaun jernih saudara
memperbaiki ahlak menuju nikmat

pergi ke lampung membeli tapis
kain adat di sulam jemari
duduk bersama hilangkan bengis
nikmat Allah manis terberi

pergi ke solo memakai kebaya
putri bersanggul ayau rupawan
tetaplah sama kita berbudaya
cerminkan ahlak membangun kedamaian


Tangerang Desember 28 2010

KEPEDIHAN



1.
hujan berlari menuju labuhan
membentuk kelopak taman kehijauan
jangan engkau sering melupakan
pokok asalmu tumbuhkan kedewasaan

gurinda memercik si bunga api
besi digesek tajam memberi
usah kau bermain api
sebelum tanganmu di atas memberi

hujan berlari menuju labuhan
singgah sekejab di tengah muara
tanamkan niat untuk kebaikan
niscaya hidupmu akan gembira

gurinda memercik si bunga api
silau cahaya menusuk mata
ahlak pekerti harus di terapi
sebelum merusak cinta menata










2.
hujan berlari menuju labuhan
labuhan pasang tergenang air
air mata menumpah kepedihan
kepedihan ahlak berbau hanyir

gurinda memercik si bunga api
api membakar di hujung karang
karang mengarang hidup menyepi
menyepikan diri menuju terang

hujan berlari menuju labuhan
labuhan kering mengoyak kerontang
kerontang gersang jiwa kehidupan
kehidupan merugi di pucuk terang

gurinda memercik si bunga api
api asmara membelah nafsu
nafsu birahi kauasai sepi
sepikan ahlak berguru nafsu


Tangerang Desember 28 2010






UNTUK PARA PENGUASA


banyak ragam budaya bangsa
haruslah di gali akar kebersaman
para punggawa selalu memangsa
mengubah hak menjadi kesengsaraan

ubi talas penggati makanan
di masak mesra bersama sama
hilangkan akal karena kekayaan
membuat punggawa melupa nama

memang cantik calon menantu
elok pekertinya senyum berseri
memang harus saling membantu
mencerahkan pertiwi muram berseri

harta segenggam neraka menyelubung
mendidih darah berdetak jantung
mari sanak generasi menjunjung
ahlak derita rakyat melambung

anak kera mati lemas
kurang makan di negeri makmur
ahlak miskin mengurai cemas
hilang budinya karena tergusur




tak elok bertanam kecubung
ganja disaji di meja makan
hindari mencari musuh menyelubung
sangat baik mencari kebajikan

daun pandan di atas dulang
anak itik mati di racun
dalam kitab banyak dilarang
masih banyak haram disusun

bunga kantil si bunga kemboja
ditaruh di dalam bilik kasur
tak elok sobong meraja
diusia sudah semakin ujur

bila bunga layu di keranjang
sudah pasti tak dijual
ahlak buruk pasti masuk jurang
karena nurani sudah terjual

tanam pokok ubi kayu
talas dimakan si anak kelinci
pupuklah ahlak supaya ayu
menyibak kelam hadirkan suci

bunga dahlia si bunga melati
tebarkan wangi di dahan sunyi
ahalak baik harus dihayati
terangkan ilmu di hati sunyi




anak dara menyulam tapis
tapis di sulam bermanik mutiara
duka jelata semakin miris
para punggawa berpesta pora

opor ayam di dalam pesta
sambal terasi di taruh meja
memang engkau suka berpesta
moral pantatmu elok bersahaja

duduk manis anggur ditenggak
satu cawan habis semua
jangan berlagak ahlakmu rusak
korupsi merusak negeri semua

ikan patin si belut licin
begitu susah untuk mendapatkan
hartamu sangat nikmat melicin
hukum dibeli mudah didapatkan














menyulam tapis berbenang emas
sejuk berkilau memberi terang
diharuskan untuk berkerja keras
pastih kedamaian datang menjelang

mendung sirna bersolek petir
terbilah cerah langit menawan
berbuat baik dengan dzikir
negara makmur elok rupawan


adat budaya bangsa di usung
banyaklah ragam haarus disatukan
wawasan terang tetap dijunjung
mensehjahterakan rakyat menderita kemiskinan

satu tingkat tangga di panjat
bergulir arah membenah ahlak
satukan misi menuju niat
niscaya bahagia dicapai kelak



Tangerang Desember 26 2010




DERITA JELATA


alumunium bukan senyawa suasa
titanium memberikan kemilau makna
sungguh mulia ahlak penguasa
mengerat hak miskin merana

ranah jawa berasap dupa
dupa dibakar harum wewangi
penguasa melupa ahlak melupa
sungguh keji ahlak petinggi

ranah sumatera tinggalku lampung
puja kesuma julukan didapat
sungguh rakyat makin terpasung
sejahtera tidak pernah didapat

maja pahit jawa duwipa
seriwijaya kerjaan tua di sumatera
tawa petinggi jelata menitimpa
sengsara selalu mengikat mesra

bermula fajar saga di timur
sejuk embun memberikan makna
bijaksana ahlak adat timur
membangun negeri sentosa pesona

surya meninggi di ufuk negeri
panas menyengat mendidih nadi
petingi harusnya bijaksana memberi
memakmurkan negeri petani padi
petir bertandang disaat hujan
suara menggelegar membelah langit
syair kejora memakna kebijakan
syair pantun semkin menggigit

menggigit cempedak si buah nangka
legit terasa di lidah perasa
menyampaikan petuah elok terbuka
memberikan penyejuk penghuni bangsa

kata berkait menghias langit
menggores luka kait berkait
kemiskinan rakyat semakin sakit
membukit kesenjangan sangatlah pahit

pupus memupus tenggankan rasa
membakar fikir nafsu jiwa
harapan kita saudara sebangsa
pupuklah lagi kebersamaan jiwa

pelatuk melontar tusuk menusuk
berahir duka nestapa memeluk
petinggi bijak janganlah mabuk
sebelum ragamu membujur busuk

busuk pula si bunga bangkai
merasuk melati tikai menikai
jagalah jiwa sampai teerkulai
petinggi lalai seperti bangkai


Tangerang, Desember, 2010
PENYULAM HATI


kain katun elok berenda
anggun pesona dipakai dara
pantun rayu selalu menggoda
di serambi rasa semakin membara

ujar disemat kata melembar
rimbun tersusun makna rupawan
kita salaing ingatkan dan belajar
mempercerah ilmu berbagi kepandaian

pergi ke muara berdayung sampan
patah kemudi jukung tertatih
dara manis prilakunya sopan
baik hatinya pengobat perih

sungguh manis semanis madu
senyum merekah wewangi melati
duhai dara jelita kurindu
namamu erat lekat di hati


Tangerang, Desember 2010





KASIH CINTA IBU TAK TERGANTIKAN


kokoh berpijak si batu karang
dipeluk ombak hijau melumut
kasih cinta ibu selalu terang
sepanjang hayat tetap menaut

embun meminang di pucuk daun
sejukan hari surya berseri
cinta ibu sejuk menuntun
tak terbalas kasihnya memberi

setangkai mawar berparas biru
rekah menawan tersenyum manja
rinduku padamu selalu memburu
kasihmu ibu megah dipuja

buah maja buah simalakama
pahit rasanya racun melekat
sepanjang masa kasihmu di sukma
tak tergantikan selalu tersemat


Tangerang Desember 23 2010






PADAMU IBU


karit menarik membisik bisik
hijau biru tumbuhan berkaca
larut ahlak ibu berbisik
menutur pitur harus dibaca

bulan desember penuh makna
bersolek kata puja memuja
pada ibunda penuh pesona
cinta ibu harus dipuja

purnama menggantung di serambi langit
berlalu malam surya mengorbit
hari ibu datang menggamit
cinta sucinya setinggi langit

buah kelengkeng si buah jambu
jatuh satu menimpa lalat
selamat datang harimu ibu
cerminan anak untuk berkiblat


Kopi Lampung, Desember 22 2010



MANUSIA TROTOAR


namamu siang berujar senja
memilih makna seribu kata
hanya peluh menusuk manja
hancurlah badan berhujung dusta

ucapmu elok mempesona cahaya
hidupku selalu beselimut perdaya
olehmu tuan petinggi kayaraya
mengatas namakan jelata diperdaya

siang seperti tong kosong
perut keroncongan di tusuk singkong
ujarmu melipat hari gosong
surya menyejuk kau pembohong

bohong membohong kidung neraka
neraka menciptakan kegerahkan negeri
negeri bergolak meluap duka
duka menebar kau berseri

sejahtera melaut tinggalkan nama
miskin menerpa penjuru negeri
petinggi pulang membawa nama
firus kemiskinan merajai negeri

banyak orang gila menari
mengais makan di tempat sampah
miskin hidup selalu diberi
makanan sisa terpaksa dijamah

syair syair berdendang kumandang
menyaksi hidup di trotoar jalanan
syair bertembang manusia jalang
menyaksikan kesombonga berjalan jalan

aku manusia jalang tertendang
hidupku mematah matah arang
miskin negeriku selalu berdendang
busung lapar makin berkembang

kembang berkembang membujur sangkar
kidung angin menusuk telinga
jelita miskin semakin mengakar
naik setingkat menujuh tangga

tangga dilipat melipat keramat
di ukir indah dusta tersemat
miskin menari duka menjerat
kaya mencerah makin menikmat



Kopi Lampung Desember 21 2010




MENCARI ILMU

dari lampung berlayar ke jawa
menatap cahaya dalam pekat
aku mencari guru berwibawa
sebelum dapat belumlah rehat

selat sunda gelombangnya tinggi
feri terkaram terkulai karang
aku tutut ilmu sampailah tinggi
walu banyak rintangan menghadang

sampai sudah di gerbang jawa
terdampar di dermaga merak banten
disini awal penyuluh jiwa
mengais cahaya yang paten

dari banten menuju tangerang
kota bersolek industi maju
aku belum dapatkan terang
pantang menyerah teruslah melaju


Kopi Lampung Desember 20 2010




RAYU PENYULAM HATI


kain katun elok berenda
anggun pesona dipakai dara
pantun rayu selalu menggoda
di serambi rasa semakin membara

ujar disemat kata melembar
rimbun tersusun makna rupawan
kita salaing ingatkan dan belajar
mempercerah ilmu berbagi kepiawaian

pergi ke muara berdayung sampan
patah kemudi jukung tertatih
dara manis prilakunya sopan
baik hatinya pengobat perih

sungguh manis semanis madu
senyum merekah wewangi melati
duhai dara jelita nan kurindu
namamu erat lekat di hati

Kopi Lampung Desember 20 2010



MENYAMBUT DARA


memang senyummu semanis nira
secantik mekarnya bunga selasih
sungguh pekertimu sangat kentara
pengobat hati yang sedang sedih

kopi dan roti pembuka selera
menyambut rindu dinginnya malam
selamat malam untukmu dara
salam terjawab wa allaikum salam

delapan rangkap roti di meja
lengkap dengan secangkir kopi
senyum manismu sangat memanja
menghias indah merahlah pipi

malam jumat malam keramat
banyak barokah bertebar indah
salam tersambut jabatan erat
padamu dara senyummu cerah

burung camar singgah di lembah
lepaskan dahaga di daun rimbun
salam kenalmu terjawab cerah
oleh dara berwajah anggun




sungguh indah bintang di langit
berkedip mesra di beranda bumi
hai bung kejora mengait
salam kenalmu terjawab dan bersemi

bunga setaman di hisap kumbang
merunduk rekah hati berdendang
kejora merayu anak kumbang
dapatkan ibu janda kembang

memang penat di dalam kampung
kembalilah aku ke bilik kota
terimakasih padamu telah mendukung
melebarkan sayap sayap cinta

dari hulu membawa muatan
menyapa dara tersipu malu
cinta suci mengikat keutuhan
aku kerat hilangkan kelu


Kopi Lampung 2010




SENYUM PENGHIBUR


bayang mendung mengukir gunung
segelintir angin masuk menusuk
selamat siang dara bersenandung
apa kabarmu di kulum sibuk

mendung mengusik rinjisan gerimis
jatuh ke bumi memberi subur
sejuk berseri senyumu manis
hati resah jadi terhibur

warna pelangi di hujung senja
merona cerah elok mempesona
budi pekertimu sangat bersahaja
memberikan tautan rasa mempesona

bunga di taman berdendang ceria
bersama kumbang pengembara cinta
sangat elok berbagi bahagia
dengan segurat kata dan tinta


Kopi Lampung 2010






ROTI DAN SECAWAN KOPI


sepotong roti hangatkan pagi
tidak lupa secangkir kopi
bung kejora selamat pagi
sudahkah bangun dari mimpi

mimpi indah dimalam hari
bertemu gadis dan bidadari
sungguh elok senyum berseri
dara dipinang janda memberi

sinar surya sudah meninggi
menampak di beranda langit biru
bangunlah segera dan gosok gigi
hilangkan bau wangi yang memburu

indah kelopak si bunga melati
harum setangkai menusuk hati
keratlah cintamu janji sejatim
enuju harapan bahagia memati


Kopi Lampung Desember 15 2010



LEMARI HATI


lebih elok lemari hati
untuk menyimpan rasa yang suci
tak pantaslah hamba dipuji
masih banyak yang harus dibenahi

bunga rampai bersegi lima
gugur kebumi terpeluk kasih
sangatlah elok aku menerima
hanya ucapan terbilang terimakasih

terimakasih terhatur sepucuk surat
surat mengabar padamu saudara
saudaraku yang pandai menyemat
menyemat kata indah mendera

mendera mega saga merona
merona indah di langit pekanbaru
pekanbaru memukau rasa mempesona
mempesona hati penuh haru


Kopi Lampung Desember 14 2010



KEIKHLASAN HATI


lisan tertulis di batu nisan
nisan berkilau di sinar surya
memang bicara harus dibuktikan
dibuktikan elok dapatkan CintaNya

buah durian memang berduri
dalamnya halus serta wangi
dapatkanlah rizki dengan mencari
ikhlaskan hati untuk berbagi

zaman moderen berkembang pesat
begitu cepat informasi didapat
janganlah engkau sering menjerat
kawan sendiri menjadi melarat

kelap malam binar berseri
banyak bunga begitu molek
kuatkan iman sulam bestari
niscaya engkau tidak tergolek


Kopi Lampung Desember 2010


RANG BUJANG NAN LARA



kembang setaman ayu rupawan
rupawan megah cermin kebaikan
kebaikan hati cinta menawan
menawan hamba untuk mendapatkan

mendapatkan cinta dara mempesona
mempesona hati suci berseri
berseri kebaikan penuhlah makna
makna hidup cintaku asri

asri senyummu dara hamba tergoda
tergoda budimu sunging menari
menari rentak perilakumu tertanda
tertanda kebaikan sesama berseri

berseri angan melayang layang
layang pandang padamu dara
dara menyapa pada si bujang
bujang mengait cintamu membara







membara api di malam hari
seruling di tiup merdu irama
dara mengejar gemulai tari
di balik bilik mimpi purnama

rang bujang terbayang bayang
bayangan angun dara membayang
membayang jelita selalu terkenang
terkenang wajahmu selalu terpampang

terpandang mata hati bicara
bicara menuju harapan makna
makna tertulis di hatimu dara
cintaku tergurat bisakah dilaksana

dilaksana cinta hamaba merentak
merentak harapan padamu dara
dara berikanlah cintamu serentak
pada hamba rang bujang nan lara


Kopi Lampung Desember 12 20



PITUTUR HANCUR MENGHILANG MAKNA


aku curahakan sebait kata
pada saga yang merona mesra
di serambi rasa menggores cinta
darahku bergolak di atas bara

daun senja mulai menitis
pada ruh menjelma malam
dalam temaram mencari manis
tapi apalah daya hasyarat terkaram

karam setangah badan terluka
dicabik angin durjana dusta
dustamu begitu elok mempesona
mempesona dimalam sirnakan makna

makna pitutur selalu ngelantur
ngelantur realita disajikan umur
umur tinggalkan dosa menjamur
menjamur belenggu imanmu hancur


Kopi Lampung Desember 2010



SETANGKAI CINTA


lepas setangkai mawar jatuh
di sambar angin kembara berlalu
harapan kedepan harus disentuh
cinta didapat rindu bertalu

lepaskan pandang saga merona
indah senja nikmat pesoana
kata terlontar memuja cinta
dapatkan bahagi alam semesta

banyak bunga tumbuh di rimba
datang kembara puja merayu
pantun puisi merdu meraba
dara tersipu wajahnya ayu

murai bersiul merdu menggema
kepakan sayap di dahan meranti
berbalas tatap berseri purnama
dara mencinta elok dinanti







katak bernyanyi setelah hujan
di dalam rawa dendang bergema
menatap pandang senyummu rupawan
dara pujaan berparas purnama

satu dua tupai melompat
menyibak daun di dahan sulur
sungguh nikmat bahagia didapat
hilangkan penat hati terhibur

sungai beriak jernih airnya
sejuk menatap sampai ke hulu
budi bahasa cermin muliya
merdu berdendang bijak selalu

memang indah sungai berseri
air jernih sejukan hati
pantun puisi syair nan asri
mengikat makna penyuluh hati


Kopi Lampung, Desember 12 2010




MIMPI INDAH


kembang seroja wangi melati
putih warnanya merekah asri
sungguh indah senyum berseri
kubang menari bagaikan peri

peri berdiri daun bernyayi
pucuk nilam menyambut mimpi
mimpi indah di malam hari
hari menawan katak berlalri

burung helang terbang melayang
melayang rendah di atas karang
karang menjulang angan melayang
melayang pandang mata melinang

hilang jarum jatuh keperigi
perigi beriak air menyanyi
menyanyi lagu pantun puisi
puisi merayu bujang beristri

patah kemudi jukung terkaram
karang menantang ilang menanam
bujang melambai di tengah malam
menggoda angin mendung mendalam


Kopi Lampung Desember 11 2010



MAKANA SERUMPUN



bila api sudah membara
sejuknya air tidak terasa
hindarilah nafsu memburu nista
niscaya engkau akan bahagia

satu rumpun bambu dibelah
kerat sempurna jadi anyaman
pintu maaf terbuka indah
silahkan mengukir kebahagian

patah kemudi jukung di dayung
di tengah muara mengambil cinta
jangan patahkan harapan yang agung
untuk membenih artian cinta

bila hendak keneri seberang
periksalah jukung sebelum berlayar
tatap harapan menuju terang
mengais cinta penuh sabar





daun selalsih si daun nilam
sebagai tanda impian cinta
berbalas pantun di tengah malam
melontar kata dara mencinta

menulis kata di atas cahaya
berkilau makna kentara rasa
sungguh dinda setia cintanya
membuat hamba bisu bahasa

sungguh manis si gula jawa
manis berbeda si manis madu
sungguh anggun wajah berwibawa
membuat hamba selalu rindu

bukit kemuning bersimpang tiga
jalan-nya licin mengubah makna
sungguh manis bahasa terjaga
si anak dara makin mempesona


Kopi Lampung Desember 2010





AHLAK


petuah bijak sudah mengatakan
tumpang tidih makna tertatih
lebih eloklah kita mengatakan
walupun diri hidup menyedih

iman dan takwa penuh pesona
mengalahkan saga di ufuk barat
rasa syukurlah lebih dewasa
tuk membekal diri keaherat

bila rahasia tetap dijaga
tak elok disebarkan rasa
ambilah hikmahnya tuk dicerna
pembelajaran diri penuh pesona

bila pesona bersanding cinta
iman dan takwa harus dijaga
nasehat supaya tak terlena
dari kerlip kehidupan sementara

buah cimpedak disangke nangke
jatuh ke bumi karena tupai
tak elok selalu berpresangke
jelek ahlak iman melalai

kain tenun warnanye pudar
dipanggang surya berlalu pergi
memang elok bersamesame belajar
ilmu sabar iman wewangi

sinar surya tidak sempurne
hanye Tuhanlah maha sempurne
isilah hidup perbanyak makne
saling berpagi ilmu bermakne

pokok melati berubah mawar
banyak duri hadir disane
tutut ilmu dengan sabar
niscaye hidupmu tak merane

kekasih jauh di pulau sumatera
turut di bawa ke tanah banten
banyak prasangka tak patut lara
di kait mesra pastilah benten

bumi kite sudah gersang
banyaklah ular tidur melingkar
memanglah harus belajar memandang
pastikan jiwa niscaya sabar

bunga mawar cerah merekah
ikut berdendang serunai merdu
memang indah Anugrah Allah
menuia amalan haruslah sahdu

tamasa indah di pantai permai
bersama sanak saudara tercinta
rukun hidup harus ditunai
sepanjang zaman hidup tertata



Kopi Lampung Desember 2010



PANTUN NASIHAT CINTA



kokok ayam menyapa pagi
cerah surya hangatkan badan
kenangan manis masih menyelubungi
semoga lekas dapatkan kebahagian

kembang mawar mekar berduri
rekah senyum penuh pesona
jangan engkau mengurung diri
carilah cintamu yang lebih sempurna

daun sirih kapur di dulang
merah ludah jatuh kebumi
sibaklah harimu yang lebih terang
menemukan kasih dara bersemi

selaput bunga putik sari
tepatnya indah si manis madu
carilah taman sejuk dan asri
untuk curahkan rindu yang sahdu

rekah bunga si putik sari
banyak kumbang datang menggoda
bila cintamu sudah berseri
pasti banyak rintang melanda

jalan setapak meliku bukit
terjal dan licin elok bersanding
gapai asmara setinggi langit
insya Allah dikau lekas bersanding




MAKNA HIDUP INDAH DAN BAROKAH




mermati terluke singgah setapak di negeri kedah
mengobati luke luke menusuk hati yang patah
tuntutlah ilmu keikhlasan hati penuh semeringah
pertebal ahlak iman taqwa tuntunan aqidah

negeri kedah pokok si buah karma menyala
eloklah melengkapi tumbuhan taman kehidupan iman
mari perkuat tiang agama pasti menyala
pondasikan hati beriman dan taqwa penuh kebahagian

daun saga di pokok pelangi langit membiru
menjelang pekat malam merambat hasyarat nikmat
hindari fatwa buruk memburu nafsu membiru
untuk mendapatkan manfaat makna hidup menikmat

gulir nilam malam mencekam karam menunggu
di hujung sepi larung menuju satu bertemu
sabarkan rindu hati saksi cinta menunggu
menyingkap rasa di beranda pastilah akan bertemu

pantun berpuisi enam berenam kata memakna
di dendang si putara lampung berpatah patah resah
makna petuah jalankan memupuk penuh pesona
resah hati menuju suciNya banyaklah barokah

padi disawah lumut membatu batu pilu
licinlah jalan berliku liku tanpa celah
jalanni hidup dengan sabar makna pilu
pasti berahir indah pesona penuh barokah






LIMA PERKARA


memasang lukah di tengah perigi
menggiring ikan masuk kedalam
sungguh elok saling berbagi
menyuluh iman penerang kelam

satu dua tiga berempat
menyusun makna mendalam ahlak
bila hati sudah bermunajat
pasti hidup tak merugi kelak

empat lima merah deilma
kembang setaman elok merekah
lima perkara jalankan seksama
kembangkan ahlak jiwa mencerah

merah delima saga merona
di pucuk langit memadu kasih
merekah batin iman mempesona
di langit tertulis amalan bersih


Kopi Lampung Desember, 2010



AJARI HAMBA BERSIFAT KASIH




kain katun di sulam tapis
tapis berseri adatlah lampung
salam kenal tersungging manis
dari hamba si anak lampung

pergi kepantai pasirnya putih
sejuk angin segarkan fikir
maafkan hamba pantunku pasif
pantun hamba belum mahir

kain kafan berwrna putih
putih berseri elok dan rapi
ajari hamba bersifat kasih
tersenyum rapi di hujung pipi

daun nyiur melambai lambai
di tepi pantai hilangkan resah
semoga terhidar sifat bertikai
dari sirik tinggalkan barokah


Kopi Lampung Desember, 08 2010


KUBU BANIR DESAKU MANIS MENYIMPAN SERIBU KENANG MANIS DAN NAJIS


kenanganku bersama si bunga desa
rekah senyummu hinggap terlukis
bunga desa mendesah mesra
rekah cintamu terkikis habis

setapak baris kumbang berbaris
di taman bunga merayu manis
aku relakan dirimu menajis
cintaku yang membelis iblis

kubu banir desaku manis
setapak kanang berahir sadis
dua bunga bereubut habis
dapatkan cintaku membeils iblis

kubu banir desaku manis
bulir tangis sajikan miris
mendekap awan palsukan romantis
membalik badan hatimu amis





Bagian Ke II


pokok ditanam bunga memanis
sajikan harmonis hati membengis
memang aku kumbang najis
hindarilah daku merayu iblis

kubu banir desaku manis
meninggal kenangan layu romantis
mata hati meninggal tangis
luruh di jelaga mengotor sinis

kubu banir desaku manis
pekat menyambang di pelupuk mata
menyalah arti sikap nan manis
ahirnya terluka merejam dusta

kubu banir desaku manis
permata keluarga di cabik kumbang
sirnalah harapan di tanduk habis
noda membelenggu nista berkubang
kubu banir desaku manis
manis tercampak kumbang meringis
meringis indah melupakan najis
najis meluap cinta nan manis

kubu banir desaku manis
luka hatiku semakin membengis
pada kumbang mengiris sadis
lebih iblisnya darilah iblis

kubu banir desaku manis
seribu kenang hati mmenangis
apalah salah mengupat najis
kelurga tercapak perbuatanmu sadis

kubu banir desaku manis
sepucuk surat menappar bengis
pada kumbang bersok manis
pekirti manis hatinya amis



Kopi Lampung Desember, 6 2010



BERSELIMUT PANTUN (PUISI)


aku urai semaikan bunga
di pucuk pagi menyelimut cinta
padamu dinda sematkan saga
cerahkan makna warna warna

banyaklah warna sebutkan pelangi
bait menyemat kata menerangi
aku berselimut pantun puisi
untuk menghangatkanmu di malam menjelang pagi

bila pagi sudah menjelang
aku kecup bibirmu nan menyalang
hangatlah cinta kita merambang
temandang kumandang pantunku berdendang

selimut pantun seloka berpuisi
renyahkan tawa cinta di hati
dindaku indah permata sari
mari berselimut cinta nan suci


Kopi Lampung Desember, 2010






PENGARUH NALAR




hilangkan selaksa pintar membakar
cambuk memeluk timpuh menikar
pengaruh di tanduk meriuh nalar
labuhkan harap sabar melembar

nalar meriuh aruh tersepuh
semakin tajam memeluh peluh
setapak pinak jangan tepengaruh
tindak temindak kuatkan rapuh

lontar kata di daun hanjung
keluh lidah kata terbuang
aruh riuhmu menuju sanjung
melintang onak ahlak terbuang

bunga setaji nilam bermimpi
keruk menepi sunyikan diri
menyejuk hati menuju Illahi
menapak makna menyatu diri


Kopi Lampung Desember,2010





DINDAKU AYU NUR PURNAMA SARI



rindumu mendayu dayau rindu
rayumu membiru di hujung sahdu
membuat aku semakin rindu
kekasih hatiku di kampung membeiru

aku disini terkurung ngilu
hati ikut tercalar pilu
karena kita tidak bisa bertemu
hanya nisanmu di payung biru

sejuta do'a do'a menujumu
semoga dindaku tidak tersedu
di alam barumu mewujut sahdu
dalam surgaNya bersolek ayu

ayu purnama sari itu namamu
meliuk merdu tembangan rindu
cintamu mengikat erat di hatiku
tidak akan tergantikan wangimu



Kopi Lampung Desember, 03 2010



NAMAMU TERGURAT INDAH DINDA


namamu antara nisan membatu
rindu terpahat beku membeku
tapi cinta mengalir sahdu
di puncak keikhlasan langit membiru

aku masih mengingat jelas
membilas akhlak menapak tilas
aku kau cergas mendedas
membilas tandas di hujung ikhllas

bila bunga sudah merekah
sungguh indah cerita benci
senyumu dinda cerah sumringah
di hujung pipimu tergurat suci

hilangkan gerah ditampar angin
lebihlah sejuk wejanganmu berpendingin
kiaskan makna nyatakan angin
bersamamu dindanku pandai dan rajin


Kopi Lampung Desember, 02 2010




AKU MENGGELIAT MABUK




mataku tertusuk kantuk mabuk
aku ambruk memahat empuk
dalam kenyal merebah angguk
di lorong hitam mencari tusuk

tusuk menusuk tukik menusuk
bara api mulai mengamuk
nafsu kian merasuk giguk
membelai peluh gairah mereguk

empat tusukan sudah mencabut
semuanya sudah manut direnggut
empat sembilan lelah memagut
jatuh satu harus dipungut

runut memungut harus diturut
arak bumbu mabuk mengenyut
habiskan semua sangatlah patut
di sudut pekat harus direnggut


Kopi Lampung Desember 02 2010




DO'A UNTUKMU


suadaraku kau terbaring lemah
melemah karena sakit memilah
sajak indonesia berkaca meriah
berkaca matamu menahan resah

doa indah terpanjat untukmu
untukmu lekaslah sebumbuh saudaraku
suadaraku sakitmu adalah sakitku
aku menitikkan air mata sahdu

air mata batin mengumpal
aksaraku ikut tertinggal bekal
ceritamu tadi menampar akal
membuat hatiku tergetar nakal

trenggalek syairmu ikut membakar
dengan tinta darah mengakar
semoga sembuhmu ikut menggelegar
dengan indonesia berkaca lebar


Kopi Lampung Desember 01 2010




CARAMU


hilangku dalam dekap malam
merendam asa hancur terkaram
kau diam aku terdiam
memanggil mimpi di pucuk nilam

pesanmu getarkan nurani malam
tak terbatas menuju kalam
di semenanjung kau gereskan hitam
berbaris rapih membatu pulam

aku tersungkur berhambur garam
perih tersa luka menyalam
rindu dan cinta sudah bermuram
oleh caramu membalas dedam

pada diriku dusta menyulam
senyum semeringahmu di tepi curam
kau hempas masuk kedalam
hangusku seperti umbi dan talam


kopi lampung, November 2010




SENARAI KATA


rima kemambang mencungkil asa
mendedah sukma gundah gulana
janganlah dikau sampai terpaksa
menjalankan tugas tak bermakna

paksa memaksa lirih membukit
keruhlah air sampai kehilir
janganlah sampai sabarmu sempit
mubah harapan berbau hanyir

seteguk air lepaskan dahaga
kenyang dipaksa tidak bermakna
seni bercakap harus dijaga
sebelum habis waktu mewarna

kidung angin senarai kata
lengkung pelangi runduk ke bumi
eloklah hidup saling menata
kisah tercabut darilah bumi
singgah sebentar lepaskan lelah
rindangnya pohon menampar angin
hendaklah kita hidup semeringah
jangan sampai terhenpas angin

pulau bali pulau dewata
rekah senyum si anak dara
jangan sampai hati membuta
nikmat sesaat di tengah samudera

bila gelombang patahkan pokok
karamkan perhau di atas karang
janganlah hidup selalu membelok
walau tumbuh cobaan merintang

senja memagar saga membakar
merdu mendayau suara camar
bukalah hati penuhkan sabar
sebelum engkau jatuh terkapar



kopi lampung, 30 November 2010




JARAK SEJATI


daun suji si daun nilam
rekat embun di pagi hari
sungguh uji mencuba menyalam
direkah hidup kelabumu memberi

setapak hajat renung menjerat
mengulit mimpi di daun jarak
tapakmu elok merambat hayat
mengulitiku hingga kita berjarak

jarak berjarak egomu mengkilab
hubungan kita harus menjawab
sebelum karam datang menyemat
talak hati putus hikayat

hikayat diri harus di jaga
renungkan anak sudahlah ada
aku hidup berkalang raga
penghargaanmu tidaklah pernah ada
pokok melati si pokok jati
rindangkan kehidupan selalu menghayati
harga diri haru dihayati
sebelum diri menghilang mati

pergi ketaman memetik mandakaki
rekah senyum si bunga melati
berkilo meter berjalan kaki
janjimu elok tidak ditepati

sejuk embun di daun kopi
wangi semerbak di hujung pagi
akan aku mencuba melengkapi
walaupun hidupmu menyulam pergi

menjahit pakaian di hujung sepi
hilang jarum jatuh ke perigi
sungguh malang kasihmu menyepi
dari hatiku menyeduh pagi


kopi lampung, 29 November 



CAHAYA HATI


pikun menyentak di relung raga
menagdai perumpama harus dijaga
rindu bertaut sirnakan dahaga
menyulam makna senja menyaga

penuntun hati cahaya cinta
mekarlah bunga indah tertata
penuntun rindu santukan mata
mekarkan semua cinta bertahta

tahta cinta tutun merunut
pastilah sukma ikut menaut
dara melambai santun bersambut
sudahlah pasti bujang berebut

berebut santun tautan menyantun
belajar rukun runut menyusun
bila sudah menyusun anggun
berkah meminak membelah santun


kopi lampung 2010




ARAK DI MALAM JUM'AT


arak cinta dimalam jumat
nikmat sekerat asik memadat
meminak hasrat mencumbu jagat
pokok mengejang melesat bangsat

pokok di serfis hangat semangat
kidung senandung merdu memanjat
pokok memikat bunga menggeliat
kidungkan cinta hangatkan jagat

jagat mengerak layung memijat
karat senggama di hujung daulat
sungguh elok pekerti menggeliat
di dalam sunyi asik menyemat

sedap malam wangi memikat
penjantan malam singgah bertaubat
berahir lepas bibir melumat
birahi memuncak berakhir kiamat


kopi lampung, 2010



BELAJAR MEMBACA


mentah semangat belumlah nikmat
sematkan rasa menuju kitab
belajar munajat membaca surat
do'a di panjat pasti mustajab

membaca kitab cerah wawasan
bimbingan umat adalah AlQURAN
membaca ALQURAN tubuh di sucikan
membimbing kita dari ketamakan

dahulukan keadilan kepada diri
setelah pandai amalkan ke saudara
pastilah cintamu kokoh berdiri
menguntai makna kehidupan membara

membara hidup tantangan menggoda
haruslah menyabar lapangkan dada
tautlah ilmu agama merenda
sebelum habis ruhmu di dada


kopi lampung, 2010




HIDANGAN



rindang bakau meredam gelombang
di pesisir pantai indah terpandang
gulana hati sejuk ditenang
hilanglah resah mendapat sayang

pantun dinda elok rupawan
rima tersampir bekilau makana
kanda terhibur setiap sajian
santunmu hilangkan duka gulana

luah kata di pucuk nan rindang
menggelar tikar sajikan ruangan
sembahku tertaut hatrukan pandang
padamu dinda sajikan hidangngan

hidangan tersaji di meja ruangan
nikmatlah rasa hillangkan dahaga
hidangan dinda ramah terbagikan
nikmatlah di dada tidak terhingga



kopi lampung, 2010







PERTEMANAN



pertemanan singgah di hulu hati
sajikan pandang renyah sapaan
tertata inidah merebak di hati
berbagi keluh dan kesah kehidupan

cobaan datang hempaskan gelombang
gelombang menaut liku kehidupan
kehidupan ramah berbagi kenang
kenang sebayang luah diucapkan

ucap kata menusuk mega
larungkan makna rasa meraga
hinggapkan ilmu dalamlah dada
berbagi pengalaman rasuk menggoda

bungalah mawar si bunga dahlia
di peluk angin rebak wewangi
sungguh indah berbagi ceria
bersama teman bahagia meninggi



kopi lampung, 2010







SERIBU CARA



banyaklah cara memetik mawar
singgah setapak di kebun belakang
sungguh elok kita menawar
belajar pantun seloka terngiyang

terngiyang suara merdu berdendang
janji menyuluh tetapkan datang
haruslah bertandang menuju gerbang
berpadu temu bertatap pandang

pandang memandang si jantung pisang
menderit erang di dalam senandung
sungguh merdu rima berdenting
hilangkan penat usah dibingung

melantun cinta di gerbang sumatera
singgah sejenak di kota lampung
melantun merdu rindu membara
singgahkan temu di hujung kampung



kopi lampung, 2010




PAYUNG MEMAYUNG



terjang melinang si anak mata
jiwa beronak tertusuk duri
terjanglah makna indah tertata
lara membanting noda mengakhiri

payung memayung sudut senggama
bertaruh peluh memucuk makma
mengerang kelimak menyala duka
berbaris nista bersualang murka

hindarilah asuh nista meraga
membalik makna surga dunia
sungguh durhaka diri melunta
mengabai rukun lima perkara

daun kemboja mengintip bunganya
resah gelisah membilik sunyi
sungguhlah renyah terbasuh suciNya
di banding mendap murka sembunyi



Kopi lampung, November 2010






SEPINANG KAPUR DAN SIRIH



sekapur sirih pinang di dulang
elok disajai gadis rupawan
sekapur bayang syair berdendang
elok seloka pantun menawan

bagai pinang dibelah dua
kembar mayang rekah menawan
eloklah engkau jangan mendua
mari berbagi ilmu nan rupawan

riang gemintang sanak berdendang
ayun berayun kata membumbung
saringlah makna hati mending
seloka cinta gurindam membanding

persembahkan tari mengulum sukma
menata kata berbaris di purnama
pantun gurindam seloka ternama
talibun diucap denagn seksama


Kopi lampung , 2010





ROTAN MENJADI RUTAN



rotan dikerat menjadi rutan
mengiisi alur nara pidana
silih berganti makna rupawan
seribu risalah ada di sana

duduk bersama di tikar pandan
pandan wewangi menguntai makna
makna disaji mufakat kebaikan
kesehjahteraan hidup elok merona

masalah datang silih berganti
menguntum purnama di jelaga hati
hindarilah rutan sepi mendekati
syukurlah hidup harus dihayati

banding membanding ilmulah diri
semakin tingi janganlah menyombongi
eloklah meniru ilmu padi
makin berisi merunduk sunyi


kopi lampung, November 2010




KERAMAT


penting ihtiar hidup menuju
sempat setapak runduk ke bumi
pentingkan niat kukuh menyatu
sempatkan diri ilmu dibagi

bunga melati harum mewangi
dipetik kumbang mengusung cinta
sungguh mulia CintaNya menerangi
jiwa bersanding perintah nan nyata

terang surya menumbuh pagi
embun bersenggama di pucuk daun
menyatakan makna sambil menuntun
berbenah diri menuju pelangi

sepetak harap melarung keramat
mantapkanlah diri menuju akhirat
mati bersulang cawan menikmat
munajat suci hilangkan laknat


Tangerang, 25 November 2010




MENJUNJUNG




lembayung jingga bumi bertudung
pakis dikebun ikut merenung
senandung sajak suara meraung
lunglailah badan jatuh terhuyung

puting beliung mengamuk di semenajung
kidung merdu elok disenandung
tinggi sanjung membuat tersandung
ilmu padi haruslah dijunjung

tanamlah padi darilah hujung
hijau muda biru menjunjung
harapan tumbuh pangkalnya kejung
lupakanlah sanjung untuk berpayung

awak gelisah bersanding bingung
menjauh hasrat tidak bernaung
raga terdiam ikut tercenung
gapailah harap jangan mematung
pengabdian hidup harus dijunjung
junjung diubun jangan terhuyung
terhuyung ayun mengayun mendung
mendung menghilang sampailah kehujung

kejung minda iman berkerudung
kerudung jingga layung memayung
memayung sujud selalu bernaung
bernaung ahiran jukung didayung

mendayung hasrat dengan senandung
senandung ayat suci melarung
melarung kelangit cinta terkurung
terkurung elok impian menggulung

menggulung nikmatNya selalu memayung
memayung keinsafan insan merenung
merenungi noda lumpur nan kejung
kejungkan doa tobat dikidung

Tangerang, 23 November 2010




BERANAK PINAK


beranak pinak bangun menjejak
berderetan lembah elok berkelopak
jarak setanam sanak menyimak
bait sajak tidak tertolak

lusuhlah baju raga tersontak
pekerti membumbung di dalam barak
mufakat disanding sanak berombak
memutus talak amarah melunak

kendi berisi harumnya arak
bunga melati tidak berjarak
hilang dahaga air beriak
hilanglah penat sengau semarak

sejuk angin awan berarak
sungginglah senyum senja merebak
sanak gembira terus bejingkrak
memutus risalah denganlah ahlak


Tangerang, 23 November 2010




MIMBAR


datang berkerumun di bawah mimbar
mimbar kelasik menuntun mekar
mekar dipupuk iman nan sabar
sabar pekerti lembar melembar

lembar daun pandan dianyam
dianyam rapi untuk gelaran
gelaran mimbar datang menyalam
menyalam suci petuah kebersamaan

kebesamaan hidup tidaklah hambar
hambar lelakon jalan melingkar
melingkar cuba dunia latar
latar elok bersolek mekar

mekar iman taqwa pun menyejukan
menyejukan rohani di tumbuhi kelam
kelam disinari elok berkilauwan
kilau bekilau membanjiri kelam
hitam menyalam di daun nilam
nilam bergumam bejumpa talam
talam mengait gurindam besalam
bersalam iman meredam kelam

pantun gurindam berayun ayun
ayunnya elok petuah membangun
membangun sajak cerah menuntun
menuntun pekerti melarik anggun

kelam setanam si daun nilam
nilam besalam embun menyulam
sulam selalsih ikut bergumam
bergumam pokok pantun gurindam

anggun melati ronce dikebun
kebun elok subur menuntun
menuntun wangi saling menyantun
menyantun akhlan selalu dibangun



Tangerang, 22 November 2010



MEGAH CAHAYA


megah cahaya abadi rasa
rasa bahagi amalan ahirat-Nya
dunia untuklah berbagi rasa
rasa timbul dari iman takwa

iman taqwa berbalut ujian
ujian datang menerpa badan
badan kuat ujian makin memendamkan
memndamkan dari sifat kesombangan

kesombangan takhluk denganlah cinta
cinta sejuk mengalir kesukma
sukma hijau harum terasa
terasa hangat pelukan mesra

mesra bersanding tahta kesucian
kesucian tumbuh pokok keimanan
keimanan dipupuk dengan kesabaran
kesabaran haruslah dimiliki insan


Tangerang, 21 November 2010




HILANG


perjalanan melunta ditepian hari
hariku memperdaya keluguan diri
diri memintal harapan sunyi
sunyi pekerti hancurlah pekerti

pekerti berkilap candu menyakiti
menyakiti diri tertebas nurani
nurani berkubang nista wewangi
wewangi sirna noda mengamini

mengamini nista berkubang sunyi
sunyikan jukung madunya dinikmati
dinikmati sesaat layulah diri
diri dipeluk nikmat sekali

sekali bercumbu nikmat merasuki
merasuki diri lupa pekerti
pekerti budaya nusantara wewangi
wewangi hilang noda didapati



Tangerang, 19 November 2010





MENGUNTUM CERITA


kuntum bunga elok menguntum
mengutum cerita negeri melantun
lantunkan nestapa luka mengulum
mengulum keelokan nasehat menyatun

santun menyantun pokoklah pinang
pinang terbelah empat penjuru
penjuru angin mendesah riang
riang memburu rindu menyeru

seru si gagak menikam siang
siang membujur ke negeri malam
malam berbisik insan menyayang
menyayang sesama benderang menyulam

sulam kain bermanik permata
permata hati cerah menerawang
menerawang laksa sopan tertata
tertata elok cinta nan riang


Tangerang, 16 November 2010




DI HUJUNG NIRA


merdu nada rayu melantun
mendedak padi di dalam lesung
merdu berlalu tidak di tuntun
hancur diri sesak di hujung

hujung kail dikasih umpan
lempar ketengah muara besanding
hujung harapan sudah di depan
kait lemparan ikut berbaring

berbaring hasrat bunga di taman
nira mengalir ke pokok hujung
bebaring megah bersanding kebahagian
mengalir sejuk elok besenandung

pokok bunga elok menawan
pelangi senja sejuk bertudung
pokok dijaga megah rupawan
pelangi senja angin menjunjung


Tangerang, November 2010




PESONA


ikat pagi surya menari
elok embun sejuk cemara
ikat rindu Illahi memberkati
sejuk begema senja bergembira

jelma senja melalui pagi
meretas hijau alam mempesona
pagi menghampir bestari wewangi
pesona jiwa kenang membahana

Illahi benaung di langit cinta
cinta diberikan insan dibumi
mari menyusun budi ditata
hijaukan diri tuk bersemi

bahana alam meliku warna
cerah setaman bunga beseri
warna warni hidup terbina
beseri pokok cinta Illahi


Tangerang, 15 November 2010


SESALAN


segurat asa bidadri menari
melepas gundah di bingkai pelangi
terkulai hasrat kayangan sunyi
membenah sesalan gunung meninggi

mendung bersanding hilang pelangi
bidadari menangis di muara sunyi
melekat nikmat noda membanjiri
hati meraung senja menghampiri

bidadari mandi di sendang wewangi
tabur bunga rempah melati
segar hasrat hati bernyanyi
mendekap cinta suci sejati

mendung hilang datang pelangi
pintu kayangan terbuka kembali
rekah senyum di bibir bidadari
selesai uji datang wewangi


Tangerang, 12 November 2010




GADIS MELAYU


anyaman bambu menjadi bakul
menaruh beras untuk di pikul
budi pekerti taklah tumpul
bersolek merekah hidup menyimpul

lemah gemulai si putri mayang
rekah senyum lesung pipit
ayu parasmu tebayang bayang
keungulan rasamu semakin legit

jepit rambut si putri mayang
ikal rambutnya elok wewangi
ciri khasmu harus disayang
lestari budaya berunjuk gigi

burung pipit merdu besiul
kuning warna bulu bejambul
gadis melayu ramah menimbul
santun menyantun saling menyusul


Tangerang, 11 November 2010




PANTUN GURINDAM JIWA




ucaplah pantun gurindam dan syair
sejuk jiwa hati bedesir
bilatah geletar darah membanjir
elok bekobar budaya di pesisir

sisir rambut sampai rapi
pantun gurindam membakar diri
pupuklah semangat seperti api
menjunjung tinggi sastera nagari

sastera lama elok wewangi
tudungnya pelangi di senja hari
gurindam pantun nagari jauhari
suburkan hati bijak bestari

hanyirnya darah negeri tercibir
sastera lama usah disingkir
eloklah ilmu agar nak fakir
ruhnya mengalir seperti air


Tangerang, 10 November 2010




TAUTAN JEMARI MERINDU




pantun gurindam menganak santun
petuah bijak selalu melantun
sangatlah elok berkebun santun
melodi iman manis tertuntun

pantun gurindam menganak cinta
setiap bait kata bermakna
begitu elok bersuaka mesra
panjatkan do'a besanding takwa

pantun gurindam serunai merdu
didendang riang hilanglah sendu
sudahlah bertaut menjumpa rindu
lestarilah budaya selalu tepadu

anyaman bambu menaut jemari
bersolek mesra budaya negeri
merunut budaya didalam diri
bersenyum iman selalu terberii


Tangerang, 10 November 2010




MENYATU


poko berdiri air menyatu
darilah pangkal menuju hujung
cinta terikat nikmatlah waktu
hilangkan bosan bersujud punggung

hilir mengalir muara menampung
pokok ditebang merangkai rakit
satukan niat dalam senandung
menuju cerah lepaskan rumit

rakit sejajar menuju hulu
dayung dikayuh harus merata
eloklah kita jangan berlalu
dari seribu keratan pinta

dayunglah rakit menuju muara
elok bestari sangga rupawan
sejuklah hati bedo'a dimesra
tiada pembanding Cinta-Nya rupawan


Tangerang, November 2010




USAH MEMECAH HARAPAN


pecah batu pasir menabur
semat kaca di daun jendela
mata sembab hatilah hancur
usalah kikis harapan menyala

bila kaca sudahlah retak
buang saja gantikan baru
jagalah hubungan darilah rusak
supaya tidak becerai biru

galilah tanah memasang batu
sejukan air tinggalkan duka
usahlah dikau selalu cemburu
harapan cinta harus dibuka

tegak lurus kubus bediri
jajaran genjang persegi lima
haruslah kita saling menyadari
menyulam cinta indari delema


Tangerang, 05 November 2010




WARNA DUNIA


senyum tawa buaya memandang
bunga menghadap memerah saga
sungguh elok parasmu bekembang
pusaka budaya cinta tejaga

mencari ikan pakailah lukah
lukah ditebar di tengah muara
iman taqwa harus megah
insan memuja kesucian CintaNya

buaya hidup tak bersuara
tenang sikapnya memasang badan
warna dunia semakin mesra
hatinya lembut iman didapatkan

sungguhlah bulat si buah tomat
merah meremah sangat menggairahkan
cinta berkembang dengalah rahmat
hati tandus sejuklah iman


Tangerang, 04 November 2010



MENGERANG


memanglah kapal pembelah samudra
melewati pulau tanahnya tandus
tidaklah kesal padamu saudara
dengan gelak tawamu jayus

muara terdiam buaya menganga
menyisip angin purnama benderang
sudahlah biasa raja bercanda
bercanda cinta sambil mengerang

bila buaya sudalah menganga
kasihlah umpan untuk dimakan
raja mengerang menikmat cinta
negeri terbina dalam kehancuran

pergi melaut menangkap ikan
buaya mengamuk di tengah muara
raja negeriku dalam kegalauwan
mengerang cinta mendua muka


Tangerang, 04 November 2010



BUDAYA DAN AGAMA

eloklah ke muara mengail sembilang
sunyi menari dalamlah kenang
haruslah ikhlas budaya tebilang
baiklah budi menuju benderang

mengail sembilang dicuaca terang
sepoilah angin muara karang
sudahlah pasti ikhlas terbilang
eloklah adap iman penerang

sepoilah angin muara karang
sejuklah jiwa dalam sembahyang
tutur dijaga eloklah dibilang
normalah adat agama dijelang

sepoi angin membelah karang
perciklah batu cahaya benderang
airlah wudhu sejukan gersang
hati membalut iman disandang


Tangerang, 03 November 2010



DUSTA



dapatlah menduga dalamnya samudera
dalamnya hati siapa yang tahu
eloklah mengukur panjangnya rasa
hati bedusta orang tak tahu

gelombang kecil samudera dalam
mengail ikan di tepian muara
hati bedusta semakin dalam
pastialah akan terkaramkan juga

muara dalam banyaklah ikan
menghulur kail sampailah habis
berbuat dusta harus dihindarkan
sampai ahir masamu habis

air mengalir darilah hulu
menuju hilir berlabuh ke muara
berbuat baik selalu ditunggu
semua sanak saudara tercinta


Tangerang, 02 November 2010



PERTIWI BERDUKA


kelap malam hiburan diri
elok wewangi nikmat becinta
sudahlah pantas azab menghampiri
karena diri bergelut nista

alam menangis elok becinta
air bergenang di bumi pertiwi
mentawai berduka nyawa tertata
semat kemboja do'a wewangi

wasior mentawai gunung berapi
serang banjir riau bekabut
sambutlah duka lapangkan hati
denganlah do'a wangi menyambut

sinabung di sumatra merapi di jawa
wasior dilanda banjirlah bandang
memanglah musibah sudah ke hendak-Nya
eloklah segara kembali ke benderang


Tangerang, 29 oktober 2010




SEJUK AIR


sejuk air hilangkan dahaga
tumpah membasuh lubuk tegenang
eloklah cinta mengerat jiwa
suci ibadah cinta menerang

ramai mantera elok meminak
malam memagar gemintang purnama
dendang melayu elok disimak
banyaklah pesan disampai pujakesuma

mantera disampai diatas mimbar
petuah bijak diucap disana
eloklah kita rajin belajar
sejukan jiwa ibadah telaksana

ranah sumatera pulau nusantara
bepayung satu budaya tumbuh
perkuatlah Agama iman taqwa
pada cinta Tuhan menyepuh



Tangerang, 28 oktober 2010





GENDERANG LANGIT DAN BUMI



hujan menari di malam hari
bersolek petir menabuh genderang
eloklah hati harus mensyukuri
rahmatlah cinta terang benderang

rimbun geminta memagar purnama
setelah usai hujan menari
dzikir doa memanjat cinta
untuk keselamatan penjuru negeri

banjir besanding gunung meletus
alam besolek menabuh nada
eloklah pebaiki alam yang cetus
menabur cinta pada Pencipta

bumi becinta denganlah langit
bepagar siang malam menjelma
eloklah bebagi pada yang pelit
menanam mulia menjelmalah cinta

Tangerang, 27 Oktober 2010





HANCURKU



eloklah rupa kemboja beseri
didamping malam bepagar purnama
biarlah cinta dibawa pergi
dari hadapku si lelaki hina

kokok ayam menyambut pagi
merahlah saga di ufuk timur
eloklah engkau sifatmu wangi
nikmatlah caci hatiku hancur

merahlah saga memerahlah bunga
di sunting pelangi di pagi hari
eloklah caci hinaanmu dinda
sangatlah pantas mengena diri

bila senja tak bepelangi
pastilah mendung sudah menjelma
terimakasih aku ucapkan lagi
padamu dinda penuh pesona


Tangerang, 26 Oktober 2010



SI PUJAKESUMA


lekat sembarang angin memetik
petik selasih di tanah tandus
rinjis cinta basah merintik
sejuklah jiwa selalu terhembus

kail ikan di muara jawa
angin behembus ke tanah sumatra
banyaklah adat menebar cinta
di ranah melayu bedampinglah pujakesuma

pujakesuma memetik bunga cinta
rinjis gerimis memikat pelangi
sanak jawa lahir di sumatera
tumbuhlah cinta semerbak wewangi

elok bunga tumbuh di sumatera
banyaklah jenis mengikat warna
elok besemi cinta si pujakesuma
di ranah lahirnya mengikat cinta


Tangerang, 25 Oktober 2010




SI GADIS JAWA


serabut kelapa dikumpul satu
jadilah sapu elok rupawan
eloklah dinda tesipu malu
merahlah pipi si gadis perwan

tangkai sehelai si daun pakis
diambil satu darilah kebun
si gadis perawan semakin manis
memakai kebaya sangatlah anggun

ronce melati di lahan jawa
semerbak wangi menusuk hati
sungguh manis si gadis jawa
rekah senyumnya elok bestari

kain kebaya di ranah sumtera
menyilang ada budaya melayu
sungguh jelita si gadis jawa
elok disuting si bujang melayu


Tangerang, 22 Oktober 2010




ILMU AIR

awan berarak merinjis hujan
tinggallah bekas banjir di bumi
belumlah arif aku mendapatkan
sekuntum sanjung hilaflah hati

daun talas disiram air
dibuang setangkup tidak bebekas
eloklah belajar ilmulah air
mengalir arif tenang mengikhlas

embun sejuk surya menari
mengecup bumi penuhlah cinta
ilmu didapat eloklah mensyukuri
eloklah dibagi sanak saudara

bila surya sudah meninggi
panas membakar bumi dahaga
tuntutlah ilmu penuhkan hati
sebelum bala menghadang raga


Tangerang,19 Oktober, 2010




DENDANG KEBERSAMAAN


bilik di pagar tikarlah pandan
angin mendesah didepan pintu
sahabat dibela dari penindasan
eloklah disangga kebersaman rindu

bambu di rakit jadilah sampan
harungngi muara menuju hulu
satu melamah himpunlah ke kuatan
ukhuwah tejaga bersatu padu

lidah becabang ular melintang
desis bebisa sangat mematikan
eloklah hindari ucap becang
ukhuwah dijaga besatulah kenikmatan

bekelok jalan didinding bukit
begitu susah bila didaki
eloklah hindari perselisihan menjangkit
tuk mencari ke redhaan Illahi-Robbi


Tangerang, 18 Oktober 2010



DENDANG PRASANGKA


nyamuk nakal bedendang bengal
sengau suara mengusik hari
jagalah hati beburuk sangkal
pada sahabat nan dikasihi

pohon kecipir di lahan rumah
di sengat surya selalu beseri
hindari diri besikap amarah
darilah sangkal merusak hati

lahan panili di pulau sumatra
semerbak wangi menusuk hati
eloklah hilangkan beburuk sangka
tanamlah ke bajikan cinta di hati

bunga mawar di denai duri
harum aroma membenih hati
eloklah engkau selalu mensyukuri
nikmat Tuhan selalu di beri


Tangerang, 15 Oktober 2010




DENDANG SIANG SEBELUM BERPULANG MALAM

kantuk besolek awan kelam
bebaris petir menyangga langit
sunyilah hati sunyikan malam
harungi hasrat sakit membelit

pohon cemara di pagas surya
layulah bunga pecahlah tangis
eloklah diri harus di jaga
cinta sesaat rayuan iblis

senja besolek betudung pelangi
bekelok indah lintaslah timur
pepagar iman hati mewangi
sebelum umur lekat membujur

daun hanjuang di pakai ubat
sangkal putung ahlilah tulang
ingatlah diri sebelum telambat
sebelum siang malam bepulang


Tangerang, 13 Oktober 2010




ALAM SAKIT


pagi hilang malam kelam
rumpun bambu tebelah gundah
awan besolek muramlah alam
angin mengamuk bumi tembelah

musim kemarau di tindas hujan
begitu elok guntur menari
bumi menangis tak dihiraukan
pohon tumbang angin benyanyi

pecah surya bulan sembunyi
dibalik awan hujan menari
sudah banyak musibah menyakiti
eloklah segera semua di perbaiki

bumi manusia sudahlah lelah
eloklah senja banyaklah sakit
sudah saatnya tanam pelepah
hijaukan alam sembuhlah membangkit


Tangerang, 08 Oktober 2010



CINTA DAN DUSTA


fajar meremas saga merona
di ufuk timur sudah terasa
nak dihantar sekejap kata
pada cintamu hati melata

bunga mawar sibunga kemboja
lidah diasah denganlah kata
sinar matamu bekelana saja
di hujung hati cintaku didusta

bunga mandakaki besenyaum mesra
pada sikumbang pembawa cinta
nak disemat cinta bemakna
apalah daya hatiku di dusta

bunga melati sibunga dahlia
bejuta makna di semat di sana
sungguh sakit hati terluka
sangatlah pedih semua terasa


Tangerang, 08 September, 2010




SENANDUNG IDUL FITRI


sengat surya di hujung dermaga
elok rupawan berbaris pelangi
setahun menah aku bekelana
tibalah sekejap fitri nan wangi

wangi kesturi sibunga melati
sekejap ramadhan tinggalkan hari
mencuba hilangkan dosa di idulfitri
saling memaafkan darilah hati

bunga mandakaki buahlah pinang
pecahan kaca masukan ke peti
biala ada silaf ucap terkenang
berhaturkan maaf darilah hati

bunga bunga elok bermekaran
menabur cinta di dalam taman
banyaklah ucapku menusuk batin
mohon maaf lahir dan batin


Tangerang, 07 September, 2010




SABAR DALAM CUBAAN


hujan sekejap menyiram bumi
harum tanah menusuk sunyi
sungguh malang nista menggeluti
hancurlah sukma di hujung hari

manda kaki bukanlah kesturi
bila digores langsunglah wangi
hidup tak langsung suci
harus hadapi tantangan terberi

bunga bangkai tetap berseri
walau dihujat dicaci maki
lelah setapak pasti pergi
menuju kebaikan hari berseri

binar seyum surya menepi
mengecup embun di daun pagi
biarlah hina selalu menyakiti
pasti bahagia kelak dijumpai


Tangerang, September, 2010




CINTA SEJATI


sauh kata berlabuh sunyi
cinta disemat di hatimu muli
sampai kapan aku begini
menapak darah cintamu dihati

suji mengering di atas peti
dicampur padan harum wewangi
menengadah tangan kuasa Illahi
membidik cintamu si gadis melati

bunga panili rebak wewangi
mekar indah mengukir hari
dindaku sayang si gadis melati
nantilah aku di bulan haji

bunga rampai sibunga panili
mengukir langit penuh pelangi
menyemat harap padamu muli
mengukir makna cinta sejati


Tangerang,020910




HINDARILAH SYIRIK


angin malam sangatlah sejuk
elok menusuk situlang rawan
rupanya cantik hatinya busuk
duhai insan penuh kesyirikan

penyaki syirik harus dihindari
dari kehidupan dunia fana
kuatkanlah iman dalam hati
insya Allah selalu bahagia

menali hati denganlah iman
berbuat baiklah untuk sesama
pada insan yang membutuhkan
tuk berbagi kebersamaan cinta

ulat bulu berjalan didahan ruput
memakan daun mengisi pencernaan
berbuat baik janganlah cemberut
tanda tak punya keikhlasan


Tangerang, 02 Agustus 2010






BAB
KUMPULAN PANTUN KARMINA
*************************







TAHAJUD MENUJU TAHTA



duduk bertimpuh dua sujud
melembar doa lima tahajud

sujud bersembah pada Pencipta
lima tahajud menuju tahta

tahta biru bunga seroja
putik mahkotaNya sempurna memanja

memanja hambaNya iman takwa
selalu mengerat pesona wibawa



Tangerang, 110111







NIKMAT KEHIDUPAN


bergulung air menuju muara
hancur berkeping batu membara

muara kasih sempurna bergelora
membara dekap luruh suara

berayun mesra kera di pohon
rindang mahoni sejuk memohon

pohon cintaNya merata mesra
memohon barokah semanis nira

jentik ulat kepompong mengait
di dahan srikaya juntai berkelit

mengait hidup jangan menyulit
berkelit tak patut menyempit

budak bermain bisik membisik
tepak manapak sangat asik

membisik makna usah mengusik
asikkan diri iman membangkit

semir angin membelai api
lemas terkulai di sudut sepi

api membakar dalam mimpi
sepikan dingin nikmat menepi

kayu cendana elok di pahat
harum wanginya sangat memikat

pahat ilmu olehmu sahabat
memikat aksara makna didapat

asam di gunung ubi di ladang
surya di langit cahayanya terang

ladang iman taqwa didendang
terang menuju jalanNya dihidang

rumput berdoa sujud padaNya
tanah bertasbih memohon cahaya

padaNya kita bermunajat cinta
cahaya barokah selalu tercipta



Tangerang, 110111



SEMILIR ANGIN


angin malam pekat hitam
hitam kopi semakin legam

legamkan nada berdendang kelam
kelam ubun amuk merendam

angin ribut berayun ayun
patah ranting campak di kebun

ayun langkah ubun menyusun
kebun ahlak tuntun menuntun

sauh dilempar sandar berlabuh
dermaga meminang gelombang bergemuruh

berlabuh dayung jukung menyentuh
gemuruh air mendulang keruh

baut sekrup ulir mengulir
kayu jati indah berukir

mengulir masuk angin semilir
berukir makna menuntun alir


Tangerang, 090111






HIDUP ADALAH BERCOCOK TANAM




tuntut ilmu padi berenergi
niscaya hidupmu akan wangi

padi berisi semakin berat
berasnya padat semakin nikmat

jangan mengukur dengan materi
ukurlah diri dari memberi

hidup adalah bercocok tanam
baik buruknya ditentukan alam



Tangerang, 030111








TUNAI HARAPAN MATA PELIPIS




tulis nama tak tertulis
tinta habis menangis miris

tunai harap mata pelipis
rintang berahir indah memanis

tilam senja di rinjis gerimis
sembab sedap malam mendidis

nak menagu si dara narsis
lepas setangkai dari bengis


Tangerang, 020111








DAUN HARUS SELALU BERSERI




lelah pelita mengusir gelap
gapai harapan mata menatap

surya menguliti di daun pagi
tuntut capailah ilmu meninggi

daun muda harus berseri
harapan tua menumpu berdiri

panas surya tak berhalang
sejukkan dengan senyum cemerlang

jarum satu jatuh ke perigi
jangan disesal pasti berpengganti


Tangerang, 020111







LONTAR SIRIH MERAH DIDAPATKAN




tagu menagu gamang merindu
usah malu untuk mengadu

sepupus pisang mencakar langit
hadapi masalah usah berkelit

kuntum melati berpagar duri
perbuatan baik janganlah mengiri

bila berkebun harus dipupuk
pasti hasilnya puas memucuk

lontarkan sirih merah didapatkan
setiap perbuatan ada balasan

berdamping setanding duduk bermufakat
rundingkan maslah menjaga martabat


Tangerang, 010111





JANGAN LUPA


maju menuju harapan baru
sibaklah duka datang memburu

bila engkau sudah bertemu
janganlah lupa dengan asalmu

buanglah racun lindungi madumu
niscaya bahagia selalu menyertaimu

janganlah bermanis semanis madu
sebelum merasakan pahit empedu


Kopi Lampung 301110







USAH BINGUNG




bingung di hujung hidup mengurung
sebatas nasehatlah harus diusung

hati gamang beranak bimbang
teguhkanlah sikap di hujung pandang

sebatas harap gemintang membayang
ikhtiarkan hati dapatlah dipegang

bila pedang sudah dipegang
usahlah ragu untuk berperang


Kopi Lampung 291110









SEJAJAR


mati dalam tikam sematkan lara
menikam sejajar seujung nira

sudahlah pasti bara menyala
sejukan hati cinta menyala

tidaklah ada keindahan cinta
sebelum kita merasakan derita

sungguh bermakna tidak berkata
tidaklah elok kebanyakan bercerita


Kopi Lampung 281110





MELINANG TERANG

malam menjelang hilangkan terang
terang sebayang bepayung kenang

kenangan sejuk di ujung tandang
tandang gemintang purnama merambang

merambang mata anak tertendang
tertendang ngilu dihujung pedang

pedang bekilap membayang bayang
bayang menganak melinang terang

terang separuh nafas menghilang
hilang bayangmu diujung siang

siang menyambang mentari melinang
melinang keluh ditusuk pedang

pedang tumpul lidah berperang
perang benderang hancurlah kemambang

kemambang menyerpih buih bertandang
bertandang buih ikut berdendang

berdendang sekejab bayang melesat
melesat jauh ketengah selat

selat sunda cinta tersemat
semat semangat di ujung kiblat

kiblat terang dihujung hasrat
hasrat melinang cinta terpahat

pahat syukur do'a dan nikmat
nikmat Illahi semakin terberkat

Kopi Lampung 191110





AHIRUL KALAM



menikam luka satu tenggelam
tenggelam ahlak lima tekaram

karam hidup kelapa setanam
setanam pagi sampaikan malam

malam membisik pedaya imam
imam besalah hukumlah rejam

rejam nista di tangga gumam
gumam sesal ahirul kalam

Kopi Lampung
112010





PERISTIWA



merejam diri lautan duka
duka setapak mengoyak raga

raga benoda hitamkan cinta
cinta teluka datang petaka

petaka hidup juntai peristiwa
peristiwa jagat melanglang buana

buana bunga langit jingga
jingga melabuh dosa tejaga

Kopi Lampung
151110








NILAM





mata hari surut tebenam
benam tilas membilas enam

enam sembilu koyak menanam
menanam pokok umbi menajam

menajam pilu hati kelam
kelam sunyi mata tepejam

pejam nurani di daun nilam
nilam beseri mimpi tediam



Kopi Lampung
151110








SABAR



sekuntum bunga tiga bebeda
bebeda rasa lapang dada

lapang dada disunting lara
lara hati sabar membara

membara api memanggang surga
surga dunia sementara menjaga

menjaga raga dari noda
noda tobat tiang dan do'a



Kopi Lampung
141110






SANGGA BUANA





memahat kata gurindam melantun
langgam petuah lantun menuntun

menuntun raga elok besantun
besantun murni mengikut rukun

ladang kata makna tebina
bina asa sangga buana

pendar gemintang penyuluh jiwa
jiwa melarung penuh wibawa

Kopi Lampung
121110








SERUMPUN


segumam satu rumpun ikatan
begumamlah menuju alam kebahagian

eloklah seruding kata petuah
iman dan taqwa sangat indah

purnama besanding gemintang malam
sirnahlah malam belabuh diam

seukir kalut resah mendendam
tidaklah elok serumpun bediam

pagi cerah bepagar surya
surya menapak hangatkan cahaya


Kopi Lampung
101110






SI PAHIT LIDAH



mata sebab air selalu mengalir
elok segera sekat di ujung petir

banyaklah serat sudah mengikat
cepatlah bebagi sebelum sekarat

panas surya menusuk kulit
panaslah kata hati pun sakit

pahit terasa di hujung lidah
manisnya hilang dalamlah lidah

Kopi Lampung
081110








MENGALIR


bukalah tangan jangan mengepal
pastilah rizki menapak kekal

bila kepal selalu di bawah
tak eloklah membuka alam cerah

bila kepal bebekal ilmu
niscaya hidupmu bahagia ditemu

tuntutlah ilmu seperti air
sejuklahlah jiwa selalu mengalir

air mengalir di malam jum'at
niscaya selamat sampai ahirat

bila nikmat sudah didapat
haruslah ingat pemberi nikmat

Kopi Lampung
041110




GELOMBANG


usahlah kau nyalakan api ditengah muara
sebelum engkau sanggup tuk memadamkannya

banyaklah jenis ikan hidup di muara
haruslah banyak belajar tuk menyelaminya

sepandai pandainya ikan menyelam di muara
masihla banyak gelombang yang merintangnya

eloklah kau pandang burung terbang di angkasa
pastilah ia akan singggah juga

kumpulah energi di siang hari
sebelum malam memenjarakan diri

janganlah kau bemain duri dan belati
haruslah siap dengan luka yang menghampiri

tak usah kau pandang noda saudara sendiri
eloklah membayang nista sendiri


Kopi Lampung
021110






PEKAT


sekejab lepaskan dipelepasan hasrat
sebelum maut datang menjerat

janganlah bermain cinta dalam khianat
nanti dirimu pun terjerumus dalam pekat

gelombang gairah sangatlah nikmat
cepatlah engkau segera bertaubat

perbanyaklah bekal sebelum mendaki bukit
sebelum masamu membelit sulit

seiring bedampingan sulit menjepit
perbaik sangka diri sebelum pamit

tanam padi dimasa yang sempit
sebelum merang habis setumit



Kopi Lampung
010910

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Karmina

RUNCING

tautan kayu api membara
kita semua adalah saudara

membentang luas biru samudra
satu rumpun haruslah mesra

bila hendak pergi memancing
kata kata usah di runcing

bambu runcing berperang tanding
mufakatlah kebaikkan elok bersanding

jatuh batu jauh terdampar
sua saudara duduk setikar

biru alam elok tergambar
budi baik harus disandar


Kopi Lampung Maret 23 2011



GEMURUH


pagar laut menjulang gunung
terkulai bumi tsunami mengurung

biru hijau angin bersenandung
sesalan hidup harus diusung

gemuruh gelombang dari samudra
gurau melantun sangatlah mesra

kuat gelombang lemah mendera
lembut gemulai sejukan bara

puteri malu sipu tersibak
mari semuanya kita berjingkrak

tangkai bunga wangi dikelopak
harus dijaga dengan serentak


Kopi Lampung Maret 23 2011


Di Teras Masjid

Di Teras Masjid
mengadakan pertemuan