BAB KUMPULAN PANTUN DAN SYAIR
******************************
******************************
JODOH MAUT BERLABUH PELAMINAN
gulai nangka enak disantap
makanan khas dari jogja
cinta dinda hangat bersedekap
tercapi mahligai dinda memanja
dari jawa ke pulau penang
tidak lupa singgah ke melaka
haruslah kita menikmat sayang
dengan berkahNya doa disuka
naik jukung pakai pelampung
menjaga hal tidak diinginkan
sungguh cantik dara berkerung
cerminkan budi pekertinya menawan
dari melaka ke kota pekanbaru
singgah sebentar ke rumah sanak
cinta kasihku selalu memburu
keredhanNya cintamu elok tertanak
gulai manis hambar di tenggorokan
tak cocok di lidah sumateraku
bayangan dinda selalu terlukiskan
siang malam bayanganmu menusukku
sungguh manis si buah cempedak
nikmat dimakan beramai ramai
hangatnya cinta membuat tersedak
hindari nafsu setan melabai
sungguh indah sinar purnama
berkilau mesra membelah dedaunan
dara jelita pekertimu ternama
sejukkan jiwaku cintaku tertawan
bintang kemukus berpendar di langit
warnamu biru berasap membungkus
dinda jelita lesunglah pipit
injinkan hamba mencinta serius
banyaklah ragam bunga tumbuh
elok merekah dikecup angin
jodoh maut pasti melabuh
bertemu nikmat di atas pelamin
bunga selasih tumbuh di kebun
dahan merindang si putik bunga
jodoh baik hadirkan santun
semat cintanya harus dijaga
banyak ragam bunga tumbuh
ramaikan kecerian kehidupan taman
banyak harapan jodoh tumbuh
tuk mewujudkan kebahagian insan
carilah bunga tumbuh membujur
dari selatan hingga ke utara
banyaklah berdoa padaNya menjujur
menghidar godaan setan membara
burung helang singgah di sabana
jangan sampai dia memati
sungguh elok cinta pesona
hindari segera nafsu di hati
jangan berakit menuju hulu
bila tak berbekal pengalaman
sudahlah tetntu saksi penghulu
halalkan cinta tuk ke peraduan
burung helang si burung dara
di kejar berlari didiam merapat
jagalah nafsu mengumbar prahara
segera hindari dosa menyemat
bila berakit menuju hulu
siapkan bekal perlengkapan di bawa
ijab kobul diucap dahulu
amanah segera mungkin dibawa
Tangerang, 100111
gulai nangka enak disantap
makanan khas dari jogja
cinta dinda hangat bersedekap
tercapi mahligai dinda memanja
dari jawa ke pulau penang
tidak lupa singgah ke melaka
haruslah kita menikmat sayang
dengan berkahNya doa disuka
naik jukung pakai pelampung
menjaga hal tidak diinginkan
sungguh cantik dara berkerung
cerminkan budi pekertinya menawan
dari melaka ke kota pekanbaru
singgah sebentar ke rumah sanak
cinta kasihku selalu memburu
keredhanNya cintamu elok tertanak
gulai manis hambar di tenggorokan
tak cocok di lidah sumateraku
bayangan dinda selalu terlukiskan
siang malam bayanganmu menusukku
sungguh manis si buah cempedak
nikmat dimakan beramai ramai
hangatnya cinta membuat tersedak
hindari nafsu setan melabai
sungguh indah sinar purnama
berkilau mesra membelah dedaunan
dara jelita pekertimu ternama
sejukkan jiwaku cintaku tertawan
bintang kemukus berpendar di langit
warnamu biru berasap membungkus
dinda jelita lesunglah pipit
injinkan hamba mencinta serius
banyaklah ragam bunga tumbuh
elok merekah dikecup angin
jodoh maut pasti melabuh
bertemu nikmat di atas pelamin
bunga selasih tumbuh di kebun
dahan merindang si putik bunga
jodoh baik hadirkan santun
semat cintanya harus dijaga
banyak ragam bunga tumbuh
ramaikan kecerian kehidupan taman
banyak harapan jodoh tumbuh
tuk mewujudkan kebahagian insan
carilah bunga tumbuh membujur
dari selatan hingga ke utara
banyaklah berdoa padaNya menjujur
menghidar godaan setan membara
burung helang singgah di sabana
jangan sampai dia memati
sungguh elok cinta pesona
hindari segera nafsu di hati
jangan berakit menuju hulu
bila tak berbekal pengalaman
sudahlah tetntu saksi penghulu
halalkan cinta tuk ke peraduan
burung helang si burung dara
di kejar berlari didiam merapat
jagalah nafsu mengumbar prahara
segera hindari dosa menyemat
bila berakit menuju hulu
siapkan bekal perlengkapan di bawa
ijab kobul diucap dahulu
amanah segera mungkin dibawa
Tangerang, 100111
DARA BALI PENUH PESONA BUDAYA
walau separuh kau tanggalkan peluh
peluh penuhkan keluh kesah
jangan biarkan asa melusuh
setiamu sangat elok mendesah
aku terdiam menatap langit
terlukis parasmu berdamping gemintang
sayang langit di kotaku menghimpit
melinang paras ayumu menghilang
tembang air hujan berdendang
merdu suara guntur menghambur
kasihku jauh di pulau seberang
cintaku padamu elok terhambur
menuju hangatnya peraduan hatimu
di pulau bali hangatnya terasa
denagan lembutnya tatapan matamu
sentuhanmu membuaiku merasuk asa
elok dendangmu di pulau bali
kota dewata terkenal budayanya
terhamburlah cintamu merasuk kembali
tanganku menggamit cinta bercahaya
walau separuh kau tanggalkan peluh
peluh penuhkan keluh kesah
jangan biarkan asa melusuh
setiamu sangat elok mendesah
aku terdiam menatap langit
terlukis parasmu berdamping gemintang
sayang langit di kotaku menghimpit
melinang paras ayumu menghilang
tembang air hujan berdendang
merdu suara guntur menghambur
kasihku jauh di pulau seberang
cintaku padamu elok terhambur
menuju hangatnya peraduan hatimu
di pulau bali hangatnya terasa
denagan lembutnya tatapan matamu
sentuhanmu membuaiku merasuk asa
elok dendangmu di pulau bali
kota dewata terkenal budayanya
terhamburlah cintamu merasuk kembali
tanganku menggamit cinta bercahaya
merdu suara dendang melantun
menusuk langit pulau seberang
dara bali sangatlah santun
membaut hamba mabuk kepayang
sambung menyambung cinta terhubung
rasa membelah kamar hati
sungguh jelita dara bersenandung
kisah satukan dua hati
sauh terlempar ikut berlabuh
di dermaga hati rasa menyentuh
dara bali bolehkah membasuh
keluh kesah cintaku melabuh
Tangerang, 080111
menusuk langit pulau seberang
dara bali sangatlah santun
membaut hamba mabuk kepayang
sambung menyambung cinta terhubung
rasa membelah kamar hati
sungguh jelita dara bersenandung
kisah satukan dua hati
sauh terlempar ikut berlabuh
di dermaga hati rasa menyentuh
dara bali bolehkah membasuh
keluh kesah cintaku melabuh
Tangerang, 080111
PAGI BERPAMIT SENJA
pagi hangatkan fajar pamit
kotaku hujan tak terduga
pagi sudah terasa sempit
senja sudah menapak saga
memang cepat senja merambat
surya berpamit saga menjelma
sebelum terlambat haruslah bertaubat
menyepuh ilmu iman agama
bunga saga terasa lembut
mengingat iman hilangkan sengsara
eloklah kita bersikap lembut
menyambut bahagia cinta membara
malam menjelang pelangi menghilang
datang gemintang sambut purnama
hati gembira iman menyalang
lepaskan dzikir tahmid bergema
Tangerang, 080111
pagi hangatkan fajar pamit
kotaku hujan tak terduga
pagi sudah terasa sempit
senja sudah menapak saga
memang cepat senja merambat
surya berpamit saga menjelma
sebelum terlambat haruslah bertaubat
menyepuh ilmu iman agama
bunga saga terasa lembut
mengingat iman hilangkan sengsara
eloklah kita bersikap lembut
menyambut bahagia cinta membara
malam menjelang pelangi menghilang
datang gemintang sambut purnama
hati gembira iman menyalang
lepaskan dzikir tahmid bergema
Tangerang, 080111
TALAM DAN UDUR UDUR
memang suka memakai talam
mengail udur udur mengubur
memang nikmat berselimut tilam
lelah mata langsung mendengkur
udur hidup di serambi rumah
rumah di tumbuhi indahnya talam
nafas terengah dalam desah
hangatkan cinta terbalut tilam
tilam bermanikkan emas permata
permata hati sucikan mutiara
mutiara kata terucap jelita
jelita gadis gairah membara
membara bara api membakar
membakar kayu tersusun kerumun
kerumun rasa cinta mengakar
mengakar makna santun tersusun
Tangerang, 080111
memang suka memakai talam
mengail udur udur mengubur
memang nikmat berselimut tilam
lelah mata langsung mendengkur
udur hidup di serambi rumah
rumah di tumbuhi indahnya talam
nafas terengah dalam desah
hangatkan cinta terbalut tilam
tilam bermanikkan emas permata
permata hati sucikan mutiara
mutiara kata terucap jelita
jelita gadis gairah membara
membara bara api membakar
membakar kayu tersusun kerumun
kerumun rasa cinta mengakar
mengakar makna santun tersusun
Tangerang, 080111
AKSARA HATI
denai denai aksara melanggam
kutuliskan di dalam lemari hatimu
usahlah kau persulit langgam
bukalah kelas kelas hatimu
biarlah emas tembaga meleburkan
walau perunggu kau suguhkan
memang waktu cepat memperalihkan
tetap cintaku penuh ketulusan
walu karat perunggu menyemat
membelenggu jiwa kelas hati
aku akan tetap memahat
tuk kilapkan perunggu sejati
perunggu sejati murni berseri
merasuk cahaya dalam hati
jadi bukalah hatimu berseri
untuk cinta suci sejati
lilin menyala dalam tatakan
tatakan harapan menuju makna
makna waktu selalu menyuburkan
menyuburkan kemilau penambah pesona
denai denai aksara melanggam
kutuliskan di dalam lemari hatimu
usahlah kau persulit langgam
bukalah kelas kelas hatimu
biarlah emas tembaga meleburkan
walau perunggu kau suguhkan
memang waktu cepat memperalihkan
tetap cintaku penuh ketulusan
walu karat perunggu menyemat
membelenggu jiwa kelas hati
aku akan tetap memahat
tuk kilapkan perunggu sejati
perunggu sejati murni berseri
merasuk cahaya dalam hati
jadi bukalah hatimu berseri
untuk cinta suci sejati
lilin menyala dalam tatakan
tatakan harapan menuju makna
makna waktu selalu menyuburkan
menyuburkan kemilau penambah pesona
pesona bunga semerbak wewangi
wanginya hadirkan rasa memikat
memikat insan untuk menyambangi
menyambangi hasrat rasa tersemat
tersemat cicin perunggu berkilau
berkilau harapan hilangkan karat
karat bahagia duka dihalau
dihalau menuju peraduan keramat
keramat mawar elok tersemat
tersemat duri putiklah bunga
bunga cinta menuju ahirat
ahirat suci selalu terjaga
Tangerang, 08011
wanginya hadirkan rasa memikat
memikat insan untuk menyambangi
menyambangi hasrat rasa tersemat
tersemat cicin perunggu berkilau
berkilau harapan hilangkan karat
karat bahagia duka dihalau
dihalau menuju peraduan keramat
keramat mawar elok tersemat
tersemat duri putiklah bunga
bunga cinta menuju ahirat
ahirat suci selalu terjaga
Tangerang, 08011
PESONA MAWAR
sungguh elok mawar pesona
memagar duri sejuk menusuk
kasih sayangmu sangat bermakna
indah tersemai cinta terpupuk
jak lamban haga medoh
menyingkir halangan menuju kecerahan
semoga saja kita berjodoh
dua perbedaan dapatlah disatukan
aku tak suka bergunjing
eloklah mengaji menhilangkan dosa
mari kita ringankan menjinjing
menuju keindahan damai sentosa
sentosa hati iman takwa
terlukis indah di wajahmu dara
petuahmu elok penuh wibawa
membuat rasaku semakin membara
Tangerang, 070111
sungguh elok mawar pesona
memagar duri sejuk menusuk
kasih sayangmu sangat bermakna
indah tersemai cinta terpupuk
jak lamban haga medoh
menyingkir halangan menuju kecerahan
semoga saja kita berjodoh
dua perbedaan dapatlah disatukan
aku tak suka bergunjing
eloklah mengaji menhilangkan dosa
mari kita ringankan menjinjing
menuju keindahan damai sentosa
sentosa hati iman takwa
terlukis indah di wajahmu dara
petuahmu elok penuh wibawa
membuat rasaku semakin membara
Tangerang, 070111
DARI MANA DATANGNYA CINTA
layang layang terbang melayang
di hulur benang sampai tinggi
rindu hati sudah bertembang
wajah jelitamu elokkan pagi
dari mana hadirkan kata
dari hati terucap lidah
dari mana datangnya cinta
dari bahasa budi mencerah
bunga melati dibikin rampai
dalam puan pakai mandian
sudahlah sampai cinta melambai
rindumu terbalas bertemu kehangatan
berkerun lama jauh melabuh
wajahmu dinda hadirkan mimpi
rindu hati belum tersentuh
labuhkan cinta dara menepi
mencuri hati elok mewangi
kata terangkai menuju makna
rindu tak abaikan wangi
kalau berjodoh ke pelaminan pesona
pesona jiwa melukis soleha
keratkan cinta dalam hati
dara jelita istri soleha
dambaan suami imam sejati
sudahlah pasti aku menyayangi
lekuk iman taqwa Illahi
tak tergatikan selalu mewangi
memilih istri bertaqwa Illahi
sudah mengerat si bunga melati
pautik cintany suci alami
duhai dara baik hati
bisakah engkau menerimaku suami
dua insan hati berbeda
saling mencinta mengukir pesona
duahai dinda dekat di dada
insyaAllah cinta setia bermakna
dari lampung ke kota palembang
jauh langkah menuju cinta
senyum dinda sudah terkembang
menyambut sematan cinta tertata
tembang pantun santun bersenandung
merdu didendang didan jelita
sunguh ayu parasmu berkerudung
budi pekertimu elok dicinta
palembang kota empek pemanik
makanan khas enak dinikmat
duhai dinda cintamu di-petik
bolehkah mengerat cinta tersemat
Tangerang,070111
layang layang terbang melayang
di hulur benang sampai tinggi
rindu hati sudah bertembang
wajah jelitamu elokkan pagi
dari mana hadirkan kata
dari hati terucap lidah
dari mana datangnya cinta
dari bahasa budi mencerah
bunga melati dibikin rampai
dalam puan pakai mandian
sudahlah sampai cinta melambai
rindumu terbalas bertemu kehangatan
berkerun lama jauh melabuh
wajahmu dinda hadirkan mimpi
rindu hati belum tersentuh
labuhkan cinta dara menepi
mencuri hati elok mewangi
kata terangkai menuju makna
rindu tak abaikan wangi
kalau berjodoh ke pelaminan pesona
pesona jiwa melukis soleha
keratkan cinta dalam hati
dara jelita istri soleha
dambaan suami imam sejati
sudahlah pasti aku menyayangi
lekuk iman taqwa Illahi
tak tergatikan selalu mewangi
memilih istri bertaqwa Illahi
sudah mengerat si bunga melati
pautik cintany suci alami
duhai dara baik hati
bisakah engkau menerimaku suami
dua insan hati berbeda
saling mencinta mengukir pesona
duahai dinda dekat di dada
insyaAllah cinta setia bermakna
dari lampung ke kota palembang
jauh langkah menuju cinta
senyum dinda sudah terkembang
menyambut sematan cinta tertata
tembang pantun santun bersenandung
merdu didendang didan jelita
sunguh ayu parasmu berkerudung
budi pekertimu elok dicinta
palembang kota empek pemanik
makanan khas enak dinikmat
duhai dinda cintamu di-petik
bolehkah mengerat cinta tersemat
Tangerang,070111
HARAPAN
sulang kain si kain katun
hidup berjuang harus kreatif
harus sinergi saling menuntun
semoga esok dapat insentif
jangan murung di awal bulan
rizki didapat harus disyukuri
pasti ada jalan kepelaminan
kembangkan senyum elok berseri
mekar bunga harus dijaga
dari sengatan si kumbang liar
sebentarlagi menuju mahliga keluarga
pupuklah penantian penuh sabar
asam di gunung padi di sawah
sangat sejuk pemandang alam
tataplah harimu dengan sumringah
niscaya bahagia akan tersulam
Tangerang, 060111
sulang kain si kain katun
hidup berjuang harus kreatif
harus sinergi saling menuntun
semoga esok dapat insentif
jangan murung di awal bulan
rizki didapat harus disyukuri
pasti ada jalan kepelaminan
kembangkan senyum elok berseri
mekar bunga harus dijaga
dari sengatan si kumbang liar
sebentarlagi menuju mahliga keluarga
pupuklah penantian penuh sabar
asam di gunung padi di sawah
sangat sejuk pemandang alam
tataplah harimu dengan sumringah
niscaya bahagia akan tersulam
Tangerang, 060111
PENGORBANAN
memang dikau pemilik tinggi
tunggangan kekar si kuda besi
memang harus segera pergi
berkunjung kerjar mencari sesuap nasi
beras di rumah ditanak istri
segera pulang tuk menikmati
senyum istri semakin berseri
melihat abang membawa melati
bunga melati tanda cinta
harum mewangi penuhi ruangan
segera pulang cepat meminta
untuk menikmati hidangan kehidupan
daun suji si daun pandan
dibikin rampai tuk mandian
memang hidup banyak pengorbanan
niscaya esok dapatkan kebahagian
Tangerang 060111
memang dikau pemilik tinggi
tunggangan kekar si kuda besi
memang harus segera pergi
berkunjung kerjar mencari sesuap nasi
beras di rumah ditanak istri
segera pulang tuk menikmati
senyum istri semakin berseri
melihat abang membawa melati
bunga melati tanda cinta
harum mewangi penuhi ruangan
segera pulang cepat meminta
untuk menikmati hidangan kehidupan
daun suji si daun pandan
dibikin rampai tuk mandian
memang hidup banyak pengorbanan
niscaya esok dapatkan kebahagian
Tangerang 060111
KEYAKINAN HATI
pelabuhan hati mengurai mimpi
wujudkan imagi imagi sunyi
buka harapan melembar mimpi
jangan takut terus sembunyi
kerat keyakinan satu persatu
tunjukan semangat untuk menuju
hasilkan karya dengan mutu
insyaAllah kecerahan akan membaju
titik merintik di daun nilam
kibaskan masa masa suram
ciptakan cinta sebagai tilam
pupuk semangat jangan di karam
kapal terkaram di batu karang
insan hidup cobaan menyambang
jadikan gelombang untuk meminang
menuju kebahagian terang benderang
Tangerang, 050111
pelabuhan hati mengurai mimpi
wujudkan imagi imagi sunyi
buka harapan melembar mimpi
jangan takut terus sembunyi
kerat keyakinan satu persatu
tunjukan semangat untuk menuju
hasilkan karya dengan mutu
insyaAllah kecerahan akan membaju
titik merintik di daun nilam
kibaskan masa masa suram
ciptakan cinta sebagai tilam
pupuk semangat jangan di karam
kapal terkaram di batu karang
insan hidup cobaan menyambang
jadikan gelombang untuk meminang
menuju kebahagian terang benderang
Tangerang, 050111
BUNGA TOLOL YANG TERGODA
laskar hati pahit disakitti
manis lidahmu megah mengulitti
rasaku menjdi pedih mati
kesunyian selalu aku dapatti
bunga melati meronce layu
tersengat kumbang liar berlalu
bersenandung rayu merdu mendayu
melati melayu dalam kelu
angin malam terasa hambar
sejuknya memberi panas dahaga
harapannya indah sudah tercalar
kumbang penggoda si raja tega
kumbang hadirkan petaka bunga
kau campakkan martabat ternoda
sekaratkan masa di hujung saga
sungguh kau tolol tergoda
Tangerang, 040111
laskar hati pahit disakitti
manis lidahmu megah mengulitti
rasaku menjdi pedih mati
kesunyian selalu aku dapatti
bunga melati meronce layu
tersengat kumbang liar berlalu
bersenandung rayu merdu mendayu
melati melayu dalam kelu
angin malam terasa hambar
sejuknya memberi panas dahaga
harapannya indah sudah tercalar
kumbang penggoda si raja tega
kumbang hadirkan petaka bunga
kau campakkan martabat ternoda
sekaratkan masa di hujung saga
sungguh kau tolol tergoda
Tangerang, 040111
SEKAPUR SIRIH
sejuk muara di tabur tuba
mati semua kehidupan di sana
larangan di kitab jangan dicuba
jika dicuba ahiratnya merana
bunga melati meronce kasur
putik sari harum mewangi
jaga dari sombong takabur
rusak diri busuk menyambangi
ambil ronta untuk di anyam
pandan wangi si tikar pandan
duduk berdamping salaing bersalam
harkat hidup sangat sepadan
kapur sirih di dalam dulang
nikmat disaji di pagi hari
perbuatan buruk jangan diulang
jangan menyesal di kemudian hari
Tangerang Desember, 29 210
TAUTAN HATI BERBUDI PEKERTI
pokok pinang menjulang kelangit
sirih menanti penuh harapan
janji TUHAN surga di langit
pasti diberikan hamba beriman
bilik berdindning dari papan
pembatas ruang rehatkan badan
bukan dilihat elok rupawan
insan menyuka budi kesopanan
tanamlah bunga menabur wewangi
siram terus elok tersemat
bila terlena dunia wewangi
niscaya sengsara dunia ahirat
bunga pisang dinamakan jantung
jantungku berdetak dara melantun
melantun pantun merdu mendengung
mendengun pitutur budimu menyantun
dara berpantun melukis pesan
baitnya indah ayu rupawan
alaikum salam terjawab keteulusan
terjabat erat tangan bertautan
bertautan tangan hulurkan perasaan
melukis awan cantikmu menawan
budi baikmu sangat berkesan
membaut aku jadi tertawan
pualau bangka si pulau batam
mengharungi lautan menyebrang kesana
menuju ke diaman dara menyulam
pantun elok budi mempesona
menyeberang ke pulau dihadang gelombang
jukung terkaram di batu karang
pantunmu merdu maknanya berdendang
budi pekertimu begitu terang
tanam padi di waktu penghujan
tumbuh subur hijau menabur
budi baik dibalas kebaikan
niscaya hidup selalu makmur
tanam kedondong di dalam halaman
tak elok untuk dipandang
budi buruk jangan diwariskan
pasti engkau akan tertendang
buah jariang si buah petai
dipakai lalapan nikmat dimakan
budi baik harus dibelai
membentuk jiwa penuh kebijakan
bunga ilalang putih warnanya
lembut disentuh di senja hari
warnanya setia cerahkan cintaNya
hari meliuk barokahNya berseri
Tangerang Desember 29 2010
pokok pinang menjulang kelangit
sirih menanti penuh harapan
janji TUHAN surga di langit
pasti diberikan hamba beriman
bilik berdindning dari papan
pembatas ruang rehatkan badan
bukan dilihat elok rupawan
insan menyuka budi kesopanan
tanamlah bunga menabur wewangi
siram terus elok tersemat
bila terlena dunia wewangi
niscaya sengsara dunia ahirat
bunga pisang dinamakan jantung
jantungku berdetak dara melantun
melantun pantun merdu mendengung
mendengun pitutur budimu menyantun
dara berpantun melukis pesan
baitnya indah ayu rupawan
alaikum salam terjawab keteulusan
terjabat erat tangan bertautan
bertautan tangan hulurkan perasaan
melukis awan cantikmu menawan
budi baikmu sangat berkesan
membaut aku jadi tertawan
pualau bangka si pulau batam
mengharungi lautan menyebrang kesana
menuju ke diaman dara menyulam
pantun elok budi mempesona
menyeberang ke pulau dihadang gelombang
jukung terkaram di batu karang
pantunmu merdu maknanya berdendang
budi pekertimu begitu terang
tanam padi di waktu penghujan
tumbuh subur hijau menabur
budi baik dibalas kebaikan
niscaya hidup selalu makmur
tanam kedondong di dalam halaman
tak elok untuk dipandang
budi buruk jangan diwariskan
pasti engkau akan tertendang
buah jariang si buah petai
dipakai lalapan nikmat dimakan
budi baik harus dibelai
membentuk jiwa penuh kebijakan
bunga ilalang putih warnanya
lembut disentuh di senja hari
warnanya setia cerahkan cintaNya
hari meliuk barokahNya berseri
Tangerang Desember 29 2010
MABUK KEPAYANG
kutang terbeli di tanah abang
abang sayang jangan garang
garang perbuatan usah diterjang
terjang lunasi hutang hutang
hutang menyabang di tenagh malam
malam kelam petir manyambang
menyambang hidup di negeri tilam
tilam menyelam dalam rangsangan
rangsanagn hidup menuju nikmat
nikmat harus disayang sayang
sayang tubuh molek memikat
memikat desah mabuk kepayang
kepayang berkembang si kembang goyang
goyang meliuk menusuk nusuk
nusuk gairah hutang menedang
menendang kosong pokok merasuk
Tangerang Desember 29 2010
kutang terbeli di tanah abang
abang sayang jangan garang
garang perbuatan usah diterjang
terjang lunasi hutang hutang
hutang menyabang di tenagh malam
malam kelam petir manyambang
menyambang hidup di negeri tilam
tilam menyelam dalam rangsangan
rangsanagn hidup menuju nikmat
nikmat harus disayang sayang
sayang tubuh molek memikat
memikat desah mabuk kepayang
kepayang berkembang si kembang goyang
goyang meliuk menusuk nusuk
nusuk gairah hutang menedang
menendang kosong pokok merasuk
Tangerang Desember 29 2010
RAKYAT BERSAKSI
joran kail saling berkait
diberi upan di lempar ke muara
memang pahit terus menghimpit
mari bergandeng niscaya gembira
punggawa setan saling berteman
mengukir ahlak di meja kerja
berteman serakah begitu menggairahkan
kerja iman munafik bersahaja
bunga kumbang terhasut setan
menumpuk kenikmatan begitu bernas
miskin ahlak melunturkan iman
punggawa punggawa rakyat ditindas
bunga jati tumbuh di kursi
kursi empuk tidur terlena
terlena korupsi menjadi tradisi
tradisi punggawa menebar pesona
sudah pasti ayam berkokok
berkokok di pagi hari menari
menari punggawa negeri berlenggok
berlenggok sakit rakyat diberi
ayam sakit merunduk sedih
dikasih pakan basi di telan
sakit rakyat semakin mendidih
miskin menjerat negeri tertelantarkan
menelan diksi diksi korupsi
samapikan punggawa elok berdasi
rakyat negeri menjadi saksi
kebobrokan hukum punggawa korupsi
Tangerang Desember 28 2010
dikasih pakan basi di telan
sakit rakyat semakin mendidih
miskin menjerat negeri tertelantarkan
menelan diksi diksi korupsi
samapikan punggawa elok berdasi
rakyat negeri menjadi saksi
kebobrokan hukum punggawa korupsi
Tangerang Desember 28 2010
PERSUADARAAN INDONESIA MALAYSIA
daun pandan si daun suji
di buat wewangi untuk makanan
budi baik selalu dipuji
adat timur elok rupawan
bayam di kebun padi di sawah
dalam meja bersua juga
tetaplah kita satu uhhuwah
satu rumpun berpayung juga
malaysia indonesia elok bersaudara
dua negara terbelah selat
satu tumpaun jernih saudara
memperbaiki ahlak menuju nikmat
pergi ke lampung membeli tapis
kain adat di sulam jemari
duduk bersama hilangkan bengis
nikmat Allah manis terberi
pergi ke solo memakai kebaya
putri bersanggul ayau rupawan
tetaplah sama kita berbudaya
cerminkan ahlak membangun kedamaian
Tangerang Desember 28 2010
daun pandan si daun suji
di buat wewangi untuk makanan
budi baik selalu dipuji
adat timur elok rupawan
bayam di kebun padi di sawah
dalam meja bersua juga
tetaplah kita satu uhhuwah
satu rumpun berpayung juga
malaysia indonesia elok bersaudara
dua negara terbelah selat
satu tumpaun jernih saudara
memperbaiki ahlak menuju nikmat
pergi ke lampung membeli tapis
kain adat di sulam jemari
duduk bersama hilangkan bengis
nikmat Allah manis terberi
pergi ke solo memakai kebaya
putri bersanggul ayau rupawan
tetaplah sama kita berbudaya
cerminkan ahlak membangun kedamaian
Tangerang Desember 28 2010
KEPEDIHAN
1.
hujan berlari menuju labuhan
membentuk kelopak taman kehijauan
jangan engkau sering melupakan
pokok asalmu tumbuhkan kedewasaan
gurinda memercik si bunga api
besi digesek tajam memberi
usah kau bermain api
sebelum tanganmu di atas memberi
hujan berlari menuju labuhan
singgah sekejab di tengah muara
tanamkan niat untuk kebaikan
niscaya hidupmu akan gembira
gurinda memercik si bunga api
silau cahaya menusuk mata
ahlak pekerti harus di terapi
sebelum merusak cinta menata
hujan berlari menuju labuhan
membentuk kelopak taman kehijauan
jangan engkau sering melupakan
pokok asalmu tumbuhkan kedewasaan
gurinda memercik si bunga api
besi digesek tajam memberi
usah kau bermain api
sebelum tanganmu di atas memberi
hujan berlari menuju labuhan
singgah sekejab di tengah muara
tanamkan niat untuk kebaikan
niscaya hidupmu akan gembira
gurinda memercik si bunga api
silau cahaya menusuk mata
ahlak pekerti harus di terapi
sebelum merusak cinta menata
2.
hujan berlari menuju labuhan
labuhan pasang tergenang air
air mata menumpah kepedihan
kepedihan ahlak berbau hanyir
gurinda memercik si bunga api
api membakar di hujung karang
karang mengarang hidup menyepi
menyepikan diri menuju terang
hujan berlari menuju labuhan
labuhan kering mengoyak kerontang
kerontang gersang jiwa kehidupan
kehidupan merugi di pucuk terang
gurinda memercik si bunga api
api asmara membelah nafsu
nafsu birahi kauasai sepi
sepikan ahlak berguru nafsu
Tangerang Desember 28 2010
hujan berlari menuju labuhan
labuhan pasang tergenang air
air mata menumpah kepedihan
kepedihan ahlak berbau hanyir
gurinda memercik si bunga api
api membakar di hujung karang
karang mengarang hidup menyepi
menyepikan diri menuju terang
hujan berlari menuju labuhan
labuhan kering mengoyak kerontang
kerontang gersang jiwa kehidupan
kehidupan merugi di pucuk terang
gurinda memercik si bunga api
api asmara membelah nafsu
nafsu birahi kauasai sepi
sepikan ahlak berguru nafsu
Tangerang Desember 28 2010
UNTUK PARA PENGUASA
banyak ragam budaya bangsa
haruslah di gali akar kebersaman
para punggawa selalu memangsa
mengubah hak menjadi kesengsaraan
ubi talas penggati makanan
di masak mesra bersama sama
hilangkan akal karena kekayaan
membuat punggawa melupa nama
memang cantik calon menantu
elok pekertinya senyum berseri
memang harus saling membantu
mencerahkan pertiwi muram berseri
harta segenggam neraka menyelubung
mendidih darah berdetak jantung
mari sanak generasi menjunjung
ahlak derita rakyat melambung
anak kera mati lemas
kurang makan di negeri makmur
ahlak miskin mengurai cemas
hilang budinya karena tergusur
banyak ragam budaya bangsa
haruslah di gali akar kebersaman
para punggawa selalu memangsa
mengubah hak menjadi kesengsaraan
ubi talas penggati makanan
di masak mesra bersama sama
hilangkan akal karena kekayaan
membuat punggawa melupa nama
memang cantik calon menantu
elok pekertinya senyum berseri
memang harus saling membantu
mencerahkan pertiwi muram berseri
harta segenggam neraka menyelubung
mendidih darah berdetak jantung
mari sanak generasi menjunjung
ahlak derita rakyat melambung
anak kera mati lemas
kurang makan di negeri makmur
ahlak miskin mengurai cemas
hilang budinya karena tergusur
tak elok bertanam kecubung
ganja disaji di meja makan
hindari mencari musuh menyelubung
sangat baik mencari kebajikan
ganja disaji di meja makan
hindari mencari musuh menyelubung
sangat baik mencari kebajikan
daun pandan di atas dulang
anak itik mati di racun
dalam kitab banyak dilarang
masih banyak haram disusun
bunga kantil si bunga kemboja
ditaruh di dalam bilik kasur
tak elok sobong meraja
diusia sudah semakin ujur
bila bunga layu di keranjang
sudah pasti tak dijual
ahlak buruk pasti masuk jurang
karena nurani sudah terjual
tanam pokok ubi kayu
talas dimakan si anak kelinci
pupuklah ahlak supaya ayu
menyibak kelam hadirkan suci
bunga dahlia si bunga melati
tebarkan wangi di dahan sunyi
ahalak baik harus dihayati
terangkan ilmu di hati sunyi
anak itik mati di racun
dalam kitab banyak dilarang
masih banyak haram disusun
bunga kantil si bunga kemboja
ditaruh di dalam bilik kasur
tak elok sobong meraja
diusia sudah semakin ujur
bila bunga layu di keranjang
sudah pasti tak dijual
ahlak buruk pasti masuk jurang
karena nurani sudah terjual
tanam pokok ubi kayu
talas dimakan si anak kelinci
pupuklah ahlak supaya ayu
menyibak kelam hadirkan suci
bunga dahlia si bunga melati
tebarkan wangi di dahan sunyi
ahalak baik harus dihayati
terangkan ilmu di hati sunyi
anak dara menyulam tapis
tapis di sulam bermanik mutiara
duka jelata semakin miris
para punggawa berpesta pora
opor ayam di dalam pesta
sambal terasi di taruh meja
memang engkau suka berpesta
moral pantatmu elok bersahaja
duduk manis anggur ditenggak
satu cawan habis semua
jangan berlagak ahlakmu rusak
korupsi merusak negeri semua
ikan patin si belut licin
begitu susah untuk mendapatkan
hartamu sangat nikmat melicin
hukum dibeli mudah didapatkan
tapis di sulam bermanik mutiara
duka jelata semakin miris
para punggawa berpesta pora
opor ayam di dalam pesta
sambal terasi di taruh meja
memang engkau suka berpesta
moral pantatmu elok bersahaja
duduk manis anggur ditenggak
satu cawan habis semua
jangan berlagak ahlakmu rusak
korupsi merusak negeri semua
ikan patin si belut licin
begitu susah untuk mendapatkan
hartamu sangat nikmat melicin
hukum dibeli mudah didapatkan
menyulam tapis berbenang emas
sejuk berkilau memberi terang
diharuskan untuk berkerja keras
pastih kedamaian datang menjelang
mendung sirna bersolek petir
terbilah cerah langit menawan
berbuat baik dengan dzikir
negara makmur elok rupawan
sejuk berkilau memberi terang
diharuskan untuk berkerja keras
pastih kedamaian datang menjelang
mendung sirna bersolek petir
terbilah cerah langit menawan
berbuat baik dengan dzikir
negara makmur elok rupawan
adat budaya bangsa di usung
banyaklah ragam haarus disatukan
wawasan terang tetap dijunjung
mensehjahterakan rakyat menderita kemiskinan
satu tingkat tangga di panjat
bergulir arah membenah ahlak
satukan misi menuju niat
niscaya bahagia dicapai kelak
banyaklah ragam haarus disatukan
wawasan terang tetap dijunjung
mensehjahterakan rakyat menderita kemiskinan
satu tingkat tangga di panjat
bergulir arah membenah ahlak
satukan misi menuju niat
niscaya bahagia dicapai kelak
Tangerang Desember 26 2010
DERITA JELATA
alumunium bukan senyawa suasa
titanium memberikan kemilau makna
sungguh mulia ahlak penguasa
mengerat hak miskin merana
ranah jawa berasap dupa
dupa dibakar harum wewangi
penguasa melupa ahlak melupa
sungguh keji ahlak petinggi
ranah sumatera tinggalku lampung
puja kesuma julukan didapat
sungguh rakyat makin terpasung
sejahtera tidak pernah didapat
maja pahit jawa duwipa
seriwijaya kerjaan tua di sumatera
tawa petinggi jelata menitimpa
sengsara selalu mengikat mesra
bermula fajar saga di timur
sejuk embun memberikan makna
bijaksana ahlak adat timur
membangun negeri sentosa pesona
surya meninggi di ufuk negeri
panas menyengat mendidih nadi
petingi harusnya bijaksana memberi
memakmurkan negeri petani padi
petir bertandang disaat hujan
suara menggelegar membelah langit
syair kejora memakna kebijakan
syair pantun semkin menggigit
menggigit cempedak si buah nangka
legit terasa di lidah perasa
menyampaikan petuah elok terbuka
memberikan penyejuk penghuni bangsa
kata berkait menghias langit
menggores luka kait berkait
kemiskinan rakyat semakin sakit
membukit kesenjangan sangatlah pahit
pupus memupus tenggankan rasa
membakar fikir nafsu jiwa
harapan kita saudara sebangsa
pupuklah lagi kebersamaan jiwa
pelatuk melontar tusuk menusuk
berahir duka nestapa memeluk
petinggi bijak janganlah mabuk
sebelum ragamu membujur busuk
busuk pula si bunga bangkai
merasuk melati tikai menikai
jagalah jiwa sampai teerkulai
petinggi lalai seperti bangkai
alumunium bukan senyawa suasa
titanium memberikan kemilau makna
sungguh mulia ahlak penguasa
mengerat hak miskin merana
ranah jawa berasap dupa
dupa dibakar harum wewangi
penguasa melupa ahlak melupa
sungguh keji ahlak petinggi
ranah sumatera tinggalku lampung
puja kesuma julukan didapat
sungguh rakyat makin terpasung
sejahtera tidak pernah didapat
maja pahit jawa duwipa
seriwijaya kerjaan tua di sumatera
tawa petinggi jelata menitimpa
sengsara selalu mengikat mesra
bermula fajar saga di timur
sejuk embun memberikan makna
bijaksana ahlak adat timur
membangun negeri sentosa pesona
surya meninggi di ufuk negeri
panas menyengat mendidih nadi
petingi harusnya bijaksana memberi
memakmurkan negeri petani padi
petir bertandang disaat hujan
suara menggelegar membelah langit
syair kejora memakna kebijakan
syair pantun semkin menggigit
menggigit cempedak si buah nangka
legit terasa di lidah perasa
menyampaikan petuah elok terbuka
memberikan penyejuk penghuni bangsa
kata berkait menghias langit
menggores luka kait berkait
kemiskinan rakyat semakin sakit
membukit kesenjangan sangatlah pahit
pupus memupus tenggankan rasa
membakar fikir nafsu jiwa
harapan kita saudara sebangsa
pupuklah lagi kebersamaan jiwa
pelatuk melontar tusuk menusuk
berahir duka nestapa memeluk
petinggi bijak janganlah mabuk
sebelum ragamu membujur busuk
busuk pula si bunga bangkai
merasuk melati tikai menikai
jagalah jiwa sampai teerkulai
petinggi lalai seperti bangkai
Tangerang, Desember, 2010
PENYULAM HATI
kain katun elok berenda
anggun pesona dipakai dara
pantun rayu selalu menggoda
di serambi rasa semakin membara
ujar disemat kata melembar
rimbun tersusun makna rupawan
kita salaing ingatkan dan belajar
mempercerah ilmu berbagi kepandaian
pergi ke muara berdayung sampan
patah kemudi jukung tertatih
dara manis prilakunya sopan
baik hatinya pengobat perih
sungguh manis semanis madu
senyum merekah wewangi melati
duhai dara jelita kurindu
namamu erat lekat di hati
Tangerang, Desember 2010
kain katun elok berenda
anggun pesona dipakai dara
pantun rayu selalu menggoda
di serambi rasa semakin membara
ujar disemat kata melembar
rimbun tersusun makna rupawan
kita salaing ingatkan dan belajar
mempercerah ilmu berbagi kepandaian
pergi ke muara berdayung sampan
patah kemudi jukung tertatih
dara manis prilakunya sopan
baik hatinya pengobat perih
sungguh manis semanis madu
senyum merekah wewangi melati
duhai dara jelita kurindu
namamu erat lekat di hati
Tangerang, Desember 2010
KASIH CINTA IBU TAK TERGANTIKAN
kokoh berpijak si batu karang
dipeluk ombak hijau melumut
kasih cinta ibu selalu terang
sepanjang hayat tetap menaut
embun meminang di pucuk daun
sejukan hari surya berseri
cinta ibu sejuk menuntun
tak terbalas kasihnya memberi
setangkai mawar berparas biru
rekah menawan tersenyum manja
rinduku padamu selalu memburu
kasihmu ibu megah dipuja
buah maja buah simalakama
pahit rasanya racun melekat
sepanjang masa kasihmu di sukma
tak tergantikan selalu tersemat
kokoh berpijak si batu karang
dipeluk ombak hijau melumut
kasih cinta ibu selalu terang
sepanjang hayat tetap menaut
embun meminang di pucuk daun
sejukan hari surya berseri
cinta ibu sejuk menuntun
tak terbalas kasihnya memberi
setangkai mawar berparas biru
rekah menawan tersenyum manja
rinduku padamu selalu memburu
kasihmu ibu megah dipuja
buah maja buah simalakama
pahit rasanya racun melekat
sepanjang masa kasihmu di sukma
tak tergantikan selalu tersemat
Tangerang Desember 23 2010
PADAMU IBU
karit menarik membisik bisik
hijau biru tumbuhan berkaca
larut ahlak ibu berbisik
menutur pitur harus dibaca
bulan desember penuh makna
bersolek kata puja memuja
pada ibunda penuh pesona
cinta ibu harus dipuja
purnama menggantung di serambi langit
berlalu malam surya mengorbit
hari ibu datang menggamit
cinta sucinya setinggi langit
buah kelengkeng si buah jambu
jatuh satu menimpa lalat
selamat datang harimu ibu
cerminan anak untuk berkiblat
Kopi Lampung, Desember 22 2010
karit menarik membisik bisik
hijau biru tumbuhan berkaca
larut ahlak ibu berbisik
menutur pitur harus dibaca
bulan desember penuh makna
bersolek kata puja memuja
pada ibunda penuh pesona
cinta ibu harus dipuja
purnama menggantung di serambi langit
berlalu malam surya mengorbit
hari ibu datang menggamit
cinta sucinya setinggi langit
buah kelengkeng si buah jambu
jatuh satu menimpa lalat
selamat datang harimu ibu
cerminan anak untuk berkiblat
Kopi Lampung, Desember 22 2010
MANUSIA TROTOAR
namamu siang berujar senja
memilih makna seribu kata
hanya peluh menusuk manja
hancurlah badan berhujung dusta
ucapmu elok mempesona cahaya
hidupku selalu beselimut perdaya
olehmu tuan petinggi kayaraya
mengatas namakan jelata diperdaya
siang seperti tong kosong
perut keroncongan di tusuk singkong
ujarmu melipat hari gosong
surya menyejuk kau pembohong
bohong membohong kidung neraka
neraka menciptakan kegerahkan negeri
negeri bergolak meluap duka
duka menebar kau berseri
sejahtera melaut tinggalkan nama
miskin menerpa penjuru negeri
petinggi pulang membawa nama
firus kemiskinan merajai negeri
banyak orang gila menari
mengais makan di tempat sampah
miskin hidup selalu diberi
makanan sisa terpaksa dijamah
syair syair berdendang kumandang
menyaksi hidup di trotoar jalanan
syair bertembang manusia jalang
menyaksikan kesombonga berjalan jalan
aku manusia jalang tertendang
hidupku mematah matah arang
miskin negeriku selalu berdendang
busung lapar makin berkembang
kembang berkembang membujur sangkar
kidung angin menusuk telinga
jelita miskin semakin mengakar
naik setingkat menujuh tangga
tangga dilipat melipat keramat
di ukir indah dusta tersemat
miskin menari duka menjerat
kaya mencerah makin menikmat
Kopi Lampung Desember 21 2010
namamu siang berujar senja
memilih makna seribu kata
hanya peluh menusuk manja
hancurlah badan berhujung dusta
ucapmu elok mempesona cahaya
hidupku selalu beselimut perdaya
olehmu tuan petinggi kayaraya
mengatas namakan jelata diperdaya
siang seperti tong kosong
perut keroncongan di tusuk singkong
ujarmu melipat hari gosong
surya menyejuk kau pembohong
bohong membohong kidung neraka
neraka menciptakan kegerahkan negeri
negeri bergolak meluap duka
duka menebar kau berseri
sejahtera melaut tinggalkan nama
miskin menerpa penjuru negeri
petinggi pulang membawa nama
firus kemiskinan merajai negeri
banyak orang gila menari
mengais makan di tempat sampah
miskin hidup selalu diberi
makanan sisa terpaksa dijamah
syair syair berdendang kumandang
menyaksi hidup di trotoar jalanan
syair bertembang manusia jalang
menyaksikan kesombonga berjalan jalan
aku manusia jalang tertendang
hidupku mematah matah arang
miskin negeriku selalu berdendang
busung lapar makin berkembang
kembang berkembang membujur sangkar
kidung angin menusuk telinga
jelita miskin semakin mengakar
naik setingkat menujuh tangga
tangga dilipat melipat keramat
di ukir indah dusta tersemat
miskin menari duka menjerat
kaya mencerah makin menikmat
Kopi Lampung Desember 21 2010
MENCARI ILMU
dari lampung berlayar ke jawa
menatap cahaya dalam pekat
aku mencari guru berwibawa
sebelum dapat belumlah rehat
selat sunda gelombangnya tinggi
feri terkaram terkulai karang
aku tutut ilmu sampailah tinggi
walu banyak rintangan menghadang
sampai sudah di gerbang jawa
terdampar di dermaga merak banten
disini awal penyuluh jiwa
mengais cahaya yang paten
dari banten menuju tangerang
kota bersolek industi maju
aku belum dapatkan terang
pantang menyerah teruslah melaju
menatap cahaya dalam pekat
aku mencari guru berwibawa
sebelum dapat belumlah rehat
selat sunda gelombangnya tinggi
feri terkaram terkulai karang
aku tutut ilmu sampailah tinggi
walu banyak rintangan menghadang
sampai sudah di gerbang jawa
terdampar di dermaga merak banten
disini awal penyuluh jiwa
mengais cahaya yang paten
dari banten menuju tangerang
kota bersolek industi maju
aku belum dapatkan terang
pantang menyerah teruslah melaju
Kopi Lampung Desember 20 2010
RAYU PENYULAM HATI
kain katun elok berenda
anggun pesona dipakai dara
pantun rayu selalu menggoda
di serambi rasa semakin membara
ujar disemat kata melembar
rimbun tersusun makna rupawan
kita salaing ingatkan dan belajar
mempercerah ilmu berbagi kepiawaian
pergi ke muara berdayung sampan
patah kemudi jukung tertatih
dara manis prilakunya sopan
baik hatinya pengobat perih
sungguh manis semanis madu
senyum merekah wewangi melati
duhai dara jelita nan kurindu
namamu erat lekat di hati
Kopi Lampung Desember 20 2010
MENYAMBUT DARA
memang senyummu semanis nira
secantik mekarnya bunga selasih
sungguh pekertimu sangat kentara
pengobat hati yang sedang sedih
kopi dan roti pembuka selera
menyambut rindu dinginnya malam
selamat malam untukmu dara
salam terjawab wa allaikum salam
delapan rangkap roti di meja
lengkap dengan secangkir kopi
senyum manismu sangat memanja
menghias indah merahlah pipi
malam jumat malam keramat
banyak barokah bertebar indah
salam tersambut jabatan erat
padamu dara senyummu cerah
burung camar singgah di lembah
lepaskan dahaga di daun rimbun
salam kenalmu terjawab cerah
oleh dara berwajah anggun
memang senyummu semanis nira
secantik mekarnya bunga selasih
sungguh pekertimu sangat kentara
pengobat hati yang sedang sedih
kopi dan roti pembuka selera
menyambut rindu dinginnya malam
selamat malam untukmu dara
salam terjawab wa allaikum salam
delapan rangkap roti di meja
lengkap dengan secangkir kopi
senyum manismu sangat memanja
menghias indah merahlah pipi
malam jumat malam keramat
banyak barokah bertebar indah
salam tersambut jabatan erat
padamu dara senyummu cerah
burung camar singgah di lembah
lepaskan dahaga di daun rimbun
salam kenalmu terjawab cerah
oleh dara berwajah anggun
sungguh indah bintang di langit
berkedip mesra di beranda bumi
hai bung kejora mengait
salam kenalmu terjawab dan bersemi
bunga setaman di hisap kumbang
merunduk rekah hati berdendang
kejora merayu anak kumbang
dapatkan ibu janda kembang
memang penat di dalam kampung
kembalilah aku ke bilik kota
terimakasih padamu telah mendukung
melebarkan sayap sayap cinta
dari hulu membawa muatan
menyapa dara tersipu malu
cinta suci mengikat keutuhan
aku kerat hilangkan kelu
Kopi Lampung 2010
berkedip mesra di beranda bumi
hai bung kejora mengait
salam kenalmu terjawab dan bersemi
bunga setaman di hisap kumbang
merunduk rekah hati berdendang
kejora merayu anak kumbang
dapatkan ibu janda kembang
memang penat di dalam kampung
kembalilah aku ke bilik kota
terimakasih padamu telah mendukung
melebarkan sayap sayap cinta
dari hulu membawa muatan
menyapa dara tersipu malu
cinta suci mengikat keutuhan
aku kerat hilangkan kelu
Kopi Lampung 2010
SENYUM PENGHIBUR
bayang mendung mengukir gunung
segelintir angin masuk menusuk
selamat siang dara bersenandung
apa kabarmu di kulum sibuk
mendung mengusik rinjisan gerimis
jatuh ke bumi memberi subur
sejuk berseri senyumu manis
hati resah jadi terhibur
warna pelangi di hujung senja
merona cerah elok mempesona
budi pekertimu sangat bersahaja
memberikan tautan rasa mempesona
bunga di taman berdendang ceria
bersama kumbang pengembara cinta
sangat elok berbagi bahagia
dengan segurat kata dan tinta
Kopi Lampung 2010
ROTI DAN SECAWAN KOPI
sepotong roti hangatkan pagi
tidak lupa secangkir kopi
bung kejora selamat pagi
sudahkah bangun dari mimpi
mimpi indah dimalam hari
bertemu gadis dan bidadari
sungguh elok senyum berseri
dara dipinang janda memberi
sinar surya sudah meninggi
menampak di beranda langit biru
bangunlah segera dan gosok gigi
hilangkan bau wangi yang memburu
indah kelopak si bunga melati
harum setangkai menusuk hati
keratlah cintamu janji sejatim
enuju harapan bahagia memati
sepotong roti hangatkan pagi
tidak lupa secangkir kopi
bung kejora selamat pagi
sudahkah bangun dari mimpi
mimpi indah dimalam hari
bertemu gadis dan bidadari
sungguh elok senyum berseri
dara dipinang janda memberi
sinar surya sudah meninggi
menampak di beranda langit biru
bangunlah segera dan gosok gigi
hilangkan bau wangi yang memburu
indah kelopak si bunga melati
harum setangkai menusuk hati
keratlah cintamu janji sejatim
enuju harapan bahagia memati
Kopi Lampung Desember 15 2010
LEMARI HATI
lebih elok lemari hati
untuk menyimpan rasa yang suci
tak pantaslah hamba dipuji
masih banyak yang harus dibenahi
bunga rampai bersegi lima
gugur kebumi terpeluk kasih
sangatlah elok aku menerima
hanya ucapan terbilang terimakasih
terimakasih terhatur sepucuk surat
surat mengabar padamu saudara
saudaraku yang pandai menyemat
menyemat kata indah mendera
mendera mega saga merona
merona indah di langit pekanbaru
pekanbaru memukau rasa mempesona
mempesona hati penuh haru
Kopi Lampung Desember 14 2010
KEIKHLASAN HATI
lisan tertulis di batu nisan
nisan berkilau di sinar surya
memang bicara harus dibuktikan
dibuktikan elok dapatkan CintaNya
buah durian memang berduri
dalamnya halus serta wangi
dapatkanlah rizki dengan mencari
ikhlaskan hati untuk berbagi
zaman moderen berkembang pesat
begitu cepat informasi didapat
janganlah engkau sering menjerat
kawan sendiri menjadi melarat
kelap malam binar berseri
banyak bunga begitu molek
kuatkan iman sulam bestari
niscaya engkau tidak tergolek
Kopi Lampung Desember 2010
RANG BUJANG NAN LARA
kembang setaman ayu rupawan
rupawan megah cermin kebaikan
kebaikan hati cinta menawan
menawan hamba untuk mendapatkan
mendapatkan cinta dara mempesona
mempesona hati suci berseri
berseri kebaikan penuhlah makna
makna hidup cintaku asri
asri senyummu dara hamba tergoda
tergoda budimu sunging menari
menari rentak perilakumu tertanda
tertanda kebaikan sesama berseri
berseri angan melayang layang
layang pandang padamu dara
dara menyapa pada si bujang
bujang mengait cintamu membara
kembang setaman ayu rupawan
rupawan megah cermin kebaikan
kebaikan hati cinta menawan
menawan hamba untuk mendapatkan
mendapatkan cinta dara mempesona
mempesona hati suci berseri
berseri kebaikan penuhlah makna
makna hidup cintaku asri
asri senyummu dara hamba tergoda
tergoda budimu sunging menari
menari rentak perilakumu tertanda
tertanda kebaikan sesama berseri
berseri angan melayang layang
layang pandang padamu dara
dara menyapa pada si bujang
bujang mengait cintamu membara
membara api di malam hari
seruling di tiup merdu irama
dara mengejar gemulai tari
di balik bilik mimpi purnama
rang bujang terbayang bayang
bayangan angun dara membayang
membayang jelita selalu terkenang
terkenang wajahmu selalu terpampang
terpandang mata hati bicara
bicara menuju harapan makna
makna tertulis di hatimu dara
cintaku tergurat bisakah dilaksana
dilaksana cinta hamaba merentak
merentak harapan padamu dara
dara berikanlah cintamu serentak
pada hamba rang bujang nan lara
Kopi Lampung Desember 12 20
seruling di tiup merdu irama
dara mengejar gemulai tari
di balik bilik mimpi purnama
rang bujang terbayang bayang
bayangan angun dara membayang
membayang jelita selalu terkenang
terkenang wajahmu selalu terpampang
terpandang mata hati bicara
bicara menuju harapan makna
makna tertulis di hatimu dara
cintaku tergurat bisakah dilaksana
dilaksana cinta hamaba merentak
merentak harapan padamu dara
dara berikanlah cintamu serentak
pada hamba rang bujang nan lara
Kopi Lampung Desember 12 20
PITUTUR HANCUR MENGHILANG MAKNA
aku curahakan sebait kata
pada saga yang merona mesra
di serambi rasa menggores cinta
darahku bergolak di atas bara
daun senja mulai menitis
pada ruh menjelma malam
dalam temaram mencari manis
tapi apalah daya hasyarat terkaram
karam setangah badan terluka
dicabik angin durjana dusta
dustamu begitu elok mempesona
mempesona dimalam sirnakan makna
makna pitutur selalu ngelantur
ngelantur realita disajikan umur
umur tinggalkan dosa menjamur
menjamur belenggu imanmu hancur
Kopi Lampung Desember 2010
SETANGKAI CINTA
lepas setangkai mawar jatuh
di sambar angin kembara berlalu
harapan kedepan harus disentuh
cinta didapat rindu bertalu
lepaskan pandang saga merona
indah senja nikmat pesoana
kata terlontar memuja cinta
dapatkan bahagi alam semesta
banyak bunga tumbuh di rimba
datang kembara puja merayu
pantun puisi merdu meraba
dara tersipu wajahnya ayu
murai bersiul merdu menggema
kepakan sayap di dahan meranti
berbalas tatap berseri purnama
dara mencinta elok dinanti
katak bernyanyi setelah hujan
di dalam rawa dendang bergema
menatap pandang senyummu rupawan
dara pujaan berparas purnama
satu dua tupai melompat
menyibak daun di dahan sulur
sungguh nikmat bahagia didapat
hilangkan penat hati terhibur
sungai beriak jernih airnya
sejuk menatap sampai ke hulu
budi bahasa cermin muliya
merdu berdendang bijak selalu
memang indah sungai berseri
air jernih sejukan hati
pantun puisi syair nan asri
mengikat makna penyuluh hati
di dalam rawa dendang bergema
menatap pandang senyummu rupawan
dara pujaan berparas purnama
satu dua tupai melompat
menyibak daun di dahan sulur
sungguh nikmat bahagia didapat
hilangkan penat hati terhibur
sungai beriak jernih airnya
sejuk menatap sampai ke hulu
budi bahasa cermin muliya
merdu berdendang bijak selalu
memang indah sungai berseri
air jernih sejukan hati
pantun puisi syair nan asri
mengikat makna penyuluh hati
Kopi Lampung, Desember 12 2010
MIMPI INDAH
kembang seroja wangi melati
putih warnanya merekah asri
sungguh indah senyum berseri
kubang menari bagaikan peri
peri berdiri daun bernyayi
pucuk nilam menyambut mimpi
mimpi indah di malam hari
hari menawan katak berlalri
burung helang terbang melayang
melayang rendah di atas karang
karang menjulang angan melayang
melayang pandang mata melinang
hilang jarum jatuh keperigi
perigi beriak air menyanyi
menyanyi lagu pantun puisi
puisi merayu bujang beristri
patah kemudi jukung terkaram
karang menantang ilang menanam
bujang melambai di tengah malam
menggoda angin mendung mendalam
Kopi Lampung Desember 11 2010
MAKANA SERUMPUN
bila api sudah membara
sejuknya air tidak terasa
hindarilah nafsu memburu nista
niscaya engkau akan bahagia
satu rumpun bambu dibelah
kerat sempurna jadi anyaman
pintu maaf terbuka indah
silahkan mengukir kebahagian
patah kemudi jukung di dayung
di tengah muara mengambil cinta
jangan patahkan harapan yang agung
untuk membenih artian cinta
bila hendak keneri seberang
periksalah jukung sebelum berlayar
tatap harapan menuju terang
mengais cinta penuh sabar
sejuknya air tidak terasa
hindarilah nafsu memburu nista
niscaya engkau akan bahagia
satu rumpun bambu dibelah
kerat sempurna jadi anyaman
pintu maaf terbuka indah
silahkan mengukir kebahagian
patah kemudi jukung di dayung
di tengah muara mengambil cinta
jangan patahkan harapan yang agung
untuk membenih artian cinta
bila hendak keneri seberang
periksalah jukung sebelum berlayar
tatap harapan menuju terang
mengais cinta penuh sabar
daun selalsih si daun nilam
sebagai tanda impian cinta
berbalas pantun di tengah malam
melontar kata dara mencinta
menulis kata di atas cahaya
berkilau makna kentara rasa
sungguh dinda setia cintanya
membuat hamba bisu bahasa
sungguh manis si gula jawa
manis berbeda si manis madu
sungguh anggun wajah berwibawa
membuat hamba selalu rindu
bukit kemuning bersimpang tiga
jalan-nya licin mengubah makna
sungguh manis bahasa terjaga
si anak dara makin mempesona
sebagai tanda impian cinta
berbalas pantun di tengah malam
melontar kata dara mencinta
menulis kata di atas cahaya
berkilau makna kentara rasa
sungguh dinda setia cintanya
membuat hamba bisu bahasa
sungguh manis si gula jawa
manis berbeda si manis madu
sungguh anggun wajah berwibawa
membuat hamba selalu rindu
bukit kemuning bersimpang tiga
jalan-nya licin mengubah makna
sungguh manis bahasa terjaga
si anak dara makin mempesona
Kopi Lampung Desember 2010
AHLAK
petuah bijak sudah mengatakan
tumpang tidih makna tertatih
lebih eloklah kita mengatakan
walupun diri hidup menyedih
iman dan takwa penuh pesona
mengalahkan saga di ufuk barat
rasa syukurlah lebih dewasa
tuk membekal diri keaherat
bila rahasia tetap dijaga
tak elok disebarkan rasa
ambilah hikmahnya tuk dicerna
pembelajaran diri penuh pesona
bila pesona bersanding cinta
iman dan takwa harus dijaga
nasehat supaya tak terlena
dari kerlip kehidupan sementara
buah cimpedak disangke nangke
jatuh ke bumi karena tupai
tak elok selalu berpresangke
jelek ahlak iman melalai
kain tenun warnanye pudar
dipanggang surya berlalu pergi
memang elok bersamesame belajar
ilmu sabar iman wewangi
sinar surya tidak sempurne
hanye Tuhanlah maha sempurne
isilah hidup perbanyak makne
saling berpagi ilmu bermakne
pokok melati berubah mawar
banyak duri hadir disane
tutut ilmu dengan sabar
niscaye hidupmu tak merane
kekasih jauh di pulau sumatera
turut di bawa ke tanah banten
banyak prasangka tak patut lara
di kait mesra pastilah benten
bumi kite sudah gersang
banyaklah ular tidur melingkar
memanglah harus belajar memandang
pastikan jiwa niscaya sabar
bunga mawar cerah merekah
ikut berdendang serunai merdu
memang indah Anugrah Allah
menuia amalan haruslah sahdu
tamasa indah di pantai permai
bersama sanak saudara tercinta
rukun hidup harus ditunai
sepanjang zaman hidup tertata
Kopi Lampung Desember 2010
petuah bijak sudah mengatakan
tumpang tidih makna tertatih
lebih eloklah kita mengatakan
walupun diri hidup menyedih
iman dan takwa penuh pesona
mengalahkan saga di ufuk barat
rasa syukurlah lebih dewasa
tuk membekal diri keaherat
bila rahasia tetap dijaga
tak elok disebarkan rasa
ambilah hikmahnya tuk dicerna
pembelajaran diri penuh pesona
bila pesona bersanding cinta
iman dan takwa harus dijaga
nasehat supaya tak terlena
dari kerlip kehidupan sementara
buah cimpedak disangke nangke
jatuh ke bumi karena tupai
tak elok selalu berpresangke
jelek ahlak iman melalai
kain tenun warnanye pudar
dipanggang surya berlalu pergi
memang elok bersamesame belajar
ilmu sabar iman wewangi
sinar surya tidak sempurne
hanye Tuhanlah maha sempurne
isilah hidup perbanyak makne
saling berpagi ilmu bermakne
pokok melati berubah mawar
banyak duri hadir disane
tutut ilmu dengan sabar
niscaye hidupmu tak merane
kekasih jauh di pulau sumatera
turut di bawa ke tanah banten
banyak prasangka tak patut lara
di kait mesra pastilah benten
bumi kite sudah gersang
banyaklah ular tidur melingkar
memanglah harus belajar memandang
pastikan jiwa niscaya sabar
bunga mawar cerah merekah
ikut berdendang serunai merdu
memang indah Anugrah Allah
menuia amalan haruslah sahdu
tamasa indah di pantai permai
bersama sanak saudara tercinta
rukun hidup harus ditunai
sepanjang zaman hidup tertata
Kopi Lampung Desember 2010
PANTUN NASIHAT CINTA
kokok ayam menyapa pagi
cerah surya hangatkan badan
kenangan manis masih menyelubungi
semoga lekas dapatkan kebahagian
kembang mawar mekar berduri
rekah senyum penuh pesona
jangan engkau mengurung diri
carilah cintamu yang lebih sempurna
daun sirih kapur di dulang
merah ludah jatuh kebumi
sibaklah harimu yang lebih terang
menemukan kasih dara bersemi
selaput bunga putik sari
tepatnya indah si manis madu
carilah taman sejuk dan asri
untuk curahkan rindu yang sahdu
rekah bunga si putik sari
banyak kumbang datang menggoda
bila cintamu sudah berseri
pasti banyak rintang melanda
jalan setapak meliku bukit
terjal dan licin elok bersanding
gapai asmara setinggi langit
insya Allah dikau lekas bersanding
cerah surya hangatkan badan
kenangan manis masih menyelubungi
semoga lekas dapatkan kebahagian
kembang mawar mekar berduri
rekah senyum penuh pesona
jangan engkau mengurung diri
carilah cintamu yang lebih sempurna
daun sirih kapur di dulang
merah ludah jatuh kebumi
sibaklah harimu yang lebih terang
menemukan kasih dara bersemi
selaput bunga putik sari
tepatnya indah si manis madu
carilah taman sejuk dan asri
untuk curahkan rindu yang sahdu
rekah bunga si putik sari
banyak kumbang datang menggoda
bila cintamu sudah berseri
pasti banyak rintang melanda
jalan setapak meliku bukit
terjal dan licin elok bersanding
gapai asmara setinggi langit
insya Allah dikau lekas bersanding
MAKNA HIDUP INDAH DAN BAROKAH
mermati terluke singgah setapak di negeri kedah
mengobati luke luke menusuk hati yang patah
tuntutlah ilmu keikhlasan hati penuh semeringah
pertebal ahlak iman taqwa tuntunan aqidah
negeri kedah pokok si buah karma menyala
eloklah melengkapi tumbuhan taman kehidupan iman
mari perkuat tiang agama pasti menyala
pondasikan hati beriman dan taqwa penuh kebahagian
daun saga di pokok pelangi langit membiru
menjelang pekat malam merambat hasyarat nikmat
hindari fatwa buruk memburu nafsu membiru
untuk mendapatkan manfaat makna hidup menikmat
gulir nilam malam mencekam karam menunggu
di hujung sepi larung menuju satu bertemu
sabarkan rindu hati saksi cinta menunggu
menyingkap rasa di beranda pastilah akan bertemu
pantun berpuisi enam berenam kata memakna
di dendang si putara lampung berpatah patah resah
makna petuah jalankan memupuk penuh pesona
resah hati menuju suciNya banyaklah barokah
padi disawah lumut membatu batu pilu
licinlah jalan berliku liku tanpa celah
jalanni hidup dengan sabar makna pilu
pasti berahir indah pesona penuh barokah
LIMA PERKARA
mengobati luke luke menusuk hati yang patah
tuntutlah ilmu keikhlasan hati penuh semeringah
pertebal ahlak iman taqwa tuntunan aqidah
negeri kedah pokok si buah karma menyala
eloklah melengkapi tumbuhan taman kehidupan iman
mari perkuat tiang agama pasti menyala
pondasikan hati beriman dan taqwa penuh kebahagian
daun saga di pokok pelangi langit membiru
menjelang pekat malam merambat hasyarat nikmat
hindari fatwa buruk memburu nafsu membiru
untuk mendapatkan manfaat makna hidup menikmat
gulir nilam malam mencekam karam menunggu
di hujung sepi larung menuju satu bertemu
sabarkan rindu hati saksi cinta menunggu
menyingkap rasa di beranda pastilah akan bertemu
pantun berpuisi enam berenam kata memakna
di dendang si putara lampung berpatah patah resah
makna petuah jalankan memupuk penuh pesona
resah hati menuju suciNya banyaklah barokah
padi disawah lumut membatu batu pilu
licinlah jalan berliku liku tanpa celah
jalanni hidup dengan sabar makna pilu
pasti berahir indah pesona penuh barokah
LIMA PERKARA
memasang lukah di tengah perigi
menggiring ikan masuk kedalam
sungguh elok saling berbagi
menyuluh iman penerang kelam
satu dua tiga berempat
menyusun makna mendalam ahlak
bila hati sudah bermunajat
pasti hidup tak merugi kelak
empat lima merah deilma
kembang setaman elok merekah
lima perkara jalankan seksama
kembangkan ahlak jiwa mencerah
merah delima saga merona
di pucuk langit memadu kasih
merekah batin iman mempesona
di langit tertulis amalan bersih
Kopi Lampung Desember, 2010
AJARI HAMBA BERSIFAT KASIH
kain katun di sulam tapis
tapis berseri adatlah lampung
salam kenal tersungging manis
dari hamba si anak lampung
pergi kepantai pasirnya putih
sejuk angin segarkan fikir
maafkan hamba pantunku pasif
pantun hamba belum mahir
kain kafan berwrna putih
putih berseri elok dan rapi
ajari hamba bersifat kasih
tersenyum rapi di hujung pipi
daun nyiur melambai lambai
di tepi pantai hilangkan resah
semoga terhidar sifat bertikai
dari sirik tinggalkan barokah
Kopi Lampung Desember, 08 2010
KUBU BANIR DESAKU MANIS MENYIMPAN SERIBU KENANG MANIS DAN NAJIS
kenanganku bersama si bunga desa
rekah senyummu hinggap terlukis
bunga desa mendesah mesra
rekah cintamu terkikis habis
setapak baris kumbang berbaris
di taman bunga merayu manis
aku relakan dirimu menajis
cintaku yang membelis iblis
kubu banir desaku manis
setapak kanang berahir sadis
dua bunga bereubut habis
dapatkan cintaku membeils iblis
kubu banir desaku manis
bulir tangis sajikan miris
mendekap awan palsukan romantis
membalik badan hatimu amis
Bagian Ke II
pokok ditanam bunga memanis
sajikan harmonis hati membengis
memang aku kumbang najis
hindarilah daku merayu iblis
kubu banir desaku manis
meninggal kenangan layu romantis
mata hati meninggal tangis
luruh di jelaga mengotor sinis
kubu banir desaku manis
pekat menyambang di pelupuk mata
menyalah arti sikap nan manis
ahirnya terluka merejam dusta
kubu banir desaku manis
permata keluarga di cabik kumbang
sirnalah harapan di tanduk habis
noda membelenggu nista berkubang
kubu banir desaku manis
manis tercampak kumbang meringis
meringis indah melupakan najis
najis meluap cinta nan manis
kubu banir desaku manis
luka hatiku semakin membengis
pada kumbang mengiris sadis
lebih iblisnya darilah iblis
kubu banir desaku manis
seribu kenang hati mmenangis
apalah salah mengupat najis
kelurga tercapak perbuatanmu sadis
kubu banir desaku manis
sepucuk surat menappar bengis
pada kumbang bersok manis
pekirti manis hatinya amis
meringis indah melupakan najis
najis meluap cinta nan manis
kubu banir desaku manis
luka hatiku semakin membengis
pada kumbang mengiris sadis
lebih iblisnya darilah iblis
kubu banir desaku manis
seribu kenang hati mmenangis
apalah salah mengupat najis
kelurga tercapak perbuatanmu sadis
kubu banir desaku manis
sepucuk surat menappar bengis
pada kumbang bersok manis
pekirti manis hatinya amis
Kopi Lampung Desember, 6 2010
BERSELIMUT PANTUN (PUISI)
aku urai semaikan bunga
di pucuk pagi menyelimut cinta
padamu dinda sematkan saga
cerahkan makna warna warna
banyaklah warna sebutkan pelangi
bait menyemat kata menerangi
aku berselimut pantun puisi
untuk menghangatkanmu di malam menjelang pagi
bila pagi sudah menjelang
aku kecup bibirmu nan menyalang
hangatlah cinta kita merambang
temandang kumandang pantunku berdendang
selimut pantun seloka berpuisi
renyahkan tawa cinta di hati
dindaku indah permata sari
mari berselimut cinta nan suci
Kopi Lampung Desember, 2010
PENGARUH NALAR
hilangkan selaksa pintar membakar
cambuk memeluk timpuh menikar
pengaruh di tanduk meriuh nalar
labuhkan harap sabar melembar
nalar meriuh aruh tersepuh
semakin tajam memeluh peluh
setapak pinak jangan tepengaruh
tindak temindak kuatkan rapuh
lontar kata di daun hanjung
keluh lidah kata terbuang
aruh riuhmu menuju sanjung
melintang onak ahlak terbuang
bunga setaji nilam bermimpi
keruk menepi sunyikan diri
menyejuk hati menuju Illahi
menapak makna menyatu diri
Kopi Lampung Desember,2010
DINDAKU AYU NUR PURNAMA SARI
rindumu mendayu dayau rindu
rayumu membiru di hujung sahdu
membuat aku semakin rindu
kekasih hatiku di kampung membeiru
aku disini terkurung ngilu
hati ikut tercalar pilu
karena kita tidak bisa bertemu
hanya nisanmu di payung biru
sejuta do'a do'a menujumu
semoga dindaku tidak tersedu
di alam barumu mewujut sahdu
dalam surgaNya bersolek ayu
ayu purnama sari itu namamu
meliuk merdu tembangan rindu
cintamu mengikat erat di hatiku
tidak akan tergantikan wangimu
Kopi Lampung Desember, 03 2010
NAMAMU TERGURAT INDAH DINDA
namamu antara nisan membatu
rindu terpahat beku membeku
tapi cinta mengalir sahdu
di puncak keikhlasan langit membiru
aku masih mengingat jelas
membilas akhlak menapak tilas
aku kau cergas mendedas
membilas tandas di hujung ikhllas
bila bunga sudah merekah
sungguh indah cerita benci
senyumu dinda cerah sumringah
di hujung pipimu tergurat suci
hilangkan gerah ditampar angin
lebihlah sejuk wejanganmu berpendingin
kiaskan makna nyatakan angin
bersamamu dindanku pandai dan rajin
Kopi Lampung Desember, 02 2010
AKU MENGGELIAT MABUK
mataku tertusuk kantuk mabuk
aku ambruk memahat empuk
dalam kenyal merebah angguk
di lorong hitam mencari tusuk
tusuk menusuk tukik menusuk
bara api mulai mengamuk
nafsu kian merasuk giguk
membelai peluh gairah mereguk
empat tusukan sudah mencabut
semuanya sudah manut direnggut
empat sembilan lelah memagut
jatuh satu harus dipungut
runut memungut harus diturut
arak bumbu mabuk mengenyut
habiskan semua sangatlah patut
di sudut pekat harus direnggut
Kopi Lampung Desember 02 2010
DO'A UNTUKMU
suadaraku kau terbaring lemah
melemah karena sakit memilah
sajak indonesia berkaca meriah
berkaca matamu menahan resah
doa indah terpanjat untukmu
untukmu lekaslah sebumbuh saudaraku
suadaraku sakitmu adalah sakitku
aku menitikkan air mata sahdu
air mata batin mengumpal
aksaraku ikut tertinggal bekal
ceritamu tadi menampar akal
membuat hatiku tergetar nakal
trenggalek syairmu ikut membakar
dengan tinta darah mengakar
semoga sembuhmu ikut menggelegar
dengan indonesia berkaca lebar
Kopi Lampung Desember 01 2010
CARAMU
hilangku dalam dekap malam
merendam asa hancur terkaram
kau diam aku terdiam
memanggil mimpi di pucuk nilam
pesanmu getarkan nurani malam
tak terbatas menuju kalam
di semenanjung kau gereskan hitam
berbaris rapih membatu pulam
aku tersungkur berhambur garam
perih tersa luka menyalam
rindu dan cinta sudah bermuram
oleh caramu membalas dedam
pada diriku dusta menyulam
senyum semeringahmu di tepi curam
kau hempas masuk kedalam
hangusku seperti umbi dan talam
kopi lampung, November 2010
SENARAI KATA
rima kemambang mencungkil asa
mendedah sukma gundah gulana
janganlah dikau sampai terpaksa
menjalankan tugas tak bermakna
paksa memaksa lirih membukit
keruhlah air sampai kehilir
janganlah sampai sabarmu sempit
mubah harapan berbau hanyir
seteguk air lepaskan dahaga
kenyang dipaksa tidak bermakna
seni bercakap harus dijaga
sebelum habis waktu mewarna
kidung angin senarai kata
lengkung pelangi runduk ke bumi
eloklah hidup saling menata
kisah tercabut darilah bumi
singgah sebentar lepaskan lelah
rindangnya pohon menampar angin
hendaklah kita hidup semeringah
jangan sampai terhenpas angin
pulau bali pulau dewata
rekah senyum si anak dara
jangan sampai hati membuta
nikmat sesaat di tengah samudera
bila gelombang patahkan pokok
karamkan perhau di atas karang
janganlah hidup selalu membelok
walau tumbuh cobaan merintang
senja memagar saga membakar
merdu mendayau suara camar
bukalah hati penuhkan sabar
sebelum engkau jatuh terkapar
hendaklah kita hidup semeringah
jangan sampai terhenpas angin
pulau bali pulau dewata
rekah senyum si anak dara
jangan sampai hati membuta
nikmat sesaat di tengah samudera
bila gelombang patahkan pokok
karamkan perhau di atas karang
janganlah hidup selalu membelok
walau tumbuh cobaan merintang
senja memagar saga membakar
merdu mendayau suara camar
bukalah hati penuhkan sabar
sebelum engkau jatuh terkapar
kopi lampung, 30 November 2010
JARAK SEJATI
daun suji si daun nilam
rekat embun di pagi hari
sungguh uji mencuba menyalam
direkah hidup kelabumu memberi
setapak hajat renung menjerat
mengulit mimpi di daun jarak
tapakmu elok merambat hayat
mengulitiku hingga kita berjarak
jarak berjarak egomu mengkilab
hubungan kita harus menjawab
sebelum karam datang menyemat
talak hati putus hikayat
hikayat diri harus di jaga
renungkan anak sudahlah ada
aku hidup berkalang raga
penghargaanmu tidaklah pernah ada
pokok melati si pokok jati
rindangkan kehidupan selalu menghayati
harga diri haru dihayati
sebelum diri menghilang mati
pergi ketaman memetik mandakaki
rekah senyum si bunga melati
berkilo meter berjalan kaki
janjimu elok tidak ditepati
sejuk embun di daun kopi
wangi semerbak di hujung pagi
akan aku mencuba melengkapi
walaupun hidupmu menyulam pergi
menjahit pakaian di hujung sepi
hilang jarum jatuh ke perigi
sungguh malang kasihmu menyepi
dari hatiku menyeduh pagi
harga diri haru dihayati
sebelum diri menghilang mati
pergi ketaman memetik mandakaki
rekah senyum si bunga melati
berkilo meter berjalan kaki
janjimu elok tidak ditepati
sejuk embun di daun kopi
wangi semerbak di hujung pagi
akan aku mencuba melengkapi
walaupun hidupmu menyulam pergi
menjahit pakaian di hujung sepi
hilang jarum jatuh ke perigi
sungguh malang kasihmu menyepi
dari hatiku menyeduh pagi
kopi lampung, 29 November
CAHAYA HATI
pikun menyentak di relung raga
menagdai perumpama harus dijaga
rindu bertaut sirnakan dahaga
menyulam makna senja menyaga
penuntun hati cahaya cinta
mekarlah bunga indah tertata
penuntun rindu santukan mata
mekarkan semua cinta bertahta
tahta cinta tutun merunut
pastilah sukma ikut menaut
dara melambai santun bersambut
sudahlah pasti bujang berebut
berebut santun tautan menyantun
belajar rukun runut menyusun
bila sudah menyusun anggun
berkah meminak membelah santun
kopi lampung 2010
ARAK DI MALAM JUM'AT
arak cinta dimalam jumat
nikmat sekerat asik memadat
meminak hasrat mencumbu jagat
pokok mengejang melesat bangsat
pokok di serfis hangat semangat
kidung senandung merdu memanjat
pokok memikat bunga menggeliat
kidungkan cinta hangatkan jagat
jagat mengerak layung memijat
karat senggama di hujung daulat
sungguh elok pekerti menggeliat
di dalam sunyi asik menyemat
sedap malam wangi memikat
penjantan malam singgah bertaubat
berahir lepas bibir melumat
birahi memuncak berakhir kiamat
kopi lampung, 2010
BELAJAR MEMBACA
mentah semangat belumlah nikmat
sematkan rasa menuju kitab
belajar munajat membaca surat
do'a di panjat pasti mustajab
membaca kitab cerah wawasan
bimbingan umat adalah AlQURAN
membaca ALQURAN tubuh di sucikan
membimbing kita dari ketamakan
dahulukan keadilan kepada diri
setelah pandai amalkan ke saudara
pastilah cintamu kokoh berdiri
menguntai makna kehidupan membara
membara hidup tantangan menggoda
haruslah menyabar lapangkan dada
tautlah ilmu agama merenda
sebelum habis ruhmu di dada
kopi lampung, 2010
HIDANGAN
rindang bakau meredam gelombang
di pesisir pantai indah terpandang
gulana hati sejuk ditenang
hilanglah resah mendapat sayang
pantun dinda elok rupawan
rima tersampir bekilau makana
kanda terhibur setiap sajian
santunmu hilangkan duka gulana
luah kata di pucuk nan rindang
menggelar tikar sajikan ruangan
sembahku tertaut hatrukan pandang
padamu dinda sajikan hidangngan
hidangan tersaji di meja ruangan
nikmatlah rasa hillangkan dahaga
hidangan dinda ramah terbagikan
nikmatlah di dada tidak terhingga
kopi lampung, 2010
PERTEMANAN
pertemanan singgah di hulu hati
sajikan pandang renyah sapaan
tertata inidah merebak di hati
berbagi keluh dan kesah kehidupan
cobaan datang hempaskan gelombang
gelombang menaut liku kehidupan
kehidupan ramah berbagi kenang
kenang sebayang luah diucapkan
ucap kata menusuk mega
larungkan makna rasa meraga
hinggapkan ilmu dalamlah dada
berbagi pengalaman rasuk menggoda
bungalah mawar si bunga dahlia
di peluk angin rebak wewangi
sungguh indah berbagi ceria
bersama teman bahagia meninggi
kopi lampung, 2010
SERIBU CARA
banyaklah cara memetik mawar
singgah setapak di kebun belakang
sungguh elok kita menawar
belajar pantun seloka terngiyang
terngiyang suara merdu berdendang
janji menyuluh tetapkan datang
haruslah bertandang menuju gerbang
berpadu temu bertatap pandang
pandang memandang si jantung pisang
menderit erang di dalam senandung
sungguh merdu rima berdenting
hilangkan penat usah dibingung
melantun cinta di gerbang sumatera
singgah sejenak di kota lampung
melantun merdu rindu membara
singgahkan temu di hujung kampung
kopi lampung, 2010
rindang bakau meredam gelombang
di pesisir pantai indah terpandang
gulana hati sejuk ditenang
hilanglah resah mendapat sayang
pantun dinda elok rupawan
rima tersampir bekilau makana
kanda terhibur setiap sajian
santunmu hilangkan duka gulana
luah kata di pucuk nan rindang
menggelar tikar sajikan ruangan
sembahku tertaut hatrukan pandang
padamu dinda sajikan hidangngan
hidangan tersaji di meja ruangan
nikmatlah rasa hillangkan dahaga
hidangan dinda ramah terbagikan
nikmatlah di dada tidak terhingga
kopi lampung, 2010
PERTEMANAN
pertemanan singgah di hulu hati
sajikan pandang renyah sapaan
tertata inidah merebak di hati
berbagi keluh dan kesah kehidupan
cobaan datang hempaskan gelombang
gelombang menaut liku kehidupan
kehidupan ramah berbagi kenang
kenang sebayang luah diucapkan
ucap kata menusuk mega
larungkan makna rasa meraga
hinggapkan ilmu dalamlah dada
berbagi pengalaman rasuk menggoda
bungalah mawar si bunga dahlia
di peluk angin rebak wewangi
sungguh indah berbagi ceria
bersama teman bahagia meninggi
kopi lampung, 2010
SERIBU CARA
banyaklah cara memetik mawar
singgah setapak di kebun belakang
sungguh elok kita menawar
belajar pantun seloka terngiyang
terngiyang suara merdu berdendang
janji menyuluh tetapkan datang
haruslah bertandang menuju gerbang
berpadu temu bertatap pandang
pandang memandang si jantung pisang
menderit erang di dalam senandung
sungguh merdu rima berdenting
hilangkan penat usah dibingung
melantun cinta di gerbang sumatera
singgah sejenak di kota lampung
melantun merdu rindu membara
singgahkan temu di hujung kampung
kopi lampung, 2010
PAYUNG MEMAYUNG
terjang melinang si anak mata
jiwa beronak tertusuk duri
terjanglah makna indah tertata
lara membanting noda mengakhiri
payung memayung sudut senggama
bertaruh peluh memucuk makma
mengerang kelimak menyala duka
berbaris nista bersualang murka
hindarilah asuh nista meraga
membalik makna surga dunia
sungguh durhaka diri melunta
mengabai rukun lima perkara
daun kemboja mengintip bunganya
resah gelisah membilik sunyi
sungguhlah renyah terbasuh suciNya
di banding mendap murka sembunyi
Kopi lampung, November 2010
SEPINANG KAPUR DAN SIRIH
sekapur sirih pinang di dulang
elok disajai gadis rupawan
sekapur bayang syair berdendang
elok seloka pantun menawan
bagai pinang dibelah dua
kembar mayang rekah menawan
eloklah engkau jangan mendua
mari berbagi ilmu nan rupawan
riang gemintang sanak berdendang
ayun berayun kata membumbung
saringlah makna hati mending
seloka cinta gurindam membanding
persembahkan tari mengulum sukma
menata kata berbaris di purnama
pantun gurindam seloka ternama
talibun diucap denagn seksama
Kopi lampung , 2010
ROTAN MENJADI RUTAN
rotan dikerat menjadi rutan
mengiisi alur nara pidana
silih berganti makna rupawan
seribu risalah ada di sana
duduk bersama di tikar pandan
pandan wewangi menguntai makna
makna disaji mufakat kebaikan
kesehjahteraan hidup elok merona
masalah datang silih berganti
menguntum purnama di jelaga hati
hindarilah rutan sepi mendekati
syukurlah hidup harus dihayati
banding membanding ilmulah diri
semakin tingi janganlah menyombongi
eloklah meniru ilmu padi
makin berisi merunduk sunyi
kopi lampung, November 2010
KERAMAT
penting ihtiar hidup menuju
sempat setapak runduk ke bumi
pentingkan niat kukuh menyatu
sempatkan diri ilmu dibagi
bunga melati harum mewangi
dipetik kumbang mengusung cinta
sungguh mulia CintaNya menerangi
jiwa bersanding perintah nan nyata
terang surya menumbuh pagi
embun bersenggama di pucuk daun
menyatakan makna sambil menuntun
berbenah diri menuju pelangi
sepetak harap melarung keramat
mantapkanlah diri menuju akhirat
mati bersulang cawan menikmat
munajat suci hilangkan laknat
Tangerang, 25 November 2010
MENJUNJUNG
lembayung jingga bumi bertudung
pakis dikebun ikut merenung
senandung sajak suara meraung
lunglailah badan jatuh terhuyung
puting beliung mengamuk di semenajung
kidung merdu elok disenandung
tinggi sanjung membuat tersandung
ilmu padi haruslah dijunjung
tanamlah padi darilah hujung
hijau muda biru menjunjung
harapan tumbuh pangkalnya kejung
lupakanlah sanjung untuk berpayung
awak gelisah bersanding bingung
menjauh hasrat tidak bernaung
raga terdiam ikut tercenung
gapailah harap jangan mematung
pengabdian hidup harus dijunjung
junjung diubun jangan terhuyung
terhuyung ayun mengayun mendung
mendung menghilang sampailah kehujung
kejung minda iman berkerudung
kerudung jingga layung memayung
memayung sujud selalu bernaung
bernaung ahiran jukung didayung
mendayung hasrat dengan senandung
senandung ayat suci melarung
melarung kelangit cinta terkurung
terkurung elok impian menggulung
menggulung nikmatNya selalu memayung
memayung keinsafan insan merenung
merenungi noda lumpur nan kejung
kejungkan doa tobat dikidung
terhuyung ayun mengayun mendung
mendung menghilang sampailah kehujung
kejung minda iman berkerudung
kerudung jingga layung memayung
memayung sujud selalu bernaung
bernaung ahiran jukung didayung
mendayung hasrat dengan senandung
senandung ayat suci melarung
melarung kelangit cinta terkurung
terkurung elok impian menggulung
menggulung nikmatNya selalu memayung
memayung keinsafan insan merenung
merenungi noda lumpur nan kejung
kejungkan doa tobat dikidung
Tangerang, 23 November 2010
BERANAK PINAK
beranak pinak bangun menjejak
berderetan lembah elok berkelopak
jarak setanam sanak menyimak
bait sajak tidak tertolak
lusuhlah baju raga tersontak
pekerti membumbung di dalam barak
mufakat disanding sanak berombak
memutus talak amarah melunak
kendi berisi harumnya arak
bunga melati tidak berjarak
hilang dahaga air beriak
hilanglah penat sengau semarak
sejuk angin awan berarak
sungginglah senyum senja merebak
sanak gembira terus bejingkrak
memutus risalah denganlah ahlak
Tangerang, 23 November 2010
MIMBAR
datang berkerumun di bawah mimbar
mimbar kelasik menuntun mekar
mekar dipupuk iman nan sabar
sabar pekerti lembar melembar
lembar daun pandan dianyam
dianyam rapi untuk gelaran
gelaran mimbar datang menyalam
menyalam suci petuah kebersamaan
kebesamaan hidup tidaklah hambar
hambar lelakon jalan melingkar
melingkar cuba dunia latar
latar elok bersolek mekar
mekar iman taqwa pun menyejukan
menyejukan rohani di tumbuhi kelam
kelam disinari elok berkilauwan
kilau bekilau membanjiri kelam
hitam menyalam di daun nilam
nilam bergumam bejumpa talam
talam mengait gurindam besalam
bersalam iman meredam kelam
pantun gurindam berayun ayun
ayunnya elok petuah membangun
membangun sajak cerah menuntun
menuntun pekerti melarik anggun
kelam setanam si daun nilam
nilam besalam embun menyulam
sulam selalsih ikut bergumam
bergumam pokok pantun gurindam
anggun melati ronce dikebun
kebun elok subur menuntun
menuntun wangi saling menyantun
menyantun akhlan selalu dibangun
talam mengait gurindam besalam
bersalam iman meredam kelam
pantun gurindam berayun ayun
ayunnya elok petuah membangun
membangun sajak cerah menuntun
menuntun pekerti melarik anggun
kelam setanam si daun nilam
nilam besalam embun menyulam
sulam selalsih ikut bergumam
bergumam pokok pantun gurindam
anggun melati ronce dikebun
kebun elok subur menuntun
menuntun wangi saling menyantun
menyantun akhlan selalu dibangun
Tangerang, 22 November 2010
MEGAH CAHAYA
megah cahaya abadi rasa
rasa bahagi amalan ahirat-Nya
dunia untuklah berbagi rasa
rasa timbul dari iman takwa
iman taqwa berbalut ujian
ujian datang menerpa badan
badan kuat ujian makin memendamkan
memndamkan dari sifat kesombangan
kesombangan takhluk denganlah cinta
cinta sejuk mengalir kesukma
sukma hijau harum terasa
terasa hangat pelukan mesra
mesra bersanding tahta kesucian
kesucian tumbuh pokok keimanan
keimanan dipupuk dengan kesabaran
kesabaran haruslah dimiliki insan
Tangerang, 21 November 2010
HILANG
perjalanan melunta ditepian hari
hariku memperdaya keluguan diri
diri memintal harapan sunyi
sunyi pekerti hancurlah pekerti
pekerti berkilap candu menyakiti
menyakiti diri tertebas nurani
nurani berkubang nista wewangi
wewangi sirna noda mengamini
mengamini nista berkubang sunyi
sunyikan jukung madunya dinikmati
dinikmati sesaat layulah diri
diri dipeluk nikmat sekali
sekali bercumbu nikmat merasuki
merasuki diri lupa pekerti
pekerti budaya nusantara wewangi
wewangi hilang noda didapati
Tangerang, 19 November 2010
MENGUNTUM CERITA
kuntum bunga elok menguntum
mengutum cerita negeri melantun
lantunkan nestapa luka mengulum
mengulum keelokan nasehat menyatun
santun menyantun pokoklah pinang
pinang terbelah empat penjuru
penjuru angin mendesah riang
riang memburu rindu menyeru
seru si gagak menikam siang
siang membujur ke negeri malam
malam berbisik insan menyayang
menyayang sesama benderang menyulam
sulam kain bermanik permata
permata hati cerah menerawang
menerawang laksa sopan tertata
tertata elok cinta nan riang
Tangerang, 16 November 2010
DI HUJUNG NIRA
merdu nada rayu melantun
mendedak padi di dalam lesung
merdu berlalu tidak di tuntun
hancur diri sesak di hujung
hujung kail dikasih umpan
lempar ketengah muara besanding
hujung harapan sudah di depan
kait lemparan ikut berbaring
berbaring hasrat bunga di taman
nira mengalir ke pokok hujung
bebaring megah bersanding kebahagian
mengalir sejuk elok besenandung
pokok bunga elok menawan
pelangi senja sejuk bertudung
pokok dijaga megah rupawan
pelangi senja angin menjunjung
Tangerang, November 2010
PESONA
ikat pagi surya menari
elok embun sejuk cemara
ikat rindu Illahi memberkati
sejuk begema senja bergembira
jelma senja melalui pagi
meretas hijau alam mempesona
pagi menghampir bestari wewangi
pesona jiwa kenang membahana
Illahi benaung di langit cinta
cinta diberikan insan dibumi
mari menyusun budi ditata
hijaukan diri tuk bersemi
bahana alam meliku warna
cerah setaman bunga beseri
warna warni hidup terbina
beseri pokok cinta Illahi
Tangerang, 15 November 2010
SESALAN
segurat asa bidadri menari
melepas gundah di bingkai pelangi
terkulai hasrat kayangan sunyi
membenah sesalan gunung meninggi
mendung bersanding hilang pelangi
bidadari menangis di muara sunyi
melekat nikmat noda membanjiri
hati meraung senja menghampiri
bidadari mandi di sendang wewangi
tabur bunga rempah melati
segar hasrat hati bernyanyi
mendekap cinta suci sejati
mendung hilang datang pelangi
pintu kayangan terbuka kembali
rekah senyum di bibir bidadari
selesai uji datang wewangi
Tangerang, 12 November 2010
GADIS MELAYU
anyaman bambu menjadi bakul
menaruh beras untuk di pikul
budi pekerti taklah tumpul
bersolek merekah hidup menyimpul
lemah gemulai si putri mayang
rekah senyum lesung pipit
ayu parasmu tebayang bayang
keungulan rasamu semakin legit
jepit rambut si putri mayang
ikal rambutnya elok wewangi
ciri khasmu harus disayang
lestari budaya berunjuk gigi
burung pipit merdu besiul
kuning warna bulu bejambul
gadis melayu ramah menimbul
santun menyantun saling menyusul
Tangerang, 11 November 2010
PANTUN GURINDAM JIWA
ucaplah pantun gurindam dan syair
sejuk jiwa hati bedesir
bilatah geletar darah membanjir
elok bekobar budaya di pesisir
sisir rambut sampai rapi
pantun gurindam membakar diri
pupuklah semangat seperti api
menjunjung tinggi sastera nagari
sastera lama elok wewangi
tudungnya pelangi di senja hari
gurindam pantun nagari jauhari
suburkan hati bijak bestari
hanyirnya darah negeri tercibir
sastera lama usah disingkir
eloklah ilmu agar nak fakir
ruhnya mengalir seperti air
Tangerang, 10 November 2010
TAUTAN JEMARI MERINDU
pantun gurindam menganak santun
petuah bijak selalu melantun
sangatlah elok berkebun santun
melodi iman manis tertuntun
pantun gurindam menganak cinta
setiap bait kata bermakna
begitu elok bersuaka mesra
panjatkan do'a besanding takwa
pantun gurindam serunai merdu
didendang riang hilanglah sendu
sudahlah bertaut menjumpa rindu
lestarilah budaya selalu tepadu
anyaman bambu menaut jemari
bersolek mesra budaya negeri
merunut budaya didalam diri
bersenyum iman selalu terberii
Tangerang, 10 November 2010
MENYATU
poko berdiri air menyatu
darilah pangkal menuju hujung
cinta terikat nikmatlah waktu
hilangkan bosan bersujud punggung
hilir mengalir muara menampung
pokok ditebang merangkai rakit
satukan niat dalam senandung
menuju cerah lepaskan rumit
rakit sejajar menuju hulu
dayung dikayuh harus merata
eloklah kita jangan berlalu
dari seribu keratan pinta
dayunglah rakit menuju muara
elok bestari sangga rupawan
sejuklah hati bedo'a dimesra
tiada pembanding Cinta-Nya rupawan
Tangerang, November 2010
USAH MEMECAH HARAPAN
pecah batu pasir menabur
semat kaca di daun jendela
mata sembab hatilah hancur
usalah kikis harapan menyala
bila kaca sudahlah retak
buang saja gantikan baru
jagalah hubungan darilah rusak
supaya tidak becerai biru
galilah tanah memasang batu
sejukan air tinggalkan duka
usahlah dikau selalu cemburu
harapan cinta harus dibuka
tegak lurus kubus bediri
jajaran genjang persegi lima
haruslah kita saling menyadari
menyulam cinta indari delema
Tangerang, 05 November 2010
WARNA DUNIA
senyum tawa buaya memandang
bunga menghadap memerah saga
sungguh elok parasmu bekembang
pusaka budaya cinta tejaga
mencari ikan pakailah lukah
lukah ditebar di tengah muara
iman taqwa harus megah
insan memuja kesucian CintaNya
buaya hidup tak bersuara
tenang sikapnya memasang badan
warna dunia semakin mesra
hatinya lembut iman didapatkan
sungguhlah bulat si buah tomat
merah meremah sangat menggairahkan
cinta berkembang dengalah rahmat
hati tandus sejuklah iman
Tangerang, 04 November 2010
MENGERANG
memanglah kapal pembelah samudra
melewati pulau tanahnya tandus
tidaklah kesal padamu saudara
dengan gelak tawamu jayus
muara terdiam buaya menganga
menyisip angin purnama benderang
sudahlah biasa raja bercanda
bercanda cinta sambil mengerang
bila buaya sudalah menganga
kasihlah umpan untuk dimakan
raja mengerang menikmat cinta
negeri terbina dalam kehancuran
pergi melaut menangkap ikan
buaya mengamuk di tengah muara
raja negeriku dalam kegalauwan
mengerang cinta mendua muka
Tangerang, 04 November 2010
BUDAYA DAN AGAMA
eloklah ke muara mengail sembilang
sunyi menari dalamlah kenang
haruslah ikhlas budaya tebilang
baiklah budi menuju benderang
mengail sembilang dicuaca terang
sepoilah angin muara karang
sudahlah pasti ikhlas terbilang
eloklah adap iman penerang
sepoilah angin muara karang
sejuklah jiwa dalam sembahyang
tutur dijaga eloklah dibilang
normalah adat agama dijelang
sepoi angin membelah karang
perciklah batu cahaya benderang
airlah wudhu sejukan gersang
hati membalut iman disandang
sunyi menari dalamlah kenang
haruslah ikhlas budaya tebilang
baiklah budi menuju benderang
mengail sembilang dicuaca terang
sepoilah angin muara karang
sudahlah pasti ikhlas terbilang
eloklah adap iman penerang
sepoilah angin muara karang
sejuklah jiwa dalam sembahyang
tutur dijaga eloklah dibilang
normalah adat agama dijelang
sepoi angin membelah karang
perciklah batu cahaya benderang
airlah wudhu sejukan gersang
hati membalut iman disandang
Tangerang, 03 November 2010
DUSTA
dapatlah menduga dalamnya samudera
dalamnya hati siapa yang tahu
eloklah mengukur panjangnya rasa
hati bedusta orang tak tahu
gelombang kecil samudera dalam
mengail ikan di tepian muara
hati bedusta semakin dalam
pastialah akan terkaramkan juga
muara dalam banyaklah ikan
menghulur kail sampailah habis
berbuat dusta harus dihindarkan
sampai ahir masamu habis
air mengalir darilah hulu
menuju hilir berlabuh ke muara
berbuat baik selalu ditunggu
semua sanak saudara tercinta
Tangerang, 02 November 2010
PERTIWI BERDUKA
kelap malam hiburan diri
elok wewangi nikmat becinta
sudahlah pantas azab menghampiri
karena diri bergelut nista
alam menangis elok becinta
air bergenang di bumi pertiwi
mentawai berduka nyawa tertata
semat kemboja do'a wewangi
wasior mentawai gunung berapi
serang banjir riau bekabut
sambutlah duka lapangkan hati
denganlah do'a wangi menyambut
sinabung di sumatra merapi di jawa
wasior dilanda banjirlah bandang
memanglah musibah sudah ke hendak-Nya
eloklah segara kembali ke benderang
Tangerang, 29 oktober 2010
SEJUK AIR
sejuk air hilangkan dahaga
tumpah membasuh lubuk tegenang
eloklah cinta mengerat jiwa
suci ibadah cinta menerang
ramai mantera elok meminak
malam memagar gemintang purnama
dendang melayu elok disimak
banyaklah pesan disampai pujakesuma
mantera disampai diatas mimbar
petuah bijak diucap disana
eloklah kita rajin belajar
sejukan jiwa ibadah telaksana
ranah sumatera pulau nusantara
bepayung satu budaya tumbuh
perkuatlah Agama iman taqwa
pada cinta Tuhan menyepuh
tumpah membasuh lubuk tegenang
eloklah cinta mengerat jiwa
suci ibadah cinta menerang
ramai mantera elok meminak
malam memagar gemintang purnama
dendang melayu elok disimak
banyaklah pesan disampai pujakesuma
mantera disampai diatas mimbar
petuah bijak diucap disana
eloklah kita rajin belajar
sejukan jiwa ibadah telaksana
ranah sumatera pulau nusantara
bepayung satu budaya tumbuh
perkuatlah Agama iman taqwa
pada cinta Tuhan menyepuh
Tangerang, 28 oktober 2010
GENDERANG LANGIT DAN BUMI
hujan menari di malam hari
bersolek petir menabuh genderang
eloklah hati harus mensyukuri
rahmatlah cinta terang benderang
rimbun geminta memagar purnama
setelah usai hujan menari
dzikir doa memanjat cinta
untuk keselamatan penjuru negeri
banjir besanding gunung meletus
alam besolek menabuh nada
eloklah pebaiki alam yang cetus
menabur cinta pada Pencipta
bumi becinta denganlah langit
bepagar siang malam menjelma
eloklah bebagi pada yang pelit
menanam mulia menjelmalah cinta
Tangerang, 27 Oktober 2010
HANCURKU
eloklah rupa kemboja beseri
didamping malam bepagar purnama
biarlah cinta dibawa pergi
dari hadapku si lelaki hina
kokok ayam menyambut pagi
merahlah saga di ufuk timur
eloklah engkau sifatmu wangi
nikmatlah caci hatiku hancur
merahlah saga memerahlah bunga
di sunting pelangi di pagi hari
eloklah caci hinaanmu dinda
sangatlah pantas mengena diri
bila senja tak bepelangi
pastilah mendung sudah menjelma
terimakasih aku ucapkan lagi
padamu dinda penuh pesona
Tangerang, 26 Oktober 2010
SI PUJAKESUMA
lekat sembarang angin memetik
petik selasih di tanah tandus
rinjis cinta basah merintik
sejuklah jiwa selalu terhembus
kail ikan di muara jawa
angin behembus ke tanah sumatra
banyaklah adat menebar cinta
di ranah melayu bedampinglah pujakesuma
pujakesuma memetik bunga cinta
rinjis gerimis memikat pelangi
sanak jawa lahir di sumatera
tumbuhlah cinta semerbak wewangi
elok bunga tumbuh di sumatera
banyaklah jenis mengikat warna
elok besemi cinta si pujakesuma
di ranah lahirnya mengikat cinta
Tangerang, 25 Oktober 2010
SI GADIS JAWA
serabut kelapa dikumpul satu
jadilah sapu elok rupawan
eloklah dinda tesipu malu
merahlah pipi si gadis perwan
tangkai sehelai si daun pakis
diambil satu darilah kebun
si gadis perawan semakin manis
memakai kebaya sangatlah anggun
ronce melati di lahan jawa
semerbak wangi menusuk hati
sungguh manis si gadis jawa
rekah senyumnya elok bestari
kain kebaya di ranah sumtera
menyilang ada budaya melayu
sungguh jelita si gadis jawa
elok disuting si bujang melayu
Tangerang, 22 Oktober 2010
ILMU AIR
awan berarak merinjis hujan
tinggallah bekas banjir di bumi
belumlah arif aku mendapatkan
sekuntum sanjung hilaflah hati
daun talas disiram air
dibuang setangkup tidak bebekas
eloklah belajar ilmulah air
mengalir arif tenang mengikhlas
embun sejuk surya menari
mengecup bumi penuhlah cinta
ilmu didapat eloklah mensyukuri
eloklah dibagi sanak saudara
bila surya sudah meninggi
panas membakar bumi dahaga
tuntutlah ilmu penuhkan hati
sebelum bala menghadang raga
tinggallah bekas banjir di bumi
belumlah arif aku mendapatkan
sekuntum sanjung hilaflah hati
daun talas disiram air
dibuang setangkup tidak bebekas
eloklah belajar ilmulah air
mengalir arif tenang mengikhlas
embun sejuk surya menari
mengecup bumi penuhlah cinta
ilmu didapat eloklah mensyukuri
eloklah dibagi sanak saudara
bila surya sudah meninggi
panas membakar bumi dahaga
tuntutlah ilmu penuhkan hati
sebelum bala menghadang raga
Tangerang,19 Oktober, 2010
DENDANG KEBERSAMAAN
bilik di pagar tikarlah pandan
angin mendesah didepan pintu
sahabat dibela dari penindasan
eloklah disangga kebersaman rindu
bambu di rakit jadilah sampan
harungngi muara menuju hulu
satu melamah himpunlah ke kuatan
ukhuwah tejaga bersatu padu
lidah becabang ular melintang
desis bebisa sangat mematikan
eloklah hindari ucap becang
ukhuwah dijaga besatulah kenikmatan
bekelok jalan didinding bukit
begitu susah bila didaki
eloklah hindari perselisihan menjangkit
tuk mencari ke redhaan Illahi-Robbi
Tangerang, 18 Oktober 2010
DENDANG PRASANGKA
nyamuk nakal bedendang bengal
sengau suara mengusik hari
jagalah hati beburuk sangkal
pada sahabat nan dikasihi
pohon kecipir di lahan rumah
di sengat surya selalu beseri
hindari diri besikap amarah
darilah sangkal merusak hati
lahan panili di pulau sumatra
semerbak wangi menusuk hati
eloklah hilangkan beburuk sangka
tanamlah ke bajikan cinta di hati
bunga mawar di denai duri
harum aroma membenih hati
eloklah engkau selalu mensyukuri
nikmat Tuhan selalu di beri
Tangerang, 15 Oktober 2010
DENDANG SIANG SEBELUM BERPULANG MALAM
kantuk besolek awan kelam
bebaris petir menyangga langit
sunyilah hati sunyikan malam
harungi hasrat sakit membelit
pohon cemara di pagas surya
layulah bunga pecahlah tangis
eloklah diri harus di jaga
cinta sesaat rayuan iblis
senja besolek betudung pelangi
bekelok indah lintaslah timur
pepagar iman hati mewangi
sebelum umur lekat membujur
daun hanjuang di pakai ubat
sangkal putung ahlilah tulang
ingatlah diri sebelum telambat
sebelum siang malam bepulang
bebaris petir menyangga langit
sunyilah hati sunyikan malam
harungi hasrat sakit membelit
pohon cemara di pagas surya
layulah bunga pecahlah tangis
eloklah diri harus di jaga
cinta sesaat rayuan iblis
senja besolek betudung pelangi
bekelok indah lintaslah timur
pepagar iman hati mewangi
sebelum umur lekat membujur
daun hanjuang di pakai ubat
sangkal putung ahlilah tulang
ingatlah diri sebelum telambat
sebelum siang malam bepulang
Tangerang, 13 Oktober 2010
ALAM SAKIT
pagi hilang malam kelam
rumpun bambu tebelah gundah
awan besolek muramlah alam
angin mengamuk bumi tembelah
musim kemarau di tindas hujan
begitu elok guntur menari
bumi menangis tak dihiraukan
pohon tumbang angin benyanyi
pecah surya bulan sembunyi
dibalik awan hujan menari
sudah banyak musibah menyakiti
eloklah segera semua di perbaiki
bumi manusia sudahlah lelah
eloklah senja banyaklah sakit
sudah saatnya tanam pelepah
hijaukan alam sembuhlah membangkit
Tangerang, 08 Oktober 2010
CINTA DAN DUSTA
fajar meremas saga merona
di ufuk timur sudah terasa
nak dihantar sekejap kata
pada cintamu hati melata
bunga mawar sibunga kemboja
lidah diasah denganlah kata
sinar matamu bekelana saja
di hujung hati cintaku didusta
bunga mandakaki besenyaum mesra
pada sikumbang pembawa cinta
nak disemat cinta bemakna
apalah daya hatiku di dusta
bunga melati sibunga dahlia
bejuta makna di semat di sana
sungguh sakit hati terluka
sangatlah pedih semua terasa
Tangerang, 08 September, 2010
SENANDUNG IDUL FITRI
sengat surya di hujung dermaga
elok rupawan berbaris pelangi
setahun menah aku bekelana
tibalah sekejap fitri nan wangi
wangi kesturi sibunga melati
sekejap ramadhan tinggalkan hari
mencuba hilangkan dosa di idulfitri
saling memaafkan darilah hati
bunga mandakaki buahlah pinang
pecahan kaca masukan ke peti
biala ada silaf ucap terkenang
berhaturkan maaf darilah hati
bunga bunga elok bermekaran
menabur cinta di dalam taman
banyaklah ucapku menusuk batin
mohon maaf lahir dan batin
Tangerang, 07 September, 2010
SABAR DALAM CUBAAN
hujan sekejap menyiram bumi
harum tanah menusuk sunyi
sungguh malang nista menggeluti
hancurlah sukma di hujung hari
manda kaki bukanlah kesturi
bila digores langsunglah wangi
hidup tak langsung suci
harus hadapi tantangan terberi
bunga bangkai tetap berseri
walau dihujat dicaci maki
lelah setapak pasti pergi
menuju kebaikan hari berseri
binar seyum surya menepi
mengecup embun di daun pagi
biarlah hina selalu menyakiti
pasti bahagia kelak dijumpai
Tangerang, September, 2010
CINTA SEJATI
sauh kata berlabuh sunyi
cinta disemat di hatimu muli
sampai kapan aku begini
menapak darah cintamu dihati
suji mengering di atas peti
dicampur padan harum wewangi
menengadah tangan kuasa Illahi
membidik cintamu si gadis melati
bunga panili rebak wewangi
mekar indah mengukir hari
dindaku sayang si gadis melati
nantilah aku di bulan haji
bunga rampai sibunga panili
mengukir langit penuh pelangi
menyemat harap padamu muli
mengukir makna cinta sejati
Tangerang,020910
HINDARILAH SYIRIK
angin malam sangatlah sejuk
elok menusuk situlang rawan
rupanya cantik hatinya busuk
duhai insan penuh kesyirikan
penyaki syirik harus dihindari
dari kehidupan dunia fana
kuatkanlah iman dalam hati
insya Allah selalu bahagia
menali hati denganlah iman
berbuat baiklah untuk sesama
pada insan yang membutuhkan
tuk berbagi kebersamaan cinta
ulat bulu berjalan didahan ruput
memakan daun mengisi pencernaan
berbuat baik janganlah cemberut
tanda tak punya keikhlasan
Tangerang, 02 Agustus 2010
BAB
KUMPULAN PANTUN KARMINA
*************************
TAHAJUD MENUJU TAHTA
duduk bertimpuh dua sujud
melembar doa lima tahajud
sujud bersembah pada Pencipta
lima tahajud menuju tahta
tahta biru bunga seroja
putik mahkotaNya sempurna memanja
memanja hambaNya iman takwa
selalu mengerat pesona wibawa
Tangerang, 110111
duduk bertimpuh dua sujud
melembar doa lima tahajud
sujud bersembah pada Pencipta
lima tahajud menuju tahta
tahta biru bunga seroja
putik mahkotaNya sempurna memanja
memanja hambaNya iman takwa
selalu mengerat pesona wibawa
Tangerang, 110111
NIKMAT KEHIDUPAN
bergulung air menuju muara
hancur berkeping batu membara
muara kasih sempurna bergelora
membara dekap luruh suara
berayun mesra kera di pohon
rindang mahoni sejuk memohon
pohon cintaNya merata mesra
memohon barokah semanis nira
jentik ulat kepompong mengait
di dahan srikaya juntai berkelit
mengait hidup jangan menyulit
berkelit tak patut menyempit
budak bermain bisik membisik
tepak manapak sangat asik
membisik makna usah mengusik
asikkan diri iman membangkit
semir angin membelai api
lemas terkulai di sudut sepi
api membakar dalam mimpi
sepikan dingin nikmat menepi
kayu cendana elok di pahat
harum wanginya sangat memikat
pahat ilmu olehmu sahabat
memikat aksara makna didapat
asam di gunung ubi di ladang
surya di langit cahayanya terang
ladang iman taqwa didendang
terang menuju jalanNya dihidang
rumput berdoa sujud padaNya
tanah bertasbih memohon cahaya
padaNya kita bermunajat cinta
cahaya barokah selalu tercipta
Tangerang, 110111
bergulung air menuju muara
hancur berkeping batu membara
muara kasih sempurna bergelora
membara dekap luruh suara
berayun mesra kera di pohon
rindang mahoni sejuk memohon
pohon cintaNya merata mesra
memohon barokah semanis nira
jentik ulat kepompong mengait
di dahan srikaya juntai berkelit
mengait hidup jangan menyulit
berkelit tak patut menyempit
budak bermain bisik membisik
tepak manapak sangat asik
membisik makna usah mengusik
asikkan diri iman membangkit
semir angin membelai api
lemas terkulai di sudut sepi
api membakar dalam mimpi
sepikan dingin nikmat menepi
kayu cendana elok di pahat
harum wanginya sangat memikat
pahat ilmu olehmu sahabat
memikat aksara makna didapat
asam di gunung ubi di ladang
surya di langit cahayanya terang
ladang iman taqwa didendang
terang menuju jalanNya dihidang
rumput berdoa sujud padaNya
tanah bertasbih memohon cahaya
padaNya kita bermunajat cinta
cahaya barokah selalu tercipta
Tangerang, 110111
SEMILIR ANGIN
angin malam pekat hitam
hitam kopi semakin legam
legamkan nada berdendang kelam
kelam ubun amuk merendam
angin ribut berayun ayun
patah ranting campak di kebun
ayun langkah ubun menyusun
kebun ahlak tuntun menuntun
sauh dilempar sandar berlabuh
dermaga meminang gelombang bergemuruh
berlabuh dayung jukung menyentuh
gemuruh air mendulang keruh
baut sekrup ulir mengulir
kayu jati indah berukir
mengulir masuk angin semilir
berukir makna menuntun alir
Tangerang, 090111
HIDUP ADALAH BERCOCOK TANAM
tuntut ilmu padi berenergi
niscaya hidupmu akan wangi
padi berisi semakin berat
berasnya padat semakin nikmat
jangan mengukur dengan materi
ukurlah diri dari memberi
hidup adalah bercocok tanam
baik buruknya ditentukan alam
Tangerang, 030111
angin malam pekat hitam
hitam kopi semakin legam
legamkan nada berdendang kelam
kelam ubun amuk merendam
angin ribut berayun ayun
patah ranting campak di kebun
ayun langkah ubun menyusun
kebun ahlak tuntun menuntun
sauh dilempar sandar berlabuh
dermaga meminang gelombang bergemuruh
berlabuh dayung jukung menyentuh
gemuruh air mendulang keruh
baut sekrup ulir mengulir
kayu jati indah berukir
mengulir masuk angin semilir
berukir makna menuntun alir
Tangerang, 090111
HIDUP ADALAH BERCOCOK TANAM
tuntut ilmu padi berenergi
niscaya hidupmu akan wangi
padi berisi semakin berat
berasnya padat semakin nikmat
jangan mengukur dengan materi
ukurlah diri dari memberi
hidup adalah bercocok tanam
baik buruknya ditentukan alam
Tangerang, 030111
TUNAI HARAPAN MATA PELIPIS
tulis nama tak tertulis
tinta habis menangis miris
tunai harap mata pelipis
rintang berahir indah memanis
tilam senja di rinjis gerimis
sembab sedap malam mendidis
nak menagu si dara narsis
lepas setangkai dari bengis
Tangerang, 020111
tulis nama tak tertulis
tinta habis menangis miris
tunai harap mata pelipis
rintang berahir indah memanis
tilam senja di rinjis gerimis
sembab sedap malam mendidis
nak menagu si dara narsis
lepas setangkai dari bengis
Tangerang, 020111
DAUN HARUS SELALU BERSERI
lelah pelita mengusir gelap
gapai harapan mata menatap
surya menguliti di daun pagi
tuntut capailah ilmu meninggi
daun muda harus berseri
harapan tua menumpu berdiri
panas surya tak berhalang
sejukkan dengan senyum cemerlang
jarum satu jatuh ke perigi
jangan disesal pasti berpengganti
Tangerang, 020111
LONTAR SIRIH MERAH DIDAPATKAN
tagu menagu gamang merindu
usah malu untuk mengadu
sepupus pisang mencakar langit
hadapi masalah usah berkelit
kuntum melati berpagar duri
perbuatan baik janganlah mengiri
bila berkebun harus dipupuk
pasti hasilnya puas memucuk
lontarkan sirih merah didapatkan
setiap perbuatan ada balasan
berdamping setanding duduk bermufakat
rundingkan maslah menjaga martabat
Tangerang, 010111
JANGAN LUPA
maju menuju harapan baru
sibaklah duka datang memburu
bila engkau sudah bertemu
janganlah lupa dengan asalmu
buanglah racun lindungi madumu
niscaya bahagia selalu menyertaimu
janganlah bermanis semanis madu
sebelum merasakan pahit empedu
Kopi Lampung 301110
USAH BINGUNG
bingung di hujung hidup mengurung
sebatas nasehatlah harus diusung
hati gamang beranak bimbang
teguhkanlah sikap di hujung pandang
sebatas harap gemintang membayang
ikhtiarkan hati dapatlah dipegang
bila pedang sudah dipegang
usahlah ragu untuk berperang
Kopi Lampung 291110
SEJAJAR
mati dalam tikam sematkan lara
menikam sejajar seujung nira
sudahlah pasti bara menyala
sejukan hati cinta menyala
tidaklah ada keindahan cinta
sebelum kita merasakan derita
sungguh bermakna tidak berkata
tidaklah elok kebanyakan bercerita
Kopi Lampung 281110
MELINANG TERANG
malam menjelang hilangkan terang
terang sebayang bepayung kenang
kenangan sejuk di ujung tandang
tandang gemintang purnama merambang
merambang mata anak tertendang
tertendang ngilu dihujung pedang
pedang bekilap membayang bayang
bayang menganak melinang terang
terang separuh nafas menghilang
hilang bayangmu diujung siang
siang menyambang mentari melinang
melinang keluh ditusuk pedang
pedang tumpul lidah berperang
perang benderang hancurlah kemambang
kemambang menyerpih buih bertandang
bertandang buih ikut berdendang
berdendang sekejab bayang melesat
melesat jauh ketengah selat
selat sunda cinta tersemat
semat semangat di ujung kiblat
kiblat terang dihujung hasrat
hasrat melinang cinta terpahat
pahat syukur do'a dan nikmat
nikmat Illahi semakin terberkat
Kopi Lampung 191110
AHIRUL KALAM
menikam luka satu tenggelam
tenggelam ahlak lima tekaram
karam hidup kelapa setanam
setanam pagi sampaikan malam
malam membisik pedaya imam
imam besalah hukumlah rejam
rejam nista di tangga gumam
gumam sesal ahirul kalam
Kopi Lampung
112010
PERISTIWA
merejam diri lautan duka
duka setapak mengoyak raga
raga benoda hitamkan cinta
cinta teluka datang petaka
petaka hidup juntai peristiwa
peristiwa jagat melanglang buana
buana bunga langit jingga
jingga melabuh dosa tejaga
Kopi Lampung
151110
NILAM
mata hari surut tebenam
benam tilas membilas enam
enam sembilu koyak menanam
menanam pokok umbi menajam
menajam pilu hati kelam
kelam sunyi mata tepejam
pejam nurani di daun nilam
nilam beseri mimpi tediam
Kopi Lampung
151110
mata hari surut tebenam
benam tilas membilas enam
enam sembilu koyak menanam
menanam pokok umbi menajam
menajam pilu hati kelam
kelam sunyi mata tepejam
pejam nurani di daun nilam
nilam beseri mimpi tediam
Kopi Lampung
151110
SABAR
sekuntum bunga tiga bebeda
bebeda rasa lapang dada
lapang dada disunting lara
lara hati sabar membara
membara api memanggang surga
surga dunia sementara menjaga
menjaga raga dari noda
noda tobat tiang dan do'a
Kopi Lampung
141110
sekuntum bunga tiga bebeda
bebeda rasa lapang dada
lapang dada disunting lara
lara hati sabar membara
membara api memanggang surga
surga dunia sementara menjaga
menjaga raga dari noda
noda tobat tiang dan do'a
Kopi Lampung
141110
SANGGA BUANA
memahat kata gurindam melantun
langgam petuah lantun menuntun
menuntun raga elok besantun
besantun murni mengikut rukun
ladang kata makna tebina
bina asa sangga buana
pendar gemintang penyuluh jiwa
jiwa melarung penuh wibawa
Kopi Lampung
121110
SERUMPUN
segumam satu rumpun ikatan
begumamlah menuju alam kebahagian
eloklah seruding kata petuah
iman dan taqwa sangat indah
purnama besanding gemintang malam
sirnahlah malam belabuh diam
seukir kalut resah mendendam
tidaklah elok serumpun bediam
pagi cerah bepagar surya
surya menapak hangatkan cahaya
Kopi Lampung
101110
segumam satu rumpun ikatan
begumamlah menuju alam kebahagian
eloklah seruding kata petuah
iman dan taqwa sangat indah
purnama besanding gemintang malam
sirnahlah malam belabuh diam
seukir kalut resah mendendam
tidaklah elok serumpun bediam
pagi cerah bepagar surya
surya menapak hangatkan cahaya
Kopi Lampung
101110
SI PAHIT LIDAH
mata sebab air selalu mengalir
elok segera sekat di ujung petir
banyaklah serat sudah mengikat
cepatlah bebagi sebelum sekarat
panas surya menusuk kulit
panaslah kata hati pun sakit
pahit terasa di hujung lidah
manisnya hilang dalamlah lidah
Kopi Lampung
081110
mata sebab air selalu mengalir
elok segera sekat di ujung petir
banyaklah serat sudah mengikat
cepatlah bebagi sebelum sekarat
panas surya menusuk kulit
panaslah kata hati pun sakit
pahit terasa di hujung lidah
manisnya hilang dalamlah lidah
Kopi Lampung
081110
MENGALIR
bukalah tangan jangan mengepal
pastilah rizki menapak kekal
bila kepal selalu di bawah
tak eloklah membuka alam cerah
bila kepal bebekal ilmu
niscaya hidupmu bahagia ditemu
tuntutlah ilmu seperti air
sejuklahlah jiwa selalu mengalir
air mengalir di malam jum'at
niscaya selamat sampai ahirat
bila nikmat sudah didapat
haruslah ingat pemberi nikmat
Kopi Lampung
041110
bukalah tangan jangan mengepal
pastilah rizki menapak kekal
bila kepal selalu di bawah
tak eloklah membuka alam cerah
bila kepal bebekal ilmu
niscaya hidupmu bahagia ditemu
tuntutlah ilmu seperti air
sejuklahlah jiwa selalu mengalir
air mengalir di malam jum'at
niscaya selamat sampai ahirat
bila nikmat sudah didapat
haruslah ingat pemberi nikmat
Kopi Lampung
041110
GELOMBANG
usahlah kau nyalakan api ditengah muara
sebelum engkau sanggup tuk memadamkannya
banyaklah jenis ikan hidup di muara
haruslah banyak belajar tuk menyelaminya
sepandai pandainya ikan menyelam di muara
masihla banyak gelombang yang merintangnya
eloklah kau pandang burung terbang di angkasa
pastilah ia akan singggah juga
kumpulah energi di siang hari
sebelum malam memenjarakan diri
janganlah kau bemain duri dan belati
haruslah siap dengan luka yang menghampiri
tak usah kau pandang noda saudara sendiri
eloklah membayang nista sendiri
Kopi Lampung
021110
PEKAT
sekejab lepaskan dipelepasan hasrat
sebelum maut datang menjerat
janganlah bermain cinta dalam khianat
nanti dirimu pun terjerumus dalam pekat
gelombang gairah sangatlah nikmat
cepatlah engkau segera bertaubat
perbanyaklah bekal sebelum mendaki bukit
sebelum masamu membelit sulit
seiring bedampingan sulit menjepit
perbaik sangka diri sebelum pamit
tanam padi dimasa yang sempit
sebelum merang habis setumit
Kopi Lampung
010910
Tidak ada komentar:
Posting Komentar